Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi dan Perilaku Jajan dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah di SDN Kandeman 02 Winarni, Dwi; Mustikawati, Neti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki usia antara 6-12 tahun. Status gizi anak usia sekolah saat ini tidak hanya terbatas pada kelebihan gizi (obesitas). Sebagian besar masalah gizi lain pada anak sekolah adalah kekurangan gizi, seperti anak yang pertumbuhannya terhambat tinggi dan berat badan tidak sesuai standar normal. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengetahuan gizi dan Perilaku Jajan diukur menggunakan kuesioner dan Status gizi di ukur dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Sampel yang digunakan sebanyak 105 siswa di SDN Kandeman 02. Hasil pengukuran di analisa dengan menggunakan uji chi-square. Setelah dilakukan pengolahan data didapatkan hasil dari 105 siswa pengetahuan gizi kurang sebanyak 62%, pengetahaun gizi cukup sebanyak 29,5%, pengetahuan gizi baik sebanyak 8,5%. Perilaku Jajan didapatkan hasil cukup sebanyak 39%, baik sebanyak 61%. Status gizi anak didapatkan hasil gizi buruk sebanyak 6,6%, gizi kurang sebanyak 24,7%, normal sebanyak 54,2%, gizi lebih sebanyak 13,3% dan obesitas sebanyak 0,9%.
Pengaruh Edukasi Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Terhadap Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Dengan Anak Usia 7-24 Bulan Di Desa Kesesi Kabupaten Pekalongan Ardikasari, Hana Wahyu; Mustikawati, Neti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian Makananan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan penambahan nutrisi terhadap anak. Setelah bayi berusia 6 bulan membutuhkan asupan nutrisi yang lebih, sehingga perlu mendapat perhatian khusus dalam pemberian MP-ASI. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Terhadap Pengetahuan Ibu Dengan Anak Usia 7-24 Bulan Di Desa Kesesi Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan sampel ibu dengan anak usia 7-24 bulan di Desa Kesesi Kabupaten Pekalongan berjumlah 58, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian quasy eksperimen study one group pre-posttest design,dengan Uji Kolomgorov dan menggunakan Uji statistik dependent (Paired sample t-test). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil analisa univariat sebelum dilakukan edukasi nilai rata-rata sebesar 11,55 dan sesudah sebesar 13,64. Pada hasil analisa bivariat menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan (p value=0,000) antara sebelum dan sesudah dilakukan edukasi pada ibu dengan anak usia 7-24 bulan di Desa Kesesi Kabupaten Pekalongan. Diharapkan pihak puskesmas dapat memberikan lebih banyak informasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga dengan anak usia 7-24 bulan tentang pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI).
PREVALENSI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI PUSKESMAS KEDUNGWUNI II Mustikawati, Neti; Adawiyah, Robiatul
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja putri (rematri) merupakan salah satu kelompok usia yang rentan mengalami anemia. Anemia yang dialami oleh rematri berdampak bagi kesehatan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Rematri yang mengalami anemia berisiko untuk menjadi ibu hamil yang anemia juga, dimana kondisi ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin termasuk risiko untuk terjadinya stunting pada anak. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui prevalensi anemia pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jumlah responden 171. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan kadar hemoglobin pada remaja putri kelas 7 dan 10 di 7 sekolah yang terdiri dari 4 SMP/MTs dan 3 SMA/MA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 63,2% masuk dalam kategori normal atau tidak anemia, dan 36,8% responden mengalami anemia dengan rincian kategori sebagai berikut: 19,3% termasuk dalam kategori anemia ringan, 16,4% anemia sedang, serta 1,2% anemia berat. Masih terdapat responden yang mengalami anemia sebesar 36,8% yang perlu dilakukan tindakan lanjut untuk memperbaiki kondisi kesehatannya yaitu dengan pemberian tablet tambah darah dan juga edukasi tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang terutama yang banyak mengandung zat besi dan asam folat.
Hubungan Perilaku Merawat Gigi Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak SDN 01 Klunjukan Puskesmas Sragi 1 Hidayati, Ranggita Yuni; Mustikawati, Neti
PENA NURSING Vol 2 No 2 (2024): PENA NURSING
Publisher : LPPM UNIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pn.v2i2.3423

Abstract

Latar Belakang : Penyakit yang terkait gigi dan mulut antara lain karies gigi. Ada 90% anak-anak usia sekolah diseluruh dunia pernah mengalami karies gigi. Jawa tengah sendiri masalah gigi dan mulut sebanyak 56,7%. Cara paling efektif untuk memutus rantai penyebab karies gigi dengan menggosok gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak sekolah di SDN 01 Klunjukan Puskesmas Sragi 1.Metode : Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain korelasi pendekan cross sectional. Menggunakan total sampling 125 responden anak kelas 4,5,6 di SDN 01 Klunjukan Puskesmas Sragi 1. Kuesioner kebiasaan menggosok gigi 27 pertanyaan. Pemeriksaan karies gigi menggunakan pedoman dari KEMENKES dengan hasil skor 1 jika gigi sehat dan 0 jika gigi karies. Analisa data yang digunakan adalah univariat.Hasil : Adanya hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi dengan nilai p-value = 0,000 (p <0,05), sedangkan perilaku konsumsi makanan dengan karies gigi menunjukan hasil tidak adanya hubungan p-value = 0,364  (p <0,05),Kesimpulan : Perilaku menggosok gigi di SDN 01 Klunjukan kurang 84 (67,2) responden, kejadian karies gigi 87 (69,6%) responden, kebiasaan menggosok gigi kurang dengan karies 82(97,7%), konsumsi makanan kurang dengan karies 68 (68,7%). Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kualitas Kesehatan gigi dan bahan acuan bagi peneliti berikutnya dimasa yang akan datang.
Hubungan Karakteristik dengan Kualitas Hidup Orang Tua yang Mengasuh Anak dengan Retardasi Mental di SlB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan Mahadewi, Celine; Mustikawati, Neti
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 12 (2023): Volume 3 Nomor 12 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i12.11898

Abstract

ABSTRACT Parents of mentally retarded children who are unable to overcome problems in parenting may experience changes in quality of life. Factors affecting quality of life consist of gender, age, education, occupation, income, marital status,and length of care. This study aimed to determine the relationship between characteristics and the quality of life of parents who look after children with mentalretardation at SLBN Wiradesa, Pekalongan Regency. This research was a correlational study with a cross sectional approach. The sampling technique being used was proportional random sampling. The sample of this study were 110 parents who took care of children with mental retardation grade 1 to 6 at SLBN Wiradesa, Pekalongan Regency. Their quality of life was measured by the World Health Organization Quality of Life-BREF (WHOQOL- BREF) questionnaire. The data were analyzed by the Lambda and Spearman correlation tests. The results showed that most of the respondents were female (70.0%), aged 36-45 years (60.9%), had primary school education (40.9%), worked (52.7%), had income that lower than the minimum wage of Pekalongan (77.3%), married (87.3%), and were caring for 10-15 years (67.3%). Lambda and Spearman tests results showed that there was a significant correlation between sex (p value 0.026), age (p value 0.035), education (p value 0.000), occupation (p value 0.043), income (p value 0.005), and length of care (p value 0.038) with the quality of life of the parents looking after children with mental retardation at SLBN Wiradesa, Pekalongan Regency. However, there was no significant correlation between marital status (p value 0.404) and the quality of life of the respondents. Nurses could provide interventions to improve the quality of life of the parents who looked after children with mental retardation. Keywords: Characteristics, Quality of life, Mental Retardation  ABSTRAK Orang tua anak retardasi mental yang tidak mampu mengatasi masalah dalam mengasuh anak dapat mengalami perubahan kualitas hidup. Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup seperti, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status perkawinan, lama merawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan kualitas hidup orang tua yang mengasuh anak dengan retardasi mental di SLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Sampel penelitian ini adalah orang tua yang mengasuh anak retardasi mental kelas 1 sampai 6 di SLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan sebanyak 110 responden. Kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner World Health Organization Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF). Data dianalisis menggunakan uji korelasi Lambda dan Spearman. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (70,0%), berusia 36-45 tahun (60,9%), berpendidikan SD (40,9%), bekerja (52,7%), penghasilan kurang dari UMK Pekalongan (77,3%), berstatus kawin (87,3%), lama merawat 10-15 tahun (67,3%). Hasil uji lambda dan spearman didapatkan ada hubungan signifikan jenis kelamin (p value 0,026), usia (p value 0,035), pendidikan (p value 0,000), pekerjaan (p value 0,043), penghasilan (p value 0,005), lama merawat (p value 0,038) dengan kualitas hidup orang tua yang mengasuh anak dengan retardasi mental di SLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Tidak ada hubungan signifikan status perkawinan (p value 0,404) dengan kualitas hidup orang tua yang mengasuh anak dengan retardasi mental di SLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Perawat dapat memberikan intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup orang tua yang mengasuh anak retardasi mental. Kata Kunci: Karakteristik, Kualitas hidup, Retardasi Mental
Gambaran Karakteristik dan Pengetahuan Ibu Mengenai Pemberian Imunisasi Dasae Lengkap Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Medono Koya Pekalongan Wahani, Salisa Tara; Mustikawati, Neti
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 12 (2023): Volume 3 Nomor 12 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i12.11889

Abstract

ABSTRACT The coverage of complete basic immunization in Pekalongan City in 2021 was 86.06% out of 5110. This number did not meet the 2021 Strategic Plan target of 93.6%. This study aims to describe maternal knowledge regarding the administration of complete basic immunization for infants aged 0-12 months. This quantitative descriptive research design involved 45 mothers with infants aged 1 month in the working area of Medono Community Health Center. Total sampling technique was used. Data analysis of characteristics was conducted using univariate analysis, while knowledge was analysed using frequency and percentage. The results showed that the mean age of the respondents was 30 years, and they had an average of 2 children. 23 respondents (51.1%) had completed high school education, and 27 (60%) were not employed. 24 respondents (53.3%) had previous experience. All 45 respondents (100%) were Muslims and of Javanese ethnicity. The description of maternal knowledge regarding the administration of complete basic immunization for infants aged 0-12 months indicated that the majority of respondents had a category of insufficient knowledge (60%), a moderate knowledge category had 15 respondents (33.3%), and only 3 respondents (6.7%) had a good knowledge category. The majority of respondents had insufficient knowledge, indicating aneed for education using media-printed, posters, and brochures.  Keywords: Demographic Characteristics, Immunization, Knowledge  ABSTRAK Cakupan imunisasi dasar lengkap di Kota Pekalongan tahun 2021 86,06% dari 5110. Angkanya belum memenuhi target Renstra tahun 2021 yaitu 93,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran pengetahuan ibu mengenai pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-12. Desain penelitian kuantitatif deskriptif dengan 45 ibu yang mempunyai bayi usia 1 bulan di wilayah kerja Puskesmas Medono. Teknik total sampling. Analisa data karakteristik menggunakan univariat dan pengetahuan dianalisa dengan frekuensi dan presentase. Hasil penelitian karakteristik responden rata rata berusia 30 tahun dan mempunyai 2 anak, responden berpendidikan SMA/SMK 23 (51,1%), 27 (60%) tidak bekerja, responden yang berpengalaman 24 (53,3%), seluruh responden 45 (100%) beragama islam dan suku jawa. Gambaran pengetahuan ibu mengenai pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-12 bulan sebagian besar responden kategori pengetahuan kurang 27 (60%), di kategori pengetahuan yang cukup ada 15 (33,3%), dan kategori pengetahuan baik hanya 3 (6,7%). Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang sehingga perlu dilakukan penyuluhan dengan menggunakan media cetak, poster, dan brosur. Kata Kunci: Karakteristik Demografi, Pengetahuan, Imunisasi