Angga Erlangga, Angga
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tingkat Pelayanan Check-In Counter Lion Air Di Bandara Internasional Husein Sastranegara Kota Bandung Menggunakan Metode Antrian (Hal. 131-140) Erlangga, Angga; Widianto, Barkah Wahyu
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 1: Maret 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.462 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i1.131

Abstract

ABSTRAK Maskapai Lion Air di Bandara Internasional Husein Sastranegara mempunyai 6 unit fasilitas check-in counter yang berfungsi untuk pelayanan tiket pesawat terkait dengan keberangkatan. Ketidaksesuaian antara waktu pelayanan dan waktu kedatangan mengakibatkan adanya antrian penumpang. Pada penelitian ini, metode antrian dapat digunakan untuk mengurangi waktu tunggu bagi penumpang di antrian berdasarkan PM No 49 2012. Hasil perhitungan memperlihatkan waktu menunggu penumpang dalam antrian untuk kota Denpasar dan Surabaya lebih besar dari 20 menit dan waktu pelayanan penumpang untuk kota Denpasar dan Surabaya lebih besar dari 2 menit 30 detik. Pada kondisi eksisting terdapat 3 unit fasilitas check-in counter untuk kota tujuan Denpasar dan Surabaya sementara berdasarkan hasil perhitungan KEP/77/VI/2005 jumlah kebutuhan check-in counter Lion Air untuk kota tujuan Denpasar dan Surabaya adalah 8 unit fasilitas dan berdasarkan hasil perhitungan FIFO adalah sebanyak 4 unit fasilitas. dan Surabaya, sementara berdasarkan hasil perhitunganKata Kunci : Waktu menunggu penumpang, waktu pelayanan, PM No 49 2012,   SKEP/77/VI/2005, FIFO.ABSTRACTLion Air airline in Husein Sastranegara International Airport has 6 check-in counters facilities that manage the tickets associated with the departure. Incompability between service time and waiting time for the arrival has caused queue. In the study, queuing method can be used to minimize time the existing queue based on PM No 49 2012. The calculation result shows the waiting time of the passengers in queues for Denpasar and Surabaya is more than 20 minutes and the service time of the passengers for Denpasar and Surabaya is more than 2 minutes 30 seconds. In the existing condition, there are 3 units of the check- in counter facility for destination city of Denpasar and Surabaya, while based on the calculation SKEP / 77 / VI / 2005 total demand for check- in counters Lion Air for destination city of Denpasar and Surabaya is 8 units of facilities and based on the results FIFO calculation is 4 units facility.Keywords : Waiting time of the passengers, Service time of the passengers, PM No 49 2012, SKEP/77/VI/2005, FIFO.
PERAN GURU AQIDAH AKHLAK DALAM MEMPERBAIKI AKHLAK SISWA KELAS VIII DI MTS ANWARUL HIDAYAH DESA PARAKAN KECAMATAN CIOMAS KABUPATEN BOGOR TAHUN AJARAN 2019/2020 Erlangga, Angga; Maulida, Ali; Kohar, Ade
Cendikia Muda Islam: Jurnal Ilmiah Vol. 4 No. 01 (2024): Cendikia Muda Islam: Jurnal Ilmiah
Publisher : STAI Al-Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/cendikia.v4i01.7093

Abstract

Setiap guru memiliki tanggung jawab penjelasnya sendiri, serta juga memiliki tanggung jawab untuk menyajikan karya mengajarnya yang mendukung pengaturan maupun peningkatan perilaku siswa.Pembentukkan kepribadian peserta didik harus dilakukan sejak usia dini, agar mereka dapat memiliki kepribadian muslim yang mulia sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta mampu menjauhi akhlak yang buruk. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran, metode, faktor pendukung, dan faktor penghambat pengajar Akidah Akhlak dalam memperbaiki Akhlak siswa Mts Anwarul Hidayah. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dan kesimpulan dari penelitian menunjukan bahwa dalam meningkatkan perilaku siswa MTs Anwarul Hidayah sangat efektif. Hal ini terlihat dari upaya dalam pengajaran dan praktik yang diterapkan oleh para guru Akidah Akhlak. Metode yang digunakan adalah tanya jawab, diskusi, ceramah, serta memberikan arahan atau contoh yang baik. faktor pendukung adalah fasilitas madrasah, buku panduan, dan pengajar yang profesional dalam bidangnya masing-masing. Sedangkan faktor penghambat adalah siswa dari latar belakang yang berbeda, kurangnya orang tua untuk mengasuh anak-anak mereka, dan lingkungan yang tidak baik