Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN IBU MENIMBANG ANAK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH DAN PUSKESMAS S. PARMAN KOTA BANJARMASIN Aprianti Aprianti; Yasir Farhat; Rijanti Rijanti
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.236 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.9

Abstract

Peran-serta masyarakat mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pembangunan, termasuk pembangunan kesehatan. Posyandu merupakan wujud nyata peran serta mereka dalam pembangunan kesehatan. Lima program prioritas posyandu : KB, KIA, Gizi, Imunisasi, dan Penanggulangan Diare, terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi.Tujuan penelitian adalah mengetahui  Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kehadiran ibu menimbang anak balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah dan Puskesmas S. Parman Kota Banjarmasin.Jenis Penelitian observasional  analitik dan pendekatan cross sectional, sedangkan tempat penelitian di posyandu-posyandu wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah  dan Puskesmas S. Parman Kota Banjarmasin. Sampel  penelitian adalah sebagian ibu-ibu yang memiliki anak balita yang hadir menimbang di posyandu wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah  dan Puskesmas S. Parman Kota Banjarmasin. Analisis data menggunakan uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pengetahuan dengan tingkat kehadiran ibu menimbang anak balita.Hendaknya lebih meningkatkan lagi keaktifannya dan perlunya dukungan yang lebih lagi dari pihak Puskesmas terhadap ibu-ibu agar lebih rajin seperti sering hadir setiap kegiatan posyandu. Kata Kunci      : Tingkat kehadiran, posyandu
PENGARUH MEDIA PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI MASA PANDEMI COVID-19 (PADA ANAK SEKOLAH TK KUNCUP HARAPAN BANJARBARU) Rita Kirana; Aprianti Aprianti; Niken Widyastuti Hariati
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 9: Februari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i9.1259

Abstract

Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Peran dan kedudukan ibu dalam menjaga kualitas keluarga mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga, dan mental spiritual serta nilai-nilai agama yang merupakan dasar untuk mencapai keluarga sejahtera. Pengukuran pada kondisi Stunting menggunakan pengukuran status gizi secara langsung menggunakan penilaian antropometri. Salah satu pencegahan Stunting melalui edukasi pada ibu dalam perubahan perilaku peningkatan kesehatan dan gizi keluarga. Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua (seorang ibu). Dengan proses promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Penelitian ini menggunakan quassy experiment design (desain eksperimen semu) dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah ibu yang merupakan orang tua siswa sekolah TK Kuncup Harapan Banjarmasin. Hasil analisis statistic Independent Sample T Test menunjukan bahwa nilai rata-rata pengetahuan Ibu sebelum diberikan pendidikan kesehatan, baik menggunakan PPT maupun menggunakan media leaflet menunjukan, tidak ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata pengetahuan stunting pada kelompok PPT dan pada kelompok leaflet. Dengan demikian, kedua kelompok ini memenuhi syarat untuk di lakukan intervensi pendidikan kesehatan. Hasil Penelitian ini dapat memberikan konstribusi dalam pengembangan ilmu kebidanan khususnya dalam asuhan anak terkait stunting dan status gizi.
ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA GIZI DI RSUD BANJARBARU Maidina Aisyah; Aprianti Aprianti
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 5, No 1 (2018): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v5i1.1641

Abstract

Semakin baik pelayanan gizi yang diberikan oleh rumah sakit, maka semakin baik pula standar akreditasi rumah sakit tersebut. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menganalisis beban kerja tenaga gizi di Instalasi Gizi RSUD Banjarbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif kualiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga gizi di RSUD Banjarbaru yang berjumlah 9 orang. Analisis data disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian ini Penggunaan waktu produkif tenaga gizi di ruang rawat inap 60,6% sedangkan di ruang penyelenggaraan 94%, waktu kerja yang tersedia bagi tenaga gizi di ruang rawat inap sebesar 34,25 jam/minggu sedangkan di ruang penyelenggaraan makanan 35 jam/minggu. Standar beban kerja tenaga gizi pertahun menunjukkan setiap kegiatan membutuhkan waktu dalam setiap standar beban kerja sesuai kegiatan dari hari kerja yang tersedia. Proporsi waktu beban kerja tenaga gizi di ruang rawat inap kurang dari standar sedangkan di ruang penyelenggaraan makanan melebihi standar waktu produktif dan waktu kerja yang tersedia tenaga gizi belum sesuai. Diharapkan dapat melanjutkan penelitian selanjutnya untuk menentukan standar kelonggaran dan kebutuhan tenaga kerja di rumah sakit lain atau ditempat lainnya.
PENYULUHAN DAN DEMO PENGOLAHAN MP-ASI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN WAWASAN KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN GIZI MASYARAKAT Niken Widyastuti Hariati; Aprianti Aprianti; Rita Kirana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13184

Abstract

Abstrak: Kader memiliki peran yang sangat penting sebagai perpanjangan tangan pemberian informasi kesehatan kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas dan status gizi khususnya kesehatan ibu dan anak. Baik tidaknya pengetahuan kader akan berdampak terhadap informasi yang diberikan kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan penyuluhan dan demo pengolahan MP-ASI yang baik dan benar kepada kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sungai Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan sebanyak 39 orang untuk lebih meningkatkan wawasan dalam pelayanan gizi di posyandu. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan. Tahap pertama pra-test dan penyuluhan, tahap kedua demo masak dan post-test dan tahap ketiga evaluasi pendampingan kader. Pada tahap pertama dilakukan pengumpulan data dengan kuesioner (pra-test) kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi penyuluhan tentang konsep dasar pemberian dan pengolahan MP-ASI. Tahap kedua, demo cara pengolahan MP-ASI dan diakhiri dengan pengumpulan data post-test. Tahap akhir dilakukan pendampingan dan evaluasi pengetahuan dan kemampuan kader melakukan edukasi kepada ibu balita saat kunjungan ke rumah. Hasil pra-test rerata pengetahuan kader sebesar 46% dan post-test sebesar 74%. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa pemberian penyuluhan dan demo pengolahan MP-ASI meningkatkan pengetahuan kader dengan rerata peningakatan sebesar 28 %. Abstract: Cadres have a very important role as an extension of providing health information to the community in an effort to improve the quality and nutritional status, especially maternal and child health. Whether the cadre's knowledge is good or not will have an impact on the information provided to the community. This service activity aims to conduct counseling and demonstrations of good and correct MP-ASI processing to cadres in order to further improve their insight in nutrition services at posyandu. Service activities are carried out through several stages of activity. The first stage is pre-test and counseling, the second stage is cooking demonstration and post-test and the third stage is evaluation of cadre assistance. In the first stage, data collection was carried out with a questionnaire (pre-test) then continued with the provision of counseling material on the basic concepts of MP-ASI feeding and processing. In the second stage, a demonstration on how to process complementary food and ended with the collection of post-test data. The final stage was assistance and evaluation of cadres' knowledge and ability to educate mothers of toddlers during home visits. The average pre-test result of cadre knowledge was 46% and post-test was 74%. From these results it was concluded that the provision of counseling and demonstration of MP-ASI processing increased the knowledge of cadres with an average increase of 28%.  
Hubungan Pendapatan Keluarga, Pola Asuh, Riwayat Penyakit Infkesi dan Status Imunisasi Dasar dengan Kejadian Wasting pada Balita Yulia Maulida; Rusmini Yanti; Aprianti Aprianti; Fathurrahman Fathurrahman
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 4 No. 1 (2022): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v4i1.145

Abstract

ABSTRAK Prevalensi balita wasting tahun 2016 secara nasional yaitu sebesar 11,1% dimana 3,1% balita yang sangat kurus dan 8% balita yang kurus. Berdasarkan data SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) Kalimantan Selatan memiliki prevalensi balita wasting pada tahun 2021 sebesar 10,3% dan berada pada urutan ke 5 tertinggi. Kemudian prevalensi wasting berdasarkan Kabupaten atau Kota, menurut data SSGI tahun 2021 Kota Banjarbaru memiliki prevalensi 6,8% berada pada urutan ke-1 tertinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru tahun 2020 Puskesmas Liang Anggang tahun 2019 memiliki persentase balita wasting sebesar 12% menempati peringkat ke-2 dari 10 Puskesmas di Wilayah Kota Banjarbaru dan tahun 2020 naik menjadi 26,52% dan menempati posisi ke-1. Hal ini menunjukkan bahwa masih berada dibawah target Kota Banjarbaru tahun 2020 yaitu 8,1% dan tarhet RPJMN 2020-2024 7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga, pola asuh, riwayat penyakit infeksi dan status imunisasi dasar dengan kejadian wasting pada balita usia 12-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Liang Anggang Kota Banjarbaru. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan Case Control. Populasi adalah seluruh balita usia 12-59 bulan sebanyak 1.129 balita dan sampelnya adalah sebagian dari populasi dengan jumlah sampel 92 orang. Sampel didapatkan dengan teknik purposive sampling. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan keluarga rendah (93,5%) dengan signifikan (p value) 0,003, pola asuh ibu kurang (78,3%) dengan signifikan (p value) 0,002, pernah menderita riwayat penyakit infeksi diare dan atau ISPA dalam dua bulan terakhir (61,9%) dengan signifikan (p value) 0,025, status imunisasi dasar tidak lengkap (55,4%) dengan signifikan (p value) 0,017 dan lebih banyak balita yang mengalami kejadian wasting (57,6%). Ditemukan hubungan bermakna antara pendapatan keluarga, pola asuh, riwayat penyakit infeksi dan status imunisasi dasar dengan kejadian wasting pada balita usia 12-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Liang Anggang Kota Banjarbaru.
GAME ONLINE DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU INTERAKSI SOSIAL Aprianti Aprianti; Muhammad Syafwani; Rita Kirana; Agus Rachmadi; Norida Norida
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 11: Juni 2023
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

South Kalimantan Province is ranked 23rd out of all provinces in Indonesia for internet users in 2021, namely 3,259,199 active internet users. The research carried out is an analytic research with a cross-sectional design, namely measuring or observing at the same time or observing independent and dependent variable data only once at that time. not always playing online games makes someone less good at social interaction, as in the results of this study. Based on the theory stated that special forms of social interaction are other forms of social processes. Interaction is the process of these people equally communicating and influencing each other in thought and in the form of action. This study aims to find out about online games and their influence on social interaction behavior in students of SMP Negeri 9 Banjarmasin. It is analytic in nature with a cross-sectional design, namely taking measurements or observations at the same time or observing independent and dependent variable data only once at that time. Ho is accepted, which means that there is no significant relationship between the use of online games and social interaction among students at SMP Negeri 9 Banjarmasin. Most of the respondents used mild online games as many as 61 students (76.3%) and moderate social interaction as many as 57 students. The relationship between online game users and the surrounding environment, such as school friends, neighbors, or even their own family can be said to be good, because even though they really like online games, the user interaction continues.
Hubungan Pengetahuan, Sikap Ibu dan Ketersediaan Sarana Air Bersih dengan Kejadian Diare pada Balita Fatimatu Zahra; Aprianti; Rosihan Anwar
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI (JR-PANZI)
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v5i2.185

Abstract

Diare merupakan penyebab kematian nomor dua didunia pada anak dibawah umur lima tahun, Data menunjukkan puskesmas Sungai Tabuk 3 menduduki urutan pertama yang memiliki prevalensi diare pada balita tertinggi di Kabupaten Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap ibu dan ketersediaan sarana air bersih dengan kejadian diare pada balita. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasionalanalitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas sungai tabuk 3 dengan sampel 95 oramg menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana air bersih dan kejadian diare didapatkan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan 64% balita diare, 45% pengetahuan responden baik, 64,2 sikap responden sedang dan 63% responden memiliki sarana air bersih . Analisis hasil uji statistik Chi-Square didapatkan ada hubungan pengetahuan (p < 0.036),  sikap (p < 0.000) dan ketersediaan sarana air bersih (p < 0.000) dengan kejadian diare pada balita diwilayah kerja puskesmas sungai tabuk 3. Para orang tua disarankan memahami pencegahan, penyebab, dan cara penanganan diare pada balita.
Ekstrak Lidah Buaya Kalimantan sebagai Bahan Alternatif yang Aman untuk Disclosing Agent Terapi Gigi dan Mulut Rahmawati, Ida; Aprianti, Aprianti; Said, Fahmi; Hammad, Hammad
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 15, No 2 (2024): April-Juni 2024
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf15201

Abstract

Dental and oral health problems are a complex problem and require innovation in the field of disclosing agents for dental plaque, including using herbal ingredients. This study aimed to determine the level of toxicity of Kalimantan aloe vera using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. This research was a descriptive study. The research stages included harvesting the material, wet sorting, cutting, washing, drying, extraction, and aloe vera gel formulation using mangosteen peel as a coloring agent. Next, a toxicity test was carried out using the BSLT method. The research results showed that the average LC50 (Lethal Concentration 50) value for Aloe vera was 2596.88 μg/mL. According to the literature, LC50 values above 1000 μg/mL are considered non-toxic or have a very low level of toxicity. With an average LC50 value of 2596.88 μg/mL, Aloe vera can be categorized as an ingredient that does not have significant toxic effects. This study concluded that aloe vera has a low level of toxicity based on the BSLT method, indicating its potential to be used safely in a variety of applications, although further research is still needed to ensure long-term safety and efficacy.Keywords: Aloe vera; brine shrimp lethality test; Lethal Concentration 50 ABSTRAK Gangguan kesehatan gigi dan mulut merupakan permasalahan yang kompleks dan memerlukan inovasi di bidang disclosing agent untuk plak gigi, termasuk menggunakan bahan herbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas lidah buaya (Aloe vera) Kalimantan dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Penelitian ini merupakan studi deskriptif. Tahapan penelitian meliputi pemanenan bahan, sortasi basah, pemotongan, pencucian, pengeringan, ekstraksi, dan formulasi gel lidah buaya dengan menggunakan kulit manggis sebagai zat pewarna. Selanjutnya dilakukan uji toksisitas dengan metode BSLT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LC50 (Lethal Concentration 50) rata-rata lidah buaya adalah 2596,88 μg/mL. Menurut literatur, nilai LC50 di atas 1000 μg/mL dianggap tidak toksik atau memiliki tingkat toksisitas yang sangat rendah. Dengan nilai LC50 rata-rata sebesar 2596,88 μg/mL, Aloe vera dapat dikategorikan sebagai bahan yang tidak memiliki efek toksik yang signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa lidah buaya memiliki tingkat toksisitas yang rendah berdasarkan metode BSLT, yang mengindikasikan potensinya untuk digunakan secara aman dalam berbagai aplikasi, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan keamanan dan kemanjuran dalam jangka panjang.Kata kunci: Aloe vera; brine shrimp lethality test; Lethal Concentration 50 
EFFECT OF COMBINING PHALERIA MACROCARPA AND AVERRHOA BILIMBI L ON FASTING BLOOD GLUCOSE LEVES IN A RAT MODEL OF TYPE 2 DIABETES MELLITUS Laila Sholehah; Fathurrahman Fathurrahman; Widyastuti Hartati, Niken; Aprianti Aprianti
The Indonesian Journal of Public Health Vol. 20 No. 2 (2025): THE INDONESIAN JOURNAL OF PUBLIC HEALTH
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijph.v20i2.2025.316-327

Abstract

Introduction: Diabetes is a serious problem, and a solution is being sought. Traditional ingredients have been proven to contain many substances that can be used to prevent and treat diabetes. This study aimed to investigate the effects of a combination of Phaleria macrocarpa and Averrhoa bilimbi L extracts on fasting blood glucose levels. Methods: A randomized, post-test-controlled group design was used. Type 2 diabetes mellitus was induced in 36 Sprague Dawley rats by feeding them a high-fat diet for 2 weeks, followed by the administration of streptozotocin and nicotinamide to induce type 2 Diabetes Mellitus. The rats were divided into six groups: CN, C-, C+, T1, T2, and T3. The treatment was administered for 21 days, and fasting blood glucose levels were measured. The data were analyzed using One-Way ANOVA with post-hoc Tukey's HSD test. Results: The combined dose of Phaleria macrocarpa and Averrhoa bilimbi Lextract effectively reduced fasting blood glucose levels over a 21-day period. Group T1 demonstrated the highest efficacy and did not differ significantly from that of the C+ group. The effective dosage that influenced fasting blood glucose levels was a combination of Phaleria macroca at 750 mg/kg W/day and Averrhoa bilimbi L at 375 mg/kg. Conclusion: Phaleria macrocarpa and Averrhoa bilimbi L extract have a synergistic effect that makes them a promising natural medication for controlling blood glucose levels. Further investigation is required to investigate the underlying mechanisms and assess the long-term consequences of this combination therapy.