Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PERBANDINGAN DOSIS PUPUK KANDANG TERNAK AYAM DAN SAPI TERHADAP BIOMASSA JAGUNG DAN DINAMIKA KATION TANAH Indriani Indriani; Muhammad Helmy Abdillah; Nadia Aprilia Putri; Muhammad Rasidi Said; Roby Roby; Amelia Santi
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 48, No 1 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v48i1.9238

Abstract

Soil nutrient deficiency is a problem aftermath of reduction caused by metals and leaching due to low soil organic matter and high input of synthetic chemical fertilizers. The decline in the corn harvest index is a decrease in soil fertility. Hence, local organic materials have urgently needed as a Ultisol ameliorant. This study aims to determine the right combination of chicken manure and cow manure to produce the best increase in plant height and increase the plant dry weight, soil pH, and CEC. The research has conducted at the Hasnur Polytechnic, South Kalimantan, from April 2022 to August 2022 and used a completely randomized design with 200 g of manure divided into three combinations of P0 (control), P1 (30% chicken manure versus 70% cow manure), P2 (50% chicken manure versus 50% cow manure), P3 (70% chicken manure versus 30% cow manure). The results showed that the P2 treatment increased plant height, dry weight, and optimal soil pH, while P3 showed significant soil CEC because chicken manure had varied and balanced nutrient content compared to cow manure.
Pengelolaan Sisa Pertanian dan Peternakan sebagai Upaya Optimalisasi Produksi Padi-Jeruk di Desa Karang Indah, Kab. Barito Kuala Muhammad Helmy Abdillah; Mila Lukmana; Indriani Indriani; Raybian Nur
Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasper.v4i1.3622

Abstract

Panen dan pasca panen padi menghasilkan jerami dan sekam yang sangat banyak. Selain itu, penggemukan sapi maupun ayam potong yang diusahakan cenderung mencemari lingkungan. Disisi lain, aplikasi bahan kimia sintetik (pupuk dan pestisida) ke sawah masih tinggi, sehingga kapabilitas tanah terus menurun. Oleh karena itu diperlukan pendampingan untuk mengelola biomassa sisa pertanian dan peternakan tersebut agar dapat dimanfaatkan secara terintegrasi sehingga diharapkan terjadi keberlanjutan usaha yang menguntungkan. Capaian kegiatan ini mampu mengelola sisa pertanian dan peternakan dengan membuatnya menjadi pembenah tanah sehingga dapat diterapkan pada budidaya padi-jeruk. Kegiatan ini dilakukan di Desa Karang Indah Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala pada Januari-September 2022. Metode yang digunakan yakni penyuluhan dengan memberikan materi, mendemostrasikan hasil telaah materi serta melakukan pelatihan untuk mengelola limbah pertanian dan peternakan yang ada di desa tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan kognitif, afektif, dan psikomotorik petani dalam mengelola biomassa sisa panen dan pascapanen padi dan ternak dalam optimalisasi potensi Desa Karang Indah untuk budidaya padi-jeruk.
Iptek bagi Masyarakat dalam Mengolah Biomassa menjadi Biochar dan Asap Cair Menggunakan Pirolisator Portabel Muhammad Helmy Abdillah; Mila Lukmana; Indriani Indriani; Raybian Nur
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i1.1062

Abstract

Diseminasi iptek bagi masyarakat desa menjadi sarana penting untuk mendorong hilirisasi penelitian sehingga inovasi dan invensi tidak hanya di lingkungan civitas akademik saja. Bentuk diseminasi dalam kegiatan ini adalah iptek bagi masyarakat dalam mengolah biomassa menjadi biochar dan asap cair menggunakan pirolisator portabel yang dapat dirakit sendiri. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberi kesadaran dan pemahaman kepada kelompok tani di Desa Karang Indah agar mampu mengolah biomassa sisa petanian dan peternakan menjadi biochar dan asap cair serta mengimplementasikannya agar meningkatkan produktivitas pertanian di lahan sulfat masam yang pada akhirnya menurunkan biaya operasional kegiatan budidaya tanaman. Hal ini berdampak langsung pada pencapaian SDGs Desa yang dicanangkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta searah dengan SDGs Dunia. Diseminasi hasil penelitian dan difusi teknologi yang diinisiasi dengan menerapkan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) ternyata efektif mendorong penetrasi iptek kepada petani. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang fungsi biochar dan asap cair sebesar 54.1%, pemahaman tentang cara pengolahan biomassa organik menjadi biochar dan asap cair serta kemamampuan merekonstuksi/ reka-cipta iptek alat pirolisator dengan metode amati-tiru-modifikasi mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 31.1% dan 52.6%, sehingga akumulasi rata-rata persentase peningkatan pemahaman peserta untuk keseluruhan indikator capaian setelah dilakukan kegiatan sebesar 45.93%. Science and Technology for Villagers in Processing Biomass into Biochar and Liquid Smoke Using Portable Pyrolysators Science and technology dissemination for village communities is a key means to encourage downstream research so that innovation and invention are not only within the academic community. The form of dissemination in this activity is science and technology for the district in processing biomass into biochar and liquid smoke using a portable pyrolysator that can be assembled by yourself. The purpose of this activity is to provide awareness and understanding to farmer groups in Karang Indah Village so that they can process leftover biomass from agriculture and livestock into biochar and liquid smoke and implement it to increase agricultural productivity in acid sulfate soil which ultimately reduces the operational costs of plant cultivation activities. It has a direct impact on achieving the Village SDGs launched by the Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Regions, and Transmigration and is in line with the World SDGs. Dissemination of research results and technology diffusion initiated by applying the Participatory Rural Appraisal (PRA) method turned out to be effective in encouraging science and technology penetration to farmers. The results of the activity showed an increase in knowledge about the function of biochar and liquid smoke by 54.1%, an understanding of how to process organic biomass into biochar and liquid smoke, and the ability to reconstruct/invent science and technology of pyrolysator equipment using the observe-copy-modification method experienced a successive increase of 31.1 % and 52.6% so that the accumulated average percentage of increased understanding of participants for all achievement indicators after the activity was 45.93%.
Upaya Menangani Gejala Virus Tungro Pada Padi Dengan Melatih Petani Membuat Biakan Trichoderma Sebagai Agen Hayati Kesuburan Tanah Dan Kesehatan Tanaman Muhammad Helmy Abdillah; Mila Lukmana; Indriani Indriani; Nurul Nurul; Raybian Nur
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i4.1468

Abstract

Inflasi harga beras diberbagai daerah tidak terlepas dari ketersediaan produk ditingkat petani yang terganggu akibat gagal panen. Faktor utama yang memengaruhi hal tersebut adalah krisis iklim, sehingga mendorong munculnya faktor-faktor lain sebagai sub faktor. Epidemi tungro sebagai salah satu sub faktor yang dibawa oleh wereng hijau (vektor) telah menjadi sebab banyaknya tanaman padi yang gagal tumbuh dan malainya yang hampa. Epidemi ini akibat perubahan cuaca dan masifnya penggunaan bahan sintetik untuk memacu produktivitas tanaman, sehingga terjadi resistensi dan resurgensi organisme pengganggu tanaman. Oleh katena itu penggunaan agen hayati berupa Trichoderma spp diperlukan untuk menekan prevalensi penyakit tungro di Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana. Tujuan kegiatan ini untuk memengaruhi perilaku para petani agar dapat menerapkan Trichoderma spp dalam menanggulangi masalah penyakit dan peningkatan kesuburan tanah. Dalam kegiatan ini diharapkan para petani mampu memproduksi sendiri biakan Trichoderma spp hasil ekplorasi lokal dari Desa Karang Indah. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kesadaran petani dalam tindak agronomi yang diberikan pada tanaman padi. Melalui kegiatan pelatihan ini, banyak dampak yang terasa dalam setiap komponen/ komunitas yang terlibat sehingga pada kegiatan yang akan datang, kolaborasi antar setiap komunitas tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk yang lebih komprehensif.