Mutia Nur Estri, Mutia Nur
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SOME PROPERTIES OF SUBSEMIHYPERGROUPS wardayani, Ari; Cerinda, Mitha; Sihwaningrum, Idha; Estri, Mutia nur; Sidik, Wuryatmo Ahmad
Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika (JMP)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jmp.2021.13.2.4905

Abstract

ABSTRACT. In this paper we will present two properties of subsemihypergroups. The first property is a relation between subsemihypergroups and semihypergroup. This property enable us to get the second property, which provides a relation between subsemihypergroups and regular semihypergroups.Keywords: semihypergroup, subsemihypergroup, regular. ABSTRAK. Pada makalah ini disajikan dua buah sifat subsemihypergrup. Sifat pertama adalah hubungan antara subsemihypergrup dan semihypergrup. Berdasarkan sifat ini, selanjutnya diperoleh sifat kedua yakni hubungan antara subsemihipergrup dan semihipergrup reguler.Kata Kunci: semihipergrup, subsemihipergrup, reguler
PREDIKSI BERAT TUBUH SAPI PERAH FRIESIAN-HOLSTEIN MENGGUNAKAN MODEL VON BERTALANFFY Larasati, Niken; Sulistyoningrum, Tri Puji; Estri, Mutia Nur; Sihwaningrum, Idha; Reorita, Rina
Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika (JMP)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jmp.2021.13.2.4949

Abstract

ABSTRACT. In this paper, we predict the weight of Friesian-Holstein dairy cows by using Von Bertalanffy model. The metabolism rate in the model includes the anabolism and catabolism rate. The prediction is important to determine the age of the first cows mating since an improper age of the first mating will result in the low production of milk and a non ideal weight of the cow calves. The result of the simulation shows that the constant of anabolism is 0.3854, and the constant of catabolism is 0.0438. By using these constans, it is found that the result of the prediction has an average absolute error of 4,9708% (6,5358 kg). Furthermore, it is found that the cows can be mated when their weight is between 273,9152 kg and 303,2340 kg, that is when their age is between 59 and 66 weeks (or between 14 and 16 months).Keywords: Von Bertalanffy’s model, Friesian-Holstein dairy cow, anabolism and catabolism, age of mating, weight. ABSTRAK. Pada makalah ini dibahas mengenai prediksi berat tubuh sapi perah Friesian-Holstein menggunakan model Von Bertalanffy. Laju metabolisme pada model terdiri dari anabolisme dan katabolisme. Prediksi berat tubuh sapi perah ini penting karena dapat digunakan untuk menentukan usia kawin pertama kali sapi perah FH. Usia kawin pertama yang tidak tepat dapat menyebabkan produksi susu yang rendah dan tidak tercapainya berat tubuh pedet yang ideal. Dari hasil simulasi diperoleh konstanta anabolisme sebesar 0,3854 dan konstanta katabolisme sebesar 0,0438. Dengan konstanta tersebut, diperoleh rata-rata kesalahan absolut sebesar 4,9708% (6,5358 kg). Selanjutnya, diperoleh hasil bahwa sapi dapat dikawinkan pada saat memiliki berat tubuh 273,9152 kg sampai 303,2340 kg dengan umur 59-66 minggu (14-16 bulan).Kata Kunci: Model Von Bertalanffy, sapi perah Friesian-Holstein, anabolisme dan katabolisme, usia kawin, berat tubuh.
Poverty Mapping of District/City in Central Java Province in 2023 Using Biplot Analysis Abdiyansah, Muhamad Nur; Tripena, Agustini; Estri, Mutia Nur
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 3: April 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i3.8739

Abstract

Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi Indonesia. Kemiskinan di Indonesia harus diatasi untuk mencapai salah satu tujuan bangsa, yaitu memajukan kesejahteraan umum sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk miskin per Maret 2023 sebanyak 3.791.500 jiwa. Kabupaten Brebes memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi yaitu 286.140 jiwa, sedangkan jumlah penduduk miskin terendah terdapat di Kota Magelang yaitu 7.450 jiwa. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan distribusi penduduk yang cukup signifikan di Provinsi Jawa Tengah, sehingga diperlukan pemetaan kemiskinan pada 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah berdasarkan variabel kemiskinan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah analisis biplot. Variabel yang digunakan meliputi garis kemiskinan, jumlah penduduk miskin, indeks kedalaman kemiskinan, indeks keparahan kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, kepadatan penduduk, dan indeks pembangunan manusia. Grafik biplot menghasilkan 5 kelompok pemetaan dengan nilai kelayakan biplot sebesar 79,17%, artinya grafik biplot menjelaskan 79,17% informasi yang terkandung dalam data.