Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kesetempatan dan Kesemestaan di Arsitektur Nusantara Evandry Ramadhan; Yulianto P. Prihatmaji
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 1: Januari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/sinektika.v20i1.19397

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman pada arsitektur nusantara. Kesetempatan dan kesemestaan adalah salah satu ciri khas pada arsitektur nusantara. Kesetempatan dan kesemestaan juga merupakan salah satu dari filosofi yang ada pada bangunan nusantara.  Kesetempatan dan kesemestaan merupakan salah satu cara manusia untuk lebih dekat terhadap sang pencipta dan juga alam. Metode yang digunakan adalah systematic literature review, untuk mencari pustaka perlu melihat judul serta membaca abstrak sebagai penarik kesimpulan dalam sebuah pustaka. Pencaharian ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, serta menemukan kesetempatan dan kesemestaan pada arsitektur nusantara berdasarkan paradigma, konsep, model, dan teknologi. Setelah melakukan analisis berdasarkan data, didapat bahwa kesetempatan dan kesemestaan memiliki beberapa cakupan pembahasan seperti paradigma, konsep, model, dan teknologi. Hasil analisis menjelaskan kesemestaan dan kesetempatan di arsitektur nusantara memiliki 2 fokus besar yang berkaitan dengan regionalisme dan unsur kepercayaan. Regionalisme yang berfokus pada kesetempatan memiliki arti sebagai identitas. Sedangkan unsur kepercayaan berfokus pada kesemestaan. Kesemestaan memiliki cakupan yang berhubungan dengan alam, manusia, dan semesta. Sehingga kesetempatan dan kesemestaan pada arsitektur nusantara membahas terkait identitas serta cara kita menghargai alam dan sang pencipta-Nya.
PELATIHAN APLIKASI MICROSOFT OFFICE UNTUK MENIGGKATKAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI PADA GURU SD 50 KOTA BENGKULU Roki Hidayat; Ammar Peto; Habbiburrahman Habbiburrahman; Arbi Satria Utama; Tata Destiana; Evandry Ramadhan
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 13 No. 4 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v13i4.11723

Abstract

Kegiatan pengabdian Masyarakat dalam bentuk pelatihan aplikasi Microsoft Office bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menngunakan aplikasi Microsoft Office. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah penyampain materi (Ceramah) dan praktik langsung, yang Dimana memungkinkan peserta untuk memahami konsep dasar sekaligus menerapkanya dalam tugas sehari-hari, Hasil pelatihan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam kemampuan guru dalam mengolah data, serta menyusun materi ajar yang lebih interaktif. Selain itu, antusiasme dan partisipasi aktif peserta menunjukkan bahwa pelatihan ini relevan dengan kebutuhan mereka dalam mendukung pembelajaran berbasis teknologi. Meskipun terdapat tantangan seperti perbedaan tingkat pemahaman peserta dan keterbatasan fasilitas, pelatihan ini tetap berhasil memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kesiapan guru menghadapi era digital. Oleh karena itu, pelatihan lanjutan dan pendampingan berkelanjutan diperlukan untuk memastikan penerapan keterampilan secara optimal dalam proses pembelajaran. Community service activities in the form of Microsoft Office application training aim to improve teacher skills in using Microsoft Office applications. The implementation method used in this training is the delivery of material (Lectures) and direct practice, which allows participants to understand basic concepts and apply them in daily tasks. The results of the training show that there is a significant increase in teachers' ability to process data, as well as compile more interactive teaching materials. In addition, the enthusiasm and active participation of participants show that this training is relevant to their needs in supporting technology-based learning. Despite challenges such as differences in participants' levels of understanding and limited facilities, this training still managed to provide significant benefits in improving teacher readiness to face the digital era. Therefore, further training and ongoing mentoring are needed to ensure optimal application of skills in the learning process.
PERANCANGAN DESAIN BOOKSTORE BERBASIS KONSEP RUANG EDUKATIF DI KAMPUS 1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU Juwito, Rizqiya Safitri; Pratama, Anggi Yudha; Fatona, Geby; Pratimi, Mariska; Rosantika, Pretty Maggiesty; Ramadhan, Evandry; Sari, Renitha
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 04 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bookstore di lingkungan kampus berpotensi menjadi ruang edukatif yang tidak hanya menyediakan buku, tetapi juga memfasilitasi kegiatan literasi dan interaksi akademik. Kegiatan pengabdian ini bertujuan merancang desain bookstore di Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) dengan konsep educational space yang mendukung budaya baca, kreativitas, dan kolaborasi mahasiswa. Metode pelaksanaan meliputi survei kebutuhan, analisis lokasi, perancangan konsep, dan presentasi desain kepada pihak kampus. Hasilnya berupa rancangan bookstore yang terdiri atas area display buku dan merchandise, zona baca, ruang diskusi, area kegiatan literasi, serta display produk kreatif mahasiswa. Desain mengutamakan tata letak terbuka, pencahayaan alami, dan suasana hangat untuk menciptakan kenyamanan pengguna. Implementasi desain ini diharapkan mampu meningkatkan minat baca, memperkuat identitas kampus sebagai pusat literasi, dan mendorong terciptanya ruang interaksi positif di lingkungan perguruan tinggi.
Revitalisasi Kawasan Heritage Benteng Marlborough Sebagai Penguatan Identitas Kota Bengkulu Rizqiyah Safitri Juwito; Pretty Maggiesty Rosantika; Geby Fatona; Mariska Pratimi; Evandry Ramadhan; Anggi Yudha Pratama; Renitha Sari
urn:multiple://2988-7828multiple.v3i84
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan heritage Benteng Marlborough di Kota Bengkulu memiliki peranan strategis sebagai simbol identitas kota, namun saat ini mengalami degradasi fisik dan keterbatasan aktivitas sosial-ekonomi. Penelitian ini bertujuan merancang strategi revitalisasi kawasan heritage sebagai upaya penguatan identitas kota melalui pendekatan perencanaan kota berkelanjutan. Metode studi kasus kualitatif digunakan dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis spasial berbasis GIS untuk memetakan kondisi dan potensi kawasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan memiliki potensi besar untuk pengembangan ruang terbuka publik, jalur pedestrian, serta ekonomi kreatif lokal yang didukung partisipasi masyarakat. Strategi revitalisasi yang diusulkan meliputi konservasi fisik bangunan heritage, pengembangan ruang publik yang nyaman, peningkatan fungsi sosial-ekonomi, dan pelibatan aktif masyarakat sebagai pemangku kepentingan. Pendekatan holistik ini diharapkan tidak hanya melestarikan nilai sejarah tetapi juga meningkatkan keberlanjutan sosial dan ekonomi kawasan. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi pengelolaan kawasan heritage dan menjadi referensi penting dalam pengembangan identitas kota Bengkulu yang berkelanjutan.
Pengelolaan Arsitektur Lanskap Berbasis Zonasi di Kampung Batik Trusmi, Kabupaten Cirebon Rosantika, Pretty Maggiesty; Rizqiyah Safitri Juwito; Geby Fatona; Mariska Pratimi; Anggi Yudha Pratama; Evandry Ramadhan; Renitha Sari
urn:multiple://2988-7828multiple.v3i95
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon merupakan kawasan sentra batik dengan nilai budaya dan sejarah tinggi, serta potensi besar sebagai destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan merumuskan arahan pengelolaan arsitektur lanskap berbasis zonasi yang memadukan pelestarian warisan budaya dengan pengembangan pariwisata. Metode yang digunakan meliputi survei lapangan, wawancara, dan analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menilai kelayakan wisata pada lima desa. Penilaian dilakukan dengan metode skoring berbobot menggunakan empat parameter utama: aksesibilitas (30%), kualitas visual (25%), atraksi budaya (25%), dan fasilitas pendukung (20%). Hasil menunjukkan Desa Weru Lor (skor 253) dan Trusmi Kulon (skor 230) memiliki tingkat kelayakan tertinggi sebagai zona inti pengembangan, sedangkan tiga desa lainnya masuk kategori zona pendukung. Rekomendasi meliputi pembagian zona, peningkatan fasilitas, promosi digital, dan pemberdayaan masyarakat. Model ini dapat menjadi acuan bagi pengembangan kawasan wisata budaya di Indonesia.
Kesetempatan dan Kesemestaan di Arsitektur Nusantara Ramadhan, Evandry; Prihatmaji, Yulianto P.
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 1: Januari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/sinektika.v20i1.19397

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman pada arsitektur nusantara. Kesetempatan dan kesemestaan adalah salah satu ciri khas pada arsitektur nusantara. Kesetempatan dan kesemestaan juga merupakan salah satu dari filosofi yang ada pada bangunan nusantara.  Kesetempatan dan kesemestaan merupakan salah satu cara manusia untuk lebih dekat terhadap sang pencipta dan juga alam. Metode yang digunakan adalah systematic literature review, untuk mencari pustaka perlu melihat judul serta membaca abstrak sebagai penarik kesimpulan dalam sebuah pustaka. Pencaharian ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, serta menemukan kesetempatan dan kesemestaan pada arsitektur nusantara berdasarkan paradigma, konsep, model, dan teknologi. Setelah melakukan analisis berdasarkan data, didapat bahwa kesetempatan dan kesemestaan memiliki beberapa cakupan pembahasan seperti paradigma, konsep, model, dan teknologi. Hasil analisis menjelaskan kesemestaan dan kesetempatan di arsitektur nusantara memiliki 2 fokus besar yang berkaitan dengan regionalisme dan unsur kepercayaan. Regionalisme yang berfokus pada kesetempatan memiliki arti sebagai identitas. Sedangkan unsur kepercayaan berfokus pada kesemestaan. Kesemestaan memiliki cakupan yang berhubungan dengan alam, manusia, dan semesta. Sehingga kesetempatan dan kesemestaan pada arsitektur nusantara membahas terkait identitas serta cara kita menghargai alam dan sang pencipta-Nya.