Abdillah, Muhammad Helmy
Politeknik Hasnur

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Iptek bagi Masyarakat dalam Mengolah Biomassa menjadi Biochar dan Asap Cair Menggunakan Pirolisator Portabel Muhammad Helmy Abdillah; Mila Lukmana; Indriani Indriani; Raybian Nur
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i1.1062

Abstract

Diseminasi iptek bagi masyarakat desa menjadi sarana penting untuk mendorong hilirisasi penelitian sehingga inovasi dan invensi tidak hanya di lingkungan civitas akademik saja. Bentuk diseminasi dalam kegiatan ini adalah iptek bagi masyarakat dalam mengolah biomassa menjadi biochar dan asap cair menggunakan pirolisator portabel yang dapat dirakit sendiri. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberi kesadaran dan pemahaman kepada kelompok tani di Desa Karang Indah agar mampu mengolah biomassa sisa petanian dan peternakan menjadi biochar dan asap cair serta mengimplementasikannya agar meningkatkan produktivitas pertanian di lahan sulfat masam yang pada akhirnya menurunkan biaya operasional kegiatan budidaya tanaman. Hal ini berdampak langsung pada pencapaian SDGs Desa yang dicanangkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta searah dengan SDGs Dunia. Diseminasi hasil penelitian dan difusi teknologi yang diinisiasi dengan menerapkan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) ternyata efektif mendorong penetrasi iptek kepada petani. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang fungsi biochar dan asap cair sebesar 54.1%, pemahaman tentang cara pengolahan biomassa organik menjadi biochar dan asap cair serta kemamampuan merekonstuksi/ reka-cipta iptek alat pirolisator dengan metode amati-tiru-modifikasi mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 31.1% dan 52.6%, sehingga akumulasi rata-rata persentase peningkatan pemahaman peserta untuk keseluruhan indikator capaian setelah dilakukan kegiatan sebesar 45.93%. Science and Technology for Villagers in Processing Biomass into Biochar and Liquid Smoke Using Portable Pyrolysators Science and technology dissemination for village communities is a key means to encourage downstream research so that innovation and invention are not only within the academic community. The form of dissemination in this activity is science and technology for the district in processing biomass into biochar and liquid smoke using a portable pyrolysator that can be assembled by yourself. The purpose of this activity is to provide awareness and understanding to farmer groups in Karang Indah Village so that they can process leftover biomass from agriculture and livestock into biochar and liquid smoke and implement it to increase agricultural productivity in acid sulfate soil which ultimately reduces the operational costs of plant cultivation activities. It has a direct impact on achieving the Village SDGs launched by the Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Regions, and Transmigration and is in line with the World SDGs. Dissemination of research results and technology diffusion initiated by applying the Participatory Rural Appraisal (PRA) method turned out to be effective in encouraging science and technology penetration to farmers. The results of the activity showed an increase in knowledge about the function of biochar and liquid smoke by 54.1%, an understanding of how to process organic biomass into biochar and liquid smoke, and the ability to reconstruct/invent science and technology of pyrolysator equipment using the observe-copy-modification method experienced a successive increase of 31.1 % and 52.6% so that the accumulated average percentage of increased understanding of participants for all achievement indicators after the activity was 45.93%.
Upaya Menangani Gejala Virus Tungro Pada Padi Dengan Melatih Petani Membuat Biakan Trichoderma Sebagai Agen Hayati Kesuburan Tanah Dan Kesehatan Tanaman Muhammad Helmy Abdillah; Mila Lukmana; Indriani Indriani; Nurul Nurul; Raybian Nur
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i4.1468

Abstract

Inflasi harga beras diberbagai daerah tidak terlepas dari ketersediaan produk ditingkat petani yang terganggu akibat gagal panen. Faktor utama yang memengaruhi hal tersebut adalah krisis iklim, sehingga mendorong munculnya faktor-faktor lain sebagai sub faktor. Epidemi tungro sebagai salah satu sub faktor yang dibawa oleh wereng hijau (vektor) telah menjadi sebab banyaknya tanaman padi yang gagal tumbuh dan malainya yang hampa. Epidemi ini akibat perubahan cuaca dan masifnya penggunaan bahan sintetik untuk memacu produktivitas tanaman, sehingga terjadi resistensi dan resurgensi organisme pengganggu tanaman. Oleh katena itu penggunaan agen hayati berupa Trichoderma spp diperlukan untuk menekan prevalensi penyakit tungro di Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana. Tujuan kegiatan ini untuk memengaruhi perilaku para petani agar dapat menerapkan Trichoderma spp dalam menanggulangi masalah penyakit dan peningkatan kesuburan tanah. Dalam kegiatan ini diharapkan para petani mampu memproduksi sendiri biakan Trichoderma spp hasil ekplorasi lokal dari Desa Karang Indah. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kesadaran petani dalam tindak agronomi yang diberikan pada tanaman padi. Melalui kegiatan pelatihan ini, banyak dampak yang terasa dalam setiap komponen/ komunitas yang terlibat sehingga pada kegiatan yang akan datang, kolaborasi antar setiap komunitas tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk yang lebih komprehensif.
Kemitraan Masyarakat untuk Membudidayakan Tanaman Sayuran dan Buahan sebagai Upaya Pengendalian Stunting di Desa Lok Baintan Muhammad Helmy Abdillah; Malisa Ariani; Raybian Nur; Budi Styawan
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 4 (2024): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i4.2335

Abstract

Stunting memiliki dampak besar pada perkembangan anak, sehingga upaya pencegahan dan penanggulangannya dapat dilakukan dengan memperkuat ketahanan pangan keluarga melalui konsumsi makanan bergizi. Di Desa Lok Baintan, pencegahan stunting dilakukan dengan memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk mendeteksi stunting dan menanganinya dengan membudidayakan tanaman sayuran dan buah di pekarangan rumah, baik dengan cara konvensional maupun non-konvensional. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya asupan gizi dan cara mendapatkannya melalui keterampilan memanfaatkan lahan rumah untuk menanam tanaman pangan sehat, yang diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan model PRA (Participatory Rural Appraisal) untuk merancang dan memetakan kebutuhan kegiatan. Dalam pelaksanaannya, digunakan model service-learning yang melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada kader Posyandu, PKK, dan ibu-ibu di desa. Program ini berlangsung selama tiga bulan dengan enam sesi yang mencakup penyuluhan tentang anemia dan stunting, pelatihan pengukuran stunting, serta praktik budidaya tanaman di pekarangan rumah. Evaluasi dilakukan dengan pre-test dan post-test, serta observasi. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman lebih dari 80%, dan model service-learning efektif meningkatkan keterampilan mahasiswa. Program ini juga berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting melalui ketahanan pangan lokal. Community Empowerment for Cultivated Vegetable and Fruit Plants to control stunting in Lok Baintan Stunting has a significant impact on child development, and preventive and mitigation efforts can be made through family food security by consuming nutritious food. In Lok Baintan Village, stunting prevention is carried out by educating and training community members to detect and manage stunting through the cultivation of vegetables and fruits in home gardens, using both conventional and non-conventional methods. The aim of this activity is to raise awareness about the importance of nutrition and how to obtain it by utilizing home garden land to grow healthy food crops, which is expected to influence families' nutritional behavior. This community service program begins with a Participatory Rural Appraisal (PRA) model to design and map activities based on the needs of the target community. The program is implemented using a service-learning model, involving students from various disciplines to educate and train Posyandu (community health center) cadres, PKK (women's empowerment) members, and mothers in the village. The program lasts for three months and includes six sessions: two on anemia and stunting awareness, two on stunting measurement training, one on the benefits of plants, and one on practical training for cultivating vegetables/fruits in home gardens. The success of the program is assessed using pre-test and post-test evaluations, as well as participant engagement observation. The results show a more than 80% increase in understanding, and the service-learning model was effective in improving students' cognitive skills and communication abilities. This program successfully raised community awareness in Lok Baintan Village about stunting prevention through local food-based food security, resulting in a positive impact on family food security and health independence in the village.