Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KKN-PPM Masyarakat Lingkar Pulau Wisata Camba-Cambang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Heriansah Heriansah; Fathuddin Fathuddin; Hartati Tamti; Yeni Savitri A. Lawi; Arnold Kabangnga; Muhammad Ikramullah
Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2019): Oktober
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.024 KB) | DOI: 10.37541/celebesabdimas.v1i2.190

Abstract

Tujuan pengabdian Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) ini adalah mem-berdayakan masyarakat agar memiliki kapasitas yang dapat menjadi bagian dari pengelolaan pulau wisata Camba-cambang. KKN-PPM ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Pendekatan pemberdayaan adalah participatory rural appraisal, participatory tecnology development, dan community development dengan metode pelatihan, demonstrasi plot, dan pendampingan. Program kerja yang dilaksanakan disebut Catur Program Kerja, yaitu : (1) Pengembangan fish apartment sebagai potensi spot wisata, (2) Diversifikasi olahan hasil perikanan dan desain kemasan, (3) Penanganan sampah plastik, dan (4) Budidaya sistem IMTA. Operasional kegiatan diawali dengan koordinasi dan aosialisasi, selanjutnya penyiapan administrasi kegiatan, pelaksanaan panca program kerja, serta monitoring dan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pre test dan post test serta pengamatan dan penilaian kinerja. Program KKN-PPM di lingkar pulau wisata Camba-cambang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok sasaran yang terdiri dari nelayan dan pembudidaya, ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri, organisasi pemuda, siswa sekolah dan anak-anak putus sekolah. Kelompok sasaran telah meningkat pengetahuan dan keterampilannya dalam memanfaatkan potensi sumberdaya pulau, khususnya yang terkait dengan catur program kerja. Program pengabdiaan KKN-PPM ini juga dapat meningkatkan kompetensi teknis mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat.
Distribusi Spasial dan Faktor Kontaminasi Logam Berat di Pesisir Kota Makassar Rahmat Januar Noor; Arnold Kabangnga; Fathuddin Fathuddin
Jurnal Kelautan Tropis Vol 24, No 1 (2021): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v24i1.9619

Abstract

The presence of heavy metals in coastal waters is a threat to the wealth of coastal ecosystems because they are toxic. The people activities of Makassar City are centered in the coastal area so that they have the potential to produce heavy metal pollutants that can escape into coastal waters. This study aimed to determine the distribution of heavy metal concentrations in the sediment and water column and to determine the contamination factor. The research location is along the coast of Makassar City by determining the location of the observation based on potential sources of input, namely ports, river estuaries, and tourism activities. The research method used survey methods with in-situ measurements (oceanographic parameters) and ex-situ (heavy metal concentrations) and data presentation using tables, graphs, and analysis of variance test results. The concentration of heavy metals Pb, Cd, and Zn in the sediment were higher and significantly different (p <0.05) compared to the water column, while Cu not different. There was no significant difference in the concentration of heavy metals (p> 0.05) spatially (ports, river estuaries, tourist sites). Heavy metals in the sediments did not exceed the quality standard, while several heavy metals in the water column exceeded the quality standards, namely Pb and Cd. The contamination level of heavy metal pollutants studied in the coastal waters of Makassar City was low (CF <1), and if sorted, a pattern of heavy metal was Cd> Zn> Pb> Cu. Keberadaan logam berat di perairan pesisir merupakan ancaman bagi kekayaan ekosistem pesisir sebab bersifat toksik. Aktivitas masyarakat Kota Makassar berpusat di daerah pesisir sehingga berpotensi menghasilkan bahan pencemar logam berat yang dapat lepas ke perairan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi konsentrasi logam berat di sedimen dan kolom air serta menentukan faktor kontaminasi. Lokasi penelitian di sepanjang pesisir Kota Makassar dengan penentuan lokasi pengamatan berdasarkan potensi sumber masukan yaitu pelabuhan, muara sungai, dan aktivitas wisata. Metode penelitian menggunakan metode survey dengan pengukuran secara insitu (parameter oseanografi) dan exsitu (konsentrasi logam berat) serta penyajian data menggunakan tabel, grafik, dan hasil pengujian analisis varians. Konsentrasi logam berat Pb, Cd, dan Zn pada sedimen lebih tinggi serta berbeda secara signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan kolom air sedangkan Cu tidak berbeda. Tidak terdapat perbedaan konsentrasi logam berat yang nyata (p>0,05) secara spasial (pelabuhan, muara sungai, lokasi wisata) Logam berat pada sedimen tidak melampaui baku mutu sedangkan pada kolom air terdapat beberapa logam berat yang melampaui baku mutu yaitu Pb dan Cd. Tingkat kontaminasi bahan pencemar logam berat yang diteliti di perairan pesisir Kota Makassar termasuk rendah (CF<1) dan bila diurutkan maka ditemui pola Cd>Zn>Pb>Cu. 
KKN-PPM LANRISANG MELALUI OPTIMALISASI USAHA MINA-TANI GUNA MENUNJANG PENGEMBANGAN KPPN KABUPATEN PINRANG, PROVINSI SULAWESI SELATAN Heriansah Heriansah; Nursyahran Nursyahran; Fathuddin Fathuddin
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2019
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.764 KB) | DOI: 10.20956/pa.v3i2.5182

Abstract

KKN-PPM through Optimization of Mina-Tani Business to Support the Development of KPPN in Lanrisang District, South Sulawesi ProvinceAbstract. The KKN-PPM service program is a learning process for students as well as a vehicle for community empowerment. The purpose and benefits of this program are to increase the knowledge and skills of community's to optimally utilizing the potential of resources, increase the technical competence of students in community empowerment, and increase the acceleration of the regional development process, particularly the development of the Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN). KKN-PPM is carried out in Lanrisan Village, Lerang Village, Waetuoe Village, Lanrisang District, Pinrang Regency. Technologies applied through the KKN-PPM work program include nitrobacter-based milkfish culture technology, minapadi cultivation, aquaponics cultivation, waste utilization for creative products and fish feed, diversification of processed fish, early education about fisheries and marine for school students and socialization likes to eat fish (GEMARI), as well as the development of beach tourism. Program implementation partners are the sub-district and village governments and fisheries extension agents with target audiences of farmer groups, housewife groups and school students. The model of the program implementation approach is Participatory Rural Appraisal, Participatory Technology Development, and Community Development with non-technical counseling methods, technical counseling, as well as demonstration and field practice on the pilot land. The results achieved in this activity were increased knowledge and skills of the target audience in implementing several aquaculture systems and diversification of fish preparations and the use of waste into creative products and fish feed, there were several examples of aquaculture, GEMARI program socialization, early reduction of fisheries and marine to school students, and the availability of beach tourism support facilities.Keywords: Optimization, mina-tani National Priority Rural Areas, demonstration landAbstrak. Program pengabdian KKN-PPM merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa sekaligus wahana pemberdayaan masyarakat. Tujuan dan manfaat program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumberdaya secara optimal, meningkatkan kompetensi teknis mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat, dan meningkatkan percepatan proses pembangunan daerah, khususnya pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN). KKN-PPM dilaksanakan di Kelurahan Lanrisan, Desa Lerang, Desa Waetuoe Kecamatan Lanrisang Kabupaten Pinrang. Teknologi yang diterapkan melalui program kerja KKN-PPM antara lain teknologi budidaya ikan bandeng berbasis nitrobakter, budidaya minapadi, budidaya akuaponik, pemanfaatan sampah/limbah untuk produk kreatif dan pakan ikan, diversifikasi olahan ikan, edukasi dini tentang perikanan dan kelautan bagi siswa sekolah dan sosialisasi gemar makan ikan (GEMARI), serta pengembangan wisata pantai. Mitra pelaksanaan program adalah pemerintah kecamatan dan desa serta penyuluh perikanan dengan khalayak sasaran kelompok tani, kelompok ibu rumah tangga, dan siswa sekolah. Model pendekatan pelaksanaan program adalah Participatory Rural Appraisal, Participatory Tecnology Development, dan Community Development dengan metode penyuluhan non teknis, penyuluhan teknis, serta demonstrasi dan praktek lapang di lahan percontohan. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan khalayak sasaran dalam menerapkan beberapa sistem budidaya dan diversifikasi olahan ikan serta pemanfaatan sampah/limbah menjadi produk kreatif dan pakan ikan, terdapatnya beberapa percontohan budidaya, tersosialisasinya program GEMARI, teredukasinya secara dini tentang perikanan dan kelautan kepada siswa sekolah, dan terdapatnya fasilitas pendukung wisata pantai.Kata Kunci: Optimalisasi, mina-tani, Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional, lahan percontohan
Pemanfaatan Limbah Tepung Cangkang Telur sebagai Bahan Subsitusi Tepung Ikan pada Bahan Baku Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Nursyahran Nursyahran; Fathuddin Fathuddin
Agrokompleks Vol 19 No 1 (2019): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v19i1.201

Abstract

Pakan merupakan unsur penting dalam menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Pakan adalah salah satu faktor yang sangat menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisme. Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan setiap harinya berhubungan erat dengan ukuran berat dan umurnya. Persentase jumlah pakan yang dibutuhkan semakin berkurang dengan bertambahnya ukuran dan umur ikan. Rata – rata jumlah pakan harian yang dibutuhkan oleh seekor ikan adalah sekitar 3% - 5% dari berat total badannya (biomassa). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung cangkang telur pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Faktor lain yang menentukan kebutuhan pakan harian adalah perbedaan lingkungan, terutama suhu air. Perubahan juga berepengaruh terhadap aktifitas hidup, khususnya metabolisme. Peningkatan kebutuhan pakan pada suhu tinggi disebabkan oleh pengeluaran energi untuk aktifitas hidup dan pemeliharaan tubuh yang juga meningkat. Kandungan oksigen terlarut juga mempengaruhi nafsu makan ikan. Kandungan oksigen terlarut berbanding terbalik dengan tinggi rendahnya suhu air. Kandungan oksigen terlarut rendah pada suhu air tinggi. Kandungan okisgen terlarut tinggi pada suhu air rendah. Beberapa alternatif sebagai sumber protein lain yang harganya relatif murah dan kualitasnya tetap baik untuk menggantikan atau mensubstitusi tepung ikan sebagai penyusun pakan dijadikan bahan baku pakan ikan seperti beberapa bahan limbah yang masih memiliki sumber protein yang tinggi sehingga tidak menutup kemungkinan bagi petani ikan untuk memproduksi pakan buatan sendiri yang mememiliki nilai ekonomis dan tingkat kualitas yang baik sehingga dapat menekan biaya produksi dan keuntungan pun dapat di tingkatkan.
TSS ASSIMILATION CAPACITY IN THE MAMUJU RIVER ESTUARY Rahmat Januar Noor; Mahatma Lanuru; Ahmad Faizal; Fathuddin .
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 4, No 3 (2020): JFMR VOL 4 NO 3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2020.004.03.2

Abstract

The Mamuju River Estuary is an estuary whose role is to protect coastal ecosystems (mangroves, seagrasses, coral reefs) from the negative effects of intensification of land clearing upstream and coastal. Land clearing for various human needs encourages erosion resulting in high TSS (Total Suspended Solid) concentrations in river water bodies. This study aimed to determine the assimilation capacity of the Mamuju River estuary on TSS pollutants. The results showed that TSS concentrations still met the quality standard for marine biota (mangroves: <80 mg / l) with a lower distribution pattern when getting further away from the river mouth. The flushing time at the study site is 5.6 days so the river and seawater exchange is ± 65 times per year. The pollutant load was 586.11 tons/month. The value of the assimilation capacity reaches 255.57 tons/month. Based on these results it can be concluded that the Mamuju River estuary has experienced an overload of sediment.
Kondisi Terumbu Karang di Kawasan Konservasi Perairan Morowali Alismi M. Salanggon; Alfiani Eliata Sallata; Fathuddin Fathuddin; Eka Aji Pramita; Roni Hermawan; Mohamad Akbar
Jurnal Kelautan Nasional Vol 17, No 3 (2022): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v17i3.10950

Abstract

Kawasan konservasi perairan pesisir Morowali merupakan kawasan konservasi yang memiliki hamparan terumbu karang yang begitu luas. Kawasan konservasi dapat berjalan secara optimal apabila dikelola yang efektif berdasarkan pemantauan kondisi ekosistem pesisir dan laut yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga potensi sumberdaya di kawasan konservasi adalah dengan penyediaan informasi awal  mengenai kondisi biofisik terumbu karang di dalamnya termasuk ikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan data awal mengenai ekosistem terumbu karang; ikan; luasan area tutupan terumbu karang; serta mengetahui indeks keanekaragaman, dominansi, dan keseragaman karang di Perairan Morowali. Metode survei pada penilaian kondisi dan komposisi tutupan terumbu karang menggunakan metode (Underwater Photo Transect = UPT). Pengambilan data ikan dilakukan dengan (Fish Visual Cencus). Pengamatan ikan dilakukan dengan transek pengamatan seluas 5 x 25 meter persegi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa persentase karang hidup di Kawasan Konservasi perairan Morowali adalah 23,27% berarti terumbu karang berada dalam kategori rusak. Terumbu karang di kawasan konservasi perairan Morowali memiliki 36 genus dari 15 Famili yang didominasi oleh karang dari Genus Porites (278 individu), Fungia (132 individu), Montipora (108 individu) dan Acropora (94 individu). Hasil pemantauan ikan karang menunjukkan 56 jenis ikan karang berasal dari 18 famili dan 38 genus dengan kelimpahan individu 1.032 individu/m2. Tingginya kerusakan terumbu karang akibat aktivitas manusia dapat diminimalisir melalui pengawasan (monitoring dan surveilance) yang ketat.
Analisis Pola Sebaran Mikro Atol Karang Porites di Pulau Badi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Fathuddin Fathuddin; Mesalina Tri Hidayani; Supardi Supardi; Rahmat Januar Noor
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 7 No 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2023.Vol.7.No.1.242

Abstract

Porites coral is a type of hard coral that forms micro atolls that can survive extreme tides and has a physical function to protect the coast and an ecological function. This study aims to determine the area and pattern distribution of micro atoll, and the types of associated organisms. The research method used is a survey method and is carried out by taking ecological, oceanographic, and biota data found in micro atolls. Data collection was carried out at two stations in the south and north of Badi Island using a quadratic transect placed parallel to the shoreline. Oceanographic conditions around Badi Island meet the sea water quality standards for marine biota. The results showed that the average area of ​​micro atolls found at station one was 0.26 m2 and 0.42 m2 at station two with a Morisita Index was 1, so it can be concluded that the Porites coral micro atolls were randomly distributed. The results of biota identification at both stations showed that the dominant biota in the micro atoll was Tridacna. The conclusion of the study is that there are differences in the area of micro atolls at the two stations but have similarities in distribution patterns and dominant biota.
THE COMMUNITY DEVELOPMENT OF SANGKARRANG OCEAN DIVE GROUP THROUGH CORAL STOCK CENTER AND CORAL TRANSPLANTATION AT BARRANG LOMPO ISLAND Fathuddin Fathuddin; Rahmat Januar Noor; Muhammad Imran Lapong; Andi Ramlan; Ardy Ardy; Syahrul Harijo
Nobel Community Services Journal Vol 2 No 1 (2022): Nobel Community Services Journal
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat ITB Nobel Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37476/ncsj.v2i1.2436

Abstract

The coastal waters of Barrang Lompo Island have suffered severe damage to coral reefs so that the islanders no longer benefit from the existence of coral reef ecosystems. Based on these conditions, this program aimed to improve the conditions of coral reef ecosystems through the coral stock center, coral transplants, and the promotion of education-based tourism programs. The implementing method of the activity is through technical guidance, procurement of vertical artificial reef installations, procurement of the spider model coral transplantation, and promotion of marine tourism education programs through social media and websites. The results of the program impact analysis showed that the coral stock center supported the concept of marine education tourism where the interest of tourists to visit Barrang Lompo Island is increasing and gives a multiplier effect for partners, such as an increase the partnership, the economic conditions, increase in partner knowledge and competence related to coral reef ecosystems, and diving skills license.
Identifikasi Jenis dan Nilai Indeks Keanekaragaman Ekosistem Mangrove di Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Isman, Muhammad; Fathuddin; Januar Noor, Rahmat
Jurnal Riset Diwa Bahari (JRDB) Volume 1, Nomor 2, 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63249/jrdb.v1i2.16

Abstract

The mangrove ecosystem is one of the key ecosystems on the coast which is an indicator of the environmental health of a coastal area. The coast of Makassar City is experiencing very rapid structural development marked by reclamation. This condition causes the existence of the mangrove ecosystem on the coast of Makassar City to be increasingly threatened. This study aims to determine the condition of the type and distribution of mangroves in the Barombong sub-district of Tamalatea, Makassar. The research was conducted from March to May 2023 in Tamalatea coastal area, Makassar. This research is an exploratory study conducted by survey method. The results of the study obtained four types of true mangroves and seven types of associated plants. The results obtained Rhizophora mucronata species have the highest value on the relative frequency index, relative dominance, relative density, and important value index.
Pemanfaatan Ruang Akuakultur Potensial melalui Diseminasi Teknologi Budidaya Metode Vertikal untuk Meningkatkan Kapasitas Pembudidaya dan Produksi Rumput Laut di Pesisir Desa Ujung Baji Kabupaten Takalar Nursidi Nursidi; Heriansah Heriansah; Fathuddin Fathuddin; Nur Fajriani Nursida
Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021): May 2021
Publisher : Asosiasi Dosen Pengembang Masyarajat (ADPEMAS) Forum Komunikasi Dosen Peneliti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/engagement.v5i1.644

Abstract

Gracillaria changii is a high-value seaweed cultivated by the community on the seashore of Ujung Baji Village in Takalar Regency. This cultivation has become the local community's primary source of income, yet production and productivity are still inadequate. To address the issue, this technology dissemination aims to give cultivators with information and abilities in using the vertical method of cultivation to boost production and productivity aquaculture of G. changii . This dissemination used the Community Development (CD) method, which involved the community in every action, including planning, designing and assembling technology, implementation, and assessment. This dissemination was successful in increasing the Hati Mulia Cultivator Group's knowledge and capabilities in vertical seaweed cultivation. When compared to horizontal cultivation, this vertical cultivation technology can increase G. changii production and productivity by at least two to three times