Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMANTAUAN IKAN ENDEMIK BANGGAI CARDINALFISH (BCF) PASCA TSUNAMI DI TELUK PALU Mohamad Syahril; Renol Renol; Alismi M Salanggon; Deddy Wahyudi; Mohamad Akbar; Yeldi S Adel; Roni Hermawan; Anita Treisya Aristawati; Finarti Finarti
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v3i2.736

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) Pemantauan Ikan Endemik Banggai Cardinalfish (BCF) Pasca Tsunami di Teluk Palu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa/siswi SMKN 6 Palu terhadap ikan endemik BCF dan habitatnya. Kemampuan tersebut semakin penting dalam konteks pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim. Dengan demikian, pengetahuan mengenai ikan endemik BCF serta keterampilan memantau ikan tersebut merupakan life skills yang sangat berguna bukan hanya bagi mereka tetapi bagi komunitas dimana mereka berada, baik selama duduk di bangku sekolah maupun nantinya di tengah masyarakat. Tahap Pelaksanaan PKMS ini melalui penyuluhan pelatihan teknis bioekologi dan cara pemantauan ikan endemik BCF secara daring yang di sampaikan oleh narasumber teknis, kemudian dilanjutkan dengan penerapan skala kecil dilapangan oleh tim pelaksana. Hasil Survei menunjukkan bahwa adanya perubahan yang sangat signifikan baik itu menyangkut jumlah populasi maupun mikrohabitat ikan endemik BCF
Analisis Kerentanan Pulau-Pulau Kecil di Kecamatan Togean Kabupaten Tojo Una Una Provinsi Sulawesi Tengah (Studi Kasus P. Kukumbi, P. Enam, P. Mogo, P. Kadidiri, P. Pagempa, P. Tongkabo) Mohamad Akbar
Journal Omni-Akuatika Vol 12, No 3 (2016): Omni-Akuatika Special Issue Kripik SCiFiMaS
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.729 KB) | DOI: 10.20884/1.oa.2016.12.3.126

Abstract

This research was conducted in small islands area to Togean District, TojoUna-Una Regency Central Celebes by ecological and sosio-economic approach.  Methods those used in this research were vulnerability index, MCDM (multi criteria dimension making) and Geographycal information system (SIG) approach.  Data was collected bt participative and explorative approach.  Data analysed parameters using vulnerability, assessment method involved vulnerability variable parameters i.e. area characteristic, area degradation, sea level rise, human impact, economic exposure, economic remoteness.  The results shows the range ofcomposit vulnerability index for ecological (CVI-Ek) is 0.00-0.77, economic (CVI-En) is 0.00-0.75, and composite vulnerability ecological-economic (CVI-EE) is 0.00-0.76.  Enam island (0.76)and tongkabo island (0.66) is rated to high vulnerable (0.67), Mogo Island (0.14), Kukumbi Island (0.12), Pagempa Island (0.09) and Kadidiri Island (0.07), is considerednon vulnerable.  MCDM analysis result that is used to determine small island management model in Togean District, shows ecological criteria is most important compared with economy criteria and social criteria.  Analysis of SMART technique  shows the type small islands  sustainability management  scenario in Togean District, those are scenario A (adaptation, 0.94) and scenario B ( without adaptation, 0.55).Keywords : small island, composite vulnerability index, sustainability, togean district.
PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA UDANG (Litopenaeus vannamei) SEMI INTENSIF PADA TAMBAK UDANG TRADISIONAL Roni Hermawan; Deddy Wahyudi; Mohamad Akbar; Wendy Alexander Tanod; Alismi M Salanggon; Yeldi S Adel
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 3 (2020): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v3i3.2372

Abstract

Abstrak: Teknologi yang dipakai oleh pembudidaya udang di Sulawesi Tengah masih secara tradisional. Pelaku budidaya enggan melakukan peningkatan teknik budidaya dikarenakan kurangnya akses informasi ataupun percontohan yang tepat. Sasaran dan target kegiatan ini, yaitu para pembudidaya udang tradisional di Desa Lalombi, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, dengan harapan para pembudidaya mampu mengaplikasikan teknologi budidaya semi intensif. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini, yaitu dapat meningkatkan produksi tambak udang tradisional dengan menggunakan teknologi semi intensif melalui mekanisasi dan budidaya yang modern, terukur dan berkelanjutan. Metode pelaksanaan kegiatan ini, yaitu survei lapangan, transfer teknologi ke mitra budidaya baik secara teoritis maupun praktek langsung. Pengumpulan data sebagai acuan monitoring. Dari kegiatan penerapan teknologi budidaya udang vannamei dengan metode semi intensif dengan luasan lahan 1600 m2, pembudidaya mendapatkan keuntungan sebesar Rp.3.288.750/bulan. Kegiatan penerapan teknologi masih diperlukan pendampingan bagi para pembudidaya. Oleh karena itu, tahap monitoring, evaluasi serta pendampingan terus dilakukan, agar para pembudidaya dapat mandiri menjalankan usaha budidaya udang vannamei dengan metode semi intensif.Abstract: The technology used by shrimp farmers in Central Sulawesi is still traditional. The farmers were reluctant to improve their shrimp culture techniques due to the lack of access to information or the right pilot project. The targets are local farmers in Lalombi Village, Donggala Regency, Central Sulawesi, are hoping that the farmers will be able to apply semi-intensive shrimp culture technology. This activity aimed to increase traditional shrimp ponds using semi-intensive technology by mechanizing modern, scalable, and sustainable aquaculture. This pilot project's method includes field survey and technology transfer of shrimp culture to partners, both theoretically and indirectly. The Data collection as a reference for monitoring. From the application of vannamei shrimp culture technology with the semi-intensive method on 1600 m2 pond, farmers get a profit of Rp.3,288,750/month. This shrimp farming pilot project still needs assistance for farmers. Therefore, the monitoring, evaluation, and assistance stages continue to be carried out so that the farmers can independently run the vannamei shrimp farming business with the semi-intensive method.
RENDEMEN DAN pH GELATIN KULIT IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIRENDAM PADA BERBAGAI KOSENTRASI HCl Renol Renol; Finarti Finarti; Deddy Wahyudi; Mohamad Akbar; Radhiyatul Ula
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v3i1.9

Abstract

Gelatin is derivative protein of collagen fiber which is found in the skin, bone, and cartilage. The composition of amino acids is almost similar to collagen, where glycine as the main amino acid and as 2/3 of all the amino acids that make it up, where 1/3 of the amino acids contained by proline and proline hydroxine. This research aims at knowing the physical charateristic of rendement and pH by using the skin of tilapia (Oreochromis niloticus) in concentration of HCL as immersion solution. The benefits of this research are expected to be the information sources of gelatin making in production scale, especially the gelatin production from the skin of tilapia (Oreochromis niloticus). The information are expected to support the development of information science and technology (IPTEK). Gelatin of tilapia skin (Oreochromis niloticus) used Completely Randomized Design (RAL) with 4 treatments. The treatments were HCl immersion to Tilapia’s skin (Oreochromis nilaticus) with N1 (4%), N2 (5%), N3 (6%) and N4 (7%) in 4 times repetitions
Kondisi Terumbu Karang di Kawasan Konservasi Perairan Morowali Alismi M. Salanggon; Alfiani Eliata Sallata; Fathuddin Fathuddin; Eka Aji Pramita; Roni Hermawan; Mohamad Akbar
Jurnal Kelautan Nasional Vol 17, No 3 (2022): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v17i3.10950

Abstract

Kawasan konservasi perairan pesisir Morowali merupakan kawasan konservasi yang memiliki hamparan terumbu karang yang begitu luas. Kawasan konservasi dapat berjalan secara optimal apabila dikelola yang efektif berdasarkan pemantauan kondisi ekosistem pesisir dan laut yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga potensi sumberdaya di kawasan konservasi adalah dengan penyediaan informasi awal  mengenai kondisi biofisik terumbu karang di dalamnya termasuk ikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan data awal mengenai ekosistem terumbu karang; ikan; luasan area tutupan terumbu karang; serta mengetahui indeks keanekaragaman, dominansi, dan keseragaman karang di Perairan Morowali. Metode survei pada penilaian kondisi dan komposisi tutupan terumbu karang menggunakan metode (Underwater Photo Transect = UPT). Pengambilan data ikan dilakukan dengan (Fish Visual Cencus). Pengamatan ikan dilakukan dengan transek pengamatan seluas 5 x 25 meter persegi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa persentase karang hidup di Kawasan Konservasi perairan Morowali adalah 23,27% berarti terumbu karang berada dalam kategori rusak. Terumbu karang di kawasan konservasi perairan Morowali memiliki 36 genus dari 15 Famili yang didominasi oleh karang dari Genus Porites (278 individu), Fungia (132 individu), Montipora (108 individu) dan Acropora (94 individu). Hasil pemantauan ikan karang menunjukkan 56 jenis ikan karang berasal dari 18 famili dan 38 genus dengan kelimpahan individu 1.032 individu/m2. Tingginya kerusakan terumbu karang akibat aktivitas manusia dapat diminimalisir melalui pengawasan (monitoring dan surveilance) yang ketat.
Analisis Kadar Lemak, Kadar Albumin Dan Uji Organoleptik Pada Biskuit Ikan Gabus (Channa striata) Renol Renol; Mohamad Akbar; Finarti Finarti; Mubin Mubin; Radhiyatul Ula; Anita Treisya Aristawati; Mohamad Syahril
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 3, No 2 (2023): Mei
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v3i2.301

Abstract

Ikan dengan kandungan gizi terbaik adalah ikan gabus (Channa striata) yaitu ikan air tawar dengan protein tinggi utamanya albumin. ikan Gabus memiliki kandungan protein dan albumin yang lebih tinggi yaitu 25% dan 6,22% dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya. Ikan gabus juga mengandung kadar lemak, lemak merupakan zat yang sangat penting untuk kesehatan tubuh manusia. Produk olahan ikan dapat divertifikasi berupa biskuit. Pembuatan biskuit akan melalui pengujian organoleptik, yaitu suatu metode penilaian dari panca indera, untuk mengetahui perubahan atau penyimpangan produk kualitas sensorik. Tujuan Penelitian mendapatkan produk biskuit ikan gabus (Channa striata) dengan adanya kandungan kadar lemak dan kadar albumin, serta mutu organoleptik yaitu penerimaan terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa pada biskuit. Penelitian ini dimulai dari tahap pembuatan tepung ikan gabus, pembuatan biskuit ikan gabus, serta analisis kadar lemak, albumin, dan uji organoleptik (Warna, Aroma, Tekstur, dan Rasa). Hasil analisis kadar lemak tertinggi pada perlakuan P2 30,26% dan kadar albumin tertinggi pada perlakuan P3 10,34%. Nilai organoleptik warna, aroma dan rasa. yang lebih dominan diterima dan disukai oleh para panelis dapat diperoleh pada pelakuan terbaik p1 yaitu dengan penambahan tepung ikan gabus sebanyak 95,63 gr.Kata Kunci : Ikan Gabus, Biskuit, Kadar Lemak, Kadar Albumin, Organoleptik
Kajian Mikroplastik Pada Ikan Ekonomis di Pasar Tradisional Kota Palu Roni Hermawan; Mohamad Akbar; Mubin Mubin; Alismi M Salanggon; Anita Treisya Aristawati; Renol Renol; Finarti Finarti; Eka Aji Pramita; Yeldi S Adel; Didit Kustantio Dewanto; Mohamad Syahril
Jurnal Kelautan Vol 16, No 1: April (2023)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v16i1.17566

Abstract

ABSTRAKMikroplastik merupakan luruhan dari serpihan plastik yang terbuang atau sengaja dibuang ke laut. Dampak dari cemaran mikroplastik ini sangat berbahaya, terlebih lagi jika masuk kedalam jaringan tubuh hewan bahkan manusia. Ketergantungan konsumsi lokal tersebut menyebabkan tingginya resiko terpapar cemaran mikroplastik dari ikan laut yang dipasarkan melalui pasar-pasar tradisional. Tujuan penelitian ini adalah menghitung konsentrasi mikroplastik pada sistem pencernaan ikan laut konsumsi pada pasar tradisional di Kota Palu dan mengkaji jenis kandungan plastik yang terdapat pada pencernaan ikan konsumsi tersebut. Sampling ikan yang diambil adalah ikan laut yang dipasarkan di 4 (empat) pasar tradisional Kota Palu, sampel yang diambil adalah ikan yang segar dan biasa dikonsumsi masyarakat. Pengukuran mikroplastik dilakukan dengan metode destruksi bahan organik pada saluran pencernaan ikan menggunakan larutan KOH 10% dan H2O230% hingga 50%, perendaman antara 48 hingga 72 jam. Sampel diamati menggunakan mikroskop, untuk memastikan bahwa objek adalah mikroplastik metode Hot Needle Test. Berdasarkan pengamatan diperoleh hasil Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) terdapat kandungan mikroplastik sebesar 0,375 item/ind atau 0,022 item/gr berat badan ikan, jenis mikroplastik yang ditemukan adalah jenis serpihan plastik. Ikan Baronang (Siganus canaliculatus) ditemukan kandungan mikroplastik sebesar 3,75 item/ind atau 0,071item/gr berat badan ikan, jenis mikroplastik yang ditemukan adalah jenis serpihan dan serat.Kata Kunci: mikroplastik, ikan, pencernaan, konsumsi, pasarABSTRACTMicroplastics are the decay of plastic flakes that were wasted or deliberately thrown into the sea. The impact of microplastic contamination is very dangerous, especially if it enters the body tissues of animals and even humans. This dependence on local consumption causes a high risk of exposure to microplastic contamination from marine fish marketed through traditional markets. The purpose of this study was to calculate the concentration of microplastics in the digestive system of consumption fish at traditional markets in Palu City and to examine the types of plastic content found in the digestion of consumption fish. The fish samples taken were marine fish marketed in 4 (four) local markets in Palu City, the samples were fresh fish and commonly consumed by locals. Microplastic measurements were carried out by the method of destroying organic matter in the digestive tract of fish using a 10% KOH solution and 30% to 50% H2O2, soaking between 48 to 72 hours. The samples were observed using a microscope, to ensure that the objects were microplastic using the Hot Needle Test method. Based on observations, it was found that mackerel (Rastrelliger kanagurta) contained a microplastic content of 0.375 item/ind or 0.022 item/gr fish body weight, the type of microplastic found was a type of plastic flake. Baronang fish (Siganus canaliculatus) was found to contain microplastics of 3.75 items/ind or 0.071 items/gr fish body weight, the types of microplastics found were flakes and fibers.Keywords: Microplastic, fish, digestion, consumption, local market