Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Optimalisasi Sarana dan Prasarana untuk Mendukung Proses Pembelajaran Asyifah Luthfiyah; Najwa Azzahra; Ahmad Alghifari; Hesti Kusumaningrum
Harmoni Pendidikan : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2025): Harmoni Pendidikan : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/hardik.v2i1.1004

Abstract

This study aims to describe the process of management of educational facilities and infrastructure in an effort to improve the quality of education in elementary schools. Facilities and infrastructure have an important role in education, and the existence of adequate facilities can help improve the quality of learning. This study uses a descriptive qualitative method, with data sources obtained through observation, interviews, and documentation. Interview informants include school principals, teachers who manage facilities and infrastructure, and subject teachers. The results of the study show that school facilities and infrastructure are well managed, including planning, procurement, use, inventory, removal, and supervision. The management process runs smoothly, which makes stakeholders feel satisfied and contributes to achievements.
Pendekatan Humanistik dalam Konseling Kelompok untuk Mengatasi Kesepian pada Gen Z (Dewasa Awal) Vonda Nabila Anindra; Sofyan Abdi; Afra Hasna; Najwa Raras Pranoto; Hermawati Artameyvia; Najwa Azzahra; Mirantri Zuraidah
Aliansi: Jurnal Hukum, Pendidikan dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 4 (2025): Aliansi: Jurnal Hukum, Pendidikan dan Sosial Humaniora
Publisher : Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/aliansi.v2i4.1160

Abstract

This study aims to explore the subjective experience of loneliness in early adult Gen Z college students through group counseling with a humanistic approach. Using a qualitative phenomenological method, six female participants aged 20–22 years participated in four group counseling sessions. Data collection was conducted through an initial questionnaire to identify participants' levels of loneliness, followed by in-depth interviews after the counseling session to explore the meaning of their experiences more comprehensively. The results showed that loneliness was associated with a lack of emotional connection, unsupportive family relationships, and shallow social interactions through social media. Group counseling proved to be a safe space to share emotions and build self-awareness, helping participants manage loneliness more healthily.
Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Hiperurisimia Pada Pra Lansia Dan Lansia Di Ranting Aisyiyah Karangkajen, Mergangsan Yogyakarta Najwa Azzahra; Siti Arifah; Yekti Satriandari
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 8 No. 1 (2026)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v8i1.190

Abstract

Hiperurisimia adalah keadaan di mana kadar asam urat dalam darah meningkat, sering kali tanpa disadari, dan dapat menyebabkan masalah sendi seperti gout arthritis. Keadaan ini semakin menjadi perhatian khususnya pada orang-orang yang berusia lanjut, karena fungsi metabolisme tubuh cenderung menurun serta adanya peningkatan faktor risiko seperti konsumsi makanan yang kaya purin dan kurangnya aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan aktivitas fisik dengan kejadian hiperurisimia pada pralansia dan lansia di Ranting Aisyiyah Karangkajen, Mergangsan, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian desktiptif analitik. Sampel dalam penelitian ini adalah warga Ranting Aisyiyah Karangkajen Mergangsan Yogyakarta berjumlah 35 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner baku  food recall 1 x 24 jam dan IPAQ. Penelitian ini telah memperoleh persetujuan etik dengan nomor etik No.4360/KEP-UNISA/IV/2025. Hasil analisis Chi Squere pada hubungan pola makan dengan kejadian hiperurisimia didapatkan hasil P value 1.000 (1.000 > 0,05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan, dan pada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hiperurisimia didapatkan hasil P value 0,435 (0,435 > 0,05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian hiperurisimia pada pralansia dan lansia di Ranting Aisyiyah Karangkajen, Mergangsan, Yogyakarta.
Penerapan Kaidah Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Penelitian Akuntansi: Penelitian Cantika Olivia Yapardi; Najwa Azzahra; Rahel Lorensa Siburian; Sri Elfani Aulia Polem; Thalita Zahraini Dalimunthe; Syauqiyah Ramadani Asfa; Muhammad Anggie Januarsyah Daulay
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.2914

Abstract

This study aims to comprehensively analyze and describe the application of effective and correct scientific article writing principles within the context of reporting accounting research findings. The importance of adhering to these principles lies in enhancing the quality, credibility, and readability of articles for acceptance in reputable scientific publications. Specifically, this research focuses on the standard article structure (Title, Abstract, Introduction, Method, Results and Discussion, and Conclusion), citation and referencing techniques, and the appropriate writing style for the accounting discipline. The method used in this research is descriptive qualitative with a content analysis approach. Primary data were collected through an in-depth literature review of various journal writing guidelines, published accounting scientific articles, and research methodology textbooks. Subsequently, a comparative analysis was conducted on the adherence to writing principles in a sample of published accounting articles. The results of this study are expected to serve as a practical guide for accounting researchers and students in composing their scholarly works.
EFEKTIVITAS BATAS USIA MENIKAH DALAM UU NOMOR 16 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN SEBAGAI SYARAT PERKAWINAN GUNA MENGURANGI ANGKA PERCERAIAN DI KUA TIGARAKSA KAB. TANGERANG Najwa Azzahra; Kartika Dwiyanti; Novita Awaliyah; Adelia Nanda
Journal Central Publisher Vol 3 No 5 (2025): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v3i5.660

Abstract

Latar Belakang : Perkawinan merupakan institusi penting dalam Islam dan hukum nasional untuk membentuk keluarga harmonis. Namun, praktik pernikahan di bawah umur masih banyak terjadi, termasuk di Tigaraksa, dipengaruhi oleh budaya dan kondisi sosial. Meski UU No. 16 Tahun 2019 menaikkan batas usia menikah menjadi 19 tahun, permohonan dispensasi tetap tinggi, sehingga efektivitasnya perlu dikaji. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas UU No. 16 Tahun 2019 dalam membatasi usia pernikahan di KUA Tigaraksa. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan hukum empiris. Adapun pengumpulan data dilakukan secara langsung di KUA Tigaraksa guna mengevaluasi efektivitas Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 terkait dispensasi nikah. Hasil dan Pembahasan : Peraturan hukum di Indonesia menegaskan pentingnya pembatasan usia perkawinan untuk menjamin kesiapan fisik dan mental calon mempelai, mencegah perkawinan anak, dan mengurangi risiko perceraian dini. Dalam kondisi tertentu, pernikahan di bawah umur tetap dimungkinkan melalui mekanisme dispensasi nikah yang harus diajukan ke Pengadilan Agama. Mekanisme ini bertujuan untuk memastikan bahwa pernikahan tetap dilaksanakan dengan dasar pertimbangan hukum dan kemaslahatan. Kesimpulan : Batas usia minimal dan ketentuan dispensasi nikah diatur untuk melindungi calon mempelai dari dampak negatif pernikahan dini.