Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi Pengecoran Logam di UKM Logam Yaning Tri Hapsari; Hasti Hasanati Marfuah; Kurniawanti
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v5i1.833

Abstract

Tata letak fasilitas merupakan salah satu hal yang menunjang kelancaran kerja suatu perusahaan. Tata letak fasilitas yang baik dapat memperlancar proses produksi dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di lapangan, tata letak proses produksi masih kurang teratur dan kurang rapi. Hal ini dapat menghambat proses produksi dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tata letak fasilitas produksi UKM Logam sehingga menghasilkan usulan rancangan tata letak fasilitas produksi. Diharapkan usulan tata letak produksi dapat menjadi pertimbangan pemilik usaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Tahapan metode penelitian ini terdiri dari pengumpulan data; pengolahan data (identifikasi bahan dan alat produksi, menyusun alur proses produksi, menyusun layout awal produksi, merancang layout usulan produksi); dan analisis. Hasil dari penelitian ini adalah usulan tata letak berdasarkan aliran proses dan Activity Relationship Chart (ARC). Rancangan tata letak usulan yang dibuat oleh peneliti yaitu dengan melakukan perubahan tempat menaruh hasil cetakan di antara alat cetakan 1 dan 2. Kelebihan layout usulan yaitu aliran produksi lebih teratur dan rapi sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu, jarak antar departemen yang berhubungan saling berdekatan sehingga mempermudah pekerjaan.
Analisis Potensi Bahaya Dengan Metode Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control (HIRADC) Studi Kasus : UMKM Logam di Yogyakarta Marfuah, Hasti Hasanati; Tri Hapsari, Yaning; Kurniawanti
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 6 No. 1 (2024): Edisi April
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v6i1.835

Abstract

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diharapkan dalam kehidupan kerja yang mengakibatkan luka atau kematian, kerusakan peralatan dan prasarana serta terganggunya proses produksi. Metode Hazard Identification, Risk Assessment and Determining Control (HIRADC) merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi bahaya dan meminimalkan risiko kecelakaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai rencana. Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan, potensi bahaya pada pekerjaan pembuatan cetakan kue yaitu: pekerja UMKM tidak menggunakan alat pelindung diri (APD), posisi kerja yang cenderung membuat kurang nyaman jika dilakukan terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama; indera penglihatan pekerja terkena debu dari tanah; banyaknya asap hasil pelaburan alumunium; tumpahnya oli ke tanah; lingkungan kerja yang panas; tercecernya cairan alumunium di area produksi; dan terpotongnya jari pekerja. Berdasarkan data analisis yang sudah diperoleh dari 5 jenis pekerjaan diperoleh yaitu pekerjaan dengan tingkat ekstreme risk sebanyak 2 pekerjaan (40%), high risk sebanyak 3 pekerjaan (60%), dan tidak terdapat pekerjaan dengan tingkat risiko moderate risk ataupun tingkat low risk. Rencana pengendalian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara rekayasa teknik, administrasi, dan alat pelindung diri (APD). Dari hasil dilakukanya pengendalian risiko didapatkan perubahan pada tingkat risiko pada masing masing jenis pekerjaan, diantaranya Tidak terdapat pekerjaan dengan tingkat ekstreme risk ataupun tingkat high risk; tingkat risiko moderate risk didapatkan sebanyak 3 pekerjaan (60%), dan tingkat risiko low risk didapatkan sebanyak 2 pekerjaan (40%).
Implementasi Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu Dan Shitsuke) Di Emping Melinjo Ibu Sukati: Indonesia Marfuah, Hasti Hasanati; Yaning Tri Hapsari; Kurniawanti
Jurnal Abdimas Madani dan Lestari (JAMALI) Volume 06, Issue 01, Maret 2024
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jamali.vol6.iss1.art2

Abstract

Emping Melinjo Ibu Sukati is one of the SMEs producing emping in Tegalkenongo, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. The emping production process is carried out on an untidy production floor, the production equipment used tends to be scattered everywhere, the drying place is not neatly organized. The arrangement of work equipment that is not neatly organized causes workers to take longer to retrieve the production equipment used and affects the productivity level of the workers. The purpose of this service is to provide understanding and assistance in applying the 5S concept to partners so that the production process is more organized and neat. The solution to overcome the existing problems in partners is to use the method of socialization and assistance in implementing the 5S work culture. The term 5S comes from the Japanese language which is known as an abbreviation of: Seiri (Sorting), Seiton (Organizing), Seiso (Cleaning), Seiketsu (Systemize) and Shitsuke (Standardize). The average evaluation result of the implementation of this service is 79.67% so that it can be said that this service is enough to provide understanding for partners and partners are able to apply it in their work. The application of 5S makes the production process run more organized and tidy and the chips produced are more hygienic.
Empathising and Defining the Strategy Development Process Adoption of Industrial 4.0 in SMEs Kurniawanti; Subagyo; Muhammad Kusumawan Herliansyah; Andi Sudiarso
International Journal of Innovation in Enterprise System Vol. 7 No. 2 (2023): International Journal of Innovation in Enterprise System
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/ijies.v7i02.211

Abstract

The advent of Industry 4.0 has become an integral part of the manufacturing industry, playing a crucialrole in boosting competitiveness and enhancing productivity within companies. Small and MediumEnterprises (SMEs), which contribute significantly to the national economy, must inevitably embracethe adoption of Industry 4.0 technology. However, the implementation of this technology at the SMEfaces numerous obstacles. To address these challenges and facilitate the transformation to Industry4.0 in SMEs, this research aims to construct a comprehensive adoption strategy. Currently in itspreliminary stage, the strategy development process primarily involves identifying stakeholders, theirneeds, and the goals they aim to achieve. Design thinking, specifically the empathize and define phase,is employed as the methodological approach. The information utilized in this study originates fromsystematic literature reviews conducted using PRISMA. The analysis of the gathered data hasidentified several stakeholders, including government entities, IT experts, management personnel, andemployees. However, for the purpose of creating user personas, the focus is narrowed down tomanagement and employees. User personas are instrumental in understanding the goals and potentialobstacles faced by these individuals. The culmination of this stage is the formulation of a problemstatement, which will be further refined in subsequent phases of the design thinking process.