Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KAJIAN PEMBUATAN YOGHURT DARI BERBAGAI JENIS SUSU DAN INKUBASI YANG BERBEDA TERHADAP MUTU DAN DAYA TERIMA Ermina Syainah; Sari Novita; Rusmini yanti
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.994 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.10

Abstract

Yoghurt merupakan salah satu produk fermentasi susu dengan bantuan bakteri asam laktat (BAL). Menurut Astawan (2008) yoghurt mempunyai banyak manfaat bagi tubuh antara lain mengatur saluran pencernaan, antidiare, antikanker, meningkatkan pertumbuhan, membantu penderita lactose intolerance dan mengatur kadar kolesterol dalam darah. Karakteristik yoghurt seperti rasa yang asam dan tekstur yang kental menjadikan beberapa orang tidak menyukainya. Diperlukan adanya diversifikasi dalam pembuatan yoghurt, yaitu dengan membuat produk yoghurt yang tidak terlalu asam dengan menghentikan waktu fermentasi pada tingkat keasaman yang diinginkan dan tekstur yang tidak kental (encer) sehingga mudah untuk diminum yang biasa disebut drink yoghurt.  Tujuan penelitian ini adalah mengkaji berbagai jenis susu dan tempat inkubasi dalam pembuatan yoghurt terhadap mutu dan daya terima. Penelitian bersifat eksperimen dengan rancangan acak kelompok yang disusun secara faktorial.Hasil dari penelitian yaitu kadar asam laktat yang tertinggi terdapat pada perlakuan jenis susu skim dan penyimpanan pada suhu kamar. Kadar protein yang tertinggi terdapat pada perlakuan jenis susu segar yaitu pada penyimpanan suhu kamar dan suhu inkubator. Tidak terdapat pengaruh jenis susu terhadap daya terima warna, aroma, kekentalan pada yoghurt yang diinkubasi pada suhu kamar sedangkan terhadap rasa yoghurt terdapat pengaruh. Tidak terdapat pengaruh jenis susu terhadap daya terima warna, aroma, kekentalan dan rasa pada yoghurt yang diinkubasi pada suhu inkubator. Terdapat perbedaan yang nyata warna yoghurt yang diinkubasi pada suhu kamar dan suhu incubator pada semua jenis susu. Terdapat perbedaan yang nyata warna yoghurt yang diinkubasi pada suhu kamar dan suhu inkubator pada susu segar sedangkan pada susu skim dan cream tidak terdapat perbedaan yang nyata. Terdapat perbedaan yang nyata kekentalan yoghurt yang diinkubasi pada suhu kamar dan suhu incubator pada semua jenis susu. Terdapat perbedaan yang nyata rasa yoghurt yang diinkubasi pada suhu kamar dan suhu inkubator pada jenis susu segar dan susu skim sedangkan pada susu cream tidak terdapat perbedaan yang nyata.Kata kunci : Yoghurt, susu murni (susu segar), susu skim, susu full cream
Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah, Kebiasaan Konsumsi Teh dan Pola Konsumsi dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil Sari Afrinia; Rusmini Yanti
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Volume 3 Nomor 2 September 2021
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v3i2.101

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan laporan bulanan tahun 2020, presentase ibu hamil anemia di Puskesmas Pasar Sabtu sebesar 63.2%. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah, kebiasaan konsumsi teh dan pola konsumsi dengan kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pasar Sabtu Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode: Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pasar Sabtu dengan populasi sebanyak 58 ibu hamil, dengan teknik purposive sampling didaptkan 37 sampel. Data primer diambil dengan cara wawancara langsung, survey online dan panggilan WhatsApp. Data sekunder diambil dengan melihat catatan/data Puskesmas Pasar Sabtu dan buku KIA Ibu hamil. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu hamil 86,5% berada pada usia yang tidak berisiko mengalami anemia, 43,2% berada pada usia kehamilan trimester 3, sebanyak 62,2% patuh mengkonsumsi TTD, 73,0% jarang mengkonsumsi teh dan 59,5% mempunyai pola konsumsi baik serta 51,4% tidak mengalami anemia. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dan kebiasaan konsumsi teh dengan kejadian anemia ibu hamil, tidak ada hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pasar Sabtu. Background: Based on the 2020 monthly report, percentage of pregnant women was 63.2%. Objective: This research was conducted to determine the correlation between adherence to consuming blood-added tablets, tea consumption habits and consumption patterns with the anemia incidence in pregnant women in the working area of Pasar Sabtu Public Health Centre, Hulu Sungai Utara Regency. Methods: This research is analytic observational with Cross sectional design that was conducted in the working area of Pasar Sabtu Public Health Center. The population is 57 of pregnant women with 37 samples were taken by purposive sampling. Primary datas are taking by interviewing, online survey, and WhatsApp calling. Secondary datas are taking by reviewing data in Puskesmas and KIA book. Data analysis with Rank Spearman Test. Result: The result is 86.5% pregnant women in ‘not at risk’ age have anemia, 43.2% in a third trimester, 62.2% are obedient to consume blood added tablets, 73.0% are not often consuming tea, 59.5% pregnant women have a good consume patterns and 51.4% are not anemia. Conclusion: There is correlation between adherence to consuming blood-added tablets and tea consumption habits with incidence of anemia in pregnant women in the working area of the Pasar Sabtu Public Health Center.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik, Dan Pola Konsumsi Pangan Dengan Status Gizi Pada Pekerja (Studi di Pabrik Tahu Sumber Makmur Banjarbaru) Aulia Rostia Rini; Ermina Syainah; Rusmini Yanti; Nurhamidi Nurhamidi
Sains Medisina Vol 1 No 5 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Riskesdas 2018 in South Kalimantan showed the prevalence of nutritional status in the underweight category was 10.72%, the normal category was 56.34%, the overweight category was 13.42%, and the obesity category was 18.63%. Meanwhile, in Banjarbaru, the prevalence of underweight nutrition in the 19-65 year age group was 13.40%, the normal category was 59.57%, overweight was 13.95%, and the prevalence of obesity was 20.04%. Undernutrition, overnutrition, and obesity in Banjarbaru are above the provincial prevalence. This shows that the nutritional status of adults aged 19-65 years is still a problem in Banjarbaru. The nutritional problem for workers at the Sumber Makmur Tofu Factory Banjarbaru is malnutrition, which is 86.7%. Objective: To determine the relationship between the level of nutritional knowledge, physical activity, and food consumption patterns with the nutritional status of the workers of the Sumber Makmur Tofu Factory Banjarbaru. Method: Analytical observation with Cross Sectional design. A sample of 15 people was taken by means of saturated sampling. The research data was taken using a questionnaire. Data analysis used Spearman Rank correlation test =0.05. Results: Shows the level of knowledge of malnutrition (93.3%) with a significant (p value) 0.012, high physical activity (93.3%) with a significant (p value) 0.711, a pattern of poor food consumption (93.3%%) with a significant (p value) 0.012, and more workers have underweight nutritional status (86.7%). Conclusion: There was a significant relationship between the level of nutritional knowledge and nutritional status, there was no relationship between physical activity and nutritional status, and there was a significant relationship between food consumption patterns and nutritional status.
Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah, Kebiasaan Konsumsi Teh dan Pola Konsumsi dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil Sari Afrinia; Rusmini Yanti
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 3 No. 2 (2021): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v3i2.101

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan laporan bulanan tahun 2020, presentase ibu hamil anemia di Puskesmas Pasar Sabtu sebesar 63.2%. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah, kebiasaan konsumsi teh dan pola konsumsi dengan kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pasar Sabtu Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode: Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pasar Sabtu dengan populasi sebanyak 58 ibu hamil, dengan teknik purposive sampling didaptkan 37 sampel. Data primer diambil dengan cara wawancara langsung, survey online dan panggilan WhatsApp. Data sekunder diambil dengan melihat catatan/data Puskesmas Pasar Sabtu dan buku KIA Ibu hamil. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu hamil 86,5% berada pada usia yang tidak berisiko mengalami anemia, 43,2% berada pada usia kehamilan trimester 3, sebanyak 62,2% patuh mengkonsumsi TTD, 73,0% jarang mengkonsumsi teh dan 59,5% mempunyai pola konsumsi baik serta 51,4% tidak mengalami anemia. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dan kebiasaan konsumsi teh dengan kejadian anemia ibu hamil, tidak ada hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pasar Sabtu. Background: Based on the 2020 monthly report, percentage of pregnant women was 63.2%. Objective: This research was conducted to determine the correlation between adherence to consuming blood-added tablets, tea consumption habits and consumption patterns with the anemia incidence in pregnant women in the working area of Pasar Sabtu Public Health Centre, Hulu Sungai Utara Regency. Methods: This research is analytic observational with Cross sectional design that was conducted in the working area of Pasar Sabtu Public Health Center. The population is 57 of pregnant women with 37 samples were taken by purposive sampling. Primary datas are taking by interviewing, online survey, and WhatsApp calling. Secondary datas are taking by reviewing data in Puskesmas and KIA book. Data analysis with Rank Spearman Test. Result: The result is 86.5% pregnant women in ‘not at risk’ age have anemia, 43.2% in a third trimester, 62.2% are obedient to consume blood added tablets, 73.0% are not often consuming tea, 59.5% pregnant women have a good consume patterns and 51.4% are not anemia. Conclusion: There is correlation between adherence to consuming blood-added tablets and tea consumption habits with incidence of anemia in pregnant women in the working area of the Pasar Sabtu Public Health Center.
Hubungan Pendapatan Keluarga, Pola Asuh, Riwayat Penyakit Infkesi dan Status Imunisasi Dasar dengan Kejadian Wasting pada Balita Yulia Maulida; Rusmini Yanti; Aprianti Aprianti; Fathurrahman Fathurrahman
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 4 No. 1 (2022): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v4i1.145

Abstract

ABSTRAK Prevalensi balita wasting tahun 2016 secara nasional yaitu sebesar 11,1% dimana 3,1% balita yang sangat kurus dan 8% balita yang kurus. Berdasarkan data SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) Kalimantan Selatan memiliki prevalensi balita wasting pada tahun 2021 sebesar 10,3% dan berada pada urutan ke 5 tertinggi. Kemudian prevalensi wasting berdasarkan Kabupaten atau Kota, menurut data SSGI tahun 2021 Kota Banjarbaru memiliki prevalensi 6,8% berada pada urutan ke-1 tertinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru tahun 2020 Puskesmas Liang Anggang tahun 2019 memiliki persentase balita wasting sebesar 12% menempati peringkat ke-2 dari 10 Puskesmas di Wilayah Kota Banjarbaru dan tahun 2020 naik menjadi 26,52% dan menempati posisi ke-1. Hal ini menunjukkan bahwa masih berada dibawah target Kota Banjarbaru tahun 2020 yaitu 8,1% dan tarhet RPJMN 2020-2024 7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga, pola asuh, riwayat penyakit infeksi dan status imunisasi dasar dengan kejadian wasting pada balita usia 12-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Liang Anggang Kota Banjarbaru. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan Case Control. Populasi adalah seluruh balita usia 12-59 bulan sebanyak 1.129 balita dan sampelnya adalah sebagian dari populasi dengan jumlah sampel 92 orang. Sampel didapatkan dengan teknik purposive sampling. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan keluarga rendah (93,5%) dengan signifikan (p value) 0,003, pola asuh ibu kurang (78,3%) dengan signifikan (p value) 0,002, pernah menderita riwayat penyakit infeksi diare dan atau ISPA dalam dua bulan terakhir (61,9%) dengan signifikan (p value) 0,025, status imunisasi dasar tidak lengkap (55,4%) dengan signifikan (p value) 0,017 dan lebih banyak balita yang mengalami kejadian wasting (57,6%). Ditemukan hubungan bermakna antara pendapatan keluarga, pola asuh, riwayat penyakit infeksi dan status imunisasi dasar dengan kejadian wasting pada balita usia 12-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Liang Anggang Kota Banjarbaru.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Pemberian Makan dan Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Balita Atikah Adiratna; Jordi Ego Pratama; Rusmini Yanti
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 4 No. 2 (2022): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v4i2.165

Abstract

Stunting adalah kondisi panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Stunting pada anak menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan dan kematian, gangguan pada perkembangan otak, gangguan terhadap perkembangan motorik dan terhambatnya pertumbuhan mental anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap pemberian makan dan berat badan lahir dengan kejadian stunting di Sungai Lulut RT 13. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik. Kriteria stunting ditentukan berdasarkan TB/U. Data pola asuh orang tua terhadap pemberian makan diperoleh dengan melakukan wawancara kepada ibu balita. Data berat badan lahir diperoleh dari buku KIA. Analisis dilakukan dengan rank spearman untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian didapatkan balita stunting 56% dan tidak stunting 44%, pola asuh orang tua terhadap pemberian makan anak rendah 84% dan tinggi 16%, dan berat badan lahir rendah 12% dan normal 88%. Balita stunting dengan pola asuh orang tua terhadap pemberian makan anak rendah 56%, dan terdapat hubungan pola asuh orang tua terhadap pemberian makan dengan kejadian stunting (p=0,021<0,05). Balita stuting dengan berat badan lahir rendah 8%, dan tidak terdapat hubungan berat badan lahir dengan kejadian stunting (p=0,972>0,05). Ada hubungan antara pola asuh orang tua terhadap pemberian makan dengan kejadian stunting. Tidak terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian stunting.
Screen Time dan Aktivitas Fisik dengan Asupan Energi Pada Remaja Obesitas Septi Nur Islami; Rusmini Yanti; Niken Widyastuti Hariati
Jurnal Keperawatan Profesional (KEPO) Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 November 2023
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/kepo.v4i2.685

Abstract

Kota Banjarbaru memiliki prevalensi obesitas sebesar 3,60%, dan sudah mendekati nilai nasional yaitu 4,0%.  Pola makan yang buruk, umur, aktivitas fisik, asupan energi, genetik, dan sedentary lifestyle merupakan faktor penyebab obesitas.  Obesitas bisa terbentuk akibat kurangnya aktivitas fisik, disebabkan kebiasaan remaja yang hanya dilakukan aktivitas di dalam rumah, seperti kegiatan menatap layar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan screen time dan aktivitas fisik dengan asupan energi pada remaja obesitas di SMK Negeri 1 Banjarbaru. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross- sectional. Sampel adalah siswa SMK Negeri 1 Banjarbaru yang mengalami obesitas sebanyak 45 orang. Pengumpulan data screen time, aktivitas fisik, dan asupan energi dengan wawancara kuesioner, dan dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil uji statistik Rank Spearman menunjukkan ada hubungan bermakna antara screen time dengan asupan energi (p-value= 0,005) dan ada hubungan antara aktivitas fisik (p-value = 0,000) dengan asupan energi remaja obesitas. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat hubungan antara screen time dan aktivitas fisik dengan asupan energi pada remaja SMK Negeri 1 Banjarbaru.