Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

STUDI KONVERSI SATUAN UKURAN RUMAH TANGGA KE DALAM BERAT (GRAM ) PADA BEBERAPA JENIS MAKANAN TRADISIONAL HASIL OLAHAN MASYARAKAT BANJAR DI BANJARMASIN Nurhamidi Nurhamidi; Netty Netty; Fathurrahman Fathurrahman
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.852 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i2.18

Abstract

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melengkapi informasi satuan  dari jenis makanan dalam  ukuran rumah tangga Adapun tujuan khususnya adalah                             1). Mengidentifikasi   makanan tradisional hasil olahan masyarakat Banjar dan satuan Ukuran Rumah Tangga yang telah  terdapat dalam Daftar ukuran rumah tangga                      2).Mengkonversi Ukuran Rumah Tangga  ke dalam satuan berat (gram) pada beberapa jenis pangan yang telah terdapat dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan namun belum terdapat dalam Daftar Ukuran Rumah Tangga 3).Mengetahui ukuran fisik yang tepat (panjang, lebar, tebal, dan diameter) dari Ukuran Rumah Tangga  pada beberapa jenis pangan yang telah terdapat dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)  namun belum terdapat dalam Daftar Ukuran Rumah Tangga. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. Pengukuran dan peninbangan makanan tradisional Banjar yang diteliti dilakukan beberapa tempat pasar tradisonal, warung dan depot makanan. Data yang diiperoleh data primer dan sekunder data primer jenis ukuran makanan tradisional masakan banjar dan kudapan seperti soto Banjar, ketupat Kandangan, pundut nasi, putri selat, sari muka, cucur, laksa dan lain lain. Hasil identifikasi dari studi pustaka diperoleh data sekunder yang menunjukkan bahwa jumlah makanan tradisional; yang sudah teridentifikasi dalam DKBM hanya kurang dari 4.05 % dari 534 jenis pangan yang sudah terdaftar didalam DKBM menurut DKBM Terbitan Departemen Kesehatan dan DKBM terbitan Persagi dan hasil penelitian Handayani. Dan ukuran rumah tangga yang paling lazim digunakan untuk menyajikan dan mengukur makanan khas Banjar adalah piring, mangkok, sendok, gelas, potong, lebar, tebal, diameter,  bungkus dan ikat.  
Peranan Asupan Energi, Protein, Dan Lama Hemodialisa Terhadap Status Gizi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisa (di RSUD RATU ZALECHA Martapura Tahun 2015) yasir farhat; fathurrahman fathurrahman; rijanti abdurrachim
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.175 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v7i2.188

Abstract

Banyak ditemukan pasien gagal ginjal dengan malnutrisi terutama akibat dari rendahnya konsumsi makanan, perasaan mual, pembatasan diet, serta pengobatan yang dapat menyebabkan efek samping saluran pencernaan. Selain itu penyesuaian dalam melaksanakan hemodialisis juga memberikan dampak psikis pasien yang berpengaruh terhadap pelaksanaan diet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan energi, protein, dan lama hemodialisa terhadap status gizi pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa di BLUD Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura Tahun 2015 Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan Retrospective. Penelitian dilakukan di BLUD Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura di Ruang Hemodialisa pada bulan Juli- Agustus 2015. Populasi adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik yang rutin menjalani hemodialisa dan sampel adalah bagian populasi diambil dengan cara purposive sampling dan dianalisis dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi dan protein responden sebagian besar deficit, sebagian besar telah lama menjalani hemodialisa dan Status gizi hampir seluruhnya normal dan lebih. Tidak ada peranan asupan energy, protein dan lama hemodialisa terhadap status gizi pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa (p>0,05) Hendaknya pasien mematuhi tentang diet yang telah diberikan ahli gizi dan perlu adanya peranan ahli gizi di ruang hemodialisa terkait dengan perlunya perencanaan diet yang tepat serta pelaksanaan Proses Asuhan Gizi Terstandar di ruang Hemodialisa Kata Kunci : Asupan energi, asupan protein, hemodialisa, indeks massa tubuh
FREKUENSI FAST FOOD DAN AKTIFITAS FISIK BERHUBUNGAN DENGAN GIZI LEBIH PADA REMAJA Fathurrahman Fathur; Devia Gustiana Maulida
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i4.2787

Abstract

Pendahuluan: Salah satu masalah gizi pada remaja adalah gizi lebih dan obesitas. Penyebab gizi lebih antara lain pola hidup dan perilaku, antara lain kebiasaan mengonsumsi fast food dan aktiftas fisik serta penilaian remaja terhadap penampilan fisiknya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan body image, frekuensi fast food, dan aktifitas fisik dengan gizi lebih ada remaja di SMA Negeri 2 Martapura.  Metode: Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian pelajar SMA Negeri 2 Martapura berjumlah 81 orang, ditentukan dengan random sistematik. Data body image dan frekuensi fast food dengan wawancara, aktifitas fisik dengan metode METs, dan gizi lebih dengan cara antropometri. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: proporsi gizi lebih pada remaja 55,6%, sebagian besar mempunyai body image positif (79,0%). Sebagian besar remajasering mengonsumsi fast food (71,6%) dan aktifitas ringan sebesar 55,6%. Ada hubungan frekuensi fast food dan aktifitas fisik dengan gizi lebih pada remaja (p<0,05), sedangkan body image tidak ada hubungan yang bermakna (p>0,05). Simpulan: Ada hubungan yang bermakna frekuensi fast food dan aktifitas dengan gizi lebih pada remaja. Disarankan agar remaja untuk memilih dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan tinggi serat, serta olah raga minimal 30 menit dan mengikuti kegiatan ekstrakurekuler di sekolah.
IBU HAMIL KEK, BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN TIDAK ASI EKSLUSIF SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA STUNTING Wilis Agustina; Fathurrahman Fathur
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i1.4015

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Penyebab stunting berkaian dengan masalah gizi dan kesehatan pada periode 1000 hari pertama kelahiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah riwayat ibu hamil dengan KEK, berat bayi lahir rendah, dan ASI eksklusif yang tidak cukup berpengaruh terhadap kejadian stunting. Metode: jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain case-control. Sebagai kasus adalah balita yang stunting dan kontrol adalah balita tidak stunting. Populasi penelitian adalah balita umur 12-60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tatah Makmur Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel. Sampel penelitian berjumlah 128 orang terdiri dari 64 orang kasus dan 64 orang kontrol. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil: angka KEK pada ibu hamil adalah 47,7%, BBLR 13,3% dan ASI ekslusif 48,4%. Ibu hamil KEK berpengaruh signifikan terhadap stunting (OR=3,8), BBLR berpengaruh terhadap stunting (OR=14,2%), dan pemberian ASI esklusif berpengaruh terhadap stunting (OR=4,2). Kesimpulan: ibu hamil KEK, berat bayi lahir rendah, dan ibu tidak memberikan ASI eksklusif merupakan faktor risiko stunting. Disarankan agar Puskesmas mengotimalkan kelas ibu hamil, peningkatan pembinaan gizi pada remaja, dan konseling pemberian makan bayi dan anak.
FAKTOR UNDERWEIGHT PADA BALITA DI DAERAH BANTARAN SUNGAI MARTAPURA KABUPATEN BANJAR Fathurrahman Fathurrahman; Nurhamidi Nurhamidi; Aprianti Aprianti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.763

Abstract

LATAR BELAKANG: Underweight pada balita dapat meningkatkan risiko mortalitas dan morbiditas anak serta defisit pada fungsi kognitif yang menurunkan tingkat kecerdasan.TUJUAN: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian underweight pada balita di daerah aliran Sungai Martapura Kabupaten Banjar.METODE: Rancangan penelitian adalah kasus kontrol. Sampel adalah balita underweight sebagai kasus dan balita dengan status gizi baik sebagai kontrol di Kecamatan Martapura Timur, Karang Intan dan Sungai Tabuk. Besar sampel 250 balita, yaitu 125 kasus dan 125 kontrol. Pengambilan sampel menggunakan  probability sampling dengan teknik cluster random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square.HASIL: Sebagian besar balita asupan gizi masih kurang (83,6%), ketersediaan pangan keluarga (88,8%) mencukupi, sumber air bersih di sungai (62,9%), daya beli keluarga rendah (87,1%), dan pengetahuan kurang (59,5%). Ada pengaruh faktor asupan gizi, ketersediaan pangan keluarga, sumber air bersih, daya beli keluarga, dan pengetahuan terhadap kejadian underweight pada balita di daerah aliran sungai (p0,05).KESIMPULAN: Asupan gizi, ketersediaan pangan, air bersih, daya beli, dan pengetahuan memengaruhi kejadian underweight pada balita di daerah aliran sungai.
GAMBARAN POLA ASUH ANAK DAN HIGIENE SANITASI TERKAIT KEJADIAN STUNTING DI KELURAHAN TELAWANG BANJARMASIN (STUDI KUALITATIF) Hikmah Yusida; Fathurrahman Fathurrahman; Ardiansyah Ardiansyah
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 9, No 2 (2022): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v9i2.6750

Abstract

Masalah stunting di pemukiman padat penduduk antara lain berkaitan higiene sanitasi dan pola pengasuhan anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor sosial budaya dan higiene sanitasi yang mempengaruhi stunting, menggunakan metode penelitian kualitatif disajikan secara deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan FGD. Penelitian dilakukan pada tahun 2019 di Kelurahan Telawang. Partisipan dalam penelitian ini adalah kepala puskesmas, petugas gizi, lurah, kader, dan ibu balita berjumlah 16 orang. Analisis data dengan metode content analysis. Keabsahan  hasil  dilakukan  triangulasi, metode dan sumber data dibandingkan dengan sumber lain, diskusi dengan teman sejawat untuk memperoleh masukan, mengecek hasil yang diperoleh guna perbaikan dan mempertajam hasil penelitian. Hasil penelitian, pengetahuan informan tentang stunting relatif masih kurang, sebagian mengganggap stunting disebabkan karena diisap buyu dan faktor keturunan. Sebagian ibu nifas berpantang terhadap makanan tertentu. Pemberian ASI ekslusif, MP-ASI, higiene sanitasi di wilayah ini juga kurang mendukung. Kesimpulan, pengetahuan, pola pengasuhan, dan sanitasi masih kurang baik dan berpengaruh terhadap stunting. Pihak Puskesmas disarankan untuk meningkatkan kegiatan konseling pemberian makan bayi dan anak, baik di puskesmas, posyandu maupun melalui kunjungan rumah, serta jamban sehat.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI Sri Wahyuni; Fathurrahman Fathurrahman; Niken Widyastuti Hariati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i3.5646

Abstract

Zat besi (Fe) merupakan unsur terpenting dalam pembentukan hemoglobin pada sel darah merah. Ibu hamil dikatakan anemia apabila kadar hemoglobin <11 gr/dl. Anemia pada ibu hamil berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan janin serta dapat menimbulkan komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Pencegahan anemia dengan pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap ibu dan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) di wilayah kerja UPT Puskesmas Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Observasional analitik desain cross sectional. Sampel semua ibu hamil trimester III. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling sebanyak 37 orang. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman ?=0,05. Rata-rata ibu hamil berumur 20-35 tahun (83,8%), pendidikan SMA/MA/SMK (67,7%), tingkat pengetahuan ibu cukup (43,2%), sikap ibu tergolong negatif (51,4%), tidak ada dukungan keluarga (67,6%) dan ibu hamil tidak patuh (73,0%). Uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan, dukungan keluarga (p>0,05) dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) kecuali sikap ibu (p<0,05). Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan dan dukungan keluarga sedangkan sikap ibu ada hubungan yang bermakna secara statistik dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi (Fe).
Javanese Ginseng Root Extract (Talinum Paniculatum (Jacq) Gaertn) to Increase Superoxide Dismutase Activities in White Male Sprague Dawley Rats by Using a Forced Swimming Test Model Adies Riyana; Fathurrahman Fathurrahman; Erfan Roebiakto
Tropical Health and Medical Research Vol. 5 No. 1 (2023): Tropical Health and Medical Research
Publisher : Baiman Bauntung Batuah Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35916/thmr.v4i1.80

Abstract

Continuously performing heavy activities will damage tissues and cells and cause oxidative stress. Fortunately, this damage can be reduced by giving antioxidants to reduce free radicals. This study uses the forced swimming test model to determine the effect of Javanese ginseng root extract on superoxide dismutase levels in male white Sprague Dawley rats. The samples were 30 white Sprague Dawley rats divided into five groups: the negative control group, the positive control group, treatment group 1 receiving Javanese ginseng extract at a dose of 0.35mg/200g BW/day, treatment group 2 receiving a dose of 0.70mg/200g BW/day, and treatment group 3 receiving a dose of 1.4mg/200g BW/day. On days 28 and 35, the rats were treated with the FST model. Meanwhile, on days 28 and 35, SOD levels were measured using the xanthine-xanthine oxidase method. The effect was analyzed using statistical analysis. The administration of Javanese ginseng extract at doses of 0.35 mg/200g BW rats/day, 0.70mg/200g BW rats/day, and 1.40 mg/200g BW rats/day could significantly increase SOD levels (p < 0.05). The administration of 1.40 mg/200g BW rats/day could increase a SOD level up to normal and give the same effect as the administration of xanthine (p > 0.05) does. In conclusion, the administration of Javanese ginseng extract significantly increases SOD levels in the rats by using the FST model. This study suggests to increases the potential of Javanese ginseng root as a natural-based antioxidant supplement by investigating human subjects, especially athletes and bodybuilders
PENINGKATAN KEMAMPUAN KADER MEMANTAU PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU Fathurrahman Fathurrahman; Magdalena Magdalena; Nurhamidi Nurhamidi
COVIT (Community Service of Health) Vol. 3 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/covit.v3i1.11087

Abstract

There is still a shortage of active posyandu cadres in Martapura Barat District. Some cadres were recruited to replace cadres who had dropped out and had never been trained. Many Posyandu cadres have difficulty measuring toddlers’s height and weighing correctly. The purpose of this activity is to improve the ability of cadres to monitor the growth of toddlers in posyandu. The target of the activity was 43 posyandu cadres in Martapura Barat District. The activities were divided into two stages, namely training for cadres in class in the form of theory and practice for two days, and the second stage was field practice as well as fostering posyadu activitie. Material training is theory and practice of weighing, measuring height and length, filling in KMS, and counseling on nutrition. As a result of the activity, training has been carried out to improve the ability of cadres in monitoring growth. The activity was carried out at the Sungai Batang Ilir Village Hall. Weighing practices are carried out according to posyandu opening days. From the results of the activity, there was an increase in the knowledge and skills of cadres in carrying out the process of weighing weight and measuring TB as well as filling in the KMS. Skills of cadres in nutrition counseling at table 4 need to be improved and further coaching by related parties. Suggestions, it is necessary to periodically coach and refresh cadres by related parties, procure standard anthropometric tools, and increase the ability of cadres to provide counseling and nutrition counseling. Keywords: Ability of cadres, monitoring, growth of toddlers
PENINGKATAN KEMAMPUAN KADER MEMANTAU PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU Fathurrahman Fathurrahman; Magdalena Magdalena; Nurhamidi Nurhamidi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.11767

Abstract

Kader posyandu aktif di Kecamatan Martapura Barat masih kurang. Sebagian kader direkrut mengganti kader yang drop-out dan belum pernah dilatih. Banyak kader posyandu kesulitan melakukan pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan dengan benar. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan kader dalam melakukan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu. Sasaran kegiatan adalah 43 orang kader posyandu di Desa Sungai Rangas Hambuku, Sungai Rangas Ulu, Sungai Batang Ilir, dan Sungai Batang. Kegiatan dibagi dalam dua tahap, yaitu pelatihan kader di kelas dalam bentuk teori dan praktik selama dua hari, yaitu 28-29 September 2022, dan tahap kedua adalah praktik lapangan sekaligus pembinaan kegiatan posyadu selama 3 bulan, mulai bulan September sampai dengan November 2022. Materi pelatihan adalah teori dan praktik penimbangan berat badan, pengukuran tinggi dan panjang badan, pengisian KMS, dan penyuluhan gizi di meja 4. Hasil kegiatan, telah dilaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kader dalam pemantauan pertumbuhan. Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Sungai Batang Ilir. Praktik penimbangan dilakukan sesuai dengan hari buka posyandu. Dari hasil kegiatan, ada peningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan proses penimbangan BB dan pengukuran TB serta pengisian KMS. Keterampilan kader dalam penyuluhan gizi di meja 4 perlu ditingkatkan dan pembinaan lebih lanjut oleh pihak terkait. Saran, perlu pembinaan dan refreshing kader secara berkala oleh pihak terkait, pengadaan alat antropometri yang standar, dan peningkatan kemampuan kader dalam memberikan penyuluhan dan konseling gizi.