Pendahuluan: Periodontitis merupakan peradangan pada jaringan pendukung gigi (jaringan periodontal) yang dapat menyebabkan kerusakan progresif pada gingiva, ligamen periodontal dan tulang alveolar. Porphyromonas gingivalis sebagai bakteri anaerob obligat gram negatif yang sering ditemukan pada biofilm di sulcus subgingiva, merupakan salah satu patogen utama penyebab periodontitis. Penggunaan obat kumur chlorhexidine 0,2% sebagai terapi penunjang untuk perawatan periodontitis masih terkendala efek samping sehingga perlu dicari alternatif dari bahan alami. Data penelitian terkait penggunaan produk komersial obat kumur yang mengandung bahan alami jahe (Zingiber officinale) untuk menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis masih sangat terbatas. Tujuan Penelitian: menganalisis daya hambat produk komersial obat kumur jahe (Zingiber officinale) terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis ATCC 33277. Bahan dan Metode:penelitian true experimental laboratorium secara in vitro dengan desain post test only with control group menggunakan metode difusi kertas cakram. Kelompok perlakuan, yaitu produk komersial obat kumur jahe (Zingiber officinale) dengan obat kumur chlorhexidine 0,2% sebagai kelompok kontrol positif. Hasil: rerata diameter zona hambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis ATCC 33277 oleh produk komersial obat kumur herbal jahe (Zingiber officinale) dan chlorhexidine 0,2% secara berurutan adalah 1,25 mm dan 3,16 mm. Analisis independent T-test menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05) daya hambat bakteri Porphyromonas gingivalis antara produk komersial obat kumur herbal jahe (Zingiber officinale) dengan chlorhexidine 0,2%. Kesimpulan: produk komersial obat kumur herbal jahe (Zingiber officinale) terbukti memiliki daya hambat pertumbuhan bakteri porphyromonas gingivalis ATCC 33277 namun lebih rendah signifikan bila dibandingkan dengan chlorhexidine 0,2% sebagai kontrol positif.