Hendri Kurniawan
Universitas Efarina

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian TB di Paru di Puskesmas Martoba Kota Pematangsiantar Tahun 2017 Hendri Kurniawan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2020): December 2020
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.288 KB)

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan dunia karena lebih kurang 1/3 penduduk dunia terinfeksi oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. TB menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lain. Sumber penularannya adalah penderita TB paru yang BTA (#) yang dapat menularkan kepada orang lain. Melalui strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course) yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi pada Program TB di Puskesmas Martoba Kota Pematangsiantar dilaporkan bahwa, selama waktu 3 tahun berturut - turut (tahun 2014 - 2016). Pada tahun 2014 ditemukan 533 kasus, tahun 2015 mengalami kenaikan sebanyak 535 kasus dan pada tahun 2016 mengalami kenaikan lagi menjadi 574 kasus. Peneliti melakukan survei langsung melihat kondisi dan melakukan wawancara singkat kepada 2 (dua) orang penderita TB. Hasil wawancara dan survei didapatkan bahwa ada beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian TB ini berdasarkan status gizi, kebiasaan merokok dan kontak serumah di puskesmas Martoba Kota Pematangsiantar tahun 2017. Ada hubungan bermakna antara status gizi dengan kejadian penyakit TB paru. Berdasarkan uji Chi-Sguare pada tingkat signifikan 0,05 didapatkan p-0,000. Ada hubungan bermakna antara kebiasaan merokok dengan kejadian penyakit TB paru. Berdasarkan uji Chi-Sguare pada tingkat signifikan 0,005 didapatkan p“0,000. Ada hubungan bermakna antara riwayat kontak serumah dengan kejadian penyakit TB paru. Berdasarkan uji Chi-Sguare pada tingkat signifikan 0,05 didapatkan p=0,021 berarti ada hubungan bermakna antara riwayat kontak serumah dengan kejadian penyakit TB paru.
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Pasangan Usia Subur ( PUS) Dengan Pemeriksaan Papsmear Di Puskesmas Panobeian Pane Kabupaten Simalungun Hendri Kurniawan; Dilla Sastia Mara
Jurnal Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2021): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v9i1.94

Abstract

Pap Smear adalah upaya pengambilan cairan dari vagina untuk melihat sel disekitar leher rahim (Setiati, 2009). Pap Smear merupakan pcmer van kanker leher rahim (serviks) vang dilakukan oleh bidan ataupun dokter we » kandungan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mergetahus adanya HPV ataupun sej karsinoma penyebab Kanker Leher Rahim (Parahita, 2012) Tujuan Penelitian xx untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) Dengan Pemeriksaan Papsmear Di Puskesmas Panombeian Panci Kabupaten Simalungun Tahun 2017. Jenis penelitian in adalah Analitik dengan pendekatan Cross secsional. Populasi penelitian ini adalah seluruh wanna Pasangan Usia Subur (PUS) yang datang ke Puskesmas Panomberan Panci Tahun 2017. Sampel dalam penelitian sebanyak 100 orang Hasil penelitian diperoleh berdasarkan perilaku wanita PUS terhadap Pap Smear diketahui mayoritas responden tidak memeriksakan pap smear sebanyak 57 responden (57,0%) dan minoritas responden melakukan pap smear sebanyak 43 responden (43,0%) Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi petugas keschatan meningkatkan mutu pelayanan dan pendidikan kesehatan serta informasi tentang Pemeriksaan Pap Smear dengan pemberian penyuluhan.
Rasional Penggunaan Obat Ains Pada Pasien Rematik Osteorthritis Rawat Jalan Di Puskesmas Singosari Kota Pematangsiantar Periode Januari-Februari 2019 Ismi Noer Fadilah; Hendri Kurniawan; Marthalea Erbin Nahak; Bernido Raflo Purba; Muharti Sanjaya; Dilla Sastia Mara
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2020): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v8i1.122

Abstract

The aim of the study was to determine the rationality of the accuracy of the diagnosis, the accuracy of the indication, the accuracy of the drug, the accuracy of the dose, the correct patient and the accuracy of the administration of NSAIDs in patients with rheumatic osteoarthritis so that no adverse effects occur. This research was carried out on outpatients at the Singosari Health Center, Pematangsiantar City for the January-February 2019 period. Research data collection was carried out in July 2019. The results showed that Rationality in terms of 6 accuracy (right diagnosis, right indication, right drug, right dose, right route of administration, right patient) then the results of the analysis show that accuracy is 100% right, while for the right drug parameters it is still worth 53% . So it can be concluded that treatment for Osteoarthritis patients when viewed from the right diagnosis, right indication, right dose, right patient, right drug, right method of administration at the Singosari Health Center cannot be fully rational.
Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan Hipertensi Dan Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Efarina Ataham Pangkalan Kerinci Meyana Marbun; Marolop Parlindungan Napitu; Hendri Kurniawan; Ismi Noer Fadilah; Muliti Muliti
Jurnal Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2021): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v9i1.124

Abstract

Hypertension is a condition in which blood pressure increases above (≥140/90 mmHg). The prevalence in Indonesia is 32.2% and only 24.2% of these hypertensive patients are diagnosed and receiving treatment. Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder characterized by glucose levels exceeding normal values or perglycemia (≥200 mg/dl). to evaluate the cost-effectiveness of antihypertensive and anti-diabetic in patients who are hospitalized at Efarina Etaham Berastagi Hospital, Karo. This research is non-experimental using data taken from patient medical records retrospectively for the period January-June 2017. The analytical method used is Cost Effectiveness Analysis (CEA). The Cost Effectiveness Average Ratio (CEA Ratio) and Incremental Cost Effectiveness Ratio (ICER) methods were used to analyze the most cost-effective antihypertensives and antidiabetics. The results of this study showed that the hypertension therapy regimens used were amlodipine, captropil, valsartan, amlodipine + captropil, amlodipine + valsartan, captorpil + valsartan, and amlodipine + captorpil + valsartan. In the anti-diabetic therapy regimen used are insulin analogues, metmorphine and insulin analogues + metmorphine. The most cost-effective antihypertensive based on the CEA and ICER is amdolpine + captropil and the most cost-effective diabetic liver based on the CEA and ICER is metmorphine.