Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BENTUK DAN DISTRIBUSI UNGKAPAN FATIS BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR Yuanita, Arie
Jurnal Pena Indonesia Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpi.v5n2.p129-139

Abstract

Ungkapan fatis merupakan konstituen yang berfungsi untuk memulai, mempertahankan, dan menghentikan komunikasi. Ungkapan fatis terdapat  pada kalimat-kalimat tidak baku yang mengandung unsur daerah. Ungkapan fatis banyak ditemukan pada tuturan siswa sekolah dasar pada saat berkomunikasi. Dalam penelitian ini, tuturan siswa kelas VI SD di kota Binjai akan menjadi sumber data dengan menggunakan metode penelitian yaitu metode simak untuk mengumpulkan data dan metode agih untuk menganalisis data. Dari sumber data ditemukan 18 ungkapan fatis yang berbentuk partikel, kata, dan frase, yaitu: hei, sih, eh, deng, dong, kok, loh, yah, woi, lah, kan, makasih ya, mari, ah, yah, toh, ayo/yok dan selamat pagi sedangkan untuk distribusinya ada yang terdapat di awal, di tengah, ataupun di akhir kalimat deklaratif, imperatif, dan interogatif.Alwi, Hasan dkk, 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka.Arifin, Bustanul dan Abdul Rani. 2000. Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Jakarta : Departemen Pendidikan NasionalArikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.Daeng, Kembong dan Muhammad Bactiar Syamsuddin. 2005. Sintaksis Bahasa Makasar. Makasar : Badan Penerbit Universitas MakasarDjatmika. 2012. ?Pemerolehan Ekspresi Fatis pada Anak Bilingual : Sebuah Studi Kasus Pemerolehan Bahasa? dalam (Ungkapan Fatis dalam Pelbagai Bahasa). Jakarta : Pusat Leksikologi dan Leksikografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.Jakobson, Roman. 1960. Closing Statement in Linguistics Poetics dalam Sutami (ed) Fungsi Komunikasi Partikel Fatis dalam Bahasa Mandarin. Depok PLL : FIB UIKridalaksana, Harimurti. 2008. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta : UI PressMahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta Utara: Rajawali Press.Malinowski, B. 1923.The Problem of Meaning in Primitive Languages (The Meaning of Meaning). London: Routledge & Kegan Paul ltd.Osgood, Charles and Thomas Sebeok. 1954. Psycholinguistics: A Survey of Theory and Research Problems. J. AbnPangaribuan, Togar. 2008. Paradigma Bahasa. Yogyakarta : Graha IlmuRahardi, R. Kuncara. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.Jakarta : Penerbit Erlangga.Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Dutawacana University Press.Sutami, Hermina (Ed). 2012. Ungkapan fatis dalam Pelbagai Bahasa. Depok: PLL FIB-UITarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung : Angkasa
UNGKAPAN FATIS BAHASA INDONESIA SISWA SD GREAT PRIME SCHOOL BINJAI Arie Yuanita
BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v29i2.11571

Abstract

Ungkapan fatis merupakan konstituen yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan komunikasi antara penutur dan lawan tutur. Ungkapan fatis terdapat dalam kalimat-kalimat tidak baku yang banyak mengandung unsur daerah atau dialek regional. Penggunaan ungkapan fatis banyak ditemukan dalam tuturan siswa sekolah dasar ketika berinteraksi atau berkomunikasi. Penelitian tentang ungkapan fatis bahasa Indonesia pada siswa dilakukan di SD Great Prime School Binjai. Metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah metode simak sedangkan untuk menganalisis data digunakan metode agih. Tuturan yang di jadikan sumber data adalah tuturan siswa kelas I – III SD dari bulan Oktober 2016 sampai Maret 2017. Dari data tuturan siswa yang dijadikan sebagai sumber data, ditemukan 18 bentuk ungkapan fatis, yaitu: hei, woi, yah, eh, ya, deh, lah, kok, loh, kan, ah, dong, pun, kek, ayo, yok, siang, dan terima kasih. Distribusi ungkapan fatis tersebut terletak di awal, di tengah dan di akhir kalimat. Jadi, siswa kelas I sampai kelas III SD Great Prime School Binjai sudah memeroleh dan melakukan performansi ungkapan fatis dengan sangat baik kepada temannya atau kepada gurunya sesuai dengan kompetensinya masing-masing
GANGGUAN BERBICARA PSIKOGENIK DALAM ACARA INI TALK SHOW “RAJINNYA MPOK ATIEK MENJAGA PENAMPILAN” Gunawan, Robbi; Yuanita, Arie
Jurnal Pena Indonesia Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Pena Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpi.v8n2.p67-78

Abstract

Gangguan berbicara dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu gangguan mekanisme berbicara yang berimplikasi pada gangguan organik dan gangguan berbicara psikogenik. Gangguan berbicara psikogenis terdiri dari berbicara manja, berbicara kemayu, berbicara gagap, dan berbicara latah. Gangguan berbicara psikogenik dapat dialami oleh siapapun, laki-laki atau perempuan. Hal ini terjadi pada Mpok Atiek yang merupakan komedian perempuan terkenal di Indonesia yang mengalami gangguan berbicara. Penelitian ini menggunakan objek Mpok Atiek yang mengalami gangguan berbicara dalam sebuah acara televisi yaitu Ini Talk Show “Rajinnya Mpok Atiek Menjaga Penampilan” yang telah diunggah pada media sosial Zulu. Gangguan berbicara yang dialami oleh Mpok Atiek merupakan gangguan berbicara psikogenik yaitu gangguan berbicara manja dan latah. Gangguan berbicara yang menonjol pada Mpok Atiek ialah latah. Gangguan berbicara latah pada Mpok Atiek berjenis ekolalia, ekopraksia dan koprolalia. Hasil penelitian gangguan berbahasa yang sering terjadi pada Mpok Atiek ialah latah ekolalia yang pada acara Ini Talk Show “Rajinnya Mpok Atiek Menjaga Penampilan” yaitu sebanyak 10 kali, latah mengulang ujarannya sendiri sebanyak 3 kali, latah ekopraksia sebanyak 2 kali, manja sebanyak 2 kali, dan latah koprolalia sebanyak 1 kali.
Klausa Relatif Bahasa Karo Yuanita, Arie
Jurnal Pena Indonesia Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Pena Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to explain the position of core nouns in relative clauses in theKaro language, the types of relative clauses in the Karo language, and strategiesfor relativizing relative clauses in the Karo language. The research method usedin this research to collect data is the library method while analyzing the datausing the collection method using techniques for direct elements. From theresearch results it is shown that the position of the core noun of the Karolanguage relative clause is classified as a postnominal form, namely the relativeclause comes after the core noun. However, apart from being in postnominal form,there are several relative clauses in the Karo language that are also in prenominalform, that is, the relative clause comes before the main noun. There are two typesof relative clauses in the Karo language, namely restrictive relative clauses andnonrestrictive clauses. These two types of clauses are quite often found in relativeclauses in the Karo language. In connection with the relativity strategy, Karo language clauses apply a permutation strategy. With the permutation strategy, it can be seen that postnominal Karo language relative clauses cannot be expanded because the clauses become ungrammatical, while prenominal Karo language relative clauses can be expanded and are grammatical.
Membaca Kritis: Bagaimana Mengidentifikasi Informasi Yang Akurat Siti Nur A’isyah; Silvia Dwi Nur Kamalia; Dewi Ismayani Gendra Bawana; Zahrotun Fisabil Jannah; Arie Yuanita
PIJAR: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 3 No. 2 (2025): April
Publisher : CV Putra Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58540/pijar.v3i2.795

Abstract

Membaca kritis merupakan keterampilan kognitif penting yang memungkinkan individu untuk memahami, menganalisis, mengevaluasi, dan menafsirkan teks secara mendalam dan objektif. Di tengah derasnya arus informasi di era digital, kemampuan ini menjadi semakin krusial dalam memilah informasi yang relevan dan valid. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam konsep membaca kritis, faktor-faktor penentunya, manfaat yang dapat diperoleh, serta strategi efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Metode yang digunakan adalah studi literatur melalui analisis sistematis terhadap jurnal ilmiah terpilih dari bidang linguistik, pendidikan, dan psikologi kognitif yang diperoleh melalui database akademik bereputasi. Temuan utama penelitian menunjukkan bahwa membaca kritis melibatkan keterampilan berpikir analitis, reflektif, evaluatif, serta kemampuan mengenali bias dan struktur argumen dalam teks. Faktor penentu kemampuan membaca kritis mencakup latar belakang pendidikan, pengalaman membaca, kompetensi bahasa, serta lingkungan pembelajaran yang kondusif. Strategi efektif yang direkomendasikan berdasarkan temuan kajian meliputi teknik SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review), pemetaan konsep, penggunaan pertanyaan model 5W+1H, serta analisis kritis terhadap struktur argumen. Penerapan strategi ini dapat membantu individu mengembangkan pola pikir yang sistematis, kritis, dan reflektif. Penelitian ini memberikan implikasi penting bahwa membaca kritis perlu diintegrasikan secara sistematis dalam kurikulum pendidikan untuk meningkatkan kesiapan peserta didik dalam menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, keterlibatan pendidik, lembaga pendidikan, serta pemangku kebijakan sangat diperlukan dalam upaya memperkuat literasi membaca kritis di masyarakat
MENULIS DI KALANGAN GURU BAHASA INDONESIA: Sebuah Fakta Kepenulisan Guru SMP di Surabaya Yuanita, Arie; Yuwana, Setya; Yohanes, Budinuryanta; Ahmadi, Anas; Asteria, Prima Vidya
Dinamis: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/dinamis.v1i2.5722

Abstract

PKM yang berjudul ”Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah dan Artikel Populer Untuk Guru SMP di Surabaya Barat” ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman/pengetahuan para guru SMP di Surabaya Barat tentang artikel ilmiah dan populer serta meningkatkan kemampuan menulis artikel ilmiah dan populer yang sesuai aturan yang benar. Target PKM ini adalah guru-guru SMP di wilayah Surabaya Barat. Metode yang digunakan adalah pemberian materi dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dari para pemateri. Metode selanjutnya yaitu melalui tanya jawab. Kemudian, untuk prosedur pelaksanaan pelatihan ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penutup, serta tahap evaluasi. Dari hasil evaluasi didapatkan hasil bahwa artikel peserta tidak memilki kesamaan atau bukan plagiat dari artikel lain seyelah dilakukan cek plagiarisme namun dalam hal kebahasaan masih terdapat beberapa kesalahan dalam ejaan dan penulisan kata