Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KIDUNG RUMEKSA ING WENGI KARYA SUNAN KALIJAGA DALAM KAJIAN TEOLOGIS Sakdullah, Muhammad
Jurnal THEOLOGIA Vol 25, No 2 (2014): ILMU KALAM
Publisher : Fakulta Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/teo.2014.25.2.394

Abstract

Abstract: this article aim to explore of Kidung Rumeksa Ing Wengi that written by Sunan Kalijaga, one of Walisongo members (the nine saints) at Java. In this Kidung, Sunan Kalijaga discussed on the dangerof night which came from genie (jin), satan, and man. To ward off the danger, he advocated Muslims to read it at night. For this reason, for Moslem Javaneseespecially, this Kidung is recognized the most sacral and they always read it every night to get the protection from God. Abstrak: artikel ini bertujuan mengeksplorasi Kidung Rumeksa Ing Wengi yang ditulis oleh Sunan Kalijaga, salah satu anggota dari Walisongo (sembilan wali) di Jawa. Dalam Kidung ini, Sunan Kalijaga membahas tentang bahaya malam hari yang berasal dari jin, setan, dan manusia. Untuk menangkal bahaya tersebut, iamenganjurkan umat Islam untuk membacanya pada malam hari. Untuk alasan ini, bagi Muslim Jawa khususnya, Kidung ini sangat sakral dan mereka selalu membacanya setiap malam untuk mem¬peroleh perlindungan dari Tuhan. Keywords: Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Ahlu al-Sunnah wa al-Jamā`ah, Tuhan, manusia.
Tazkiyat Al-Nafs as Resilience Strategy to Deal with the Post-Pandemic Recession among Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) Actors Adlina, Atika Ulfia; Rahman, Zaizul Abd; Sakdullah, Muhammad; Aisyah, Dewi; Al Amin, Ferizka Rizky
Teosofia: Indonesian Journal of Islamic Mysticism Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Humaniora - UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/tos.v12i1.14437

Abstract

This paper examines how resilience religiosity using the tazkiyat al-nafs technique is carried out by economic actors from the elements of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) facing a post-pandemic recession. In-depth interviews were conducted with 27 MSME actors. The findings reveal that the pattern of tazkiyat al-nafs as a religiosity resilience used by economic actors from elements of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in facing the post-pandemic recession has succeeded in making it easier for them to adapt and create innovation and creativity to overcome post-pandemic recession conditions. On the other hand, MSME actors who are not in the tazkiyat al-nafs pattern have difficulty adjusting themselves in times of crisis.Contribution: The contribution of this paper is to provide a new understanding that maqāmāt can be used as a self-management technique when facing difficult times. In addition, maqāmāt can also be applied by ordinary people from Sufism teachings. Maqāmāt is a new way of religious resilience.
Optimalisasi Potensi UMKM di Desa Cepagan Melalui Inisiatif Pembentukan Lembaga UMKM Desa Wildan, Muhammad; Abdurrohman, Abdurrohman; Arhamna, Syahrul Ihza; Faradhiba, Siti Zikrina; Salsabila, Desmi; Aldien, Fasya Aqiyla; Saputra, Nur Cahyo Adi; Gumelang, Bagas Titian; A, Amilyasa; Ariny, Sarrah; Salma, Salma; Aulia, Maya; Rizqianto, Dias Bayu; Salsabila, Aeni Putri; Bintang, Mutiara; Sakdullah, Muhammad
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 10 (2024): Agustus
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/fvrvxb15

Abstract

Lembaga UMKM desa merupakan sebuah lembaga yang yang dibentuk di tingkat desa untuk mendukung, mengembangkan, dan memfasilitasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada di desa. Lembaga ini bergerak untuk memajukan umkm yang ada di desa dengan menghadirkan berbagai fasilitas dan kemudahan bagi pelaku umkm. Ide ini merupakan inisiatif dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang yang disosialisasikan kepada pelaku umkm desa Cepagan. Tujuan dari sosialisasi ini untuk memberikan salah satu solusi untuk memajukan umkm desa dengan pembentukan lembaga untuk mengawasi, membantu, dan memfasilitasi umkm. Pengabdian ini menggunakan metode PAR (Participatory Action Ressearch). pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang berfokus pada pemberdayaan harus mencakup unsur-unsur pemberdayaan. Pemberdayaan ini harus mencakup tiga dimensi: pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah praktis, pengembangan pengetahuan dan keberagamaan masyarakat, serta proses perubahan sosial dalam aspek keagamaan. Kegiatan tersebut diikuti oleh beberapa pemuda dusun Ngasem dengan antusias. Kegiatan sosialisasi pengenalan konsep lembaga umkm desa ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan pelaku umkm mengenai solusi dalam meningkatkan umkm-nya.
TASAWUF DI ERA MODRNITAS (KAJIAN KOMPERHENSIF SEPUTAR NEO-SUFISME) Sakdullah, Muhammad
Living Islam: Journal of Islamic Discourses Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/lijid.v3i2.2504

Abstract

Sufisme atau tasawuf merupakan buah peradaban Islam yang sangat tua, namun telah banyak mengalami revitalisasi dari masa ke masa, tidak terkecuali di era modern saat ini. Kehadirannya semakin bermakna ketika ia mampu menjadi oase di padang pasir, khususnya bagi masyarakat modern yang mengalami krisis spiritual. Ia yang dahulu dituduh sebagai penyebab kemunduran Islam, dan disikapi secara negatif oleh sebagian pemikir Islam, oleh mereka para pemikir islam progresif, seperti Fazlur Rahman, al-Faruqi, hingga Hamka, kini semakin mendapatkan tempat dalam masyarakat modern. Bahkan ia menjadi alternatif solusi yang dinantikan bagi problematika masyarakat modern saat ini.Lebih lanjut, melihat ekspektasi kehidupan modern dengan berbagai pencapaian dalam banyak bidang, seharusnya dapat mengantarkan manusia pada kehidupan yang tenang dan bahagia, namun secara nyata justru sebaliknya, bahwa pencapaian dunia saja tidak mampu untuk mengantarkan manusia pada kondisi yang diidamkan tersebut. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa terdapat unsur lain dari diri manusia yang menuntut untuk dipenuhi, yakni unsur kerohaniannya.Tulisan ini akan mengkaji seacra komprhensif bagaimana peran neo-sufisme atau tasawuf gaya baru dalam menyikapi kehidupan modern. Tulisan ini tergolong pada kajian pustaka dan menggunakan metode analisis-deskriptif. Melalui tulisan ini, ditemukan bahwa nilai-nilai yang terdapat pada neo-sufisme di era modern saat ini, dapat melatih jiwa, dan mental agar dapat hidup seimbang ditengah pengaruh keduniawian yang serba materialis dan hedonis dalam ketaatan kepada Sang Pencipta. Karena secara substantif, manusia yang telah memasuki alam kerohanian, ia akan menemukan dan menjalankan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupannya berupa sifat wara’, tawadu’, qana’ah, ta’abbud, zuhud, dsb.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Iot pada Mata Kuliah Konseling dan Psikoterapi melalui Aplikasi Android Fitriyati, Hikmatun Balighoh Nur; Ernawati, Ernawati; Sakdullah, Muhammad
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia pendidikan menjadi salah satu bagian terbesar yang terdampak pandemi covid-19. Tata kelola pendidikan dan sistem pembelajaran mengalami perubahan secara masif. Kebijakan pemerintah mengharuskan seluruh proses pembelajaran di Indonesia dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi dilakukan secara online (Menteri Pendidikan, 2020). Teknologi kemudian menjadi media krusial untuk menjembatani jurang yang muncul akibat pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi IoT Mata Kuliah Konseling dan Psikoterapi melalui aplikasi android. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui Research and Development (R&D) yang diadaptasi dari Dick & Carey Model meliputi: (1) need assessment, (2) instructional analysis, dan (3) contextual analysis; (4) penetapan goal dan objective pengembangan; (5) penyusunan intrumen asesmen produk; (6) pembentukkan strategi pengembangan, (7) pembentukkan prototype aplikasi android, dan (8) evaluasi formatif prototype (Gall, Gall, & Borg, 2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi IoT mampu menunjang kualitas pembelajaran mahasiswa. Rata-rata nilai kelas yang menggunakan aplikasi sebesar 87.64 yang unggul 15.45 poin kelas konvensional sebesar 72.19 dengan thitung sebesar 4.663 dan taraf signifikansi 0.05.