Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KETERSEDIAAN P ANDISOL DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus Vulgaris L) DENGAN PEMBERIAN CMA DAN KOTORAN SAPI Migusnawati - migusnawati
Jurnal Ipteks Terapan Vol 11, No 3 (2017): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.709 KB) | DOI: 10.22216/jit.2017.v11i3.486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menentukan takaran inokulan CMA yang optimum terhadap hasil dan peningkatan P- tersedia pada Andisol (2) Menentukan takaran kotoran sapi yang optimum terhadap hasil dan peningkatan P- tersedia pada Andisol (3) Menentukan takaran inokulan CMA dan kotoran sapi yang optimum terhadap hasil dan peningkatan P- tersedia pada Andisol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan tiga ulangan. Dosis Inokulan CMA sebagai faktor pertama terdiri dari tiga taraf, yaitu pemberian inokulan CMA yang terdiri dari tiga taraf yaitu 0 g pot-1, 50 g pot-1 dan 100 g pot-1, dan faktor kedua adalah pemberian kotoran sapi terdiri dari tiga taraf, yaitu 0 g pot-1, 0,12 kg pot-1 dan 0,24 kg pot-1. Hasil penelitian menunjykkan bahwa pemberian inokulan CMA secara mandiri dengan dosis 100 g pot-1 dapat menurunkan P – Potensial pada Andisol dan meningkatkan ketersedian P – Tanah, pemberian kotoran sapi dengan dosis 1 x rekomendasi (0.24 g pot-1) dapat meningkatkan ketersediaan P tanah, tidak terdapat interaksi dari kedua perlakuan ini terhadap pertumbuhan tanaman buncis, demikian pula pemberian perlakuan secara mandiri, Interaksi antara inokulum CMA dan kotoran sapi dapat meningkatkan bobot kering tanaman buncis (Phaseolus vulgaris. L). Inokulum CMA juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan persentase infeksi akar tanaman buncis (Phaseolus vulgaris. L).
APLIKASI PUPUK ORGANIK KULIT SINGKONG GUNA PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L) Migusnawati; Kiki Amelia; Wilna Sari
Journal of Scientech Research and Development Vol 4 No 1 (2022): JSRD, June 2022
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.435 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v4i1.40

Abstract

Jagung merupakan komoditi kedua setelah padi, pemupukan salah satu upaya untuk meningkatan produksi jagung, namun pengunaan pupuk kimia terus menerus dapat menyebabkan tanah terdegradasi, penggunaan limbah pertanian seperti limbah kulit singkong dapat memperbaiki struktur tanah, mengurangi logam berat pada tanah dan meningkatkan hara tanah. Tujuan Penelitian adalah mendapatkan dosis pupuk organic kulit singkong terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 6 perlakuan dan 3 ulangan, perlakuan pemberian pupuk organik kulit singkong yang diberikan yaitu : A = Kontrol (Tanpa pemberian pupuk organik), B = 200 gram tanaman-1. C = 250 gram tanaman-1. D = 300 gram tanaman-1, E = 350 gram tanaman-1, F=400 gram tanaman-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organic kulit singkong pada tanaman jagung berpengaruh secara nyata terhadap tinggi tanaman, berat KA 14% dan berat 100 biji, perlakukan F merupakan perlakuan terbaik terhadap peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung.
The Effectiveness of Gamba Organic Fertilizer on Increasing Growth and Production of Organic Lettuce (Latuca sativa L) as well as its Effect on Production Costs Migusnawati Migusnawati; Kiki Amelia; Wilna Sari
Buletin Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Vol. 24 No. 2 (2022)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/bpsosek.v24i2.341

Abstract

This study aimed to determine the response of growth and production of lettuce plants to the application of organic Gamba fertilizer and to see the effect on lettuce production costs. This research aims to provide information to the general public, especially farmers, regarding efforts to apply the efficient use of organic fertilizers to the growth and yield of lettuce. This research was carried out by comparing the cultivation of lettuce that was given Gamba organic fertilizer with that which was not given organic fertilizer. The research variables were plant height, leaf quality, number of leaves, and stem weight. The results of the study would be statistically analyzed using the t-test to determine whether the independent variables partially had a significant effect or not on the dependent variable with a significant degree used was 5 %. The results showed that the application of Gamba organic fertilizer significantly differed in plant growth, height, leaf quality, number of leaves and lettuce production. The production of lettuce cultivation with Gamba organic fertilizer treatment reached 13.2 tons/ha; without treatment, it was 10.2 tons/ha. Regarding financial aspects, the income obtained from cultivation using Gamba organic fertilizer was higher than cultivation without treatment, IDR 596,000 and Rp. 469,000, with an R/C ratio of 1.3 and 1.0, this business using Gamba organic fertilizer is feasible to expand.
PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK DI KELOMPOK TANI PONDOK SAKATO JORONG SUTIJO, NAGARI KOTO GADANG, KECAMATAN IV KOTO, KABUPATEN AGAM Migusnawati, Migusnawati; Tazar, Nurzarrah; Almasdi, Almasdi
Journal of Community Service Vol 1 No 1 (2019): JCS, Desember 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.701 KB) | DOI: 10.56670/jcs.v1i1.1

Abstract

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh petani saat ini adalah limbah pertanian dan ternak yang terus menumpuk tanpa adanya pengolahan sehingga cenderung menimbulkan polusi udara, peningkatan hama dan penyakit tanaman serta wabah penyakit seperti DBD dan Diare. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan baru serta penerapan IPTEKs bagi masyarakat tani terutama anggota Kelompok Tani Pondok Sakato dalam penggolahan limbah organik. Melalaui IPTEKs ini diharapkam dapat mengurangi penggunaan agrokimia yang secara tidak langsung menggurangi biaya produksi pertanian. Secara umum, metode yang digunakan adalah pendidikan/penyuluhan, pelatihan/demostrasi dan pendampingan. Kegiatan dari program ini adalah melakukan sosialisasi pertanian organik, membuat mol atau bioaktivator dari jantung pisang dan cara mengolah limbah pertanian dan peternakan menjadi bionutrien. Sehingga dapat meningkatan pendapatan melalui pemasaran bioaktivator dan bionutrien.