Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI DAN PENDAMPINGAN SERTIFIKASI HALAL SELF DECLARE PRODUK PANGAN SEHAT UMK RW 19 KELURAHAN CILANGKAP Yati Sumiyati; Esti Mulatsari; Nathalia Perdhanti Soemantri; Novi Yantih; Gumilar Adhi N Nugroho; Fauzia Noprima Okta; Trisna Permadi; Arfin Ahsanul Ihsan; Zahra Afifah; Anggiyasari Anggiyasari
Abdi Implementasi Pancasila:Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.255 KB) | DOI: 10.35814/abdi.v2i2.4274

Abstract

Pembangunan nasional berkelanjutan terus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Organisasi ini dimotori oleh ibu-ibu rumah tangga yang peduli terhadap kesejahteraan lingkungannya, berusaha mencurahkan waktu ditengah kesibukan mengurus keluarganya. PKK RW19 berlokasi di Perumahan Griya Telaga Permai, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok. Dalam menjalankan program kerjanya, PKK ini dibagi menjadi 3 kelompok kegiatan (Poktan) yaitu Posyandu, posbindu dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Pandemik Covid-19 memberikan implikasi ekomomi khususnya terhadap kesejahteraan Warga RW19. Jika dipandang dari sudut positif, pandemik menginisiasi tumbuhnya Usaha Mikro Kecil (UMK) di sektor pangan. Banyak ibu-ibu rumah tangga yang mulai berdagang makanan dengan tujuan membantu perekonomian keluarganya. Pelaku usaha umumnya masih memproduksi makanan secara konvensional berdasarkan pengalaman dengan menggunakan bahan-bahan yang ‘terjangkau’ untuk menekan harga. Terhadap permasalahan ini Tim PKM berencana memperkuat Kembali fungsi PKK RW19 dengan membangun high performance teams dan elaborasi untuk membina UMK agar dapat optimal membangun bisnisnya. Sementara permasalahan pada UMK terkait produk adalah minimalnya pengetahuan mengenai pangan fungsional yang berimplikasi terhadap imunitas tubuh dan berbagai peraturan pemerintah yang berkaitan dengan keamanan pangan serta jaminan produk yang thayyib. Di lain pihak, regulator memiliki keterbatasan sumber daya manusia dalam pengawasan dan pengendalian produk pangan yang beredar. UMK juga memiliki ketebatasan pemahaman mengenai brand image dan pemasaran produk. Solusi yang diberikan adalah memberikan edukasi, pelatihan, dan pendampingan mulai dari pangan sehat/fungsional, brand image, hingga pendampingan perolehan sertifikat halal (self-declare). Kegiatan yang dilakukan ini akan meningkatkan citra produk dan penjualan UMK yang akan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha dan warga sekitar.
Edukasi Penggunaan Antibiotik secara Tepat sebagai Upaya Melindungi Masyarakat dari Bahaya Resistensi Esti Mulatsari; Reise Manninda; Sondang Khairani; Shirly Kumala; Fauzia Noprima Okta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 3 No 3 (2023): JPMI - Juni 2023
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.1081

Abstract

Penggunaan obat yang tidak rasional sudah menjadi masalah dunia, berkisar 50% obat-obatan diresepkan, didistribusikan, dijual dan digunakan pasien secara tidak tepat. Penggunaan obat yang tidak rasional menjadi fokus perhatian adalah penggunaan antibiotik yang tidak sesuai baik dari jenis obat, dosis, lama pemberian dan penggunaan yang berlebihan pada penyakit non infeksi bakteri. Kondisi ini memicu terjadinya resistensi terhadap antibiotik. Masyarakat banyak menggunakan antibiotik untuk mengatasi penyakit non infeksi seperti batuk, flu, demam tanpa resep dokter dan dijual bebas pada beberapa fasilitas kesehatan yang tidak paham tentang regulasi di Indonesia. Tujuan kegiatan ini memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan antibotik yang tidak tepat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pemutaran video DAGUSIBU penggunaan antibiotik. Pengukuran keberhasilan kegiatan dilakukan dengan memberikan pretest dan postets kepada masyarakat peserta kegiatan. Perhitungan persentasi total masyarakat yang dapat menjawab soal dengan tepat. Dari hasil pengolahan data, diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat terkait resistensi antibiotik setelah diberikan penyuluhan.