Pertanian merupakan salah satu sektor yang dijadikan sebagai energi utama dan hal yang vital dalam penyediaan bahan pangan di Indonesia. Namun, saat ini penyusutan luas areal pertanian di Indonesia terus terjadi akibat semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan juga adanya alih fungsi lahan ke non-pertanian. Tujuan penelitian ini adalah memberikan inovasi terkait permasalah penyempitan lahan, dengan menggunakan konsep budidaya padi terapung yang memanfaatkan lahan bekas tambang pasir dan kerikil di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Rencana reklamasi dengan konsep budidaya padi apung yaitu bentuk adaptasi terhadap ketersediaan lahan persawahan yang semaakin terdegradasi. Dimana bibit padi ditanam diatas rakit dengan jarak 30 x 30 dan dengan menggunakan pupuk organik. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder yang diperoleh dari tahapan pengumpulan data, selanjutnya dianalisis, proses analisis ini terdiri dari tahapan reduksi, penggabungan, dan konklusi. Hasil penelitian didapatkan data uji laboratorium berdasarkan 6 parameter yaitu TDS sebesar 60 mg/h, EC 130 , Ph 7.1, Suhu 31.2 , Salinitas 0.5 % dan Turbidity 1.958 FTU. Sehingga berdasarkan pengujian menggunakan alat Water Quality Tester, Turbidimeter dan Refractometer, sampel air pit lake tambang masuk ke dalam golongan D, yang bisa digunakan untuk pertanian.