Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Problematika Pembelajaran Siswa MTs Sunan Gunung Jati (Studi Kasus Latar Belakang Siswa Menghadapi Ujian) Agus Miftakus Surur; Abdul Hafid Rosyidi; Yanuar Adi Prasetia; Khozinatul Asrori; Latifatul Azizah
Journal Focus Action of Research Mathematic (Factor M) Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.812 KB) | DOI: 10.30762/factor_m.v1i1.960

Abstract

Menyontek adalah perbuatan yang dilakukan peserta didik dalam mencari jawaban dengan berbagai cara seperti melihat catatan, melihat buku, melihat jawaban dari teman dan juga mencari jawaban dari media internet, yang tujuannya supaya peserta didik dapat mengisi pertanyaan atau menjawab pertanyaan walaupun jawaban yang ia dapatkan belum tentu benar. Hampir semua siswa dalam kelas pernah atau melakukan perilaku menyontek. Hal tersebut disebabkan karena faktor kurang percaya diri, kebiasaan, malas, tidak siap, terpengaruh teman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab siswa mencontek di MTs Sunan Gunung Jati. Dengan mengetahui hal tersebut, maka dapat sehingga mampu ditanggulangi penyebabnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus, karena membahas permasalahan secara mendalam hingga pemecahan masalahnya dan juga menyangkut pelajaran yang dapat diambil. Adapun faktor yang membuat siswa melakukan prilaku menyontek, ada dua faktor yaitu faktor internal (dalam diri sendiri) dan faktor eksternal. Usaha untuk mengurangi menyontek dapat melakukan: Selalu membiasakan belajar sebelum ujian maupun pada hari-hari, mengontrol anaknya dan selalu mengingatkan anaknya untuk selalu belajar, memberikan punishment dan reward kepada siswa yang menyontek dan yang tidak menyontek.
Implementation Of Child Protection Laws Khozinatul Asrori; Imam Sukardi
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i1.722

Abstract

In Indonesia, child protection is contained in Article 28b No. 2 of the 1945 Constitution. In addition, it is also contained in Law no. 3 of 2014 concerning Amendments to Law no. 23 of 2002 concerning Child Protection that there are four special areas that need to be considered in the implementation of child protection, namely: the fields of Religion, Education, Health and socio-culture. The five main pillars (parents, family, community, government and state) have a close relationship in carrying out child protection tasks in forms and efforts that are appropriate to the level of ability in various forms of business carried out and under certain conditions. As the Nahdlatul Community Organization has several programs that support efforts to protect children. In this research study, researchers used qualitative research which describes and describes some of the existing findings, especially in this study related to the application of the Child Protection Act in the NU Community Organization of Pagerwojo Perak Jombang Branch. This research shows that the implementation of the Child Protection Act at the NU Branch Pagerwojo Perak Jombang Community Organization has been implemented and so far it has only played a role in efforts that are preventive in nature or only prevention of child protection cases in the form of socialization roles carried out in various programs that have been proclaimed.
Kondisi dan Tantangan Pesantren di Era Millenial Khozinatul Asrori; Khuzaimatul Baroroh; Muhammad Mahmudi
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol 5 No 1 (2024): Education and Islamic Studies (Januari-Juni)
Publisher : STAI DDI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55623/au.v5i1.300

Abstract

Pesantren merupakan sistem pendidikan khas di Indonesia yang berakar sejak sebelum tersebarnya Islam. Meskipun sering diasosiasikan dengan karakteristik tertentu yang menunjukkan variasi tipe dan dianggap kurang terstruktur serta mungkin kumuh, pesantren memiliki peran penting dalam pendidikan tradisional. Di pesantren tradisional, santri diberi kebebasan dalam belajar tanpa penekanan pada seleksi kualitas. Dengan masuknya Era Reformasi dan milenial, pesantren mengalami perubahan signifikan yang membawa peluang dan tantangan baru, terutama melalui otonomi daerah yang mendorong agenda pembaruan. Pesantren juga dianggap sebagai agen pembangunan yang berorientasi pada kepentingan rakyat, dipercaya untuk menyalurkan dana ekonomi dengan akar bawah yang kuat dan mentalitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Meskipun pesantren menunjukkan ketahanan dalam perannya sebagai institusi pendidikan Islam, untuk memenuhi kebutuhan pembangunan, pesantren perlu diperbarui agar dapat berfungsi sebagai pusat penting dalam pembangunan masyarakat secara keseluruhan.
SUFISME DAN KONFLIK KELUARGA: PERSPEKTIF EMOSI, CINTA, DAN PENANGANAN PERCERAIAN Hafidz Miftahuddin, Abdul; Khozinatul Asrori
JAS MERAH: Jurnal Hukum dan Ahwal al-Syakhsiyyah Vol. 4 No. 2 (2025): Mei 2025
Publisher : ADIDAS: Asosiasi Dosen Syari'ah STAI Darussalam Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Family conflict is an increasingly prevalent social issue in modern society, including within Muslim communities. Legal approaches often fail to address the underlying psychological roots of such conflicts. This article proposes Sufism as an alternative psychological approach to addressing domestic disputes. By emphasizing the purification of the soul (tazkiyat al- nafs), emotional regulation, and the spirituality of Divine love, Sufism is believed to offer inner peace and foster individual transformation that contributes to family harmony. Through a literature study of classical Sufi works such as those of Al-Ghazali, Rumi, and Ibn ‘Ata’illah, this article reveals that Sufism is not merely a spiritual doctrine but also a therapeutic medium relevant to conflict resolution and divorce.