Ade Agung Harnawan, Ade Agung
Program Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PROTOTIPE SISTEM JARINGAN SENSOR UNTUK MONITORING TEMPERATUR-KELEMBABAN PERMUKAAN DAN BAWAH LAHAN GAMBUT BERBASIS DATABASE Hendra Rosada Nasution; Arfan Eko Fahrudin; Ade Agung Harnawan
Jurnal Fisika FLUX Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.876 KB) | DOI: 10.20527/flux.v13i1.1918

Abstract

ABSTRAK. Lahan gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang terpendam dalam jangka  waktu yang sangat lama. Lahan gambut memiliki  karakteristik mudah terbakar  pada kondisi panas tertentu yang membentuk bara api di bawah permukaan dan menjalar ke atas permukaan hingga menyebabkan terbakarnya semak belukar atau hutan yang berada di atasnya, sehingga perlu dilakukan monitoring temperatur dan kelembaban permukaan dan bawah lahan gambut. Prototipe yang dibuat terdiri dari dua perangkat transmitter yang dilengkapi dengan sensor sebagai pengukur parameter dan satu perangkat receiver sebagai penerima data kedua transmitter. Pengukuran temperatur tanah di bawah permukaan digunakan sensor LM35 berbentuk probe, kemudian pengukuran temperatur dan kelembaban udara di permukaan digunakan sensor SHT11. pengiriman data dilakukan secara nirkabel menggunakan nRF24L01 dengan jarak maksimal 450 meter dengan jarak yang baik 200 meter. Perangkat receiver dilengkapi sistem interface PC berbasis database pada server  localhost/phpmyadmin. Hasil karakterisasi sensor LM35 dalam bentuk probe menunjukan linieritasnya adalah 0,9994 dan 0,9996; deviasi error 0,380C dan 0,400C; sensitivitas 0,960C dan 0,810C. Hasil lima kali pengukuran pada dua titik pengujian setiap transmitter menunjukkan temperatur tanah memiliki nilai 30,200C - 38,100C dan 24,800C - 38,600C, temperatur udara 25,000C - 38,860C dan 24,850C - 40,150C, kelembaban udara 51,65% - 96,51% dan 43,03% - 96,17%. Kata kunci : Prototipe, Database, Lahan Gambut, LM35, nRF24L01, SHT11
Co-Jec (Counting Object) Jentik Nyamuk Aedes Aegypti menggunakan Metode Pengolahan Citra Digital Gia Eka Negara; Ade Agung Harnawan; Septian Nur Listyaputra; Anjar Pribadi
Jurnal Fisika FLUX Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Fisika Flux Edisi Khusus Januari 2019
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1650.295 KB) | DOI: 10.20527/flux.v1i1.6155

Abstract

Telah dilakukan pengembangan modul perangkat keras dan perangkat lunak untuk melakukan penghitungan jentik nyamuk aedes aegypti. Perangkat keras terdiri dari chamber yang digunakan sebagai media pengamatan dan penempatan jentik nyamuk yang dilengkapi dengan system pencahayaan berbasis Arduino UNO untuk mengatur intensitas cahaya pada chamber, ketika dilakukan proses pengambilan citra. Sistem pengambilan citra dilakukan menggunakan kamera dengan pengiriman data dilakukan secara nirkabel menggunakan jaringan WIFI. Perangkat lunak terdiri dari sistem perhitungan yang dibuat secara interface, dengan algoritma : input citra, crop citra, ubah bentuk citra dari RGB ke grayscale,  graycale diubah ke citra biner menggunakan fungsi threshold, citra biner kemudian difilter untuk menghilangkan noise, kemudian dilakukan proses penghitungan objek. Proses penghitugan objek terdiri dari dua bagian yaitu ketika tidak ada penumpukan objek dan ada penumpukan objek. Ketika tidak ada penumpukan objek, penghitungan objek dilakukan dengan cara menghitung berapa banyak objek yang berwarna putih. Ketika terdapat penumpukan objek digunakan watershed algorithm yang berfungsi untuk memisahkan dua objek yang bertumpuk. Pada penelitian ini sampel jentik nyamuk aedes aegypti diperoleh dari Balai Litbangkes Tanah Bumbu. Sistem perhitungan jentik nyamuk telah diuji coba pada 10 buah sampel jentik nyamuk, yang masing-masing sampel terdiri dari 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45 dan 50 jentik nyamuk.  Berdasarkan hasil penambilan data diperoleh nilai persen kesalahan < 5%.