Putu Ayu Sani Utami, Putu Ayu
Program Studi Ilmu Keperawatan Fak.Kedokteran Universitas Udayana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS PSIKOLOGIS DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI BANJAR KAJENG KOTA DENPASAR Mariska, Luh Putu Melda; Nurhesti, Putu Oka Yuli; Jagat Raya, Nyoman Agus; Sani Utami, Putu Ayu
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 12 No 2 (2024): April 2024
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2024.v12.i02.p03

Abstract

Proses penuaan yang dialami lansia menyebabkan lansia rentan mengalami perubahan status psikologis yang dapat berpengaruh terhadap tekanan darah lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan status psikologis dengan tekanan darah pada lansia di Banjar Kajeng Kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional yang dilakukan selama satu minggu pada bulan Maret 2023. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling (n=45). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner The Depression Anxiety Stress Scales 21 (DASS-21) dan sfigmomanometer digital. Hasil penelitian yang didapatkan melalui uji spearman rank menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status psikologis dengan tekanan darah lansia di Banjar Kajeng Kota Denpasar dengan p=0,004, r=0,419 untuk hubungan status psikologis dengan tekanan darah sistolik dan nilai p=0,044, r=0,302 untuk hubungan status psikologis dengan tekanan darah diastolik. Kontribusi status psikologis terhadap peningkatan tekanan darah sistolik yaitu 17,56%, sedangkan kontribusi status psikologis terhadap peningkatan tekanan darah diastolik yaitu 9,12%. Status psikologis berhubungan dengan tekanan darah yang berarti jika nilai status psikologis tinggi, maka tekanan darah juga akan tinggi. Pelaksanaan kegiatan khusus bagi lansia, seperti posyandu, senam lansia, dan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan untuk membantu menjaga kestabilan status psikologis dan tekanan darah lansia.
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG ICU RSU BANGLI Puspita Dewi, Ni Kadek Santi; Kamayani, Made Oka Ari; Sani Utami, Putu Ayu; Sulistiowati, Ni Made Dian
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i05.p04

Abstract

Intensive Care Unit (ICU) merupakan salah satu bentuk pelayanan di rumah sakit kategori pelayanan kritis. Komunikasi merupakan keterampilan dasar yang diperlukan oleh seorang perawat, namun seringkali tidak dilakukan secara efektif sehingga menimbulkan kecemasan pada keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU RSU Bangli. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif pendekatan cross sectional pada 30 responden yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank dan didapatkan nilai signifikansi p-value = 0,393 (> 0,05), maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU RSU Bangli. Komunikasi yang baik dalam keperawatan merupakan hal yang sangat penting dikarenakan tanpa komunikasi pelayanan keperawatan sulit untuk diaplikasikan. Perawat yang menggunakan teknik komunikasi secara interaktif akan menimbulkan persepsi yang lebih baik untuk mencapai kondisi kesehatan yang baik dan keluarga pasien akan merasa paham dengan kondisi kesehatan anggota keluarganya, hal ini akan berdampak terdapat kondisi kecemasan yang dirasakan oleh keluarga pasien. Perawat juga dapat membantu mengidentifikasi kondisi kecemasan yang dirasakan keluarga, serta dapat memberikan informasi dan intervensi yang dapat mengurangi, meminimalkan kecemasan yang dialami oleh keluarga pasien.
Self-Control as a Protective Factor Against Self-Harm Behavior in Adolescents Dewi, Putu Siska; Sulistiowati, Ni Made Dian; Sani Utami, Putu Ayu; Swedarma, Kadek Eka
Media Keperawatan Indonesia Vol 8, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/mki.8.2.2025.125-133

Abstract

The inability of adolescents to complete their development and the lack of effective coping strategies can cause adolescents to engage in self-harm behavior. If left unchecked, this action can have a negative impact, so self-control is needed in the form of self-control. The purpose of this study was to determine the relationship between self-control and self-harm behavior in adolescents. The type of research used is descriptive correlation with a cross-sectional design. A total of 335 respondents were selected based on the proportionate stratified random sampling technique from a total of students in grades VII, VIII, and IX spread across 30 classes. Data collection used the Brief Self-Control Scale questionnaire and the Self-Injury Behavior Tendency questionnaire directly and was analyzed using the Spearman rank test. The results of the study showed that there was a relationship between self-control and self-harm behavior (p-value = 0.000; r = -0.569), which means that self-control and self-harm behavior have a strong relationship with a negative (opposite) relationship direction. The higher the self-control, the lower the self-harm behavior that is carried out. Self-control in adolescents greatly influences how adolescents behave in the situations they face, so it is important for adolescents to have high self-control in order to prevent self-harming behavior.