Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MUSEUM NASIONAL PROGRAM “BELAJAR MENARI” ONLINE DURING THE COVID-19 PANDEMIC THROUGH INSTAGRAM Fitria Ayuningtyas; Uljanatunnisa Uljanatunnisa; Luqman Hakim; Drina Intyaswati; Witanti Prihatiningsih
Jurnal Sosial Humaniora Vol. 14 No. 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jsh.v14i1.6793

Abstract

Museums are the most representative example of cultural production. Although social media has triggered the attention of scholars, no previous study has classified the main ways in which social media affect museums. Museums must adapt to changing practices and technologies to remain relevant in society. Meanwhile, no transformation has been more visible than the emergence of digital technology such as social media. To preserve Indonesia's indigenous culture, Museum Nasional held a program called “belajar menari” online. This was done online due to the Covid-19 pandemic which not only hit Indonesia but also the world. In Indonesia, during covid-19 pandemic, society is required to #stayathome by the Government. To find out how the contents of the Museum Nasional’s Instagram became an e-publication, the researchers compiled data about the museum program “belajar menari” online during July to September 2021 period. The research aimed to explore Instagram content as a medium of historical education. To define the message's features, a qualitative descriptive content analysis was used as the research approach. The result of this research indicated that this program can indirectly increase the sense of nationalism as well as preserve Indonesian culture.
SINKRETISME DALAM SLAMETAN RITUAL ULUR-ULUR Hakim, Luqman; Yoesoef, M.
Paradigma: Jurnal Kajian Budaya Vol. 13, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to explain the hidden narrative in the slametan of the ulur-ulur ritual at Telaga Buret, Sawo Village, Campurdarat District, Tulungagung Regency. In 2020, during the Covid-19 pandemic, the long sequences of ulur-ulur rituals were summarized by only conducting slametan. This indicates that the main foundation of the ulur-ulur ritual is slametan. To find the core ideology of slametan, this study employed the ethnographic approach. Data were obtained through participatory research and in-depth interview. The collected data were then transcribed and analyzed using related theories. This research shows that in slametan, syncretic narratives are beautifully woven into the ritual. An assortment of narratives from Islam and other religions or beliefs is represented in the offerings served during the ritual. Each offering is addressed specifically to a particular supernatural entity through ujub. This harmonious assortment shows that the Javanese people have a high degree of adaptability when it comes to adjusting their religious practices to inevitable social changes.
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI REMAJA SEBAGAI BENTUK AKTUALISASI BELA NEGARA Fitria Ayuningtyas; Ratu Nadya Wahyuningratna; Luqman Hakim; S. Bekti Istiyanto; Witanti Prihatiningsih
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i3.1813

Abstract

Berbicara di depan umum merupakan salah satu kemampuan yang diperlukan saat ini atau biasa disebut public speaking merupakan salah satu skill mutlak yang dibutuhkan seseorang untuk bisa terjun dalam dunia kerja maupun dalam masyarakat. Dengan public speaking yang mumpuni, seseorang mampu menyampaikan gagasan dengan lebih baik. Selain itu, Public speaking dapat digunakan sebagai media aktualisasi bela negara. Kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan sebuah sikap maupun perilaku warga negara yang sering disebutkan sebagai Bela Negara. Kemampuan berbicara di depan umum yang dikaitkan dengan konteks Bela Negara, menjadi sebuah hal yang penting untuk dikuasai oleh seseorang. Oleh karena itu, tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan Public speaking kepada siswa SMK Wiyata Satya sebagai bentuk aktualisasi Bela Negara. Mitra kegiatan ini adalah SMK Wiyata, yang berlokasi di Jalan Taman Mutiara Prima, Kebun Jeruk, Kota Jakarta Barat. Pelatihan secara khusus diberikan kepada siswa kelas XI jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis. Pemilihan mitra ini sejalan dengan kebutuhan dan orientasi sekolah yang ingin menghasilkan lulusan yang siap kerja. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan empat metode, yaitu (1) persiapan, (2) perencanaan metode pembelajaran, (3) pelaksanaan pelatihan, (4) evaluasi. Persiapan diawali dengan observasi kebutuhan mitra dan dilanjut dengan menyusun metode pembelajaran. Selanjutnya, pelaksanaan pelatihan dilakukan dalam dua tahap, yaitu pemaparan materi dengan melakukan sebelumnya pre-test dan latihan/praktik. Kegiatan ditutup dengan evaluasi dengan tanya jawab dan post-test menggunakan kahoot.it. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rasa percaya diri siswa peserta pelatihan dalam public speaking. Selanjutnya peserta juga lebih paham tentang public speaking dan urgensinya dalam kehidupan.