Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

CERITA WAYANG RAHWANA PEJAH GARAPAN ASEP SUNANDAR SUNARYA (Kajian Struktur dan Psikologi Sastra) RAKHMAN, FAHMI
LOKABASA Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v4i2.3130

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur dan unsur psikologi sastra dalam cerita wayang garapan Asep Sunandar Sunarya, alur yang dibangun oleh tokoh, pengaruh latar pada pribadi tokoh, kemudian mengkaji kebutuhan dasar para tokoh berdasarkan pada kajian psikologi. Metode deskriptif-analitik digunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan data-data yang diperoleh, dan menafsirkan objek penelitian berdasarkan data-data tersebut. Teknik yang digunakan adalah teknik studi pusataka, analisis data, transkripsi. Sumber data diperoleh dari original video compact disc (VCD) pagelaran wayang golek Rahwana Pejah garapan Asep Sunandar Sunarya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, alur yang digunakan adalah alur sorot balik. Latar tempat meliputi latar nyata dan latar imajinatif. Latar waktu meliputi masa peperangan dan masa penahanan. Latar sosial melibatkan masyarakat kelas menengah ke bawah dan petinggi kerajaan. Rahwana merupakan tokoh utama yang memiliki peranan penting dalam keseluruhan alur cerita. Berkat kekurangan dan kelebihan yang dimililikinya, serta pengaruh lingkungan pembentuk wataknya, Rahwana mengaktualisasikan diri dengan cara yang berbeda dari manusia pada umumnya. Psikologi humanistik yang meliputi kebutuhan dasar manusia, yaitu kebuthan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri sebagian besar dapat memenuhi para tokohnya. Apresiasi terhadap tokoh ini bisa dijadikan alternatif untuk pembelajaran terhadap semua kalangan masarakat. Melalui penelitian ini maka anggapan bahwa sastra merupakan cerminan dari kehidupan sosial masyarakat, terbukti benar adanya.  Abstract  The aim of this research is to describe the structure and literary-psychological elements, the story plot built by characters, the impact of settings to characters, and to examine the basic needs of all characters from the standpoint of psychology. A analytic-descriptive method was used to delineate and interpret the data. Techniques used include literature review, data analysis, and transcription. Source of data is the Sundanese puppet, The Death of Rahwana by Asep Sunandar Sunarya. Results show that the plot of the story is forward. Settings include real and imaginative settings, and the time settings include war and arrest period. Social setting involves middle to low class and royal families. Rahwana is the main character, which plays an important role throughout the story. He has various negative and positive influences in addition to having a unique character from his upbringing. Rahwana actualizes himself quite differently from any normal human being. This character is able to fulfill most of the humanistic psychological needs including human basic needs like physiological needs, safety needs, and needs of love, needs of acknowledgment, and needs of self-actualization. Appreciation to characters of this sort can be used as an alternative teaching model. This research corroborates the assumption that literature reflects people’s social life. 
NILAI BUDAYA DALAM ADAT REWAHAN PERPANDAYAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN Ade Kusnaedi; Fahmi Rakhman
JALADRI : Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda Vol 3 No 2 (2017): Jaladri
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.751 KB) | DOI: 10.33222/jaladri.v3i2.279

Abstract

Penelitian ini mengenai Nilai budaya Adat rewahan perpandayan dilakukan oleh masarakat désa Taraju yang mempunyai tujuan untuk melestarikan budaya Sunda dan berharap budayanya dijaga serta dijalankan setiap tahunnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan cara mengorganisasikan data, mendeskripsikan, menyusun pola, memilih hal-hal yang penting, serta membuat kesimpulan dalam runtuyan adat rewahan perpandayan di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan. Dengan tekhnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu pelaksanaan adat rewahan terdiri dari persiapan sebelum kegiatan inti dan kegiatan inti. Fungsi adat rewahan perpandayan di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan yaitu fungsi spiritual dan fungsi sosial. Nilai budaya dalam adat rewahan perpandayan di Desa Taraju terdiri dari 4 nilai teori, 12 nilai ekonomi, 6 nilai agama, 4 nilai seni, 3 nilai kuasa dan 9 nilai solidaritas. Unsur mitos yang ada dalam adat rewahan di Desa Taraju ada 3 yaitu berpengaruh terhadap pekerjaan pandai besi, kelengkapan isi pasren, dan membuka rizki untuk kehidupan di dunia.
LEKSIKO SEMANTIS KATA SIFAT DALAM KUMPULAN CERPEN LALAKI’NA TUNGTUNG PEUTING KARANGAN TIKTIK RUSYANI M.S. Rahayu; Fahmi Rakhman
JALADRI : Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda Vol 4 No 1 (2018): Jurnal
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.629 KB) | DOI: 10.33222/jaladri.v4i1.284

Abstract

Regional of Sunda published in many literary works that are not coupled with an understanding of the vocabulary of the language. One of kind words in which there are said plumb. Though the vocabulary to give effect to the understanding when communicating. Said plumb have appeared in the literature. Words can plumb give snapshot of the state, comparing a case, reinforce and said goods. Research conducted has the purpose of which describe the entire soy plumb in the book collection shoert story of Lalaki na Tungtung Peuting, know the type, shape, and the lexical meaning plumb sauce in a book of that short story. The method used is descriptive analysis methods. Data collection techniques were used that technique literature. Based on research, there are 1403 frequency of appearance of the word plumb. Divided by type and shape. On this kind of plumb said there are 340 words that appear as much as 988, divided into seven types carpenter said. That kind of word carpenter by color five words with a frequency of 15 times. Type the word plumb based form of 19 words with a frequency of 50 times. Type the word plumb based character 71 words with a frequency of 231 times. Type the word plumb based on the perception of 99 words with a frequency of 215 times. Type the word plumb by a sense of 84 words with a frequency of 261 times. Type the word plumb by size 58 words with a frequency of 193 times. Type the word plumb klasifikatoris five words with frequency appears 15 times. There are four forms of the word plumb. Forms of the word plumb salancar there are 340 words with a frequency of 988 times. Forms rundayan 189 words with a frequency of 297 times. Forms rajekan 50 words with a frequency of 73 times. Forms kantetan 38 words with a frequency of 45 times. There are also 340 lexical meaning of the word plumb. Use of this study are expected results of this study could address the issue of the emergence of literature that is not coupled with an understanding of the vocabulary of the language
Penanaman Nilai Moral Pendidikan Budaya Sunda Pada Era Post-Modern (Kajian Antropologi Budaya) Fahmi Rakhman
JALADRI : Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda Vol 1 No 1 (2015): Jaladri
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.58 KB)

Abstract

Pergeseran nilai suatu peradaban cenderung disebabkan salah satunya oleh faktor-faktor geografis dan kontak sosial. Masyarakat di pegunungan yang terjal dan akan sulit dijangkau tentu berbeda dengan masyarakat di pesisir pantai yang mudah dijangkau. Pergeseran nilai suatu peradaban merupakan objek kajian antropologi yang disebut dengan dinamika sosial. Faktor geografis dan kontak sosial merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pergeseran nilai tersebut. Ketika kita akan menganalisis proses-proses pergeseran nilai dalam masyarakat dan kebudayaan, ini berkaitan dengan proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat yang bersangkutan, yaitu internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi, ada juga proses penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi, yaitu proses difusi. Hal ini menyebabkan perubahan nilai budaya di suatu tempat karena adanya proses migrasi tersebut. Ini menunjukan bahwa faktor geografis merupakan salah satu faktor penyebab pergeseran nilai budaya.
LANGUAGE ACQUISITION AND DEVELOPMENT IN CHILDREN WITH AUTISM SPECTRUM DISORDER Ratnawati; Fahmi Rakhman
Indonesian Journal of Education Teaching and Learning (IJETL) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Indonesian Journal of Education Teaching and Learning
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.299 KB)

Abstract

The main function of language is to communicate or interact with other people. There have been many studies conducting about the language, especially about the process of language acquisition as it is an interesting and impressive aspect to be discussed in human development. The process of language acquisition starts from newborns period until they are adults. Language acquisition process deals with children, of course its process is vary between a child and others, particularly in the children with exceptionality such as children Autism Spectrum Disorders (ASD) or other disorders. The occurrence of ASD in the world increases rapidly every year. Thus, it is very important to discuss about language in children with ASD. According to the data base sources, the special education system and treatment to help children with ASD in developing their language will be discussed further in this paper.
Problematika Pembelajaran Bahasa Sunda Dimensi Linguistik dan Nonlinguistik Opah Ropiah; Fahmi Rakhman; Fajar Sukma Nur Alam
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 12, No 1 (2023): Ranah: jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v12i1.5197

Abstract

The purpose of this research is to find out the problems of learning Sundanese in linguistic and non-linguistic dimensions. The method used is a descriptive method with a qualitative research type. Sources of data in this study were the deputy head of curriculum, Sundanese language teachers, and class X students. Data collection techniques included observation, interviews, and documentation. The instruments used were stationery, interview guides, cell phones, and questionnaires. Data analysis using content analysis. The results of this study are 1) Problems of learning Sundanese language linguistic dimensions phonological errors in 72 cases with a percentage of 53.33%, syntactic errors in 75 cases with a percentage of 55.5%, syntactic errors in 80 cases with a percentage of 59.2, lexical errors -Semantic 20 cases with a percentage of 15%.; 2) The problems of learning Sundanese in the non-linguistic dimension have several obstacles in the implementation of the 2013 curriculum, the teacher's learning model is still monotonous, the teacher's understanding of IT is still lacking, the learning media is still limited, and there is still a lack of student interest and motivation in learning languages. AbstrakTujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui problematika pembelajaran bahasa Sunda dimensi linguistik dan nonlinguistik. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian yaitu wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru bahasa Sunda, dan siswa kelas X. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan yaitu alat tulis, pedoman wawancara, handphone, dan angket. Analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian ini yaitu: 1) Problematika pembelajaran bahasa Sunda dimensi linguistik terdiri dari kesalahan fonologi sebanyak 72 kasus dengan persentase 53,33%, kesalahan morfologi sebanyak 75 kasus dengan persentase 55,5%, kesalahan sintaksis 80 kasus dengan persentase 59,2%, dan kesalahan leksiko-semantis 20 kasus dengan persentase 15%; 2) Problematika pembelajaran bahasa Sunda dimensi nonlinguistik terdapat beberapa kendala dalam penerapan kurikulum 2013, model pembelajaran guru yang masih monoton, pemahaman guru terhadap IT masih kurang, media pembelajaran masih terbatas, dan masih kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar kebahasaan. 
Analisis Struktur dan Nilai Pendidikan dalam Novel Dalingding Angin Janari Karya Usep Romli H.M RIZKI NURFAUZI; Fahmi Rakhman
JALADRI : Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda Vol 9 No 2 (2023): Jaladri
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/.v9i2.2893

Abstract

This study aims to: 1) analyze the structure of the novel Dalingding Angin Janari by Usép Romli H.M; 2) as well as analyzing the educational value in the novel Dalingding Angin Janari by Usép Romli H.M. This research is a qualitative research and the method used is descriptive analysis method. The technique for collecting data used literature study techniques and the data source in this study was the novel Dalingding Angin Janari by Usép Romli H.M. The results of this study are: 1) the novel Dalingding Angin Janari by Usép Romli H.M has a theme about family problems, the plot is a mixture of bobok tengah plots and backward plots (mixed plot), there are 41 actors involved consisting of 1 main actor, namely Nendah, 2 the second actor, namely Fenny and her mother and 38 additional actors and has 20 place settings, 50 time settings and 2 atmosphere settings; 2) in the novel Dalingding Angin Janari by Usép Romli H.M there are 56 educational attitudes divided into religious attitudes (21), honesty (1), tolerance (1), discipline (1), hard work (4), creative (2), independent (0), democracy (0), curiosity (1), love of the motherland (1), national spirit (1), respect for achievements (5), communication / friendship (5), fond of reading / studying (5), caring for the environment (2), social care (2), responsibility (2) and peace-loving (2).
The Analisis Gaya Bahasa Dalam Novél Kembang NU Dipitineung Karya Tety S Nataprawira (Ulikan Stilistika) Amelia, Efrlina; Rakhman, Fahmi
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran Vol. 4 No. 2 (2024): Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/alinea.v4i2.909

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa dalam karya sastra dengan menggunakan kajian stilistika, yaitu ilmu yang mengkaji gaya bahasa dalam teks sastra. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan stilistika, di mana sumber data yang digunakan adalah data primer. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui tinjauan pustaka atau studi pustaka. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat lima jenis gaya bahasa yang teridentifikasi dalam karya sastra yang dianalisis, yaitu simile sebanyak 8 data, metafora sebanyak 1 data, personifikasi sebanyak 14 data, dan metonimi sebanyak 13 data. Selain itu, penelitian ini juga menemukan 8 bentuk penyiasatan struktural dalam penggunaan gaya bahasa, yakni repetisi, paralelisme, anafora, hiperbola, paradoks, pertanyaan retoris, dan antiklimaks. Melalui pendekatan stilistika, penelitian ini tidak hanya mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa dalam karya sastra tetapi juga menganalisis fungsi dan efek dari setiap gaya bahasa yang ditemukan. Kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pemahaman tentang bagaimana gaya bahasa memperkaya makna dan keindahan dalam karya sastra, serta bagaimana penulis menggunakan berbagai teknik stilistika untuk menciptakan efek tertentu pada pembaca.
CITRAAN PADA NOVEL KEMBANG NU DIPITINEUNG KARYA TETY S NATAPRAWIRA Efrlina Amelia; Fahmi Rakhman
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 9 No. 4 (2024): JURNAL BASTRA EDISI OKTOBER 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/bastra.v9i4.783

Abstract

Literary works are created by authors as a way of expressing ideas and thoughts. One form of literary work is a novel. In the novel there are imagery terms described by the author in various forms. The aim of this research is to describe the form of imagery contained in the novel Kembang nu Dipitineung, including: (a) the form of visual imagery;  (b) the form of auditory imagery; (c) form Of movement imagery; and (d) the form of tactile imagery. The research method used is descriptive analysis method with stylistic studies. The data source in this research is primary data, the type of research used is qualitative, the data collection technique used is literature review or literature study. The research results showed that there were 43 forms of visual imagery, 4 forms of auditory imagery, 37 forms of movement imagery, 13 forms of Tactile imagery.
CAMPUR KODE DALAM NOVEL SAGAGANG JACARANDA KARYA RISNAWATI Dianati, Dina; Rakhman, Fahmi
Lingue : Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Language and Literature Studies
Publisher : LP2M IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/lingue.v6i2.7840

Abstract

Abstrak Objek penelitian ini adalah novel Sagagang Jacaranda karya Risnawati. Merupakan novel terbitan PT Dunia Pustaka Jaya tahun 2022 setebal 104 halaman. Permasalahan yang dijeaskan dalama penelitian ini adalah wujud campur kode dan faktor apa saja yang menyebabkan terjadina campur kode dalam novel Sagagang Jacaranda Karya Risnawati. Tujuan menganalisis novel Sagagang Jacaranda karena novel ini mempunyai pengertian campur kode, jenis campur kode dalam novel ini adalah campur kode eksternal, karena sepengetahuan peneliti campur kode dalam novel Sagagang Jacaranda belum pernah diteliti. Metode yang dipakai dalam penilitian ini adalah metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat dua analisis yaitu bentuk campur kode dalam novel Sagagang Jacaranda karya Risnawati, faktor-faktor yang terjadi dalam novel Sagagang Jacaranda karya Risnawati, terdapat beberapa kesimpulan bahwa campur kode dalam novel Sagagang Jacaranda karya Risnawati meliputi jenis dan bentuk campur kode. Jenis campur kode dalam novel ini terbagi menjadi 2, yaitu 12 campur kode internal yang terbagi menjadi 11 campur kode internal menggunakan bahasa Indonesia, 1 campur kode internal menggunakan bahasa Betawi sedangkan berdasarkan bentuknya terdapat 6 kata, 1 klausa , 4 frase dan 1 idiom . Sedangkan campur kode ekstensif dalam novel ini ada 96 yang terbagi menjadi 95 campur kode eksternal menggunakan bahasa Inggris, 1 campur kode menggunakan bahasa Arab, sedangkan campur kode eksternal berdasarkan bentuk 52 kata, 28 frasa, dan 17 kata bahasa Inggris. Faktor terjadinya campur kode dalam novel Sagagang Jacaranda karya Risnawati adalah 1) terbatasnya penggunaan kode 46 2) penggunaan istilah yang lebih populer aa 52 3) menimbulkan rasa humor 9 4) Penutur dan kepribadian penutur 1 Kata-kata kunci: Sosiolinguistik, Campur Kode, Faktor Campur Kode