Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Relationship between Early Mobilization with Post Intensity of Post Caesar Section Patients Lesli Lesli; Putria Carolina; Suryagustina Suryagustina; Lidia Widia
Budapest International Research in Exact Sciences (BirEx) Journal Vol 5, No 2 (2023): Budapest International Research in Exact Sciences, April
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birex.v5i2.7549

Abstract

Sectio Caesarea is an artificial birth where the fetus is born through an incision in the abdomen. The incision wound has an impact on the mother and the most felt impact is acute pain. Pain is a personal experience that is expressed differently in each individual. One of the non-pharmacological therapies to reduce pain is early mobilization. This study aims to determine the relationship between early mobilization and pain intensity in postoperative sectio caeserea patients in the Bougenville room of Primaya Betang Pambelum Hospital. This study used a correlational design with a cross sectional design and accidental sampling technique. Respondents in this study amounted to 37 respondents who met the inclusion criteria. Data collection used an observation sheet which was then analyzed using the Rank Spearman statistical test. The results of statistical analysis revealed that early mobilization was in the good category and the respondent's pain intensity was in the fully decreased category with p value = 0.000 (p <0.05). There is a relationship between early mobilization and pain intensity in post SC patients as evidenced by the results of p <α with a significant level of 0.05 indicating a significant and significant relationship between early mobilization and pain intensity.
Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Infeksi Dan Non Infeksi RSUD dr. Murjani Sampit Putria Carolina; Melisa Frisilia; Diana Oktavia
Protein : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.  Vol. 2 No. 2 (2024): April : Protein: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/protein.v2i2.271

Abstract

Professional nurses are confronted with the demand for responsibility and accountability in every action they take. The workload of nurses is extensive when providing nursing care. Documentation is considered complete if the recording is done according to hospital standards. The phenomenon that occurs is that some reasons become obstacles for nurses, including the large amount of documentation that needs to be written and filled out, sometimes overwhelming nurses. Additionally, the imbalance between nurses and patients, specific rooms are always full of patients while the number of nurses on duty is insufficient. As a result, there is a risk of a decrease in the quality of documentation, affecting the accuracy and completeness of nursing records. The aim of this study is to determine the relationship between the workload of nurses and the completeness of nursing care documentation in the infectious and non-infectious inpatient room of RSUD dr. Murjani Sampit. This study uses a correlational design with a cross-sectional approach. The Simple Random Sampling technique was used with a total of 57 respondents. Based on the Chi-Square test results, the p-value obtained is 0.000 or the significance level of p < 0.05, thus Ha is accepted. The conclusion of the study is that there is a relationship between the workload of nurses and the completeness of nursing care documentation in the infectious and non-infectious inpatient rooms of RSUD dr. Murjani Sampit. It is hoped that nurses can improve their nursing performance in providing holistic nursing care and record it in writing according to the nursing care format.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Skizofrenia Di Poli Jiwa RSUD dr. Murjani Sampit Putria Carolina; Melisa Frisilia; Desriati Desriati
Protein : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.  Vol. 2 No. 2 (2024): April : Protein: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/protein.v2i2.272

Abstract

Schizophrenia is a serious mental disorder that affects the way an individual thinks, feels, and behaves. Family, as a source of support, is crucial for individuals with schizophrenia as an essential aspect of the recovery process. This support includes overseeing medication intake, providing continuous and optimal care, and empowering individuals with schizophrenia. The issue observed at the Mental Health Clinic of the Regional General Hospital dr. Murjani Sampit is the insufficient family support in accompanying patients for check-ups, leading to many patients experiencing relapses due to inadequate adherence to regular medication intake. This study aims to determine the relationship between family support and medication adherence in patients with schizophrenia at the Mental Health Clinic of RSUD dr. Murjani Sampit. The research design used is correlational with a cross-sectional approach. The instrument used is a questionnaire, and statistical analysis is performed using the Spearman's rho test. The sample consists of family members of patients, totaling 68 individuals. Statistical analysis with Spearman's rho shows a p-value of 0.000, where (α < 0.05), indicating that H1 is accepted, meaning: "There is a relationship between family support and medication adherence in patients with schizophrenia at the Mental Health Clinic of RSUD dr. Murjani Sampit." The conclusion of this study is that family support becomes a significant factor influencing individuals' beliefs and health values, as well as determining the treatment programs they will receive. Families also play a crucial role in providing support and making decisions regarding the treatment of their ill family members.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Sosialisasi Pada Anak Usia Prasekolah 4-6 Tahun Di RA Mawaddah Palangka Raya Maria Ananda Veronika; Putria Carolina; Tomi Satalar
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.485

Abstract

Latar Belakang: Kemampuan Sosialisasi merupakan suatu proses pembelajaran yang melibatkan suatu aspek untuk kehidupan, termasuk bahasa, nilai norma di suatu sistem kemasyarakatan, pengetahuan serta keagamaan.Kemampuan sosialisasi anak sangat dipengaruhi oleh proses pola asuh orang tua terhadap anak dalam mengenalkan aspek-aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat.Akan tetapi ada beberapa anak yang kemampuan sosialisasi nya kurang berkembang,hal ini dapat dilihat bahwa anak akan takut ketika bertemu dengan orang lain seperti sering menundukan kepalanya dan tidak mau melepaskan tangan dari orang tua nya.Tujuan penelitian ini mengetahui Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Sosialisasi Pada Anak Usia Prasekolah 4-6 Tahun Di RA Mawaddah Palangka Raya. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah Korelasional menggunakan Uji Statistik Spearman Rank dan Teknik Sampling yang digunakan total sampling dengan Pendekatan Crossectional jumlah sampel 40 responden.Pengumpulan data menggunakan kuesioner pola asuh orang tua dan kuesioner kemampuan sosialisasi. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil didapatkan p value 0,030<0,05 sehingga terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak usia prasekolah 4-6. nilai tingkat kekuatan diperoleh nilai 0,343 yang yang artinya ini menunjukan korelasi yang positif dan berada pada kategori lemah hingga sedang dengan arah hubungan bernilai positif. Kesimpulan: Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi pada anak usia prasekolah 4-6 tahun di RA Mawaddah. Penelitian ini harap dapat membantu instansi pendidikan,orang tua serta mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan sosialisasi anak dengan menerapkan pola asuh yang baik bagi anak.
Hubungan Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Keluarga Di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya Anisa Indriani; Putria Carolina; Tomi Satalar
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.490

Abstract

Latar Belakang: Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik, dan upaya pelayanan kesehatan lain dengan menginap di rumah sakit (Kemenkes RI No.560, 2013). Pelayanan rumah sakit harus berkualitas dan memenuhi lima dimensi mutu yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy (Tjiptono dalam Nuryatul et al., 2024). Kualitas pelayanan di ruang rawat inap menjadi faktor penting yang memengaruhi tingkat kepuasan keluarga terhadap pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pelayanan kesehatan dengan kepuasan keluarga di ruang rawat inap. Metode: Penelitian menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah keluarga pasien di ruang rawat inap Aster, Dahlia, dan Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, dengan sampel yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Dari 45 responden, sebagian besar menilai pelayanan kesehatan dalam kategori baik sebanyak 28 responden (62,2%), sangat baik 15 responden (33,3%), dan tidak baik 2 responden (4,4%). Tingkat kepuasan keluarga menunjukkan 30 responden (66,7%) merasa puas, 11 responden (24,4%) sangat puas, dan 4 responden (8,9%) tidak puas. Kesimpulan: Hasil uji Spearman Rank menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,727 dengan p-value 0,000. Nilai ini menunjukkan hubungan yang kuat dan signifikan antara pelayanan kesehatan dengan kepuasan keluarga di ruang rawat inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Konsentrasi Belajar Pada Mahasiswa Tingkat 1A S1 Keperawatan STIKES Eka Harap Palangka Raya Tia Jenita; Putria Carolina; Tomi Satalar
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.498

Abstract

Sarapan pagi adalah kegiatan mengonsumsi makanan antara pukul 06.00 hingga 09.00 yang berfungsi sebagai sumber energi awal bagi otak sebelum memulai aktivitas. Sarapan penting untuk ketahanan fisik dan meningkatkan konsentrasi belajar. Namun, banyak mahasiswa melewatkan sarapan karena terburu-buru, tidak terbiasa,tidak merasa lapar, atau tinggal jauh dari orang tua. Padahal, tidak sarapan dapat menurunkan kadar glukosa darah, mengganggu fungsi otak, dan berdampak pada konsentrasi belajar. : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa tingkat 1A S1 Keperawatan STIKES Eka Harap Palangka Raya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain korelasional dan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 67 mahasiswa yang diambil dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Spearman Rank melalui program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kebiasaan sarapan yang tergolong cukup dan konsentrasi belajar yang berada pada kategori sedang. hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,630 (p > 0,05), yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar. Penelitian menunjukan Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar. Meskipun demikian, sarapan pagi tetap disarankan sebagai bagian dari pola hidup sehat untuk mendukung kesiapan belajar secara optimal.
Hubungan Peran Keluarga dengan Sikap dalam Upaya Pencegahan Ispa pada Anak Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bukit Hindu Palangka Raya Ananda Micolla Mandau Saputra; Putria Carolina; Tomi Satalar
Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan Vol. 3 No. 4 (2025): Desember : Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebida
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/corona.v3i4.1811

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is one of the diseases that frequently affects children under five years old and is a major cause of high disease rates in Indonesia. In the working area of the Bukit Hindu Health Center in Palangka Raya, cases of Acute Respiratory Infection (ARI) in toddlers tend to increase every year. This study was conducted to determine the relationship between family roles and their attitudes in preventing Acute Respiratory Infections (ARI) in children under five years old. The study aimed to determine the relationship between family roles and attitudes in preventing ARI in children under five years old within the working area of the Bukit Hindu Palangka Raya Public Health Center. This research is quantitative research with a correlational design and a cross-sectional approach. Samples were taken from 40 respondents using a purposive sampling technique. Data was collected using questionnaires and analyzed with the Spearman Rank statistical test. The research results showed that most respondents had a good family role and attitude toward preventing ARI. The results of the Spearman Rank test showed a significance value of p = <0.001 and a correlation coefficient value of 0.941*, indicating a very strong relationship between family role and attitudes in efforts to prevent ARI in toddlers. There is a significant relationship between family roles and attitudes in the effort to prevent ARI in toddlers within the working area of the Bukit Hindu Health Center Palangka Raya.