Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kinerja Pengurus Gapoktan Sida Makmur dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pengurus Gapoktan di Desa Babadan Banjarnegara Afif Hendri Putranto; Dyah Ethika Nuhdijati; Teguh Djuharyanto
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.02.07

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan kinerja pengurus gapoktan “Sida Makmur” (2) Menganalisis faktor yang mempengaruhi kinerja pengurus gapoktan “Sida Makmur”. Penelitian menggunakan metode survei. Penentuan responden secara purposive dengan kriteria responden adalah pengurus gapoktan. Metode pengambilan responden menggunakan sensus sebanyak 14 responden. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan  regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kinerja pengurus gapoktan Sida Makmur dikategorikan baik dilihat dari aspek ekonomi, aspek sosial budaya dan aspek teknis, (2) Tingkat pendidikan formal, pendidikan non formal, masa kerja dan usia secara simultan mempengaruhi kinerja pengurus gapoktan dengan nilai Fhitung 29 > 4,88 Ftabel. Secara parsial faktor yang mempengaruhi kinerja pengurus gapoktan adalah tingkat pendidikan formal dengan nilai thitung 3,3 (positif) > 2,179 ttabel, pendidikan non formal dengan nilai thitung  3,8 (positif) > 2,179 ttabel dan masa kerja dengan nilai thitung 2,3 (positif) > 2,179 ttabel. Kinerja pengurus gapoktan “Sida Makmur” secara umum dikategorikan baik. Gapoktan melalui kinerja pengurus telah memberikan manfaat pada aspek ekonomi, aspek sosial budaya dan aspek teknis terhadap kegiatan usahatani kopi di Desa Babadan Banjarnegara. Tingkat pendidikan formal, pendidikan non formal dan masa kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pengurus gapoktan “Sida Makmur”. Sumber daya manusia pengurus dapat ditingkatkan dengan memberikan perhatian terutama dalam hal latar belakang pendidikan formal, pendidikan non formal dan masa kerja.
ANALISIS USAHA TANI PADI SAWAH (Oryza Sativa L) DENGAN ASAP CAIR DAN PEMBENAH TANAH DI DESA PEGALONGAN KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS Victor Bintang Panunggul; Afif Hendri Putranto; Ayu Sitanini; Suwali Suwali
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 9, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v9i1.9253

Abstract

This study aims to: 1) determine the value of profits or income in rice farming by providing wood vinegar and soil reformers. 2) determine the cost of production in rice farming by applying wood vinegar and soil reformers. 3) determine the value of the B/C ratio in rice farming by applying wood vinegar and soil reformers.  Analysis of the data used in this study, as follows: 1) Analysis of Break Event Point (BEP) production volume. 2) BEP analysis of production price, and 3) BEP analysis of B/C ratio. The result of the value of income earned by the rice plant farming business is Rp. 7,243,625.00. The value of production costs in rice farming is Rp.15,198,375.00/ha. Analysis of the B / C ratio in rice crop farming obtained a B / C ratio value of 1.43. Then it can be implied that the rice crop farming business at the research site is profitable.
PELATIHAN BUDIDAYA SAYURAN MICROGREEN HIDROPONIK WICK SYSTEM DI SD N 2 KEDUNGRANDU KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS Victor Bintang Panunggul; Suwali; Afif Hendri Putranto; Ayu Sitanini1; Alfiatun Nur Fitria; Lingga Arti Saputra
Jurnal Abditani Vol. 6 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v6i2.222

Abstract

Desa Kedungrandu merupakan sebuah Desa yang berada di wilayah Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Microgreens hidroponik wick system merupakan teknik budidaya tanaman dengan menumbuhkan benih tanaman sayuran berumur pendek menggunakan wick system. Upaya meningkatkan pengetahuan melalui edukasi pelatihan khususnya pada tanaman sayuran bayam. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkam ketrampilan dan mengedukasi siswa/siswi sekolah dasar tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman melalui pelatihan budidaya sayuran secara microgreens hidroponik system wick. Kegiatan ini di mulai dengan kegiatan (survei lokasi, permohonan ijin, pengurusan administrasi, persiapan alat dan bahan serta akomodasi) di SD N 2 Kedungrandu Kabupaten Banyumas pada tanggal 29 Agustus 2022 hingga pelaksanaan pelatihan (budidaya microgreens secara hidroponik wick system, sesi diskusi dan tanya jawab saat materi kepada siswa yang telah mempraktikan dan menumbuhkembangkan tanaman microgreens hidroponik wick system karena turut serta berpartisipasi aktif membangun ilmu pengetahuan dan edukasi untuk membangun karakter siswa yang telah disampaikan saat pelatihan) pada 13 September 2022. Pendampingan dan monitoring dilakukan 23 September 2022 dimana para siswa turut berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab setelah tanaman tumbuh dan dapat dipanen dengan baik.  Kegiatan pelatihan berjalan lancar dan terlaksana dengan baik. Para peserta berperan akif dan antusias dan diharapkan tetap menjalin kerjasama serta mengadakan pelatihan untuk budidaya hidroponik dengan metode lainnya guna menambah ilmu pengetahuan dalam bidang sains dan pemanfaatan lahan sempit sebagai projek penguatan karakter profil pelajar pancasila
VARIASI JUMLAH SUDU TERHADAP BENTUK SUDU MIRING DAN SETENGAH SILINDER PADA PERFORMA KINCIR AIR UNDERSHOT Carolus Borromeus Krishna Sampurno; Yunus Ari Rokhim; Afif Hendri Putranto; Victor Bintang Panunggul; Retno Pangestu
JURNAL FOUNDRY Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL FOUNDRY
Publisher : LPPM Politeknik Manufaktur Ceper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62944/jf.v6i1.69

Abstract

Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia telah memanfaatkan sumber daya yang sudah disediakan oleh alam. Sumber daya energi merupakan salah satu dari sumber daya alam yang turut serta berperan dalam kesejahteraan masyarakat. Sumber daya energi ini terbagi menjadi dua, yaitu sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan. Kincir air merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah salah satu sumber daya energi terbarukan. Penggunaan kincir air merupakan salah satu pemanfaatan energi air menjadi pembangkit listrik mikrohidro (PLTMH). Namun tidak semua kincir air dapat dimanfaatkan pada head rendah dan debit yang besar. Kincir air undershot memiliki konstruksi sederhana, dapat dimanfaatkan pada head rendah dan debit kecil namun memiliki efisiensi yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui performa terbaik dari penggunaan jumlah sudu dan penggunaan bentuk sudu dari kincir air undershot. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa performa terbaik dicapai pada penggunaan jumlah sudu setengah silinder dan jumlah sudu 16 buah sudu. Penggunaan bentuk sudu setengah silinder dapat mengurangi gaya hambat yang disebabkan air yang berada di bagian belakang sudu yang mengurangi gaya dorong hasil tumbukan air dengan bagian depan sudu.
PENGARUH PUPUK KANDANG DAN BAKTERI FOTOSINTESIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KALE (Brassica oleracea L. Var. Acephala) Victor Bintang Panunggul; Ayu Sitanini; Afif Hendri Putranto; Susilo Gesit Widodo; Elisabeth Ari Pratiwi Panjaitan
Agrika Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v17i2.4997

Abstract

ABSTRAKTanah yang kurang sehat disebabkan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh dan berproduksi optimal, sehingga perlu diimbangi dengan pemberian bahan organik. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh pupuk kandang dan pupuk bakteri fotosintesis terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kale. Penelitian menggunakan rancangan acak faktorial (RAK). Faktor pertama adalah pupuk kandang dan faktor kedua adalah dosis pupuk cair bakteri fotosintetis. Faktor pertama meliputi K0: kontrol/petak; K1: 5 kg/petak; dan K2: 10kg/petak. Faktor kedua meliputi P0:0 ml; P1: 15 ml/2l; dan P2: 20 ml/2l. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi  antara pupuk kandang dan pupuk bakteri fotosintesis pada parameter yang diamati. Perlakuan pupuk kandang juga tidak berpengaruh nyata, sementara pupuk cair bakteri fotosintesis memberikan pengaruh yang berbeda pada semua parameter pertumbuhan dan hasil tanaman kale. Dosis pupuk bakteri fotosintetis terbaik adalah P2 (20 ml/2l) yang memberikan hasil kale sebanyak 0.26 ton/ha. Kata kunci: kale, bakteri fotosintesis, pupuk kandang, brassicaABSTRACTUnhealthy soil is caused by excessive use of chemical fertilizers. This results in plants not being able to grow and succeed optimally, so it needs to be balanced by providing organic materials. The aim of this research is to examine the effect of manure and photosynthetic bacterial fertilizer on the growth and yield of kale plants. The research used a factorial random design (RAK). The first factor is manure and the second factor is the dose of photosynthetic bacterial liquid fertilizer. The first factor included K0: control/plot; K1: 5 kg/lot; and K2: 10kg/plot. The second factor included P0:0 ml; P1: 15 ml/2l; and P2: 20 ml/2l. Each treatment was repeated three times. The results of the research showed that there was no interaction between manure and photosynthetic bacteria fertilizer treatment on kale growth and yield parameters. The manure treatment also had no significant effect, while the application of photosynthetic bacterial liquid fertilizer had a different effect on all parameters of growth and yield of kale plants. The best photosynthetic bacterial fertilizer dosage was P2 (20 ml/2l) which resulted in kale yields of 0.26 tonnes/ha. Keywords: kale, photosynthetic bacteria, manure, Brassica