Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS NILAI PADA LONTAR GAGELARAN PAMANGKU I Gusti Agung Rai Jayawangsa; I Nengah Adi Widana
Widyacarya: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/widyacarya.v7i1.2742

Abstract

Kebudayaan Bali merupakan wujud kehidupan masyarakat Bali yang berkembang dan diwariskan secara turun-temurun berdasarkan nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama Hindu. Konsep budaya Bali memiliki nilai, norma, aturan dan adat istiadat yang sangat kental dalam kehidupan masyarakat Bali. Selain itu, budaya Bali juga sangat menekankan nilai-nilai religi baik yang berkaitan dengan kehidupan gaib (niskala) maupun kehidupan nyata (sekala). Nilai-nilai religi abstrak meliputi ritual keagamaan, kebatinan, kekuatan magis dan lain-lain yang umumnya terkandung dalam sastra Bali. Penelitian ini dilakukan untuk menggali nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam teks yang dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif. Nilai-nilai yang terkandung dalam teks Gegelaran pampangku adalah Nilai Pendidikan, Nilai Etika dan Nilai Ritual.
EKSISTENSI ULU APAD SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA DAA TRUNA DESA PAKRAMAN BUKIH: KAJIAN ETNOPEDAGOGIK I Nengah Adi Widana
Subasita: Jurnal Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/subasita.v3i2.2759

Abstract

Pendidikan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan, manusia menjadi pribadi yang lebih baik dalam segi pengetahuan, keterampilan, serta sikap. Pendidikan bukan hanya dilaksanakan oleh lembaga formal saja, namun termasuk lembaga nonformal. Salah satunya di masyarakat Bali yang dilaksanakan oleh desa Pakraman. Salah satu desa yang menerapkan pendidikan bagi generasi muda adalah Desa Pakraman Bukih, melalui Daa Truna dengan fokus menggunakan sistem Ulu Apad sebagai bentuk miniatur dari Desa Pakraman Bukih. Secara umum, nilai pendidikan yang muncul dalam Daa Truna yang menggunakan Ulu Apad yaitu nilai tradisi, nilai gotong royong, nilai keagamaan, nilai kekeluargaan, dan pendidikan menuju greastra asrama.Kata kunci: Ulu Apad, Pendidikan Karakter, Daa Truna 
PENDIDIKAN KARAKTER ANAK MELAUI SATUA I CEMPAKA MAS I Nengah Adi Widana; I Nengah Arimbawa
Widya Kumara: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/widyakumara.v1i2.935

Abstract

ABSTRAKKesusastraan Bali sarat akan nilai pendidikan, yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan ini. Untuk menanamkan nilai pendidikan karakter dan agama yang sesuai usia anak leluhur masyarakat bali menggunakan media berupa satua. Satua merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional, yang dibangun oleh struktur dalam sebuah karya sastra. Selain dibangun oleh struktur, di dalam satua juga terkandung nilai pendidikan karakter yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun kelompok.  Salah satu satua yang berkemabang dalam masyarakat Bali adalah Satua I Cempaka Mas. Untuk mengetahui nilai pendidikan karakter perlu menggunakan metode yang tepat, dimana dalam penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitatif. Nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam Satua I Cempaka Mas yang dapat ditanamkan kepada anak yaitu nilai susila atau etika, nilai yadnya atau upacara, dan nilai sosial.Kata Kunci: Pendidikan, Karakter, Satua I Cempaka Emas 
DIALEKTIKA BAHASA BALI DI DESA CEMPAGA, KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG: KAJIAN LINGUISTIK KEBUDAYAAN Ni Made Ari Dwijayanthi; Jaya, Made Suardika; I Nengah Adi Widana; I Gusti Agung Rai Jayawangsa
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/kalangwan.vi.4347

Abstract

This research reveals, describes and analyzes the dialectical situation of Balinese language varieties in Cempaga Village, Banjar District, Buleleng Regency. There are various unique and interesting things related to language and culture in this area. The dialectical conditions in Cempaga Village are greatly influenced by the local cultural system because Cempaga Village is one of the Bali Aga (original Balinese) villages in the North Bali area which still uses the Ulu Ampad system. The cultural system constructs the language system in Cempaga Village and the two influence each other and give birth to language culture. Language culture is passed down and passed down from generation to generation, which of course makes the richness of this cultural treasure last with its speakers. The dialectical situation is dissected using Austin's pragmatic theory which focuses on the variety of speech and the context of its speakers so as to obtain results in the form of dialectical varieties of the Balinese language in Cempaga Village which are analyzed using qualitative methods and presented in analytical descriptive terms.
PELATIHAN PENULISAN AKSARA BALI PADA GURU SD GUGUS 7 KECAMATAN SUKASADA I Gusti Agung Rai Jayawangsa; I Wayan Juliana; I Made Susila Putra; I Nengah Adi Widana; I Made Reland Udayana Tangkas; I Nyoman Suka Ardyasa
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Widya Mahadi Vol. 6 No. 1 (2025): Desember 2025
Publisher : LP3M Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/widyamahadi.v6i1.5820

Abstract

Importance of preserving Balinese Script (Aksara Bali) as a cultural heritage and identity of the Balinese community necessitates the implementation of local content curriculum at the Elementary School (SD) level. However, challenges arise due to the lack of teacher competence in mastering Balinese Script, particularly in the rules of pasang aksara(writing rules), stemming from insufficient material depth during their PGSD (Elementary School Teacher Education) college period. This impacts teaching methods, often making them rigid and focused on rote memorization rather than applicative skills. This research aims to improve the competence of Elementary School teachers in Cluster 7, Sukasada District in writing Balinese Script. The method used is quantitative with a One-Group Pretest-Posttest Design on a sample of 25 teachers. The three-day training included the delivery of aksara wreastra (basic script) and pasang aksara material, as well as practical manual exercises and the use of the interactive digital media Educaplay.com. The pretest results showed an initial average score of 72.5, with specific difficulty in pasang aksara (70). Following the training, the posttest results significantly increased to an average of 85 in both aspects (wangun and pasang aksara). The overall average increase of 17% is categorized as very good. In conclusion, this training program was successful in enhancing teachers' competence in Balinese Script writing. This improved competence is an essential asset for teachers to implement quality and sustainable Balinese Script learning in their respective schools, ensuring effective cultural preservation efforts