Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khusus nya media sosial, telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan Masyarakat Indonesia, termasuk pola komunikasi dan penggunaan bahasa di kalangan anak muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan menganalisis perubahan bahasa yang terjadi di kalangan remaja Indonesia sebagai akibat dari penggunaan media sosial. Penelitian melibatkan 75 mahasiswa berusia 17–22 tahun dari 23 universitas di Indonesia, dan desain survei menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif setelah dikumpulkan melalui kuesioner online. Hasil menunjukkan bahwa 34,7% orang yang menjawab merasa kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara formal dipengaruhi oleh bahasa gaul dan singkatan. Instagram (69,3%) dan TikTok (66,7%) adalah platform media sosial yang paling sering digunakan, dengan 54,7% peserta menggunakan media sosial lebih dari 5 jam setiap hari. 82,7% peserta menganggap kecanduan media sosial sebagai pengaruh negatif utama, dan 62,7% menganggap perluasan jaringan pertemanan sebagai pengaruh positif. Studi ini menunjukkan bahwa keseimbangan antara inovasi bahasa dan pemeliharaan bahasa baku sangat penting, dan bahwa sangat penting bagi anak muda untuk meningkatkan literasi digital.