Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DETERMINANTS OF MOTHER'S CHOICE OF PLACE DELIVERY IN COMMUNITY OF BAJO, MUNA DISTRICT: A QUALITATIVE STUDY Imran, La Ode Ali; Asfian, Pitrah; tia, Rahma
Public Health of Indonesia Vol. 2 No. 3 (2016): July - September
Publisher : YCAB Publisher & IAKMI SULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.338 KB) | DOI: 10.36685/phi.v2i3.91

Abstract

Background: Muna is the area where Bajo community prefer to choose shaman for giving birth Objectives: This study aims to determine the reasons why mothers choose shamans or midwives to give birth in Renda Village, Towea Subdistrict, Muna District.Methods: This was a descriptive qualitative study to investigate determinants of mother's choice of place delivery in Renda Towea village of Muna, Indonesia. In-depth interview was performed to three mothers who gave birth with Shaman, and two mothers with Midwives. This study was conducted on July, 2016 in the village of Renda Towea, Muna district. Data were analyzed by content analysis model using Colaizzi's method of data analysis.Results: Results were grouped into: Reasons to choose midwives to give birth (Health concern, Family support, and Complete facilities), and Reasons to select shaman to give birth (Tradition, Financial concern, Short distance, Lack of information)Conclusions: Various reasons of mothers in choosing maternal care services. The findings of this study suggest that the government and health care providers should create the collaboration between midwives and shaman, increase financial support, and increase and evaluate health visitations to this community.
Penanganan Sumur Gali yang Bocor dan Tercemar Bunyamin, Bunyamin; Alimin, Alimin; Mamma, Sarawa; Imran, La Ode Ali; Nasser, Gamal A; Djohar, Abdul; Hay, Sahabuddin; Abdullah, Sukmawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpmit.v5i2.47380

Abstract

Permasalahan mitra adalah dinding sumur gali mengalami keropos atau sambungan cincin mulai rusak (kalah) yang berakibat pada kebocoran sumur yang menyebabkan air sumur menjadi keruh dan tercemar dari bahan-bahan bawaan yang masuk melalui tempat yang bocor tersebut. Oleh karena itu dalam memenuhi kebutuhan airnya, terutama untuk keperluan memasak dan minum warga membeli air yang diyakini bersih dan sehat serta layak konsumsi. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk mengatasi kebocoran sumur dan menghasilkan air yang jernih serta layak konsumsi. solusi yang ditawarkan adalah melakukan rekonstruksi sumur yang memanfaatkan keunggulan teknologi pipa paralon sebagai dinding sumur pengganti cincin beton. Metode pendekatan yang akan digunakan yaitu demonstrasi, dengan jalan mempraktekkan rekonstruksi sumur dengan memanfaatkan teknologi pipa paralon dalam Penanganan sumur bocor dan keruh. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa rekonstruksi sumur sangat efektif mengatasi kebocoran sumur akibat cincin sumur yang keropos. Dengan menambahkan sistem filtrasi akan mengembalikan lagi kejernihan air yang dihasilkan oleh sumur gali.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS LAPANDEWA KABUPATEN BUTON SELATAN Efendi, Efendi; Imran, La Ode Ali; Liaran, Rastika Dwiyanti
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 4 (2024):
Publisher : Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Disiplin merupakan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan harus dipatuhi oleh setiap pegawai dengan rasa senang tanpa ada paksaan. Permasalahan kedisiplinan khususnya kedisiplinan pegawai, hingga saat ini masih mendapat sorotan yang tajam dari masyarakat. Berdasarkan data absensi pegawai puskesmas Lapandewa didapatkan bahwa beberapa pegawai memiliki tingkat kehadiran kurang dari 80%, kenyataan ini menunjukkan disiplin kerja belum optimal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan disiplin kerja pegawai di Puskesmas Lapandewa Kabupaten Buton Selatan tahun 2023. Metode: penelitian kuantitatif dengan desain penelitian crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di puskesmas Lapandewa sebanyak 53 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel sensus yang meliputi jumlah populasi. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dengan disiplin kerja pegawai (p value = 0,041), tidak ada hubungan antara motivasi dengan disiplin kerja (p value = 0,114), ada hubungan antara sanksi dengan disiplin kerja (p value = 0,030), tidak ada hubungan antara pengawasan dengan disiplin kerja (p value = 0,187), dan ada hubungan antara gaji dengan disiplin kerja (p value = 0,002). Kesimpulan: Kepemipinan, sanksi dan gaji memiliki hubungan yang signifikan dengan disiplin kerja pegawai, sebaliknya motivasi dan pengawasan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan disiplin kerja pegawai. Abstract Background: Discipline is the rules that have been set and must be obeyed by every employee with pleasure without any coercion. Discipline issues, especially employee discipline, until now still receive sharp scrutiny from the public. Based on employee absence data at the Lapandewa Health Center, it was found that some employees had an attendance rate of less than 80%, this fact shows that work discipline is not optimal. Objectives: The purpose of this study was to determine the factors related to employee work discipline at the Lapandewa Community Health Center, South Buton Regency in 2023. Methods: quantitative research with a cross-sectional research design. The population in this study were all employees at the Lapandewa health center as many as 53 people. The sample in this study uses a census sample which includes the total population. The research instrument used was a questionnaire Results: The results showed that there was a significant relationship between leadership and employee work discipline (p value = 0.041), there was no relationship between motivation and work discipline (p value = 0.114), there was a relationship between sanctions and work discipline (p value = 0.030), there is no relationship between supervision and work discipline (p value = 0.187), and there is a relationship between salary and work discipline (p value = 0.002). Conclusion: It can be concluded that leadership, sanctions and salary have a significant relationship with employee work discipline, whereas motivation and supervision have no significant relationship with employee work discipline.