Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Penyuluhan

The Communication Behaviour of Farmers and Strategies to Strengthen the Capacity of Information Access in the Era of Industrial Revolution 4.0 in Ambon City Inta P.N Damanik; Meilvis E. Tahitu
Jurnal Penyuluhan Vol. 16 No. 1 (2020): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.891 KB) | DOI: 10.25015/16202026365

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggambarkan karakteristik petani di Kota Ambon terkait dengan perilaku penggunaan telepon seluler; menentukan faktor pendorong dan penghambat petani menggunakan telepon seluler; menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasi petani, khususnya penggunaan telepon seluler untuk mengakses informasi pertanian; dan mendisain strategi penguatan kapasitas petani menggunakan telepon seluler untuk mengakses informasi usahatani. Penelitian melibatkan 235 petani dari 47 kelompok tani yang mewakili 88 kelompok tani di Kota Ambon. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan statistik inferensial menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisis data digunakan untuk mendisain strategi penguatan kapasitas petani mengakses informasi secara virtual dengan telepon seluler. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar petani berusia dewasa (>40-55 tahun) dengan tingkat pendidikan dominan pada kategori sedang (SLTP – tamat SLTA), namun memiliki pengalaman berusahatani kategori panjang (>15 tahun). Faktor pendorong utama petani menggunakan telepon seluler adalah berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman, sedangkan faktor penghambat utama adalah biaya pembelian pulsa. Pengetahuan dan keterampilan >60% petani mengakses informasi pertanian melalui telepon seluler tergolong rendah, namun dominan petani setuju pemanfaatan telepon seluler sebagai media informasi pertanian. Strategi penguatan kapasitas petani mengakses informasi melalui telepon seluler melibatkan lima pihak utama, yaitu kelompok tani, penyuluh pertanian, perguruan tinggi dan lembaga riset setempat, pemerintah daerah, dan penyedia layanan internet.
Respon Petani terhadap Rencana Pengembangan Agroeduwisata di Desa Waimital, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Damanik, Inta P.N.; Tahitu, Meilvis E; Kembauw, Esther
Jurnal Penyuluhan Vol. 20 No. 02 (2024): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25015/20202451871

Abstract

Agroeduwisata merupakan perpaduan dari konsep agrowisata dan edukasi. Agroeduwisata dapat dikembangkan di Desa Waimital, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku sebagai desa pertanian dengan berbagai cabang usaha tani yang didominasi padi sawah. Terkait hal tersebut, penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis respon petani terhadap rencana pengembangan agroeduwisata, dan (2) menemukan strategi pengembangan agroeduwisata berdasarkan respon petani pada tujuan (1). Desa Waimital dipilih secara sengaja sebagai lokasi penelitian karena memiliki potensi pengembangan agroeduwisata. Populasi penelitian adalah seluruh kelompok tani aktif di Desa Waimital, yaitu 19 kelompok; selanjutnya dari setiap kelompok ditentukan ketua kelompok dan dua anggota kelompok menjadi responden. Pemilihan anggota sebagai responden dilakukan secara acak sederhana. Data yang dikumpulkan meliputi data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dengan responden menggunakan kuesioner dan data sekunder dari berbagai sumber relevan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan statistik sederhana. Hasil penelitian ternyata respon petani bersifat positif terhadap rencana pengembangan agroeduwisata, namun ditemukan berbagai hal yang membutuhkan kesepakatan, yaitu: (1) penentuan lokasi wisata, (2) tugas petani dalam program agroeduwisata, dan (3) pengelolaan keuangan agroeduwisata. Terkait hal tersebut, dibutuhkan strategi untuk pengembangan agroeduwisata melalui kerjasama antar pihak terkait guna memenuhi kesepakatan melalui berbagai kegiatan diantaranya pemetaan lokasi wisata, sosialisasi dan pelatihan sesuai kebutuhan.