Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengenalan Emosi Melalui Psikoedukasi Pada Anak Berhadapan Hukum (ABH) Di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Toddopuli Makassar Faradillah Firdaus; Akbar Reza; Adelin Ifdhalia Marham; Andi Aqilah Rosadi; Yusnaeni Yusnaeni
IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2022): IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.16 KB)

Abstract

Abstrak. Tujuan mengadakan kegiatan psikoedukasi ini ialah untuk mengenali emosi dan mengontrol emosi agar tetap efektif dan adaptif dalam menghadapi tekanan selama menjalani proses rehabilitasi. Psikoedukasi ini mengangkat tema “tingkatkan kemampuan mengenal dan mengelola emosi dalam diri. Metode yang digunakan dalam psikoedukasi ini adalah metode ceramah dan pre-post test. Peserta dalam psikoedukasi ini yakni sebanyak sembilan orang. Hasil kesimpulan dari psikoedukasi ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan mengenai emosi dan cara mengelolah emosi dengan baik.Kata Kunci: psikoedukasi, emosi, stabilisasi emosi
Focus Group Discussion (FGD) kepada Anak Berhadapan Dengan Hukum (ABH) yang memiliki kasus kekerasan di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Toddopuli Makassar Faradillah Firdaus; Muhammad Nur Hidayat Nurdin; Kurniati Zainuddin; Muh Rajan Piara; Yusnaeni Yusnaeni
Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri dan lebih menghargai diri dan lingkungan pada anak brhadapan hukum (ABH) yang memiliki kasus kekerasan di balai rehabilitasi sosial anak memerlukan perlindungan khusus (BRSAMPK) Toddopuli Makassar. Kegiatan ini Menggunakan metode observasi untuk melihat perkembangan Focus Group Discussion subjek dari hari pertama hingga selesai. kemudian metode pendekatan untuk memberikan informasi terkait pengetahuan secara umum kepada subjek. sBerdasarkan hasil observasi dari hari pertama hingga selesai dapat disimpulkan bahwa subjek dapat meningkatkan rasa kepercaan dirinya dengan mulai dapat bergaul dan berkomunikasi aktif kepada teman sebayanya dan lingkungan sekitarnya.
Budidaya Tanaman Anggrek Secara In Vitro Oslan Jumadi; Yasser Abd. Jawad; Hartono Hartono; Andi Rahmat Saleh; Yusnaeni Yusnaeni
JKM: Jurnal Kemitraan Masyarakat Volume 1 Number 1 Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jkm.v1i1.39530

Abstract

Keanekaragaman jenis anggrek belum banyak dikenal oleh masyarakat kecuali para pecinta dan kolektor tanaman anggrek. Jumlah ini semakin hari akan semakin berkurang jika tidak dilakukan tindakan pelestarian anggrek alam atau anggrek spesies. Tingginya tingkat keberagaman jenis anggrek ini dapat digunakan sebagai media belajar bagi siswa, sehingga menjadi langkah yang penting dan krusial untuk mengenalkan keanekaragaman jenis anggrek, melalaui metode kultur in vitro. Melalui kegiatan ini diharapkan para guru dapat berperan menggalakkan upaya dalam melestarikan dan membudidayakan tanaman anggrek untuk skala sekolah (laboratorium sederhana) maupun untuk skala rumah tangga dengan menggunakan media tanam alternatif. Tujuan kegiatan ini sebagai edukasi hijau yang akan memberikan kesadaran sejak dini bagi pendidik untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup. Pemahaman dari PKM ini akan dapat diintegrasikan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan disosialisasikan secara luas kepada masyarakat. Kegiatan workshop ini dilaksanakan dengan model pemberdayaan kelompok sasaran dengan pendekatan Participatory Learning and Action (PLA) dan Community Empowerment (CE). Setelah pelatihan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan, wawasan dan skill dasar  mitra tentang teknik budidaya tanaman anggrek secara in vitro. Mitra memberikan respon yang positif berdasarkan hasil kuisioner dan menilai kegiatan ini sangat bermanfaat dan dapat diterapkan dalam KBM.