Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA KLIEN DENGAN PARALISIS RS. ORTHOPEDI Prof.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA Aria Nurahman Hendra Kusuma
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2013: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.37 KB)

Abstract

Akibat kecelakaan seringkali menimbulkan kecacatan permanen. Cacat permanen menimbulkan trauma pada lumbal cord akan berakibat kelemahan ekstremitas, bahkan kelumpuhan termasuk  paralysis. Akibat kelumpuhan paralysis terjadi gangguan fisik maupun psiko-sosial, seperti merasa ada kekurangan pada dirinya, merasa terisolir oleh lingkungan pekerjaan, lingkungan pergaulan maupun lingkungan masyarakat, sehingga diperlukan penanganan termasuk asuhan keperawatan secara komprehensif. Jenis penelitian adalah kuantitatifdengan metode korelasional asosiatif  dan pendekatan Cross sectional. Jumlah sampel selama 2 bulan 25 responden, sehingga menggunakan total sample. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data adalah kuesioner. Analisa data menggunakan korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas usia  46 tahun ke atas sebanyak 15 responden (60%), mayoritas adalah perempuan berjumlah 14 responden (56%) mayoritas berpendidikan SD dengan jumlah 13 responden (52%). Mayoritas reseponden memiliki konsep dirikategori rendah 10 responden (40%), mayoritas reseponden memiliki gambaran diri kategori rendah 11 responden (44%),  mayoritas reseponden memiliki ideal diri kategori sedang 11 responden (44%) mayoritas  reseponden memiliki harga diri kategori sedang 10 responden (40%). Mayoritas reseponden memiliki peran dirikategori rendah 10 responden (40%). Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara Usia dengan Perubahan Konsep diri pada Klien Paralysis dengan p-value = 0,017. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan perubahan konsep diri pada klien paralysis dengan p-value = 0,251. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perubahan konsep diri pada klien paralysis dengan p-value = 0,037.Kata kunci : karakteristik individu, konsep diri, paralysis
EFEKTIVITAS VCO (VIRGIN COCONUT OIL) DENGAN TEKNIK MASSAGE DALAM PENYEMBUHAN LUKA COMBUSTIO DERAJAT II PADA LANSIA Aria Nurahman Hendra Kusuma
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 7 No. 2, Juli 2016
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.266 KB)

Abstract

ABSTRAKCombustio merupakan . jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkansumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi danfriksi. Combustio yang tidak diberikan perawatan dapat mengakibatkan nekrosis jaringan. EfektivitasVCO (virgin coconut oil) dengan teknik massage diharapkan dapat meminimalisir terjadinya infeksi dandapat menjadi terapi penyembuhan luka combustio. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruhmassage dalam penyembuhan luka combustio, pengaruh pemberian massage dengan VCO untukpenyembuhan luka combustio derajat II mengetahui kendala penurunan derajat luka combustio derajatII melalui teknik massage dengan VCO. Desain penelitian Case Study dengan menggunakan metodeanalisis jalinan. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan jumlah responden duaorang lansia yang tinggal di Panti Wredha yang berbeda. Peneliti menganalisis tindakan massage,respon pasien lansia terhadap tindakan massage, perkembangan luka combustio derajat II dan kendalayang ditemui saat penelitian. Terapi massage dengan metode effleurage berpengaruh positif yaitumemberikan sensasi nyaman terhadap kedua pasien lansia. Terapi massage dengan VCO memberikanperkembangan luka yang cukup signifikan, dengan hasil luka tampak kering, warna kecoklatan, eritematampak samar dan jaringan luka menutup tanpa adanya tanda-tanda infeksi. Hambatan penelitian yaituadanya nyeri yang timbul pada terapi minggu pertama, terjadinya penolakan pasien ketika massage,pergerakan pasien yang tidak kooperatif membuat massage terasa lebih rumit. Terapi massage denganVCO efektif dalam meminimalisir terjadinya infeksi dan dapat menurunkan derajat luka combustio.Kata kunci : Massage effleurage, VCO (Virgin Coconut Oil), luka combustioABSTRACTCombustio degree wounds II is one of serious dermatological problems to clients who shall undergoprolonged care with limited activities. It occurs in the localized area whose tissues undergo necrosis,frequently on the surface of protruding bones, due to the prolonged pressures that cause the capillarypressure increase. Combustio degree wounds II which are not given care will result in tissue necrosis.The utilization of Virgin Coconut Oil (VCO) with the massage technique is expected to minimize theincidence of infection but can be a healing therapy for the. The objectives this research are to investigate: (1) the effect of the massage management on the healing of the decubitus ulcers of Grade II; (2) theeffect of the massage management utilizing the VCO on the healing of the decubitus ulcers of GradeII; and (3) the constraint to the combustio degree wounds II grade through the massage techniqueutilizing the VCO.This research used the case study with flow method of analysis. The research weretaken by using the purposive sampling technique. They consisted of two elderly respondents living indifferent nursing homes. The analysis was focused on the massage intervention, the response of theelderly clients to the massage intervention, the healing development of Combustio degree wounds II, and constraints encountered during the research. The result of the research shows that the massagetherapy with effleurage method has a positive effect. The massage therapy utilizing the VCO resultsin a fairly significant healing development. Combustio are dry and look brownish; the erythema looksfaint; and the wound tissues cover completely without any sign of infection. The constraints encounteredin the research are the occurrence of paints in the first week therapy, the clients’ rejection toward themassage therapy, and the uncooperative mobilization of the clients which make the massage therapyseem complicated. The massage therapy utilizing the VCO is effective to minimize the incidence ofinfection and can decrease the grade of the combustio degree wounds II.Keywords: Effleurage massage, VCO (Virgin Coconut Oil), combustio degree wounds II
Pemberdayaan Kader melalui Kegiatan Pertolongan Pertama pada Luka Bakar di Posyandu Anggrek Saelan, Saelan; Kurniawan, Sahuri Teguh; Kusuma, Aria Nurahman Hendra
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.3215

Abstract

Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah tindakan untuk memberikan pertolongan sementara dan pengobatan kepada korban kecelakaan sebelum mencari bantuan lebih lanjut dari dokter atau tim medis lainnya pada kasus seperti luka bakar. Salah satu langkah untuk meningkatkan persiapan bantuan medis adalah dengan memberikan perawatan darurat kepada konsumen. Di masyarakat penanganan luka bakar masih ditemui kesalahan dalam melakukan pertolongan pada luka bakar seperti menggunakan bensin,dll. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan pelatihan management luka bakar pada kader posyandu. Metode yang digunakan adalah pelatihan management luka bakar yang dilakukan dengan metode edukasi, diskusi, tanya jawab, dan alat yang digunakan dengan media leaflet, cream luka bakar. Hasil pelatihan luka bakar tingkat pengetahuan kader dalam memahami perawatan darurat bagi konsumen sebesar 90%.
Pelatihan Penanganan Luka Kronis Bagi Kader Posyandu Anggrek Wonorejo Saelan, Saelan; Kurniawan, Sahuri Teguh; Kusuma, Aria Nurahman Hendra
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/7hzaqv24

Abstract

Luka kronis merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai di masyarakat dan membutuhkan penanganan khusus serta berkelanjutan. Kader kesehatan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat komunitas memiliki peran strategis dalam penanganan awal dan pemantauan perkembangan luka. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu Anggrek Wonorejo dalam penanganan luka kronis. Metode pelaksanaan mencakup penyampaian materi edukatif, demonstrasi teknik perawatan luka, serta praktik langsung yang dipandu oleh tim pengabdi. Sebanyak 15 kader kesehatan mengikuti kegiatan ini secara aktif. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan skor pengetahuan dari 65% pada pre-test menjadi 93% pada post-test. Temuan ini menunjukkan bahwa pelatihan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan kapasitas kader dalam memberikan pelayanan perawatan luka kronis di masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model pelatihan berkelanjutan yang dapat direplikasi di wilayah lain
Pengaruh Terapi Rendam Air Hangat Dengan Garam Terhadap Kesejahteraan Psikologis Pada Lansia Di Panti Wreda Karisidenan Surakarta Dicky Ardiansyah; Aria Nurahman Hendra Kusuma; Nur Rakhmawati
JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jintan.v5i2.1399

Abstract

Abstrak Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Masalah pada di usia lanjut sangat mempengaruhi kondisi psikis lansia, seperti ansietas, demensia, delirium dan gangguan depresi. Apabila gangguan psikologis pada lansia tidak segera ditangani akan menyebabkan masalah kesehatan seperti kemerosotan daya ingat, insomnia, penyakit jantung, darah tinggi dan stroke. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi air hangat dengan garam terhadap kesejahteraan psikologis pada lansia di Panti Wreda Karisidenan Surakarta. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan desain pre-exsperimental, one group pretest posttest. Jumlah responden yaitu 30 lansia dengan teknik purposive sampling. Instrumen dengan menggunakan kuesioner Psycological Well Being dan tools terapi rendam air hangat dengan garam. Hasil analisis data karakteristik usia responden di rentang usia 60-89 tahun, jenis kelamin mayoritas perempuan. Hasil pre tes kuesioner dengan kategori sedang 30 (100.0%), hasil post tes negatif kuesioner dengan kategori sedang 5 (16.7%), kategori tinggi 25 (83.3%), hasil post test positif kuesioner dengan kategori sedang 26 (86.7%), kategori tinggi 4 (13.3%). Hasil uji analisis data menggunakan Uji Paired Sample t-Test diperoleh hasil dari 30 responden. hasil di pair 1 bahwa p-value <0.001, yang menunjukan perbedaan ini sangat signifikan secara statistik (p < 0.05). Sedangkan di pair 2 didapatkan hasil p-value <0.001, yang juga menunjukan perbedaan signifikan secara statistik. Artinya ada peningkatan yang signifikan pada skor negatif setelah intervensi. Ho ditolak dan Ha di terima, yang artinya ada Pengaruh Terapi Rendam Air Hangat Dengan Garam Terhadap Kesejahteraan Psikologis Pada Lansia Di Panti Wreda Karisidenan Surakarta. Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi rendam air hangat dengan garam terhadap kesejahteraan psikologis pada lansia. Kata Kunci: Lansia, Gangguan Psikologis Lansia, Terapi Rendam Kaki Dengan Garam Abstract An elderly person is someone who has entered the age of 60 years and above. The elderly are an age group of humans who have entered the final stage of their life phase. Problems in old age greatly affect the psychological condition of the elderly, such as anxiety, dementia, delirium and depressive disorders. If psychological disorders in the elderly are not treated immediately, it will cause health problems such as memory deterioration, insomnia, heart disease, high blood pressure and stroke. The purpose of this study was to determine the effect of warm water therapy with salt on psychological well-being in the elderly at the Surakarta Karisidenan Nursing Home. This study uses a quantitative type with a pre-experimental design, one group pretest posttest. The number of respondents was 30 elderly with purposive sampling technique. Instruments using the Psycological Well Being questionnaire and warm water soak therapy tools with salt. The results of data analysis of the age characteristics of respondents in the age range of 60-89 years, the majority of female gender. The results of the pre-test questionnaire with moderate category 30 (100.0%), the results of the negative post-test questionnaire with moderate category 5 (16.7%), high category 25 (83.3%), the results of the positive post-test questionnaire with moderate category 26 (86.7%), high category 4 (13.3%). The results of the data analysis test using the Paired Sample t-Test test obtained from 30 respondents. the results in pair 1 that the p-value <0.001, which shows this difference is very statistically significant (p <0.05). While in pair 2 the results obtained p-value <0.001, which also shows a statistically significant difference. This means that there is a significant increase in the negative score after the intervention. Ho is rejected and Ha is accepted, which means that there is an effect of warm water soak therapy with salt on psychological well-being in the elderly at the Surakarta Karisidenan Nursing Home. Conclusion: There is an effect of warm water soak therapy with salt on psychological well-being in the elderly. Keywords: Elderly, Elderly Psychological Disorders, Foot Soak Therapy with Salt
Model spiritual care with an adaptation theory approach Callista Roy on cortisol levels Kusuma, Aria Nurahman Hendra; Pudjonarko, Dwi; Sujianto, Untung; Susanto, Hardhono; Ibrahim, Kusman; Dwidiyanti, Meidiana
JHeS (Journal of Health Studies) Vol. 9 No. 2 (2025): September
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jhes.4283

Abstract

Ischemic stroke is a cause of physical disability. These defects result in impaired biopsychosociospiritual adaptation in stroke patients. The inability to adapt will cause an anxiety reaction which triggers an increase in cortisol levels. The spiritual care model helps patients find meaning and purpose in life as well as an optimistic attitude so that they have better adaptability. This type of research is Quasy Experimental with a pretest-posttest control group design. The study population was ischemic stroke patients in the Outpatient Department of Dr. Regional General Hospital. Moewardi Surakarta. The total sample consisted of 60 respondents, divided into 30 control group respondents and 30 intervention group respondents, who received a spiritual care model intervention in the outpatient room of Dr RSUD. Moewardi Surakarta. The research results show the influence of the Spiritual Care Model Using Callista Roy's Adaptation Theory Approach on Cortisol Levels in Ischemic Stroke Sufferers with a significance value of 0.043 < 0.05. The Spiritual care model influences the amygdala, which stimulates the hypothalamus through the hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis, thereby inhibiting the excretion of corticotropin-releasing factor (CRF). The pituitary gland then stimulates adrenocorticotropic hormone (ACTH), which reduces cortisol. This research has a contribution that spiritual care interventions can improve the adaptability of biopsychosocial rehabilitation of stroke patients. This research has a contribution that spiritual care interventions can improve the ability to adapt biopsychosocial rehabilitation of stroke patients.