Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENYAKIT JIWA DI KOMUNITAS Pratiwi, Arum; Muhlisin, Abi; Sudaryanto, Agus; kurniawan, Sahuri Teguh
WARTA WARTA Volume 18, Nomor 2, September 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PAKOM activities purpose to help resolve the community problem about sufferingfrom mental illnes. Patients recovering from a mental disorder burden in the family,another result was isolated by society because they considered dangerouse. PAKOMwas conducted in a Nguter village of Sukoharjo district. These problems possibilitycan be solved with build up the community mental health center. The purpose of thisactivity is to create the community mental health center as a first home base andrehabilitation services the mental illness in a community. Base on the health centerare expected the mentally ill patients able to socialize with the community, engagingin activities in the community, as a result the patient’s quality of life better and impactto the decreasing recurrence rate level mental disorders in the community.
PENYAKIT JIWA DI KOMUNITAS Pratiwi, Arum; Muhlisin, Abi; Sudaryanto, Agus; kurniawan, Sahuri Teguh
WARTA WARTA Volume 18, Nomor 2, September 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.566 KB) | DOI: 10.23917/warta.v18i2.1946

Abstract

PAKOM activities purpose to help resolve the community problem about sufferingfrom mental illnes. Patients recovering from a mental disorder burden in the family,another result was isolated by society because they considered dangerouse. PAKOMwas conducted in a Nguter village of Sukoharjo district. These problems possibilitycan be solved with build up the community mental health center. The purpose of thisactivity is to create the community mental health center as a first home base andrehabilitation services the mental illness in a community. Base on the health centerare expected the mentally ill patients able to socialize with the community, engagingin activities in the community, as a result the patient?s quality of life better and impactto the decreasing recurrence rate level mental disorders in the community.
UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN KEGAWATDARURATAN DHF DI POSYANDU WATUBURIK Kamiwarno, Bambang; elan, Saelan; Panji Azali, Lalu M.; Kurniawan, Sahuri Teguh
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 5 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v5i3.1379

Abstract

Salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Demam berdarah dengue muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga mengakibatkan kepanikan di masyarakat karena berisiko meyebabkan kematian serta penyebarannya sangat cepat. Demam Berdarah Dengue masih menjadi permasalahan kesehatan baik di wilayah perkotaan maupun wilayah semi-perkotaan. Perilaku vektor dan hubungannya dengan lingkungan, seperti iklim, pengendalian vektor, urbanisasi, dan lain sebagainya mempengaruhi terjadinya wabah demam berdarah di daerah perkotaan. Pencegahan DBD yang dilakukan di Indonesia dan dapat dilakukan oleh semua umur dan dari seluruh jenjang pendidikan adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pemerintah di Indonesia mencanangkan pembudidayaan PSN secara berkelanjutan oleh masyarakat dengan pesan inti 3M plus dan mewujudkan terlaksananya gerakan 1 rumah 1 Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Keberhasilan kegiatan PSN dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Apabila ABJ ≥ 95% diharapkan dapat mencegah atau mengurangi kasus penularan DBD. Penanganan awal pada pasien dengan DBD sangat penting, yang pertama adalah observasi suhu tubuh, makan minum, berikan analgetik dan segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Hasil pengabdian masyarakat didapatkan hasil evaluasi rata rata tingkat pengetahuan yang didapat sebesar 90%. Hal ini menunjukkan kesadaran warga meningkat akan pentingnya kesehatanan khususnya pencegahan DHF. Kata kunci: kesehatan, penanganan DBD
Pemberdayaan Kader melalui Kegiatan Pertolongan Pertama pada Luka Bakar di Posyandu Anggrek Saelan, Saelan; Kurniawan, Sahuri Teguh; Kusuma, Aria Nurahman Hendra
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.3215

Abstract

Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah tindakan untuk memberikan pertolongan sementara dan pengobatan kepada korban kecelakaan sebelum mencari bantuan lebih lanjut dari dokter atau tim medis lainnya pada kasus seperti luka bakar. Salah satu langkah untuk meningkatkan persiapan bantuan medis adalah dengan memberikan perawatan darurat kepada konsumen. Di masyarakat penanganan luka bakar masih ditemui kesalahan dalam melakukan pertolongan pada luka bakar seperti menggunakan bensin,dll. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan pelatihan management luka bakar pada kader posyandu. Metode yang digunakan adalah pelatihan management luka bakar yang dilakukan dengan metode edukasi, diskusi, tanya jawab, dan alat yang digunakan dengan media leaflet, cream luka bakar. Hasil pelatihan luka bakar tingkat pengetahuan kader dalam memahami perawatan darurat bagi konsumen sebesar 90%.
Penguatan Pengetahuan Tentang Pencegahan Mal Praktek Melalui Pemahaman Kode Etik Keperawatan pada Mahasiswa Profesi Ners 21 Universitas Kusuma Husada Surakarta Soemanto, RB; Saelan, Saelan; Kurniawan, Sahuri Teguh
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/a7759r22

Abstract

Pada praktik keperawatan, perawat dituntut untuk memberikan Pelayanan yang dilakukan secara profesional dan mengacu pada standar yang telah ditetapkan. dan kode etik keperawatan. Namun, masih sering terjadi kasus malpraktik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, termasuk perawat, yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang kode etik keperawatan dan pencegahan malpraktik. Mahasiswa profesi Ners sebagai calon perawat profesional perlu dibekali dengan pengetahuan yang memadai tentang pencegahan malpraktik dan pemahaman kode etik keperawatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa profesi Ners 21Universitas Kusuma Husada Surakarta tentang pencegahan tindakan malpraktik. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penyampaian materi secara ceramah. interaktif, diskusi kasus, contoh kasus, serta pre-test dan post-test untuk mengukur tingkat pemahaman peserta. Hasil pre-test menunjukkan bahwa 67% mahasiswa sudah memiliki pemahaman yang baik, sementara hasil post-test meningkat menjadi 96,5%, Mahasiswa menunjukkan pemahaman yang kuat terhadap materi yang disampaikan tentang malpraktik dan cara pencegahannya. Diharapkan dengan kegiatan ini, mahasiswa profesi Ners dapat memiliki pengetahuan yang lebih baik dan mampu mencegah tindakan malpraktik dalam praktik keperawatan. Saran untuk institusi adalah untuk terus memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai malpraktik, serta agar preseptor klinik senantiasa memberikan bimbingan terkait pencegahan malpraktik.
Pelatihan Penanganan Luka Kronis Bagi Kader Posyandu Anggrek Wonorejo Saelan, Saelan; Kurniawan, Sahuri Teguh; Kusuma, Aria Nurahman Hendra
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/7hzaqv24

Abstract

Luka kronis merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai di masyarakat dan membutuhkan penanganan khusus serta berkelanjutan. Kader kesehatan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat komunitas memiliki peran strategis dalam penanganan awal dan pemantauan perkembangan luka. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu Anggrek Wonorejo dalam penanganan luka kronis. Metode pelaksanaan mencakup penyampaian materi edukatif, demonstrasi teknik perawatan luka, serta praktik langsung yang dipandu oleh tim pengabdi. Sebanyak 15 kader kesehatan mengikuti kegiatan ini secara aktif. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan skor pengetahuan dari 65% pada pre-test menjadi 93% pada post-test. Temuan ini menunjukkan bahwa pelatihan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan kapasitas kader dalam memberikan pelayanan perawatan luka kronis di masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model pelatihan berkelanjutan yang dapat direplikasi di wilayah lain