Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KARAKTERISTIK FENOTIP KEMENYAN (Styrax spp.) DI DESA TARLOLA KECAMATAN BATANG NATAL, KABUPATEN MANDAILING NATAL, PROVINSI SUMATERA UTARA Yuslinawari Yuslinawari; Aulia Ryza Aqilla; Siman Suwadji
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2763

Abstract

Frankincense is a resin or sap that has been processed from trees of the Styracaceae family which is used for a mixture of incense ingredients medicines and the process of preserving corpses or commonly called mummies. In North Sumatra Province the production of the sap reached 4.969,04 ton, but in Tarlola Village, the management was not yet optimal so this research was conducted to find initial information regarding its phenotypic characteristic. The study obtained quantitative phenotypic data including leaf and stem sizes and analyzed descriptively. The results showed that there were no significant differences in quantitative data such as stem diameter, mature leaf area and old leaf area at different growing sites. The phenotipic characters obtained were pointed leaf tips, rounded leaf bases, flat leaf edges, light green and dark green leaf colors. The average tree trunk diameter is 43,94 cm with an estimated tree age of 6 years. INTISARIKemenyan adalah  resin atau getah hasil pengolahan dari pohon familia Styracaceae yang biasa nya digunakan untuk campuran pembuatan dupa atau wewangian, obat-obatan dan proses pengawetan mayat. Di Provinsi Sumatera Utara produksi getah ini mencapai 4.969,04 ton/tahun, namun di Desa Tarlola, pengelolaannya belum optimal sehingga penelitian ini dilakukan untuk mencari informasi awal terkait karakteristik fenotipnya. Penelitian mendapatkan data fenotip kuantitatif antara lain ukuran daun dan batang dan dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis memperlihatkan informasi kualitatif yaitu bentuk daun, diamter batang, bentuk batang dan lain-lain. Dimana hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang nyata pada tempat tumbuh yang berbeda. Karakter fenotip yang didapatkan yaitu ujung daun runcing, pangkal daun membulat, tepi daun rata, warna daun hijau muda dan hijau tua. Untuk ukuran diameter batang pohon rerata yaitu 43,94 cm dengan taksiran umur pohon yaitu 6 tahun.
Analisis Dampak Pertambangan Emas Ilegal Terhadap Lingkungan di Sumatera Barat: Systematik Review Aulia Ryza Aqilla; Aldri Frinaldi; Rembrandt
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 6 (2023): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v1i6.173

Abstract

Emas merupakan salah satu sumber daya alam yang banyak di jumpai di negara Indonesia dan tergolong kedalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui baik secara legal maupun ilegal. Pertambangan emas ilegal adalah kegiatan penambangan yang dilakukan oleh perusahaan atau masyarakat yang tidak memiliki izin, prosedur operasional, aturan dari pemerintah dan penggunaan prinsip penambangan yang baik dan benar. Jenis penelitian ini berupa tinjauan sistematis (Systematic Review). Tahapan pengumpulan literatur merujuk kedalam panduan Predered Reporting Item for Systematic Review (PRISMA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya dampak yang timbul dari adanya kegiatan pertambangan emas secara ilegal. Dampak yang terjadi pada sosial, lingkungan dan ekonomi dari masyarakat. Dampak ekonomi dari kegiatan penambangan membuat masyarakat mendapatkan hasil yang lebih untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi hal tersebut tidak lepas dari dampak lingkungan yang di tingalkan dari adanya kegiatan penambangan seperti adanya perubahan ekosistem seperti adanya lubang-lubang besar yang berasal dari proses penambangan yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor. Hal ini sering dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia yang nyatanya hingga kini lahan bekas penambangan secara ilegal jumlahnya tidak sedikit, baik itu kerusakan sedang, rendah dan berat.
Pengaruh Sampah Plastik Dalam Pencemaran Air Aulia Ryza Aqilla; Abdul Razak; Eri Barlian; Nurhasan Syah; Skunda Diliarosta
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 6 (2023): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v1i6.203

Abstract

Sampah plastik merupakan masalah penting yang terus meningkat setiap tahunnya. Ini adalah ancaman bagi ekosistem laut di seluruh dunia. Penelitian telah menunjukkan bahwa benda-benda plastik, seperti mikroplastik, hadir di air laut dan lingkungan lainnya. Mikroplastik dapat dikonsumsi oleh ikan, kemudian ikan dikonsumsi oleh manusia. Sampah plastik juga sangat mengganggu jalur transportasi laut, di mana banyak sampah padat ditemukan di jalur kapal dan perahu nelayan. Kematian terumbu karang dan lamun dapat berdampak signifikan terhadap lingkungan laut. Dengan menekan jumlah produksi plastik yang dihasilkan di darat maka sampah tidak akan berakhir di lautan kita dan tidak menyebapkan kerusakan lingkungan yang ada di laut melalui Bank Sampah mengolah sampah plastik menjadi barang kreatif yang kemudian dijual menjadikan suatu sumber ekonomi bagi kehidupan di sekitarnya, serta penggunaan kantong kain pengganti kantong plastik.
Pengaruh Aplikasi Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pada Jenis Tanah yang Berbeda di Pembibitan Pra-Nursery. Aulia Ryza Aqilla
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.553

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian yaitu untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian pupuk organik di jenis tanah yang berbeda dan mengetahui apakah pemberian pupuk organik pada tanah yang mengandung banyak unsur organik (Gambut) dibandingkan jenis tanah yang lain terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian ini menggunakan metode percobaan rancangan faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan disusun dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor I adalah macam pupuk organik padat dan cair, pupuk padat yaitu kompos dan pupuk organik cair yaitu pupuk bio slurry cair. Faktor II adalah berbagai macam jenis tanah yaitu tanah Latosol, tanah Regosol dan tanah Gambut. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam jenjang 5%. Perlakuan yang berpengaruh nyata, selanjutnya diuji lanjut dengan DMRT pada jenjang 5%. Pada kombinasi perlakuan terjadi interaksi yang nyata pada parameter berat segar akar dan volume akar dan memiliki hasil yang terbaik pada jenis tanah adalah tanah regosol dan pupuk organik untuk hasil yang terbaik adalah pupuk organik cair.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensitas Kunjungan Wisata di Obejek Wisata Hutan Pinus Talaga Surian Kabupaten Kuningan Aulia Ryza Aqilla
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.554

Abstract

Ekowisata adalah bentuk wisata alam dengan pendekatan konservasi yang digunakan dalam pengelolaannya dan diupayakan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan serta menjaga eksistensi kebudayaannya. Talaga Surian yang terletak di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Provinsi Jawa Barat, memiliki potensi objek wisata yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel independent yaitu pendapatan, biaya perjalanan, fjarak, dan fasilitas terhadap variabel dependen yaitu intensitas kunjungan wisatawan ke obyek wisata Hutan Pinus Talaga Surian Kabupaten Kuningan. Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan observasi, kuesioner, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, sampel yang digunakan adalah 83 responden yang dihitung berdasarkan rumus Slovin. Hasil penelitian ini menunjukkan dari empat variabel independen berpengaruh signifikan yaitu pendapatan, biaya perjalanan, jarak, dan fasilitas sedangkan dua variabel signifikan berpengaruh negatif.
Daur Ulang Sampah: Solusi Berkelanjutan untuk Mengurangi Polusi dan Memelihara Lingkungan Aulia Ryza Aqilla
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.565

Abstract

Permasalahan sampah telah menjadi isu global yang semakin mengkhawatirkan, dengan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Penelitian ini mengeksplorasi daur ulang sampah sebagai solusi berkelanjutan untuk mengurangi polusi dan memelihara lingkungan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini menganalisis efektivitas daur ulang sampah melalui survei, wawancara, observasi lapangan, serta studi literatur dan publikasi ilmiah terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daur ulang sampah memiliki banyak manfaat, seperti mengurangi jumlah sampah di tempat pembuangan akhir, menghemat sumber daya alam, mengurangi emisi gas rumah kaca, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gaya hidup ramah lingkungan. Namun, implementasi daur ulang sampah juga menghadapi tantangan seperti infrastruktur yang kurang memadai, minimnya kesadaran masyarakat, serta kurangnya insentif dan kebijakan pendukung dari pemerintah. Untuk keberhasilan program daur ulang sampah, dibutuhkan kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri, organisasi lingkungan, dan masyarakat luas.
Perhutanan Sosial: Memberdayakan Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan Hutan yang Berkelanjutan Aulia Ryza Aqilla
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.566

Abstract

Hutan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung kehidupan masyarakat lokal. Namun, eksploitasi berlebihan dan pengelolaan yang buruk telah mengancam kelestarian hutan. Pendekatan perhutanan sosial (social forestry) muncul sebagai solusi untuk melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Artikel ini mengeksplorasi konsep dan praktik terbaik perhutanan sosial, serta manfaatnya bagi masyarakat dan lingkungan. Perhutanan sosial menekankan pada partisipasi aktif masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan, pemanfaatan, dan konservasi hutan. Melalui pemberian akses dan hak pengelolaan, masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya hutan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Selain itu, perhutanan sosial juga mendorong penghidupan berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Artikel ini menganalisis berbagai model perhutanan sosial yang telah diterapkan di berbagai negara, seperti hutan kemasyarakatan, hutan desa, dan kemitraan kehutanan. Studi kasus dari beberapa wilayah akan disajikan untuk menunjukkan tantangan dan keberhasilan dalam implementasi perhutanan sosial. Selain itu, artikel ini juga menyoroti peran penting kebijakan pemerintah, pelatihan, dan dukungan teknis dalam mendukung perhutanan sosial yang efektif. Dengan mengintegrasikan aspek ekologi, sosial, dan ekonomi, perhutanan sosial menawarkan pendekatan holistik dalam mengelola hutan secara berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat lokal. Artikel ini memberikan wawasan berharga bagi pembuat kebijakan, praktisi, dan akademisi dalam memahami potensi perhutanan sosial dalam mewujudkan pengelolaan hutan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Ekonomi Hijau, Menyelamatkan Bumi, Meningkatkan Kesejahteraan Aulia Ryza Aqilla
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.582

Abstract

Krisis lingkungan global yang semakin mencekam menuntut perubahan mendasar dalam paradigma pembangunan ekonomi. Ekonomi hijau muncul sebagai solusi holistik yang menjanjikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Konsep ini menekankan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien, pengurangan emisi karbon, serta investasi dalam teknologi ramah lingkungan. Dengan mengedepankan prinsip-prinsip seperti ekonomi sirkular, energi terbarukan, dan pertanian berkelanjutan, ekonomi hijau berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan daya saing industri, dan menjamin ketersediaan sumber daya untuk generasi mendatang. Namun, transisi menuju ekonomi hijau membutuhkan komitmen kuat dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dibutuhkan kebijakan yang tepat, insentif finansial, dan peningkatan kesadaran publik untuk mewujudkan visi ekonomi hijau yang mampu menyelamatkan bumi sekaligus meningkatkan kesejahteraan manusia secara menyeluruh
Etika Lingkungan Dalam Pembangunan Dewi Rahnadani Siregar; Aulia Ryza Aqilla; Nurhasan Syah; Heldi; Indra Catri
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.626

Abstract

Etika lingkungan memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan, mengarahkan kebijakan dan praktik yang menyeimbangkan kebutuhan ekonomi, sosial, dan ekologis. Artikel ini mengkaji prinsip-prinsip etika lingkungan dalam konteks pembangunan berkelanjutan, menganalisis tantangan dalam penerapannya, dan mengevaluasi metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji etika lingkungan. Dengan fokus pada kasus-kasus di sektor energi, konservasi, dan perkotaan, artikel ini memberikan wawasan tentang bagaimana etika lingkungan dapat mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini adalah untuk mencapai pemabngunan berkelanjutan, penting untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip etika lingkungan dalan semua aspek perencanaan dan implementasi yang konsisten terhadap prinsipnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan mempertimbangkan keadilan antar generasi, tanggung jawab lingkungan, dan keberlanjutan, kita dapat mengembangkan solusi yang lebih adil dan efektif bagi lingkungan dan masyarakat.