Windy Atika Hapsari, Windy Atika
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TANTANGAN TATA LAKSANA PSORIASIS VULGARIS BERAT PADA PASIEN DENGAN SINDROM IMUNODEFISIENSI AKUISITA Ramadhani, Reinanda Marizki; Budianti, Windy Keumala; Fitri, Eyleny Meisyah; Ling, Michael Sie Shun; Hapsari, Windy Atika
Media Dermato-Venereologica Indonesiana Vol 52 No 2 (2025): Media Dermato Venereologica Indonesiana
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33820/mdvi.v52i2.519

Abstract

Pendahuluan: Prevalensi psoriasis dilaporkan meningkat pada pasien sindrom imunodefisiensi akuisita (SIDA). Tata laksana psoriasis vulgaris berat pada pasien SIDA merupakan tantangan tersendiri karena dibutuhkan pertimbangan terapi yang selektif untuk meminimalkan efek samping terutama pada kondisi imunokompromais. Pada kasus, dilaporkan resolusi komplit psoriasis vulgaris berat pada pasien SIDA. Laporan kasus: Seorang laki-laki 37 tahun mengeluh bercak merah bersisik tebal pada skalp, wajah, badan, dan kedua ekstremitas yang dirasakan memberat sejak 3 bulan lalu. Pasien memiliki riwayat SIDA namun putus obat. Pada regio skalp, wajah, badan, dan ekstremitas ditemukan plak eritematosa, multipel, skuama putih kering kasar berlapis, body surface area 46,5%, skor psoriasis area severity index 39,6. Pasien diberikan fototerapi narrowband UV-B (NB-UVB), obat anti retroviral (ARV), terapi topikal, serta tata laksana multidisiplin. Diskusi: Terdapat perbedaan alur tata laksana psoriasis vulgaris berat pada pasien SIDA. Lini pertama, penggunaan ARV, fototerapi, terapi topikal dengan keterlibatan multidisiplin. Lini kedua retinoid oral dan bila recalcitrant baru dipertimbangkan pemberian obat non biologik atau obat biologik secara hati-hati. Kesimpulan: Pemilihan tata laksana psoriasis vulgaris berat pada pasien SIDA memiliki alur berbeda karena harus sangat selektif dengan pertimbangan risiko dan manfaat yang sesuai. Terapi kombinasi fototerapi NB-UVB, terapi topikal, obat ARV, dan kerja sama multidisiplin memberikan resolusi komplit.
VITAMIN D SEBAGAI TERAPI ADJUVAN UNTUK PASIEN DERMATITIS ATOPIK ANAK Hutasuhut, Magna Fitriani; Hapsari, Windy Atika; Nilasari, Hanny; Agustin, Triana
Media Dermato-Venereologica Indonesiana Vol 50 No 4 (2023): Media Dermato Venereologica Indonesiana
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33820/mdvi.v50i4.465

Abstract

Pendahuluan: Vitamin D berperan penting dalam kesehatan kulit. Vitamin D diketahui terlibat dalam patogenesis dan pengobatan berbagai penyakit kulit salah satunya dermatitis atopik. Saat ini masih belum diketahui secara pasti apakah pemberian vitamin D peroral pasien dermatitis atopik memberikan hasil yang baik. Kasus: Laporan kasus berbasis bukti ini untuk menelaah akurasi apakah pemberian vitamin D suplementasi dapat disarankan pada pasien dermatitis atopik. Metode: Metode yang dilakukan adalah pencarian literatur secara sistematis menggunakan database PubMed/MEDLINE, EMBASE, ProQuest, Cochrane, dan Scopus. Studi yang terpilih akan diseleksi terkait duplikasi, judul, dan abstrak. Setelah itu dilakukan telaah kritis berdasarkan critical appraisal sheet dari Centre of Evidence-Based Medicine (CEBM) University of Oxford. Hasil: Tiga studi telaah sistematis dan 1 uji klinis acak tersamar ditemukan dari pencarian literatur secara sistematik untuk menilai performa pemberian vitamin D pada pasien DA berat pada anak dan dewasa. Keempat studi menunjukkan bahwa pemberian vitamin D memiliki efek yang baik dalam perbaikan klinis penyakit dermatitis atopik. Kesimpulan: Tambahan pemberian vitamin D pada pasien DA anak dapat memperbaiki lesi klinis pasien. Perlu penelitian lebih lanjut, mengenai jenis vitamin D, dosis dan durasi pemberiannya.