St. Rahmatiah, St.
UIN Alauddin Makassar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE TRADITION OF FEMALE CIRCUMCISION (THE INTEGRATION OF RELIGION AND CULTURE) Abbas, Nurlaelah; Rahmatiah, St.
Jurnal Adabiyah Vol 22 No 2 (2022): Islamic Humanities
Publisher : Faculty of Adab and Humanities - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jad.v22i2a2

Abstract

The aims of this research are: the first, to describe the implementation of the female circumcision tradition in Jeneponto society, the second to describe the Islamic values ​​contained in the female circumcision tradition and the third to acquire a clear picture of the attitude and understanding of the people of Jeneponto about the tradition of female circumcision. This research is descriptive qualitative. This research was conducted in two ways, namely: library research and field research. The results of this study indicate that the tradition of female circumcision in Jeneponto society is carried out very lively as is the case with marriage traditions, starting with the preparation process such as deliberation, Korontigi events, to the circumcision reception. Various kinds of traditional rituals that have been carried out so far still reflect Islamic values ​​that are described in the form of religious understanding, solidarity and mutual cooperation as well as the value of beauty that is reflected in the entire series of traditional rituals. The attitude and understanding of Jeneponto society regarding the tradition of female circumcision which is an obligation for Muslims, and ancestral traditions that must be preserved. In addition, there is a social construction in the implementation of female circumcision, and the circumcision event is one of the gathering places. الملخص أهداف هذه الدراسة هي: أولا: وصف تنفيذ ختان الإناث في مجتمع جينيبونتو ، وثانيا: وصف القيم الإسلامية المتضمنة في ختان الإناث في جينيبونتو ، و ثالثا: الحصول على المواقف مفاهيم مجتمع جينيبونتو عن ختان الإناث في صورة واضحة. أما نوع البحث فهو نوعي وصفي. وأجريت الدراسة على طريقتين هما: البحث المكتبي والبحث الميداني. تظهر نتائج هذه الدراسة أن ختان الإناث في مجتمع جينيبونتو تم تنفيذه بشكل حفلات كبيرة كما هو الحال في احتفال وليمة العرس ، بدءا من عملية تحضيرية مثل المداولات ، وبرنامج الكورونتيةkorontigi حتى حفلات الختان. هناك مجموعة من الطقوس والتقاليد التى لا تخالف القيم الإسلامية مازالت تنفذ حتى الآن في شكل المفاهيم الدينية وتضامن عال والتعاون بين المجتمع وقيم الجمال المصور من طقوسها المعتادة. يعتبر ختان الإناث عند مجتمع جينيبونتو إلزاما للمسلمات، وتقاليد الأجداد التي يجب الحفاظ عليها. بالإضافة إلى ذلك ، هناك بناء اجتماعي في تنفيذ ختان الإناث حيث أنه وسيلة لصلة الأرحام بين المجتمع. الكلمات املفتاحية: تقاليد، ختان الإناث، الدين، الثقافة Abstrak Tujuan penelitian ini adalah : pertama, mendeskripsikan pelaksanaan tradisi khitan perempuan pada masyarakat Jeneponto kedua, mendeskripsikan nilai-nilai Islam yang terkandung dalam tradisi khitan perempuan dan ketiga, memperoleh gambaran yang jelas seperti apa sikap dan pemahaman masyarkat Jeneponto tentang tradisi khitan perempuan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu: penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi khitan perempuan pada masyarakat Jeneponto dilaksanakan dengan sangat meriah seperti halnya tradisi perkawinan, dimulai dengan proses persiapan seperti musyawarah, acara Korontigi, sampai pada acara resepsi khitanan. Berbagai macam ritual tradisi yang dilakukan selama ini masih mencerminkan nilai-nilai Islam yang terjabarkan dalam bentuk pemahaman religious, tingginya solidaritas dan gotong royong serta nilai keindahan yang tergambar dari seluruh rangkaian ritual adatnya. Sikap dan pemahaman masyarakat Jeneponto tentang tradisi khitan perempuan yang merupakan kewajiban bagi umat Islam, dan tradisi leluhur yang harus dilestarikan. Selain itu adanya konstruksi sosial dalam pelaksanaan khitan perempuan, serta acara khitan merupakan salah satu ajang silaturahmi. Kata Kunci: Tradisi; Khitan Perempuan; Agama dan Budaya
Dakwah, Trafficking dan KDRT Rahmatiah, St.
Jurnal Berita Sosial Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/beritasosial.v1i1.1139

Abstract

Perkembangan kasus trafficking (perdagangan orang) dan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) di Indonesia sungguh kian mengkhawatirkan. Dari tahun ke tahun, kasus ini meningkat tajam. Seakan-akan, kasus ini di Indonesia diibaratkan bak gunung es.  Artinya, angka yang tersembunyi di bawah permukaan jauh lebih besar ketimbang yang terlihat di permukaan.  Salah satu contoh, kasus trafficking. Perdagangan orang (trafficking) merupakan jenis perbudakan modern. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, perdagangan  orang bukan kejahatan biasa (ekstra ordinary), tapi terorganisir (organized),  dan lintas negara (transnational), sehingga dapat dikategorikan sebagai transnational organized crime.Economy and Social Commision on Asia Pasific (ESCAP) melaporkan Indonesia menempati peringkat ketiga atau terendah dalam upaya penanggulangan masalah perdagangan orang. Sejak awal Indonesia telah mengkriminalisasikan perdagangan orang yang diatur dalam pasal 297 KUHP, akan tetapi  karena sudah berkembang menjadi kejahatan transnasional yang terorganisir maka diperlukan adanya pembaruan komitmen untuk memeranginya sebagamana tertuang dalam Keppres No.88/2002. Komitmen nasional ini bertujuan tidak hanya memerangi kejahatan perdagangan orang saja, tetapi juga pada akar masalahnya yaitu kemiskinan, kurangnya pendidikan dan keterampilan, kurangnya akses, kesempatan dan informasi, serta nilai-nilai sosial budaya.
CHARACTER BUILDING (Pembangunan Karakter) Rahmatiah, St.
Al-Irsyad Al-Nafs : Jurnal Bimbingan dan Penyuluhan Islam Vol 8 No 2 (2021): AL IRSYAD AL-NAFS
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-irsyad al-nafs.v8i2.27678

Abstract

Karakter adalah sesuatu yang sangat penting dalam pengembangan kualitas manusia, karena karakter mempunyai makna sebuah nilai yang mendasar untuk memengaruhi segenap pikiran, tindakan dan perbuatan setiap insan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adapun nilai-nilai dalam pembangunan karakter yang dimaksud adalah: Perjuangan, semangat, kebersamaan atau gotong royong, kepedulian atau solider, sopan santun, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, dan tanggung jawab. Membangun karekter (character building) adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-nilai agama dan pancasila. Tahap-Tahap dalam Pembangunan Karakter (Character Building) yaitu relaksasi, membangun kekuatan afirmasi, meningkatkan kecerdasan emosi dan spiritual (ESQ), membangun pengalaman positif, pembangkit dan penyeimbang energi batiniah, pengasahan prinsip.
Enhancing self-regulated learning: the moderating role of social support in the relationship between authoritative parenting and student autonomy Hamid, Ilham; Rahmatiah, St.; Suriati , Suriati; Amir, Marwati
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol. 13 No. 1 (2025): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1138200

Abstract

This study aims to investigate the influence of authoritative parenting style, social support, and self-regulated learning (SRL) ability in university students. The approach used is quantitative with a post-positivism view and ex post facto method. The research sample consisted of 80 early semester students at UIN Alauddin who were selected using the saturated sample method. Data were collected through a Likert scale-based questionnaire and analysed using SmartPLS version 4.0. The results showed that social support did not have a significant direct influence on SRL, with a coefficient (β) of 0.000 and a P-Value of 0.999, indicating that social support alone is not enough to improve SRL ability. However, authoritative parenting style had a significant influence on SRL with a coefficient of 0.627 and a P-Value of 0.000, indicating a strong positive relationship. This authoritative parenting style encourages students to be more independent, responsible, and more able to organise their learning independently. The interaction analysis shows that social support acts as a moderator that strengthens the relationship between authoritative parenting style and SRL. At high levels of social support, the positive impact of authoritative parenting style on SRL was greater, whereas at low levels of social support, this relationship weakened. In conclusion, social support strengthens the effectiveness of authoritative parenting style in improving SRL. Therefore, efforts to improve college students' SRL need to integrate adequate social support with a supportive parenting style. These findings provide implications for educational institutions and families in creating an environment that supports the development of students' self-regulation abilities in the early semesters.