Widandi Soetopo
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perbandingan Metode FJ. Mock dan NRECA untuk Transformasi Hujan Menjadi Debit pada DAS Metro Kabupaten Malang, Jawa Timur karunia waasiu widyaningsih; Donny Harisuseno; Widandi Soetopo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.01.05

Abstract

A process of converting rain data to runoff or discharge flow is called the rain transformation process. The transformation of rain into discharge is affected by the physical characteristics of the watershed and its land used. Discharge data in a watershed functions is as a measure of the amount of discharge available in a river which is useful in improving the management of water resources. This study purpose is to determine the results of the calculation of rain to discharge which located in the Metro DAS, Malang Regency. The methods analyzed by researchers is the FJ. Mock and NRECA methods. The results of the calculation from these methods are then compared with the rain data, because the AWLR discharge in the Sub Metro Watershed is considered not suitable to be the discharge of observations in this study. Based on the analysis results, the most suitable method for calculating the rainfall discharge in the Sub Metro Watershed is NRECA method with a determination coefficient (R2) = 0.792, and a correlation coefficient (r) = 0.887.  
Studi Perencanaan Pola Operasi Waduk Kuningan Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Baku, Irigasi, dan PLTA di Kabupaten Kuningan Jawa Barat Ratu Anita Rachmawati; Widandi Soetopo; Pitojo Tri Juwono
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.01.18

Abstract

Perkembangan Kabupaten Kuningan dari tahun ke tahun semakin pesat sehingga menyebababkan turut pesatnya kebutuhan air penduduknya. Pembangunan Waduk Kunigan diharapkan bisa mencukupi kebutuhan air penduduk Kabupaten Kuningan. Pada penelitian ini melihat besarnya kebutuhan air  maka perlu adanya optimasi guna memenuhi kebutuhan air yang diperlukan dan metode optimasi yang dipilih adalah Algoritma Genetik. Mode ini dijalankan dengan spreadsheet Excel dari Microsoft Office versi 2007. Menurut hasil analisis, Pusat tahapan optimasi dengan Algoritma genetik  pada struktur daripada kromosom.  Kromosom dalam hal ini adalah aturan lepasan waduk yang mewakili alternatif solusi, jadi kromosom ini bisa dikatakan interfal lepasan waduk yang bermacam macam variasinya & mempunyai nilai kinerja Menurut fungsi tujuan. Setelah dilakukan optimasi, rata-rata kebutuhan air meningkat 63,83%, dan kebutuhan air minimal meningkat 44,57%. Keadaan tampungan waduk minimal 2,55 juta meter kubik, dan kapasitas tampungan air rata-rata 17,01 juta meter kubik. Rata-rata energi yang dihasilkan PLTA meningkat 14,72%, dan energi minimum yang dihasilkan PLTA meningkat 72,53%. Sehingga dapat memaksimalkan kinerja reservoir tanpa mengalami kerusakan. Hal ini diharapkan dapat memberikan acuan untuk pedoman lepasan teroptimal pada pengoperasiannya waduk Kuningan agar keperluan irigasi, air baku, dan PLTA terpenuhi The development of Kuningan Regency from year to year is increasing rapidly, causing the rapid need for water for its population. It is hoped that the Kunigan Reservoir construction can meet the water needs of the residents of Kuningan Regency. In this study, seeing the amount of water demand, it is necessary to optimize it to meet the required water needs and the chosen optimization method is the Genetic Algorithm. This mode is run with Excel spreadsheets from Microsoft Office 2007 version. Based of the analysis results, the optimization phase centers with genetic algorithms on the structure rather than chromosomes. The chromosome in this case is the reservoir discharge rule that represents an alternative solution, so this chromosome can be said to be the interface discharge of the reservoir which has various variations and has a performance value based on the objective function. After optimization, the average water demand increased by 63.83%, and the minimum water requirement increased by 44.57%. The condition of the reservoir is at least 2.55 m3, and the average storage capacity is 17.01 m3. The average energy produced by PLTA increased by 14.72%, and the minimum energy produced by PLTA increased by 72.53%. So that it can maximize reservoir performance without experiencing damage. This is expected to provide an overview of the optimal release guidelines for the operation of the Kuningan reservoir to meet the needs for irrigation, raw water and hydropower.
KAJIAN POLA OPERASI WADUK TUGU DENGAN INFLOW DEBIT ANDALAN DAN INFLOW DEBIT BANGKITAN AWLR Yudha Tantra Ahmadi; Widandi Soetopo; Pitojo Tri Juwono
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1380.769 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2017.008.02.6

Abstract

Untuk mendapatkan pola operasi waduk Tugu yang efektif maka perlu adanya suatu kajian perbandingan antara inflow dari debit andalan dan inflow dari debit bangkitan AWLR. Pembangkitan debit Hujan dengan metode FJ. Mock. Data Debit yang di analisis adalah debit andalan 80 % dan 50 %. Untuk perhitungan debit bangkitan adalah perpanjangan data debit AWLR sampai dengan tahun 2020 dengan metode Thomas Fiering. Alternatif tanam menggunakan tiga alternatif tanam yaitu alternatif tanam I (padi-padi-padi), alternatif tanam II (padi-padi-palawija), alternatif tanam III (padi-palawija-palawija). Simulasi layanan dilakukan untuk setiap pola tata tanam dengan mengacu pada dua pendekatan yaitu luasan tanam irigasi 1200 Ha dan keberhasilan layanan 95 %. Alternatif tanam yang paling menguntungkan adalah alternatif tanam III (padi-palawija-palawija) dengan keuntungan Rp. 290.745.750.000,- dengan inflow debit andalan 50%. Dari hasil keseluruhan simulasi layanan tersebut dapat disusun grafik pola muka air waduk, sehingga didapatkan suatu bentuk rule curve operasi waduk Tugu.  
ANALISA TINGKAT EFISIENSI ALOKASI AIR IRIGASI D.I. KEDUNGKANDANG MALANG Dian Dwi Ernawati; Widandi Soetopo; Moch. Sholichin
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 9 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.797 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2018.009.01.4

Abstract

Kebutuhan pengalokasian air di lahan pada setiap wilayah sangatlah berbeda. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan perbedaan ini adalah kebiasaan petani di masing-masing daerah dalam mengairi sawahnya. Studi ini difokuskan pada efisiensi pengalokasian air irigasi antara kebutuhan penggenangan dan ketersediaan air pada Daerah Irigasi (DI) Kedungkandang Malang dengan membandingkan antara kebutuhan air yang dihitung berdasarkan metode Faktor Palawija Relatif (FPR) yang biasa diterapkan di Jawa Timur, kebiasaan masyarakat di masing-masing lokasi dalam mengenangi sawahnya di setiap fase pertumbuhan tanaman,dengan pengalokasian debit air pada sawah yang tercatat pada Dinas Sumberdaya Air Provinsi Jawa Timur yang bertanggung jawab atas Tugas Pembantuan Operasi dan Pemeliharaan (TPOP) DI Kedungkandang Malang.Nilai efisiensi rata-rata tiap musim tanam sebesar MT I = 1,20 (kriteria berlebihan), MT II = 1,19 (kriteria berlebihan), MT III = 1,28 (Kriteria berlebihan). Setelah direncanakan operasi pengendalian pintu maka efisiensi berubah menjadi MT I = 1,051 ≈ 1 (kriteria cukup), MT II = 1,075 ≈ 1 (kriteria cukup), MT III = 1,090 ≈ (kriteria cukup).
KAJIAN OPTIMASI SKEMA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HYDRO RANTAU SULI di KABUPATEN MERANGIN, PROVINSI JAMBI Adhe Indra Nurprayogo; Widandi Soetopo; Emma Yuliani
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 9 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.356 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2018.009.01.6

Abstract

Dengan semakin menurunnya ketersediaan bahan bakar fosil maka perlu adanya energi alternatif pengganti yang baru dan terbarukan (Anonim, 2013).Pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu alternatif energi yang relatif lebih stabil untuk memenuhi akan kebutuhan energi listrik. Dalam studi ini dilakukan optimasi terhadap skema PLTM Rantau Suli yang dilakukan dengan cara menentukan besar tinggi jatuh optimal, diameter pipa pembawa yang optimal dan pemilihan turbin yang tepat. Selain itu penentuan grafik flow duration curvejuga sangat berpengaruh kepada simulasi energi yang dihasilkan. Hasil dari studi ini didapatkan skema dengan tinggi jatuh 110,1 meter dan panjang pipa pembawa adalah 1957 meter merupakan skema terbaik, dengan grafik FDC dari pembangkitan metode F.J. Mocksehingga dapat menghasilkan energi listrik tahunan sebesar 11,92 GWHyang dibangkitkan menggunakan turbin Francis dengan nilai biaya energi yang terendah yaitu sebesar Rp. 532,3 per kwh. PLTM Rantau Suli direncanakan berumur selama 30 tahun yang memiliki IRR sebesar 14,46%.
Simulasi Pola Operasi Tampungan Embung Tiu Pasai Sebagai Suplai Air Baku Dan Irigasi Menggunakan Metode Algoritma Genetik Wahyu Sri Sardono; Widandi Soetopo; Very Dermawan
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 9 No. 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.389 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2018.009.02.4

Abstract

Simulasi pola operasi pada tampungan Embung Tiu Pasai merupakan suatu rancangan dalam pemecahan masalah model perencanaan dengan batasan tertentu untuk menghasilkan keputusan terbaik dalam alokasi pemberian air dari Embung. Kebutuhan air Irigasi eksisting untuk areal irigasi ± 5 ha dengan intensitas tanam 65% dan di harapkan dapat ditingkatkan menjadi 15 ha dengan intensitas tanam 100% sekaligus mengalirkan debit 20 lt/dt untuk air baku. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi pemberian air yang paling optimal pada masing-masing periode untuk pemenuhan kebutuhan air baku dan irigasi dengan meningkatkan areal irigasi. Metode yang digunakan adalah simulasi dengan pedoman lepasan berdasarkan tampungan dengan algoritma genetik. Metode Algoritma Genetik dioperasikan menggunakan program spreadsheet Excel dari Microsoft Office versi 2016. Metode ini dapat meniru perilaku sistem dan dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan dari serangkaian keputusan yang terkait. Hasil simulasi berdasarkan pedoman lepasan dengan Algoritma Genetik, terjadi limpahan (spillout) dengan total volume 42,930,250 m3, terjadi reduksi volume limpahan sebelum menggunakan pedoman lepasan hasil algoritma genetik dengan total volume limpahan (spillout) sebelumnya 44,537,417 m3, mampu meningkatkan intensitas tanam menjadi 100% dengan luas areal 15 ha dan mengalirkan 20 lt/dt untuk air baku. Sehingga Alokasi Pemberian Air dari Embung lebih optimal.
Analisa Optimasi Irigasi Pada Daerah Irigasi Alopohu Kabupaten Gorontalo Dengan Program Dinamik Deterministik Ekarapi Tirta Babba; Lily Montarcih Limantara; Widandi Soetopo
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 12 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2021.012.02.10

Abstract

Kabupaten Gorontalo mempunyai luas wilayah daratan seluas2.125,47 km2. Potensi Lahan pada tahun 2015 di KabupatenGorontalo mencapai 13.958 hektar. Bahan pangan yang ditanam diDaerah Irigasi Alopohu adalah padi, ubi kayu, jagung, ubi jalar,kacang kedelai, kacang tanah, buah dan sayuran. Tujuan penelitianini adalah mengoptimalkan air dan lahan sehingga tercapaikeuntungan yang maksimum. Metode yang dilakukan adalah ModelSine Product untuk menghitung nilai-nilai pada tabel akibat. Padapenelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu (1) membuat (menghitung)Tabel Akibat, dan (2) menerapkan model Program Dinamik untukoptimasi alokasi air irigasi secara spasial antar petak irigasi. Programdinamik memberikan prosedur yang sistematis untuk penentuankombinasi pengambilan keputusan yang memaksimumkankeseluruhan efektivitasnya. Dengan menggunakan program dinamikdidapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp 29.667.765.046,dimana keuntungan tersebut didapatkan dari produksi gabah sebesar6.593 ton gabah. Hasil panen tersebut dihasilkan hanya dengan luassawah sebesar 1.538 ha. Nilai perbandingan hasil panen per ha yaitukondisi eksisting (sebelum optimasi) adalah 3,90 ton/ha sedangkansetelah optimasi sebesar 4,29 ton/ha.Gorontalo Regency has a land area of 2,125.47 km2. Land potentialin 2015 in Gorontalo Regency reached 13,958 hectares. Foodstuffsgrown in the Alopohu Irrigation Area are rice, cassava, corn, sweetpotatoes, soybeans, peanuts, fruits, and vegetables. This researchaims to optimize water and land to achieve maximum profit. TheSine Product Model method is used to calculate the values in theeffect table. In this study, two stages were carried out, namely (1)creating (calculation) Effect Tables, and (2) applying the DynamicProgram model to optimize the spatial allocation of irrigation waterbetween irrigation plots. Dynamic programming provides asystematic procedure for determining the combination of decisionmaking that maximizes its overall effectiveness. By using thedynamic program, a maximum profit of Rp. 29,667,765,046 wasobtained, where the profit was obtained from the production of 6,593tons of grain. The yields were produced only on an area of 1,538 haof rice fields. The comparison value of crop yields per ha, namelythe existing condition (before optimization) is 3.90 tons/ha whileafter optimization is 4.29 tons/ha.