Aslinda
DIII Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penerapan Terapi Bermain Puzle Pada Pasien Anak dengan Gangguan Kecemasan Sri Ulfa Handayani; Ratna Mahmud; Aslinda Aslindah; Fitria Hasanuddin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v12i1.865

Abstract

Introduction: Anxiety is an individual's emotional state and subjective experience of an obscure and specific object due to the anticipation of danger that allows the individual to take action to deal with the threat. The action taken is providing play therapy to reduce anxiety in usis pediatric patients (3-6 years) by providing alphabetical puzzle play therapy. Objective: Describe the application of play therapy in children with anxiety disorders. Method: This study used a descriptive case study design presented as a narrative using the method of collecting observational and interview data. Result: After the application of play therapy three times, there was a decrease in anxiety in the child. Conclusion: There is a decrease in anxiety in children after applying alphabetical puzzle play therapy. Mapplies play therapy as one of the nursing interventions and as a non-pharmacological treatment for pediatric patients who experience anxiety
Dukungan Tenaga Kesehatan dalam Pemberian ASI Eksklusif : Health Worker Support in Exclusive Breastfeeding Musliha Mustary; Zulfia Samiun; Aslinda Aslinda; Hasnidar Hasnidar
Jurnal Ilmiah Kebidanan dan Kesehatan (JIBI) Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 1 Nomor 1 Desember 2023
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jibi.v1i1.700

Abstract

ASI memiliki nilai nutrisi yang sangat komprehensif dan penting bagi pertumbuhan serta perkembangan optimal bayi, mencukupi kebutuhan gizi hingga usia 6 bulan. Tindakan untuk memberikan dukungan pada peningkatan pemberian ASI eksklusif  tergambar dari berbagai pernyataan resmi atau kesepakatan, baik pada tingkat global maupun nasional, yang bertujuan untuk melindungi, mempromosikan, dan mendukung praktik pemberian ASI. Penelitian ini mengenai  dukungan  tenaga kesehatan  dalam  pemberian ASI  eksklusif di dusun Bonti-Bonti desa Mattoangin Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros. Metode penelitian yang diterapkan adalah analisis kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 26 individu, yaitu seluruh Ibu yang sedang menyusui yang tercatat di Pusat Kesehatan Desa (Pustu) Mattoangin, lebih tepatnya di Dusun Bonti-Bonti, Desa Mattoanging Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros pada tahun 2020. Dukungan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sudah memadai meski hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan pemberian ASI. Dalam hal ini ibu-ibu lebih banyak berdiskusi dan mengandalkan dukungan dari keluarga mereka dalam konteks pemberian ASI eksklusif.  Tidak ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan pemberian ASI di Wilayah Kerja Dusun Bonti-Bonti Desa Mattoanging Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros (p=Value=0.069) berdasarkan uji statistik p-value > 0,05
Chemotherapy for Leukemia Children on Elevated Creatinine Ureum Levels Aslinda Aslinda; Ratna Mahmud; Harmawati Harmawati; Rahdiastuti Andi Patangai; Ayuni Maulidiya
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jks.v7i1.5514

Abstract

This study aims to determine urea and creatine levels before and after chemotherapy in childhood leukemia. The research method used in this research is Quasi Experiment Pretest-posttest research. The results of the study show that based on the univariate analysis that has been carried out, it is known that the highest age of children with leukemia is school age (6-12 years). The most common gender of childhood leukemia is male, and the most common type of childhood leukemia is Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL). Meanwhile, in the bivariate analysis after the Wilcoxon test, the p-value of urea levels before and after chemotherapy was 0.808 > 0.05, and the p-value of creatinine levels before and after chemotherapy was 0.1000 > 0.05. In conclusion, there is no difference in urea and creatinine levels before and after chemotherapy in children with leukemia. Keywords: Chemotherapy, Ureum Creatinine, Childhood Leukemia
EDUKASI SADARI SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA GURU DAN SISWI Zulfia Samiun; Aslinda Aslinda; Fitria Hasanuddin; Sitti Maryam Bachtiar; Ratna Wulandari; Sitti Zakiyyah Putri; Musliha Mustary
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.23415

Abstract

Abstrak: Kanker payudara menjadi perhatian global karena tingginya insiden di seluruh dunia. Peningkatan kesadaran akan kanker payudara sangat penting untuk membantu perempuan berisiko mencari perawatan medis untuk penyakit tersebut. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan terutama guru dan siswi mengenai cara deteksi dini kanker payudara. Sebelum kegiatan dilakukan, sosialisasi dilakukan di sekolah untuk mengetahui gambaran pengetahuan guru dan siswi di lokasi kegiatan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama 2 hari, pada hari pertama dilakukan silaturrahmi antara tim pengabdian dengan mitra serta sosialisasi kegiatan, sedangkan hari kedua dilakukan edukasi bahaya kanker payudara dan simulasi/praktik SADARI pada guru dan siswi di MAS Muallimin Muhammadiyah Makassar sebanyak 25 orang yang terdiri dari 10 guru dan 15 siswi. Sebelum dan setelah edukasi dilakukan pengisian kuesioner untuk melihat distribusi frekuensi pengetahuan peserta. Hasil akhir kegiatan memperlihatkan adanya perubahan skor pengetahuan peserta dimana sebelum edukasi didapatkan skor pretest pengetahuan dengan nilai rata-rata 55, setelah edukasi didapatkan skor pengetahuan peserta dengan nilai rata-rata 73. Ini memperlihatkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan mengenai kanker payudara dan pemeriksaan payudara secara mandiri setelah dilakukan edukasi.Abstract: Breast cancer is a global concern due to its high incidence worldwide. Increased awareness of breast cancer is essential to help at-risk women seek medical treatment for the disease. This community service activity was carried out to increase knowledge, especially teachers and female students, about how to detect breast cancer early. Before the activity was carried out, socialization was carried out at the school to find out the description of the knowledge of teachers and students at the location of the activity. This service activity was carried out for 2 days, on the first day a friendship was held between the service team and partners and socialisation of activities, while the second day was carried out education on the dangers of breast cancer and simulation / practice of SADARI for teachers and students at MAS Muallimin Muhammadiyah Makassar as many as 25 people consisting of 10 teachers and 15 students. Before and after education, a questionnaire was filled in to see the frequency distribution of participants' knowledge. The final results of the activity showed a change in the participants' knowledge score where before education the pretest knowledge score was obtained with an average value of 55, after education the participants' knowledge score was obtained with an average value of 73. This shows that there is an increase in knowledge about breast cancer and breast self-examination after education.
Penerapan Terapi Bermain Puzle Pada Pasien Anak dengan Gangguan Kecemasan Sri Ulfa Handayani; Ratna Mahmud; Aslinda Aslindah; Fitria Hasanuddin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v12i1.865

Abstract

Introduction: Anxiety is an individual's emotional state and subjective experience of an obscure and specific object due to the anticipation of danger that allows the individual to take action to deal with the threat. The action taken is providing play therapy to reduce anxiety in usis pediatric patients (3-6 years) by providing alphabetical puzzle play therapy. Objective: Describe the application of play therapy in children with anxiety disorders. Method: This study used a descriptive case study design presented as a narrative using the method of collecting observational and interview data. Result: After the application of play therapy three times, there was a decrease in anxiety in the child. Conclusion: There is a decrease in anxiety in children after applying alphabetical puzzle play therapy. Mapplies play therapy as one of the nursing interventions and as a non-pharmacological treatment for pediatric patients who experience anxiety
Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Mellitus Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman Selviana; Harmawati; Nurlina; Aslinda
Jurnal Mitrasehat Vol. 11 No. 2 (2021): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v11i2.305

Abstract

Latar Belakang : Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin atau penggunaan insulin dalam metabolisme yang tidak . World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa tercatat 422 juta orang didunia menderita Diabetes Mellitus atau terjadi peningkatan sekitar 8,5% pada populasi orang dewasa dan diperkirakan terdapat 2,2 juta kematian dengan presentase akibat penyakit Diabetes Mellitus yang terjadi sebelum usia 70 tahun adekuat. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui penerapan terapi pijat refleksi kaki pada pasien Diabetes Mellitus Type II dengan pemenuhan kebutuhan aman nyaman. Metode Penelitian : Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik pengkajian aman nyaman, wawancara, observasi dan pemeriksaan gds. Hasil : Menunjukan setelah dilakukan terapi pijat refleksi kaki didapatkan kebutuhan aman nyaman pada klien terpenuhi serta didapatkan hasil pemeriksaan GDS adanya penurunan yang signifikan sebelum dan setelah dilakukan terapi pijat refleksi pada kaki. Kesimpulan: Dalam pemenuhan kebutuhan aman nyaman dengan masalah keperawatan gangguan rasa nyaman dan resiko cedera dengan dilakukan terapi pijat refleksi kaki selama 30-40 menit sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut didapatkan hasil terpenuhinya rasa aman nyaman pada pasien dan terjadi penurunan kadar glukosa darah. Saran : dalam pemenuhan kebutuhan aman nyaman pada pasien diabetes mellitus tipe II diharapkan klien dan keluarga klien dapat menerapkan terapi pijat refleksi pada kaki
Penerapan Terapi Pijat Refleksi Kaki pada Pasien Diabetes Mellitus dalam Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman Selviana; Harmawati; Nurlina; Aslinda
Jurnal Mitrasehat Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v12i1.317

Abstract

Peningkatan gula darah yang terjadi pada pasien dengan Diabetes Mellitus tipe 2 dapat mengakibatkan gangguan pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman, Gangguan integritas jaringan terjadi dikarenakan kurangnya aliran darah yang melewati area luka tersebut. Gangguan-gangguan tersebut apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan terjadinya komplikasi dari penyakit Diabetes Mellitus. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa tercatat 422 juta orang didunia menderita Diabetes Mellitus atau terjadi peningkatan sekitar 8,5% pada populasi orang dewasa dan diperkirakan terdapat 2,2 juta kematian dengan persentase akibat penyakit Diabetes Mellitus yang terjadi sebelum usia 70 tahun adekuat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penerapan terapi pijat refleksi kaki pada pasien Diabetes Mellitus Type II dengan pemenuhan kebutuhan aman nyaman. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus dengan menerapkan penelitian pra eksperimental sederhana dengan metode rancangan pra pasca test. Peneliti mengkaji keluhan pasien sebelum dan setelah melakukan tindakan terapi pijat refleksi kaki pada pasien Diabetes Mellitus. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik pengkajian aman nyaman, wawancara, observasi dan pemeriksaan GDS. Hasil penelitian menunjukkan terapi pijat refleksi pada kaki pada pasien Ny.F selama 30 menit diperoleh hasil klien mengatakan kesemutan pada kedua kaki sudah tidak dirasakan dan merasa enak serta legah setelah dilakukan pemijatan pada kaki dan gatal-gatal yang dirasakan berkurang. Kesimpulan penelitian ini bahwa alam pemenuhan kebutuhan aman nyaman dengan masalah keperawatan gangguan rasa nyaman dan risiko cedera dengan dilakukan terapi pijat refleksi kaki selama 30-40 menit sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut didapatkan hasil terpenuhinya rasa aman nyaman pada pasien dan terjadi penurunan kadar glukosa darah. Saran : dalam pemenuhan kebutuhan aman nyaman pada pasien diabetes mellitus tipe II diharapkan klien dan keluarga klien dapat menerapkan terapi pijat refleksi pada kaki.
Penerapan Terapi Inhalasi Nebulizer Pada Anak Dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Aslinda; Akbar; Ratna Mahmud; Zulfia Samiun
Jurnal Mitrasehat Vol. 12 No. 2 (2022): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v12i2.332

Abstract

Ketidakefektifan jalan napas merupakan merupakan ketidakmampuan untuk menjaga kebersihan jalan napas dari sekret yang kental, penumpukan sekret dan benda asing yang sulit dikeluarkan. Terganggunya transportasi pengeluaran dahak dapat membuat penderita sulit mendapatkan O2 dan mengeluarkan CO2 serta kesulitan bernapas.adapun kondisi yang berkaitan dengan ketidakefektifan jalan napas pada anak adalah penyakit asma dan pneumonia. Untuk menghindari terjadinya pneumonia dan untuk mengefektifkan bersihan jalan napas penting dilakukan pencegahan maupun penanganan yang tepat sesuai dengan standar operasional prosedur seperti terapi inhalasi nebulizer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan terapi inhalasi nebulizer pada anak dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus, dimana peneliti mengkaji kebutuhan pasien sebelum dan setelah Tindakan terapi inhalasai nebulizer. Teknik pengkajian menggunakan teknik pengkajian kebutuhan oksigenasi melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diberikan terapi inhalasi nebulizer pada An’A 3 kali sehari selama 3 hari bersihan jalan napas meningkat dengan kriteria produksi sputum menurun, mengi menurun dan frekuensi napas membaik. Ibu pasien mengatakan anaknya kadang – kadang batuk, bersin – bersin dan mengeluarkan sedikit lender dihidung, frekuensi napas 30x/i. saran : dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada bersihan jalan napas tidak efektif pada anak bronchopneumonia diharapkan memberikan terapi inhalasi nebulizer.
CONTRIBUTION OF HEALTH LITERACY TO INCREASING ANTENATAL CARE COVERAGE IN AN EFFORT TO REDUCE STUNTING Nurlina, Nurlina
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 9, No 1 (2024): March 2024
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v9i1.2375

Abstract

Background: The results of the 2021 Indonesian Nutritional Status Study report the prevalence of stunting under five in Jeneponto Regency with the highest stunting prevalence of 37.9%, so it is included in the Chronic-Acute category (Stunted ? 20% and Wasted ? 5%). Health literacy plays an important role during pregnancy, influencing the health behavior of the mother and the health of her baby, especially nutrition and child health, such as the problem of stunting in Indonesia.Objective: To determine the contribution of pregnant women's health literacy to increasing the coverage of antenatal services in an effort to reduce stunting.Research method: Using analytical observation with a Cross Sectional Study approach. The sampling method is purposive sampling. The number of samples in this study was 96 respondents. The data collection tool used was the HLS-EU-SQ10-IDN questionnaire. This research was conducted in the Working Area of the Turatea Public Health Center, Jeneponto Regency, from July 2023 to August 2023. Data analysis used SPSS 26 with the Chi Square Test.Results: The results of the chi-square test showed a P-value = 0.039 with ? = 005, so there was a relationship between Education and the Level of Health Literacy for Pregnant Women in the Working Area of the Turatea Health Center, Jeneponto Regency. There is a relationship between ANC Visits and the Health Literacy Level of Pregnant Women in the Working Area of the Turatea Public Health Center, Jeneponto Regency, obtained p = 0.014 with ? = 0.05.Conclusion:Education affects a person's ability to understand, make decisions about their own health and the health of the unborn child. Routine ANC visits provide an opportunity for pregnant women to gain knowledge about the importance of good nutrition during pregnancy, including the importance of adequate nutritional intake. Pregnant women who have a good level of health literacy will be more likely to understand and apply appropriate nutritional recommendations, which can help prevent stunting in the fetus