Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STUDI KONVERSI SATUAN UKURAN RUMAH TANGGA KE DALAM BERAT (GRAM ) PADA BEBERAPA JENIS MAKANAN TRADISIONAL HASIL OLAHAN MASYARAKAT BANJAR DI BANJARMASIN Nurhamidi Nurhamidi; Netty Netty; Fathurrahman Fathurrahman
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.852 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i2.18

Abstract

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melengkapi informasi satuan  dari jenis makanan dalam  ukuran rumah tangga Adapun tujuan khususnya adalah                             1). Mengidentifikasi   makanan tradisional hasil olahan masyarakat Banjar dan satuan Ukuran Rumah Tangga yang telah  terdapat dalam Daftar ukuran rumah tangga                      2).Mengkonversi Ukuran Rumah Tangga  ke dalam satuan berat (gram) pada beberapa jenis pangan yang telah terdapat dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan namun belum terdapat dalam Daftar Ukuran Rumah Tangga 3).Mengetahui ukuran fisik yang tepat (panjang, lebar, tebal, dan diameter) dari Ukuran Rumah Tangga  pada beberapa jenis pangan yang telah terdapat dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)  namun belum terdapat dalam Daftar Ukuran Rumah Tangga. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. Pengukuran dan peninbangan makanan tradisional Banjar yang diteliti dilakukan beberapa tempat pasar tradisonal, warung dan depot makanan. Data yang diiperoleh data primer dan sekunder data primer jenis ukuran makanan tradisional masakan banjar dan kudapan seperti soto Banjar, ketupat Kandangan, pundut nasi, putri selat, sari muka, cucur, laksa dan lain lain. Hasil identifikasi dari studi pustaka diperoleh data sekunder yang menunjukkan bahwa jumlah makanan tradisional; yang sudah teridentifikasi dalam DKBM hanya kurang dari 4.05 % dari 534 jenis pangan yang sudah terdaftar didalam DKBM menurut DKBM Terbitan Departemen Kesehatan dan DKBM terbitan Persagi dan hasil penelitian Handayani. Dan ukuran rumah tangga yang paling lazim digunakan untuk menyajikan dan mengukur makanan khas Banjar adalah piring, mangkok, sendok, gelas, potong, lebar, tebal, diameter,  bungkus dan ikat.  
PENINGKATAN KEMAMPUAN KADER MEMANTAU PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU Fathurrahman Fathurrahman; Magdalena Magdalena; Nurhamidi Nurhamidi
COVIT (Community Service of Health) Vol. 3 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/covit.v3i1.11087

Abstract

There is still a shortage of active posyandu cadres in Martapura Barat District. Some cadres were recruited to replace cadres who had dropped out and had never been trained. Many Posyandu cadres have difficulty measuring toddlers’s height and weighing correctly. The purpose of this activity is to improve the ability of cadres to monitor the growth of toddlers in posyandu. The target of the activity was 43 posyandu cadres in Martapura Barat District. The activities were divided into two stages, namely training for cadres in class in the form of theory and practice for two days, and the second stage was field practice as well as fostering posyadu activitie. Material training is theory and practice of weighing, measuring height and length, filling in KMS, and counseling on nutrition. As a result of the activity, training has been carried out to improve the ability of cadres in monitoring growth. The activity was carried out at the Sungai Batang Ilir Village Hall. Weighing practices are carried out according to posyandu opening days. From the results of the activity, there was an increase in the knowledge and skills of cadres in carrying out the process of weighing weight and measuring TB as well as filling in the KMS. Skills of cadres in nutrition counseling at table 4 need to be improved and further coaching by related parties. Suggestions, it is necessary to periodically coach and refresh cadres by related parties, procure standard anthropometric tools, and increase the ability of cadres to provide counseling and nutrition counseling. Keywords: Ability of cadres, monitoring, growth of toddlers
PENINGKATAN KEMAMPUAN KADER MEMANTAU PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU Fathurrahman Fathurrahman; Magdalena Magdalena; Nurhamidi Nurhamidi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.11767

Abstract

Kader posyandu aktif di Kecamatan Martapura Barat masih kurang. Sebagian kader direkrut mengganti kader yang drop-out dan belum pernah dilatih. Banyak kader posyandu kesulitan melakukan pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan dengan benar. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan kader dalam melakukan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu. Sasaran kegiatan adalah 43 orang kader posyandu di Desa Sungai Rangas Hambuku, Sungai Rangas Ulu, Sungai Batang Ilir, dan Sungai Batang. Kegiatan dibagi dalam dua tahap, yaitu pelatihan kader di kelas dalam bentuk teori dan praktik selama dua hari, yaitu 28-29 September 2022, dan tahap kedua adalah praktik lapangan sekaligus pembinaan kegiatan posyadu selama 3 bulan, mulai bulan September sampai dengan November 2022. Materi pelatihan adalah teori dan praktik penimbangan berat badan, pengukuran tinggi dan panjang badan, pengisian KMS, dan penyuluhan gizi di meja 4. Hasil kegiatan, telah dilaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kader dalam pemantauan pertumbuhan. Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Sungai Batang Ilir. Praktik penimbangan dilakukan sesuai dengan hari buka posyandu. Dari hasil kegiatan, ada peningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan proses penimbangan BB dan pengukuran TB serta pengisian KMS. Keterampilan kader dalam penyuluhan gizi di meja 4 perlu ditingkatkan dan pembinaan lebih lanjut oleh pihak terkait. Saran, perlu pembinaan dan refreshing kader secara berkala oleh pihak terkait, pengadaan alat antropometri yang standar, dan peningkatan kemampuan kader dalam memberikan penyuluhan dan konseling gizi.
Pengaruh Daya Terima Biskuit Ikan Gabus Dan Biji Wijen Ermina Syainah; Nurhamidi Nurhamidi; Rijanti Abdurrachim
Sains Medisina Vol 1 No 2 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.665 KB)

Abstract

Masalah gizi mikronutrien pada remaja sampai saat ini masih ditemukan di Indonesia yakni sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja perempuan mengalami anemia. Zat gizi mikro diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil, dan harus didapatkan dari makanan dan minuman. Fortifikasi pangan yang lazim dikonsumsi dengan zat gizi mikro adalah salah satu strategi utama yang dapat digunakan untuk meningkatkan status mikronutrian pangan. Sumber bahan pangan yang terbukti kaya akan nilai gizi adalah ikan gabus dan biji wijen. Salah satu bentuk olahan yang disukai remaja adalah biskuit. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan fortifikan dengan kandungan Gizi Biskuit Ikan Gabus dengan Biji Wijen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok fortifikasi ikan gabus dan biji wijen 80:20, 75:25, dan 70:30. Penilaian pada produk biskuit ikan gabus dan biji wijen terhadap 30 orang panelis. Hasil uji organoleptik aroma dan rasa yang memberikan hasil terbaik adalah P3 karena timbul aroma gurih, tekstur tidak berbeda antar perlakuan, warna yang terbaik penerimaan panelis pada P2. Simpulan dari penelitian ada perbedaan dari setiap mutu organoleptik biskuit ikan gabus dan biji wijen yaitu dari segi warna  nilai rata – rata (3.55), rasa nilai rata – rata (3.40), tekstur nilai rata – rata (3.48), aroma nilai rata – rata (2.80).
Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik, Dan Pola Konsumsi Pangan Dengan Status Gizi Pada Pekerja (Studi di Pabrik Tahu Sumber Makmur Banjarbaru) Aulia Rostia Rini; Ermina Syainah; Rusmini Yanti; Nurhamidi Nurhamidi
Sains Medisina Vol 1 No 5 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Riskesdas 2018 in South Kalimantan showed the prevalence of nutritional status in the underweight category was 10.72%, the normal category was 56.34%, the overweight category was 13.42%, and the obesity category was 18.63%. Meanwhile, in Banjarbaru, the prevalence of underweight nutrition in the 19-65 year age group was 13.40%, the normal category was 59.57%, overweight was 13.95%, and the prevalence of obesity was 20.04%. Undernutrition, overnutrition, and obesity in Banjarbaru are above the provincial prevalence. This shows that the nutritional status of adults aged 19-65 years is still a problem in Banjarbaru. The nutritional problem for workers at the Sumber Makmur Tofu Factory Banjarbaru is malnutrition, which is 86.7%. Objective: To determine the relationship between the level of nutritional knowledge, physical activity, and food consumption patterns with the nutritional status of the workers of the Sumber Makmur Tofu Factory Banjarbaru. Method: Analytical observation with Cross Sectional design. A sample of 15 people was taken by means of saturated sampling. The research data was taken using a questionnaire. Data analysis used Spearman Rank correlation test =0.05. Results: Shows the level of knowledge of malnutrition (93.3%) with a significant (p value) 0.012, high physical activity (93.3%) with a significant (p value) 0.711, a pattern of poor food consumption (93.3%%) with a significant (p value) 0.012, and more workers have underweight nutritional status (86.7%). Conclusion: There was a significant relationship between the level of nutritional knowledge and nutritional status, there was no relationship between physical activity and nutritional status, and there was a significant relationship between food consumption patterns and nutritional status.
Hubungan Aktifitas Fisik, Konsumsi Buah dan Sayur, dan Kualitas Tidur dengan Kejadian Hipertensi Dyah Samsiati; Nurhamidi; Rosihan Anwar
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI (JR-PANZI)
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v5i2.163

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang cukup dominan yang terjadi di seluruh dunia dan mengakibatkan kesakitan yang sangat tinggi. Hipertensi adalah suatu keadaan saat seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas batas normal yaitu ≥140/90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, dan kualitas tidur dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar tahun 2023. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, dan kualitas tidur dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar tahun 2023. Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang hipertensi dan tidak hipertensi yang teregister di posbindu Puskesmas Martapura 1. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 86 subjek. Data primer primer berupa karakteristik responden, konsumsi buah dan sayur, dan kualitas tidur diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian dengan uji korelasi rank spearman menunjukkan bahwa ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi (ρ=0,007), ada hubungan antara konsumsi buah dan sayur dengan kejadian hipertensi (ρ=0,001), ada hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian hipertensi (ρ=0,000)