Secara umum data kualitas pendidikan Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain bisa dilihat dari beberapa hasil survey internasional sebagai berikut: 1) Trends in International Mathematics and Sciences Study (TIMSS) menyebutkan bahwa Indonesia pada tahun 1999 berada pada urutan ke-34 untuk bidang Matematika dari 48 negara, tahun 2003 pada posisi ke-35 dari 46 negara, tahun 2007 pada posisi 36 dari 49 negara, dan pada tahun 2011 pada posisi 36 dari 40 negara yang disurvey. Banyak hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan bangsa Indonesia, diantaranya dengan membuat Undang-undang, peraturan pemerintah, perbaikan sarana dan sarana, menggratiskan biaya pendidikan sampai pada penyempurnaan kurikulum sekolah. Namun demikian, usaha-usaha tersebut belum bisa meningkatkan mutu pendidikan seperti yang diharapkan, hal disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: 1) Pemenuhan sarana dan prasarana yang belum merata dan belum bisa dirasakan oleh masyarakat dari sabang sampai merauke. 2) Kompetensi guru yang perlu terus ditingkatkan terutama dalam bidang praktek pengajaran dan efektivitas pengajaran. 3) Alat ukur tes yang belum memiliki standar yang baik, dalam skala nasional, regional, maupun internasional. 4) Kecenderungan guru mengajar hanya menyelesaikan target kurikulum dan bukan target kompetensi yang diinginkan oleh kurikulum.
In general, data quality of education in Indonesia is still low compared with other countries can be seen from some of the results of the international survey as follows: 1) Trends in International Mathematics and Sciences Study (TIMSS) mentioned that Indonesia in 1999 was ranked ke- 34 for Mathematics from 48 countries, in 2003 at the 35th position out of 46 countries, in 2007 at position 36 of the 49 countries, and in 2011 at position 36 of the 40 countries surveyed.. Many things have been done by the government in order to improve the quality of education of the Indonesian nation, including by making legislation, government regulations, improvement of facilities and infrastructure, eliminate the cost of education to the school curriculum improvement. However, these efforts have not been able to improve the quality of education as expected, it is caused by several things, including: 1) Compliance infrastructure is uneven and can not be felt by people from Sabang to Merauke. 2) competence of teachers needs to be improved, especially in the field of teaching practices and the effectiveness of teaching. 3) measuring instrument tests that have not had a good standard, on a national scale, regional, and international levels. 4) The trend of teachers teaching just completing the curriculum targets and instead target the competencies desired by the curriculum