Wahyu Dini Metrikayanto, Wahyu Dini
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Memahami konsep infark miokard akut melalui media video pembelajaran: Understanding the concept of acute myocardial infarction through video learning media Choeron, Rachmat; Metrikayanto, Wahyu Dini
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 11 No. 2 (2025): JiKep | Juni 2025
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v11i2.2492

Abstract

Dalam metode pembelajaran konvensional, media pembelajaran yang lazim digunakan untuk pembelajaran orang dewasa ialah power point. Demikian saat dosen mengajarkan konsep Infark Miokard Akut (IMA) dalam perkuliahan, media power point menjadi pilihan utama. Namun, saat ini peserta didik masuk pada generasi Z. Generasi Z memiliki gaya belajar yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi Z lebih suka media pembelajaran dalam bentuk audio visual (video). Tujuan penelitian ini ialah untuk membuktikan efektivitas media video pembelajaran terhadap pemahaman konsep IMA pada mahasiswa keperawatan. Penelitian ini menggunakan desain one group pre-post test design dengan populasi target mahasiswa keperawatan. Sampel sebanyak 49 orang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Variabel independen pada penelitian ini adalah video pembelajaran dan variabel dependen pada penelitian ini adalah pengetahuan tentang konsep IMA. Data dikumpulkan menggunakan lembar test dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dengan ?=0,05. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa media video pembelajaran sangat efektif dalam membentuk pemahaman mahasiswa keperawatan terhadap konsep IMA. Media video dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar mahasiswa, sehingga dapat mendukung pencapaian hasil belajar yang optimal. Penting bagi dosen untuk menggali karakteristik peserta didik dan terus berkreasi dalam membuat media pembelajaran yang tepat
The Differences in Triage Accuracy in Low and High Category Respiratory Emergency Cases Using the Early Warning System Score (EWSS) by Nursing Students Ardiyani, Vita Maryah; Metrikayanto, Wahyu Dini; Sutriningsih , Ani; Arlinda , Putu Sintya; Mumpuni , Risna Yekti; Srihayati, Yati; Junaedi , Rosly; Pratiwi , Indah Dwi; Sari , Wyssie Ika; Hardiyanto, Hardiyanto
Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan dr. Soebandi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/jkds.v13i1.803

Abstract

EWSS is a cumulative scoring system that standardizes the evaluation of the severity of acute illness based on the patient's vital signs. This study aims to compare the accuracy of determining triage in cases of respiratory emergencies in cases with low and high categories to find out the extent of understanding of triage by nursing students in these two categories of cases using the EWSS method. The research was carried out at 8 institutions providing undergraduate nursing education in the city and district of Malang. The sample for this research was 200 nursing students at undergraduate and professional levels. Of the 200 students, they were divided into 2 treatment groups, namely a student group of 100 respondents who were given respiratory emergency vignette cases in the low triage category (low risk) and a student group of 100 respondents who were given cases in the high triage category (emergency). The research results show the results of the Man Whitney test with a significance result of 0.91 so it can be concluded that there are no differences in the 2 treatment groups. Almost all respondents determined triage in the 2 triage groups correctly using the EWSS triage method. EWSS can be used independently by novice nurses in carrying out triage in various cases of respiratory emergencies
Edukasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan pada Tim Kesehatan Himpunan Mahasiswa Keperawatan: First Aid Education for Accidents in The Health Team of The Nursing Student Association Sutriningsih, Ani; Ardiyani, Vita Maryah; Metrikayanto, Wahyu Dini; Choeron, Rachmat Chusnul
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Masalah kesehatan pada kegiatan orientasi mahasiswa baru merupakan isu  yang sering kali diabaikan, padahal memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan mahasiswa. Masa orientasi melibatkan berbagai kegiatan fisik dan mental yang intens, yang dapat menyebabkan kelelahan, stres, dan gangguan kesehatan. Penelitian sebelumnya menyebutkan sekitar 30% mahasiswa baru mengalami stres tingkat tinggi selama masa orientasi yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) pada Tim Kesehatan Himpunan Mahasiswa Keperawatan sebagai tim kesehatan orientasi pendidikan (ORDIK) mahasiswa baru. Sasaran kegiatan ini terdiri dari ketua dan pengurus Himpunan Mahasiswa Keperawatan sebanyak 10 orang di Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pertama mengukur pengetahuan peserta tentang P3K (pre test) menggunakan kuesioner, kedua memberikan edukasi tentang P3K khususnya pada kasus yang sering terjadi pada mahasiswa baru yang sedang menjalani orientasi, dan ketiga mengukur kembali pengetahuan peserta tentang P3K (post test) menggunakan kuesioner. Hasil analisis univariat didapatkan lebih dari separuh peserta (80%) mempunyai pengetahuan dengan kategori kurang dan setelah diberi edukasi tentang P3K didapatkan lebih dari separuh peserta (60%) mempunyai pengetahuan dengan kategori baik. Edukasi P3K memberikan dampak langsung yaitu peningkatan pengetahuan P3K pada tim kesehatan.   Abstract: Health problems during new student orientation activities are an issue that is often ignored, even though it has a significant impact on student welfare. The orientation period involves a variety of intense physical and mental activities, which can cause fatigue, stress, and even health problems. Previous research states that around 30% of new students experience high levels of stress during the orientation period which has a negative impact on mental and physical health. This community service implementation aims to provide First Aid for Accidents (P3K) education to the Nursing Student Association Health Team as the educational orientation health team (ORDIK) for new students. The targets for this activity consisted of the chairman and administrators of the Nursing Student Association, 10 people at Tribhuwana Tunggadewi University. The method of implementing community service activities is carried out in three stages, first measuring participants' knowledge (pre test), second providing education about First Aid, and third measuring participants' knowledge again about First Aid (post test) using questionnaire. The univariate analysis showed that 80% knowledge in the poor category and 60% had knowledge in the good category. First aid education has a direct impact, namely increasing knowledge about first aid in the health team.
Diet Hipertensi, Kualitas Tidur Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Jelina, Melania; Dewi, Novita; Metrikayanto, Wahyu Dini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 9, No 2 (2025): EDISI AGUSTUS
Publisher : Tribhuwana Tunggadewi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v9i2.3190

Abstract

Hipertensi adalah kondisi yang memengaruhi sistem sirkulasi tekanan darah yang melampaui batas normal, dipengaruhi genetika, usia, jenis kelamin, dan ras, pola hidup, termasuk asupan natrium, obesitas, kualitas tidur, aktivitas fisik serta kebiasaan merokok. Studi ini bertujuan menilai keterkaitan antara pola makan khusus untuk hipertensi, kualitas tidur, serta tingkat aktivitas fisik. Penelitian ini  merupakan analitik korelasi, dengan jumlah populasi 51 orang, didapatkan sampel 45 sampel melalui systematic random sampling.Instrumen menggunakan tensimeter dan kuseioner.  Kriteria inklusi adalah berusia 25-50 tahun, dan hipertensi. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden, 25 orang (55,6%) memiliki pola diet hipertensi yang tidak baik; hampir semua responden 41 orang (91,1%) mempunyai kualitas tidur yang buruk dan hampir seluruhnya 42 orang (93,3%) melakukan aktivitas fisik berat; serta mayoritas responden 21 orang (46,7%) mempunyai tekanan darah kategori hipertensi tahap 1. Hasil uji menunjukkan terdapat keterkaitan hubungan yang signifikan antara pola makan ((p value 0,000); kualitas tidur ( p value 0,001) terhadap tekanan darah. Dan tidak ada hubungan tingkat aktivitas fisik dengan tekanan darah (p value 0,423). Disarankan peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor determinan lain yang mempengaruhi tekanan darah pada penderita hipertensi
The Effect of Earthquake Disaster Triage Simulation Using Tabletop Media on Knowledge Among Nursing Students Babang, Putri Sonia Rambu; Metrikayanto, Wahyu Dini; Choeron, Rachmat Chusnul; Sutriningsih, Ani; Ardiyani, Vita Maryah
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 12, No 3 (2024): EDITION NOVEMBER 2024
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v12i3.6301

Abstract

Understanding earthquake disaster triage is a crucial component of the nursing curriculum, necessitating enhance educational efforts to improve triage knowledge through innovative learning methods. This study aims to investigate the effect of earthquake disaster triage simulation using tabletop media on the knowledge of nursing students at UNITRI Malang. Utilizing a one-group pretest -posttest design, the research involved all nursing students from the class of 2022 at UNITRI Malang. A sample of 35 students was selected through a simple random sampling technique. Data collection was executed using a structured questionnaire assessing knowledge on earthquake disaster triage, and analysis was performed using the marginal homogeneity test with α significant level of α = 0.05. Findings revealed that a majority of the respondents had poor knowledge of earthquake disaster triage before the tabletop simulation (57.1%), which significantly improved to a good category after the simulation (62.9%). The results indicated a significant effect of tabletop earthquake triage simulation on the knowledge of nursing students, with a p-value of 0.000. The tabletop simulation media can be an effective tool for enhancing knowledge in earthquake disaster triage.
Efektivitas Kombinasi Pemberian Edukasi Kesehatan, Relaksasi Napas Dalam dan Relaksasi Otot Progresif terhadap Kualitas Tidur Penderita Hipertensi Nurwahidah, Nurwahidah; Susila, Wahyu Dini Candra; Bakar, Abu; Harmayetty, Harmayetty; Metrikayanto, Wahyu Dini
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 11, No 3 (2023): EDITION NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v11i3.5271

Abstract

Hypertension stands as a perilous non-communicable disease, often leading to emotional instability among affected individuals. Symptoms like irritability, sleeplessness, and stress are commonly experienced by those with hypertension. Sleep quality is notably disrupted, with patients frequently experiencing discomfort and worry, often manifested as headaches, leading to disturbed sleep patterns. A multi-pronged approach is crucial for optimal results. Non-pharmacological interventions, combining health education with stress management techniques like progressive muscle relaxation (PMR) and deep breathing exercises, prove beneficial. This study aimed to evaluate the effectiveness of this combined approach on the sleep quality of hypertensive patients, utilizing a quantitative pre-experimental one-group pretest-posttest research design. The non-probability sampling technique employed accidental sampling, involving 17 hypertensive patients meeting specific criteria. The Wilcoxon Signed Ranks test yielded a significant result (p-value) of 0.000 ≤ 0.05. The combined intervention of health education, deep breath relaxation, and progressive muscle relaxation exhibited a positive impact on improving sleep quality among hypertensive patients. Further qualitative research is warranted to explore the experiences of hypertensive patients engaging in routine deep breath relaxation and progressive muscle relaxation therapies.
Perbedaan Metode Simulasi dan Self Directed Video Terhadap Pengetahuan,Sikap dan Ketrampilan Resusitasi Jantung Paru(RJP) Menggunakan I-Carrer Cardiac Resuscitation Manekin Pada Siswa SMA Anggota Palang Merah remaja (PMR) Metrikayanto, Wahyu Dini; Saifurrohman, Muhammad; Suharsono, Tony
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 6, No 1 (2018): EDITION MARCH 2018
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.205 KB) | DOI: 10.33366/jc.v6i1.792

Abstract

Latar Belakang: Henti jantung dapat terjadi di berbagai lokasi, baik yang tidak dapat diantisipasi (diluar rumah sakit) hingga yang dapat diantisipasi (misalkan; ruang perawatan intensif). Ketika terdapat korban henti jantung, orang yang berada di dekat korban tersebut memiliki peran yang sangat besar dalam melakukan RJP secara cepat. Proses resusitasi yang dilakukan pada korban henti jantung saat masih ini belum maksimal. Penyebabnya antara lain; kompresi dada yang kurang tepat, durasi yang masih kurang, dan rendahnya kesediaan untuk memberikan pertolongan. Kondisi ini menjadi isyarat bahwa perlunya edukasi yang tepat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menambah retensi pemahaman masyarakat ketika belajar RJP, diperlukan alat peraga yang mudah dijangkau dan ekonomis serta metode yang tepat. Tujuan: Untuk mengidentifikasi perbedaan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan Resusitasi Jantung Paru (RJP) antara Simulasi dan Self Directed Video menggunakan I-CARRER Cardiac Resuscitation Menekin pada siswa SMA anggota Palang Merah Remaja (PMR). Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimanetal dengan pendekatan pre-post test with control group. Pada kelompok perlakuan diberikan intervensi Self-Directed Video pembelajaran RJP dan pada kelompok kontrol diberikan Intervensi Simulasi RJP. Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1, 3, 5 dan 8 Negeri Malang. Jumlah sampel yang terlibat adalah 104 siswa SMA anggota PMR. Analisa data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil: Hasil uji Mann Whitney antara skor posttest pengetahuan (kelompok simulasi) dan posttest pengetahuan (kelompok self-directed video) memiliki nilai signifikansi (p value) = 0,468 (p>0,05), skor posttest sikap (kelompok simulasi) dan posttest sikap (kelompok self-directed video) memiliki nilai signifikansi (p value) = 0,739 (p>0,05), dan skor posttest keterampilan (kelompok simulasi) dan posttest keterampilan (kelompok self-directed video) memiliki nilai signifikansi (p value) = 0.089 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan Resusitasi Jantung Paru (RJP) antara Simulasi dan Self Directed Video menggunakan I-CARRER Cardiac Resuscitation Menekin pada siswa SMA anggota Palang Merah Remaja (PMR) Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Keterampilan, Resusitasi Jantung Paru (RJP), Simulasi, Self Directed Video
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Dan Pendidikan Ibu Berhubungan Dengan Status Gizi Balita Deo, Florianus Alva; Metrikayanto, Wahyu Dini; Susmini, Susmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Tribhuwana Tunggadewi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v8i3.3077

Abstract

Balita kelompok rentan gizi, penderita gizi buruk dapat mengalami pertumbuhan jangka pendek dan mengalami keterbatasan pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh, pikiran dan otak, sehingga mempengaruhi tingkat kesadaran otak.Tujuan penelitian mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan (PMT) dengan pendidikan ibu dan status gizi balita  di Desa Pandansari Kecamatan Ngantang Provinsi Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah 267 anak prasekolah, sampel penelitian 73 responden dengan menggunakan simple random sampling. Instrumenmenggunakan angket dan lembar observasi. Uji analisis chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita tidak mendapatkan makanan tambahan (52,1%), hampir separuh ibu yang memiliki balita berpendidikan SMA (42,5%), dan hampir separuh balita mengalami gizi buruk (49,3%). Hasil uji chi-square p=0,000 (X1) dan p-value=0,001 (X2), dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pemberian makanan tambahan (PMT) dan pendidikan ibu dengan status gizi balita di Desa Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Direkomendasikan penelitian selanjutnya mengkaji faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi pelaksanaan program PMT
Low Salt Diet Counseling as an Effort to Increase Knowledge of Hypertension Patients Sutriningsih, Ani; Perwiraningtyas, Pertiwi; Metrikayanto, Wahyu Dini
Journal of Community Service for Health Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jcsh.v2i2.ART.p034-037

Abstract

The prevalence of hypertension has increased throughout the year. Hypertension spreads widely because of the lack of knowledge and a healthy lifestyle. People's lifestyle which is more practical has an impact on the implementation of inappropriate hypertension diets and triggers various diseases. Based on this phenomenon, it is necessary to increase public knowledge about hypertension diets. The purpose of this activity was to provide counseling about a low-salt diet as an effort to increase knowledge of hypertension patients. The method was done by giving counseling about low salt diet through lectures to 30 hypertension patients who were routinely monitored at the Panti Rahayu Clinic. The pre test showed that almost all of the hypertension patients (80%) were in the poor category of knowledge. The post test showed that after being given counseling the knowledge of hypertension patients increased almost half (46%) were in the good category. Knowledge of hypertension patients increased after getting information through counseling activities about a low salt diet. Suggestions for clinics are expected to hold regular and periodic health education or promotion programs to provide information so as to increase the knowledge of hypertension patients
Non-Pharmacological Management of Pruritus in Chronic Kidney Disease Patients at Panti Waluya Sawahan Hospital Perwiraningtyas, Pertiwi; Sutriningsih, Ani; Metrikayanto, Wahyu Dini
Journal of Community Service for Health Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jcsh.v2i2.ART.p038-041

Abstract

Patients of chronic kidney disease require long-term hemodialysis therapy. However, this therapy has various complications, one of which is pruritus. Pruritus can interfere with individual activities, cause sleep disturbances, lesions and hyperpigmentation on the skin, to impact the patient's quality of life. So that non-pharmacological management is needed to treat pruritus. The design was cross sectional. The population in this community service was chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis therapy in the hemodialysis room. The sample was patients who experience pruritus and undergo hemodialysis therapy at least 1x / week as many as 45 people. The variables were health education related to non-pharmacological management and pruritus. The instruments used leaflets and counseling program units for health education, while for pruritus used the Numeric Rating Scale. The average patient experienced pruritus on a scale of 5, which was a moderate category where itching was felt by frequent scratching. After health education, patients understand how to deal with pruritus with non-pharmacological methods so that the patient's quality of life becomes better