Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS PERILAKU THREE-SIDED ARCH SEBAGAI ALTERNATIF DARI BOX CULVERT Ida Bagus Prastha Bhisama; Made Sukrawa; Ida Ayu Made Budiwati
JURNAL SPEKTRAN Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2021.v09.i01.p02

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku dari struktur three-sided arch (TSA) yang merupakan salah satu alternatif dari struktur box culvert (BC). Perilaku kedua struktur dibandingkan melalui pemodelan elemen hingga pada program SAP2000. Pemodelan model validasi merupakan tahap awal dalam penelitian ini, yang dibuat berdasarkan pada hasil uji laboratorium oleh peneliti lain. Hasil pemodelan validasi menunjukkan bahwa pemodelan dengan elemen frame (MFR) dan shell (MSH) lebih mendekati hasil uji laboratorium, sedangkan elemen solid (MSO) jauh berbeda sehingga tidak digunakan dalam model aplikasi. Setelah metode pemodelan valid, selanjutnya dilakukan pemodelan aplikasi BC dan TSA yang memiliki panjang bentang bervariasi. Model aplikasi yang dibuat meliputi BC dan TSA dengan bentang 4 m (BC4 dan TSA4), 5 m (BC5 dan TSA5), 7 m (BC7 dan TSA7), 9 m (BC9 dan TSA9) dan 11 m (BC11 dan TSA11) dengan tebal pelat atas 400 mm pada model BC dan 300 mm pada TSA. Deformasi kedua model dianalisis secara non-linier menggunakan pembebanan bertahap, variasi modulus elastisitas (E) dan momen inersia penampang retak (Icr). Untuk mengetahui gaya-gaya dalam lainnya, kedua model dianalisis secara linier dengan beban lalu lintas sesuai SNI 1725:2016. Berdasarkan hasil analisis, perilaku TSA lebih baik dibandingkan BC, dilihat dari deformasi TSA yang mampu menyerupai atau bahkan lebih kecil dari BC meskipun dengan ketebalan pelat atas yang 25% lebih kecil. Pada model dengan variasi bentang, struktur mampu menahan kombinasi pembebanan lajur ‘D’ sampai dengan bentang 7 m. Untuk model bentang 9 dan 11 m, yaitu BC9, TSA9, BC11 dan TSA11 diperlukan penebalan pada pelat atas struktur.
PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR BAJA RANGKA TERBREIS TIPE X DAN DIAGRID PADA GEDUNG TINGGI Ida Bagus Prastha Bhisama; Made Hendra Prayoga
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i01.p01

Abstract

Gedung tinggi merupakan salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan akibat pertumbuhan penduduk yang kian pesat. Berbagai inovasi telah dilakukan untuk membuatnya lebih kuat dan efisien, beberapa diantaranya adalah struktur baja rangka terbreis (BF) dan diagrid (DIA). Pada BF, terdapat batang diagonal/bresing yang diletakkan diantara masing-masing portal dengan konfigurasi yang bervariasi. Pada penelitian ini, tipe bresing yang digunakan pada BF ada bresing tipe-x (BFX). Sementara itu, batang diagonal pada struktur DIA berperan sebagai kolom, sehingga penggunaan kolom vertikal tidak diperlukan. Kedua struktur dirancang pada gedung 15 lantai berukuran 18 m x 18 m dengan tinggi total 56 m dan dimodel pada program SAP2000. Perilaku dari kedua struktur tersebut telah dibandingkan dengan terlebih dahulu memastikan bahwa struktur telah memenuhi syarat kekakuan dan kekuatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa model DIA lebih kaku dibandingkan model BFX, terlihat dari rasio perpindahan pada tingkat teratas dari model DIA : BFX adalah sebesar 1 : 1,9. Dari perbandingan berat struktur, struktur DIA lebih ringan dibandingkan dengan BFX, dengan rasio 1 : 2,176. Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat dikatakan bahwa struktur DIA lebih kaku dan efisien dibandingkan dengan struktur BFX.
ANALISIS FRAGILITAS STRUKTUR RANGKA KOLOM KUAT-BALOK LEMAH BETON BERTULANG AKIBAT GEMPA Made Hendra Prayoga; Ida Bagus Prastha Bhisama
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i01.p04

Abstract

Dalam penelitian ini, dilakukan analisis fragilitas struktur rangka dengan pengembangan kurva fragilitas dan perhitungan peluang kegagalan (Pf) struktur. Digunakan 2 buah model struktur yaitu struktur SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Kusus) dan SRPMB (Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa). Untuk mengetahui pengaruh soft story terhadap peluang kegagalan struktur akibat gempa, dibuat 4 model struktur dengan soft story. Analisis statis pushover (NSP) dan dinamis nonlinear time history (NLTHA) digunakan untuk mengevaluasi performa seismik struktur. Untuk mencapai taraf kinerja CP (Collapse Prevention), struktur perlu diperkuat karena terjadi column sidesway mechanism sehingga rasio kuat penampang kolom-balok yang diperlukan lebih besar dari ketentuan dalam peraturan. Kegagalan akibat geser juga dipastikan tidak terjadi pada kolom dan balok. Untuk struktur yang sudah diperkuat, struktur SRPMB memiliki nilai Pf yang lebih kecil dibandingkan struktur SRPMK. Struktur SRPMB dengan perkuatan dapat digunakan pada daerah rawan gempa. Struktur yang sudah diperkuat tidak rentan dengan mekanisme soft story. Soft story pada lantai dasar lebih berpeluang terjadi dibandingkan soft story pada lantai tengah bangunan.
PEMODELAN BRACING KABEL SERAT KARBON BERDASARKAN VALIDASI LOAD DRIFT EKSPERIMEN Yasa, P Adi; Bhisama, Ida Bagus Prastha; Prayoga, Made Hendra
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 27 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 27 No. 2, September 2023
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2023.v27.i02.p10

Abstract

Penggunaan bracing merupakan salah satu metode perkuatan yang cukup populer diterapkan guna meningkatkan ketahanan lateral suatu bangunan. Bracing baja merupakan salah satu yang umum dan memiliki efekifitas baik dalam peningkatan tahanan lateral sehingga menjadi pilihan favorit untuk diaplikasikan. Namun terdapat tantangan yang perlu juga diperhatikan seperti fenomena kegagalan tekuk dan peningkatan massa yang cukup besar akibat berat sendirinya. Salah satu cara mengatasi kegagalan tekuk yakni dengan menggunakan Buckling Restraind Base, sedangkan Lee (2015) memanfaatkan kabel komposit serat karbon sebagai bracing. Keunggulan bracing ini selain tidak mengalami kegagalan tekuk serta ringan, proses pemasangan yang mudah juga menjadi pertimbangan yang menarik. Melalui pengujian Lee didapat bahwa perkuatan dengan memanfaatkan kabel serat efektif meningkatkan tahanan lateral suatu struktur, namun agar bisa mengaplikasikannya pada SAP2000 untuk berbagai ragam struktur diperlukan prosedur memodel bracing kabel yang tepat dan tervalidasi sehingga nantinya diperoleh perilaku struktur yang realistis. Dalam proses validasinya dilakukan pemodelan kabel dengan elemen frame berupa pipa pejal dengan memodifikasi elastisitasnya, sehingga diperoleh penyesuaian sebagai berikut: Elastitas direduksi 35% dari elastisitas material spesifikasi awal pada jenis sambungan pelat datar, dan reduksi 5% untuk hubungan protrusion. Pembebasan momen dan tekan tentunya perlu diaktifkan mengingat kedua kondisi ini tidak terjadi pada bracing kabel, sedangkan gaya aksial awal dan total dapat diperoleh dari memodel bracing dengan elemen kabel. Elemen kabel SAP2000 sendiri dapat mengakomodasi pengecekan tegangan awal dan total saat beban ultimate. Namun dalam analisis kenerja, elemen kabel tidak direkomendasikan dan diganti dengan elemen frame yang telah tervalidasi.
SOSIALISASI 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DAN PENTINGNYA MENABUNG MELALUI MEDIA POSTER DI SD NEGERI 3 MENGWI Bhisama, Ida Bagus Prastha; Wirawan, I Putu Agus Putra; Manek, Daniel; Novyantari, Ni Putu Widya; Widiningsih, Ni Kadek Risma; Prayoga, Made Hendra
Jurnal Abdi Dharma Masyarakat (JADMA) Vol. 4 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jadma.v4i2.7614

Abstract

Permasalahan yang kerap dihadapi oleh masyarakat yaitu sampah. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pemilahan sampah menjadikan permasalahan sampah tidak kunjung usai. Upaya efektif yang dapat dilakukan dalam mengurangi jumlah sampah salah satunya penerapan pengolahan sampah berbasis 3R. Dari  kegiatan pengolahan sampah 3R yaitu reuse, dapat dilakukan dengan pengolahan barang bekas menjadi suatu yang lebih bermanfaat misalnya celengan yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana menabung. Tujuan dilaksanakannya program kerja ini, yaitu agar pemahaman mengenai pengolahan sampah berbasis 3R dan pentingnya menabung dapat diterapkan oleh adik-adik sekolah dasar. Dalam pengabdian masyarakat kali ini sosialisasi dan pendampingan menjadi metode yang dipilih. Dari kegiatan ini diperoleh hasil yaitu pada tahap evaluasi diberikan kuesioner yang diisi oleh 50 peserta, dimana hasil tersebut menunjukan mayoritas peserta memilih jawaban sangat setuju dari setiap pertanyaan. Maka dapat disimpulkan program kerja yang kami lakukan sangat bermanfaat serta berjalan dengan sangat baik.
PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI UNTUK MENINGKATKAN PERESAPAN AIR HUJAN DI AREAL PURA LUHUR MUNCAK SARI TABANAN Bhisama, Ida Bagus Prastha; Prayoga, Made Hendra; Yasa, P Adi; Jayantari, Made Widya
Jurnal Abdi Dharma Masyarakat (JADMA) Vol. 5 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jadma.v5i1.8941

Abstract

Permasalahan genangan air bukan hanya terjadi di kota besar tetapi pada fasilitas publik lainnya, tergantung dari keefektifan sistem drainase yang telah didesain dan juga tersedianya daerah resapan di tempat tersebut. Pura Muncak Sari di Kabupaten Tabanan merupakan salah satu fasilitas publik yang mengalami masalah tersebut, dimana sebagian besar areal pura akan tergenang oleh air yang tentu akan mengganggu aktivitas persembahyangan ataupun aktivitas lainnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan solusi dari kondisi tersebut yaitu dengan pemasangan lubang resapan biopori (LRB). LRB merupakan solusi yang termasuk sederhana, murah, dan proses pembuatannya cukup mudah. Survey kondisi eksisting Pura Muncak Sari menunjukkan bahwa diperlukan 25 titik biopori yang tersebar di 3 areal utama pura, yaitu 6 titik di pewaregan, 16 titik di madya mandala, dan 3 titik di jaba pura. Pemasangan seluruh LRB telah terlaksana dengan baik pada kegiatan ini, dan seluruh lokasi pemasangan LRB telah didokumentasikan dalam bentuk denah pembuatan lubang biopori serta foto masing-masing titik LRB lengkap dengan koordinatnya. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini berjalan dengan lancar dan bermanfaat untuk warga desa Adat Sangketan.