Ivanna Junamel Manoppo
Fakultas Keperawatan Universitas Klabat

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RSU PROF. KANDOU MANADO TAHUN 2014 Ivanna Junamel Manoppo
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 2 No 1 (2016): Januari-Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v2i1.238

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dan usia ibu dengan kanker serviks di RSUD.Prof.Kandou menggunakan data sekunder tahun 2014.  Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan secara deskriptif analitik, serta desain cross sectional case control.. Pengambilan sampel secara total populasi. Jumlah sampel sebanyak 90, yang terdiri dari 45 untuk kasus dan 45 untuk kontrol. Hasil Penelitian: 1) Distribusi frekuensi stadium tertinggi di stadium 2a sebanyak 14 orang (15.6%) dan terendah stadium 2b dengan jumlah 2 orang (2.2%); 2) Distribusi frekuensi usia penderita kanker serviks berada pada stadium 2a dengan rentang usia 46-55 tahun sebanyak 9 orang (10.0%), dan diikuti stadium 3a berada di rentang usia 56-65 tahun sebanyak 5 orang (5.6%) serta penderita kanker stadium 3b berada di rentang usia 46-55 tahun sebanyak 5 orang (5.6%). Distribusi frekuensi berdasarkan paritas yaitu  multipara (memiliki anak > 1) paling tinggi terkena kanker serviks yang berada pada stadium 2a dan 3a sebanyak 10 orang (11.1%); 3) Nilai signifikan 2 tailed antara paritas dengan kanker serviks adalah 0.695 (P> 0.05); 4) Nilai signifikan 2 tailed antara usia ibu dengan kanker serviks adalah  0.07 (P> 0.05). Kesimpulan dan Rekomendasi: tidak ada hubungan paritas dan usia ibu dengan kanker serviks. Rekomendasi bagi pemerintah khususnya bagian kesehatan perempuan untuk dapat melakukan program skrining gratis bagi perempuan yang sudah menikah serta melakukan promosi kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks kepada masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat serta partisipasi dalam melakukan skrining kanker serviks ABSTRACT Introduction: The purpose of this study was to determine the relationship of parity and maternal age with cervical cancer in RSUD.Prof.Kandou using secondary data in 2014. The method used is an observational research using descriptive analytic approach, as well as the cross-sectional design of case control .. Sampling in total population. The total sample of 90, consisting of 45 for case and 45 for control. Results: 1) The frequency distribution of the highest stage in the stadium 2a many as 14 people (15.6%) and the lowest stage 2b with the number 2 (2.2%); 2) The frequency distribution of the age of cervical cancer patients were in stage 2a with an age range 46-55 years as many as 9 people (10.0%), followed by stage 3a are in the age range 56-65 years as many as five people (5.6%) as well as patients with cancer 3b are in the age range 46-55 years as many as five people (5.6%). The frequency distribution based on the parity that is multiparas (having children> 1) the highest cervical cancer is currently on stage 2a and 3a as many as 10 people (11.1%); 3) significant value 2 tailed between parity with cervical cancer is 0695 (P> 0.05); 4) significant value 2 tailed between maternal age with cervical cancer is 0:07 (P> 0.05). Conclusions and Recommendations: no parity and maternal age relationship with cervical cancer. Recommendations for the government, especially the part of women's health to be able to conduct free screening program for women who are married as well as health promotion of early detection of cervical cancer to the community with the aim to increase public knowledge and participation in cervical cancer screening
PERSPEKTIF PEREMPUAN MENOPAUSE TERHADAP PEMAHAMAN PIMPINAN TENTANG KEBUTUHAN PEGAWAI PERENPUAN YANG MENOPAUSE : STUDI KUALITATIF Manoppo J Ivanna
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 4 No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v4i2.699

Abstract

Pendahuluan: Pada usia menopause banyak perempuan masih produktif dalam kegiatan mendukung perekonomian keluarga, tetapi dalam usia yang produktif tersebut banyak perempuan yang menghadapi permasalahan alami yaitu menurunya aktivitas hormone estrogen dan progesterone yang berakibat pada perubahan kondisi fisik dan psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas kinerja seseorang. Tujuan: tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran gejala, perspektif keinginan perempuan menopause yang bekerja terhadap pimpinan/atasan dan pemerintah. Metode: penelitian mengunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive dengan jumlah responden 6 orang. Hasil: pada umumnya para informan mengalami gejala vasomotor (ada rasa kurang enak badan, perasaan badan panas siang dan malam hari, susah tidur , keringat dingin, lemah dan pusing), perubahan kesehatan mental( stress dan depresi) , gejala yang berhubungan dengan genitourinaria (sering berkemih dan nyeri), dan mengalami gejala siklus menstruasi yang tidak teratur (jumlah darah yang banyak); Tema perspektif keinginan perempuan menopause terhadap pimpinan yaitu 1) memiliki kesadaran khususnya pengetahuan tentang kondisi dari bawahannya, 2) memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dan perilaku, 3) memiliki kebijakan khusus. Diskusi: penelitian bagi pimpinan di institusi atau perusahaan dapat meningkatkan pengetahuan tentang tanda-tanda dan gejala menopause pada bawahannya agar dapat menangani kasus ini dengan baik dalam lingkup pekerjaan.
ANALISIS PENGETAHUAN ORANG TUA DAN PERSEPSI RESIKO TERHADAP KESEDIAAN ORANG TUA MENGIJINKAN ANAK MENDAPAT VAKSINASI HPV Manoppo J Ivanna
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.748

Abstract

Pendahuluan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan persepsi risiko tentang HPV dan vaksin HPV, serta kesediaan orang tua dalam mengijinkan anak laki-laki mendapat vaksin di kemudian hari. Tujuan: Untuk menganalisa gambaran pengetahuan dan persepsi tentang HPV dan vaksin HPV. Metode: menggunakan pendekatan secara deskriptif analitik, serta desain cross sectional. Teknik sampling digunakan purposive, dengan sampel 52 responden. Hasil: ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kesediaan orang tua mengijinkan anak laki-laki mendapat vaksinasi HPV dengan Pvalue 0.02 dan memiliki nilai korelasi positif 0.32; ada hubungan yang signifikan antara persepsi risiko dengan kesediaan orang tua mengijinkan anak laki-laki mendapat vaksinasi HPV dengan Pvalue 0.00 memiliki korelasi positif yaitu 0.36. Diskusi bagi Penyedia Layanan Kesehatan dapat memberikan promosi di tempat-tempat umum, khususnya di sekolah agar anak dan orang tua dapat lebih memahami tentang HPV dan vaksinasinya. Kata kunci: Kesediaan orang tua, pengetahuan, persepsi risiko, vaksinasi HPV
Pengetahuan Remaja Tentang Menstruasi Terhadap Tingkat Kecemasan Menghadapi Menarche Manoppo J Ivanna; Aditia Junita Suwardi
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 8 No 1 (2022): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v8i1.2858

Abstract

Latar belakang: Masa remaja ditandai dengan adanya pubertas dimana organ-organ reproduksi mulai matang berfungsi dan perkembangbiakan dapat terjadi salah satu tanda pubertas pada remaja putri yaitu munculnya menarche. Menarche adalah menstruasi yang pertama kali dapat terjadi pada usia 9-16 tahun. Remaja yang akan menghadapi menarche memiliki perubahan secara psikis, salah satunya kecemasan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan pengetahuan dengan kecemasan menghadapi menarche pada remaja. Metode penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Metode: Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling sebanyak 96 responden. Hasil: menunjukkan mayoritas remaja putri memiliki pengetahuan kurang sebanyak 59 (61,5%) responden. Kemudian untuk kecemasan menghadapi menarche sebagian besar kecemasan tingkat panik 48 (50%) responden. Terdapat hubungan yang kuat dan signifikan dengan arah negatif nilai p = 0.000 ≤ 0.05 dengan nilai koefisien korelasi r = -0.662 yang artinya semakin tinggi pengetahuan remaja mengenai menstruasi maka semakin rendah kecemasan yang akan dialami remaja dalam menghadapi menarche demikian juga sebaliknya.  Diskusi: Penelitian ini menunjukan adanya hubungan anatar pengetahuan dengan  kecemasan remaja dalam menghadapi menarche. Semakin tinggi pengetahuan remaja mengenai menstruasi maka semakin rendah kecemasan yang akan dialami remaja dalam menghadapi menarche demikian juga sebaliknya.  Diharapkan agar tenaga medis dapat melakukan promosi kesehatan mengenai menarche, dalam membantu meningkatkan koping dalam menghadapinya.
HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI DESA KEMA II Ivanna Manoppo; Merfin Feren Lang
NUTRIX Vol 6 No 1 (2022): Volume 6, Issue 1, 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol6.Iss1.606

Abstract

Adolescents are a group that is vulnerable to nutritional problems. One of the physiological needs that must be met by each individual is nutritional status. The balance of nutritional intake and nutritional needs is very important in achieving optimal health. One of the factors that influence nutritional status is body image. This study aims to determine the significant relationship between body image and nutritional status in adolescents in Kema II Village. Correlation descriptive research design with a cross-sectional approach. The sampling method used is purposive sampling. The sample in the study amounted to 81 people, the data were collected using a questionnaire and measuring instruments microtoise and digital scales. The results: the description of the nutritional status of the majority of adolescents is in the normal category, namely 64 respondents (79.0%), the majority of adolescent body image images are in the moderate category, namely 60 respondents (74.1%), a significant relationship between body image and nutritional status in adolescents in Kema II Village with p value = 0.015 <0.05 and r value = - 0.269 which means it has a weak relationship with a negative relationship direction. Recommendation: This research is aimed at adolescents in order to maintain nutritional status in the normal category and maintain a positive body image and also for future researchers to be able to conduct more specific research on gender (male and female) and can examine other factors such as physical activity. .
HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL PACAR DENGAN KEKERASAN DALAM PACARAN Ivanna Manoppo
Klabat Journal of Nursing Vol 3 No 1 (2021): I am your Nurse
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v3i1.536

Abstract

Many women are victims of violence by their boyfriends. The act of violence can be in the form of being overly coercive and controlling their partner. This is due to the influence of consuming alcohol. The age of Boyfriend is also associated with premature sexual violence and unwanted sexual activity in adolescents. The purpose of this study was to determine the relationship between factors internal of boyfriends and violence in dating. The research method was observational analytic with cross sectional approach. The sampling technique was used purposive, with a sample of 99 respondents. The result of the study showed that include :. There is no relationship between internal factors of boyfriends when viewed from age with a value of p = 0.145 <0.05.There is a very significant positive relationship with factor internal of boyfriend when viewed from the use of alcohol with a value of p = 0.00 and a moderate correlation value. Recommendations for future research can be examined on a larger population and sample to obtain the accuracy of data, and can examine other factors such as the length of dating relationships with the incidence of dating violence.
EMOSI YANG BERKAITAN DENGAN CINTA ROMANTIS DAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA ILMU KOMPUTER DI UNIVERSITAS KLABAT Ivanna Manoppo
Klabat Journal of Nursing Vol 5 No 1 (2023): Nursing Rebound
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v5i1.891

Abstract

Jatuh cinta adalah gangguan emosional pada usia berapa pun, tetapi untuk remaja perasaan ini dapat menjadi besar sekali, dan sering berdampak pada pola tidur remaja. Kebutuhan akan tidur ini berbeda pada tiap kelompok usia karena disesuaikan dengan kondisi tubuh dan didapati banyak orang menjadi susah tidur ketika jatuh cinta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara emosi yang berkaitan dengan cinta romantis dan kualitas tidur pada remaja. Metode penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan convinience sampling. Hasil penelitian menunjukkan status hubungan mahasiswa sebagian besar pada status lajang sebanyak 22 orang (51.6%) , kemudian mayoritas memiliki kualitas tidur yang cukup baik sebanyak 34 orang (79.1%), selanjutnya tidak ada hubungan antara emosi yang berkaitan dengan cinta romantis dan kualitas tidur dengan nilai p= 0.91. Rekomendasi untuk mahasiswa agar dapat meningkatkan kualitas tidur menjadi baik agar dapat mempertahankan kesehatan tubuh secara maksimal, dan untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti dengan jumlah responden yang lebih besar serta dapat meneliti lebih lanjut tentang tidur dan pubertas, serta faktor-faktor yang berpengaruh pada kualitas tidur. Kata kunci: jatuh cinta, kualitas tidur ABSTRACT Falling in love is an emotional disturbance at any age, but for teens these feelings can be overwhelming, and often have an impact on teens' sleep patterns. The need for sleep is different in each age group because it is adjusted to the condition of the body and it is found that many people difficult to sleep when they fall in love. The purpose of this study was to determine the relationship between emotions related to romantic love and sleep quality in adolescents. The research method uses descriptive correlation with a cross sectional approach. The sampling technique used was convinience sampling. The results showed that the relationship status of students was mostly single status as many as 22 people (51.6%), then the majority had quite good sleep quality as many as 34 people (79.1%), then there was no relationship between emotions related to romantic love and sleep quality with p value = 0.91. Recommendations for the students to be able to increase the quality of sleep in order to maintain the healtthy body, and for further research are to increase the number of respondents and can learn more specifically about the quality of sleep with puberty and the factors that influence sleep quality. Keyword: falling in love, sleep quality
Dimensi kualitas tidur subjektif dan korelasinya dengan depresi pada pasien diabetes melitus tipe 2 Ferdy Lainsamputty; Ivanna Junamel Manoppo
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 11 No 1 (2022): Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.366 KB) | DOI: 10.35328/keperawatan.v11i1.2165

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder that causes 4-5 times higher mortality in Indonesia. DM patients have a greater risk of depression than individuals without this disease. This factor is one of the psychological problems that interfere patients’ sleep. This study aimed to determine the relationship between depression and sleep quality including its dimensions in patients with type 2 DM, as well as to identify the factors associated with it. This was a correlational study with cross-sectional design. The samples were 146 patients recruited using convenience sampling technique. Data were collected using the Beck Depression Inventory (BDI) and Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and analyzed using descriptive statistics, Mann-Whitney, Kruskal-Wallis, and Spearman Rank. The results showed that there was no significant relationship between depression and sleep quality (r = 0,08; p > 0.05). There was a significant and negative correlation between depression and the use of sleeping medicines (r = -0,19; p < 0.05). Type 2 DM patients who experienced mild depression, used more sleeping pills to get a better sleep.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Temper Tantrum Pada Anak Usia Toddler Ivanna Manoppo; Yecindria Hana Manaru
NUTRIX Vol 7 No 2 (2023): Volume 7, Issue 2, 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v7i2.1017

Abstract

Temper tantrums are angry behaviors in children that are expressed by shouting, crying, kicking, hitting, rolling or dropping their bodies on the floor, even hurting themselves and others. This behavior can be overcome if parents are able to apply good parenting to their children. The purpose of this study was to determine whether there is a significant relationship between parenting styles and the incidence of temper tantrums in toddlers in the working area of the Puskesmas Kecamatan Damau. The research method used is descriptive correlation with cross sectional research approach. The sampling technique used is total sampling with a sample size of 81 respondents. Analysis of data using the ANOVA statistical test. The results showed a description of democratic parenting as many as 51.9% (42 respondents), authoritarian parenting 33.3% (27 respondents), and permissive parenting 14.8% (12 respondents). Then for the incidence of temper tantrums for toddlers, there were moderate tantrums 38.3% (31 respondents), low temper tantrums 34.6% (28 respondents), and high temper tantrums 27.2% (22 respondents). There is a significant relationship between parenting styles and the incidence of temper tantrums in toddlers in the working area of the Puskesmas Kecamatan Damau with p-value= 0.000 <0.05. The conclusion is that most parents apply democratic parenting styles and most toddlers experience moderate temper tantrums, there is a significant relationship between parenting styles and the incidence of temper tantrums. Recommendations for future researchers to be able to carry out more specific research by adding parental education, environmental, and socio-economic factors to the incidence of temper tantrums. Keywords: Parenting, Temper tantrum, Toddler Abstrak Temper tantrum merupakan perilaku marah pada anak-anak yang diekspresikan dengan berteriak, menangis, menendang, memukul, berguling-guling atau menjatuhkan tubuhnya ke lantai, bahkan menyakiti dirinya sendiri maupun orang lain. Perilaku ini dapat diatasi bila orang tua mampu menerapkan pola asuh yang baik kepada anak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kejadian temper tantrum pada anak usia toddler di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Damau. Metode penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling dengan jumlah sampel 81 responden. Analisa data menggunakan uji statistik ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan gambaran pola asuh demokratis sebanyak 51,9% (42 responden), pola asuh otoriter 33,3% (27 responden), dan pola asuh permisif 14,8% (12 responden). Kemudian untuk kejadian temper tantrum anak usia toddler terdapat temper tantrum sedang 38,3% (31 responden), temper tantrum rendah 34,6% (28 responden), dan temper tantrum tinggi 27,2% (22 responden). Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kejadian temper tantrum pada anak usia toddler di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Damau dengan nilai p=0,000 < 0,05. Kesimpulan didapati sebagian besar orang tua menerapkan pola asuh demokratis dan sebagian besar anak usia toddler mengalami temper tantrum sedang, terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kejadian temper tantrum. Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian yang lebih spesifik lagi dengan menambahkan faktor pendidikan orang tua, lingkungan, dan sosial-ekonomi terhadap kejadian temper tantrum. Kata Kunci: Pola asuh, Temper tantrum, Toddler
HUBUNGAN PERSEPSI METODE PEMBELAJARAN DARING DENGAN MOTIVASI BELAJAR SELAMA PANDEMI PADA MAHASISWA KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT Ivanna Manoppo; Kartika Ester Siwy
Klabat Journal of Nursing Vol 5 No 2 (2023): Ever-evolving Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v5i2.958

Abstract

Metode pembelajaran daring merupakan metode belajar yang menggunakan jaringan internet yang dimulai sejak pemerintah mewajibkan social distancing untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran daring yaitu motivasi belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi metode pembelajaran daring dengan motivasi belajar selama pandemi pada mahasiswa Keperawatan Universitas Klabat. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling sebanyak 206 responden dan data diambil melalui kuesioner. Data dianalisa menggunakan spearmen correlation. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi metode pembelajaran daring dengan motivasi belajar mahasiswa selama pandemi dengan nilai p=0,626 (>0,005). Hal ini disebabkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar seseorang yang tidak diteliti pada penelitian ini. Direkomendasikan bagi peneliti selanjutnya untuk menambahkan atau dapat mengganti variabel menggunakan variabel lain seperti cara berpikir kritis, cara berpikir sains dan kemampuan metakognitif. KATA KUNCI: Metode Pembelajaran Daring, Motivasi Belajar, Persepsi ABSTRACT The online learning method is a learning method that uses the internet network which began when the government required social distancing to prevent the spread of the COVID-19 virus. One of the factors that can influence the online learning process is learning motivation. The low motivation to learn can affect the understanding of the learning. This study aimed to determine the relationship between perceptions of brave learning methods and motivation to learn during the pandemic in Universitas Klabat of nursing student. The research method used is quantitative research with a cross-sectional approach. The sampling technique used is total sampling with a sample of 206 respondents. The results showed that the perception of the brave learning method of first and second-grade students was sufficient for as many as 162 respondents (78.6%). There are 111 respondents (53.9%). The results of the statistical correlation spearmen test found a p value = 0.626 (> 0.005), which means that there is no significant relationship between perceptions of online learning methods and student motivation to learn during the pandemic. This is because there are several factors that influence a person's learning motivation that were not examined in this study It is recommended for further researchers to add or replace variables using other variables such as critical thinking, scientific thinking, and metacognitive abilities. KEYWORD: Learning Motivation, Online Learning Methods, Perception