Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

DETEKSI BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN Neti Mustikawati; Aida Rusmariana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bullying atau perundungan merupakan salah satu jenis kekerasan pada anak Bullying adalah tekanan serta intimidasi secara terusmenerus yang dilakukan untuk menyakiti maupun emosional. Bullying pada usia anak biasa terjadi di sekolah dan lingkungan sepermainan. Menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) per tanggal 30 Mei 2018, ada 161 kasus pendidikan dimana ada 36 kasus (22,4%) anak merupakan korban kekerasan dan bullying, dan 41 kasus (25,5%) anak sebagai pelaku kekerasan dan bullying. Bullying dapat terjadi pada semua jenjang pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi, dengan mayoritas kasus terjadi di jenjang pendidikan SD. Bullying yang terjadi pada anak dapat berdampak secara fisik maupun psikis yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Deteksi bullying merupakan salah satu langkah awal antisipasi pencegahan terjadinya kasus bullying pada anak usia sekolah di SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bullying pada anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Paesan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan alat ukur PIPS (Peer Interaction Primary School). Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 132 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 82% masuk dalam kategori sebagai korban bullying, 17% responden masuk dalam kategori pelaku, dan 1% responden masuk dalam kategori sebagai korban maupun pelaku, serta tidak ada satu responden pun yang masuk dalam kategori bukan keduanya. Saran bagi pihak sekolah dan instansi terkait agar dapat menindaklanjuti dari hasil penelitian ini dengan mengembangkan berbagai upaya guna mengantisipasi terjadinya kasus bullying salah satu diantaranya melalui kegiatan edukasi bagi siswa.
Gambaran Tanda Tanda Vital pada Pasien Sectio Caesarea dengan Anastesi Spinal di RSI Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Teti Indriani; Dafid Arifiyanto; Neti Mustikawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation) A
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Backgroud : The prevalence of Sectio Caesarea in Indonesia reaches 17,6%. Sectio Caesarea in an artificial birth in which the fetus is delivered through an incision. The surgical process requires anaesthesia. Spinal anaesthesia used in Secto Caesarea causes complications such as hypotension, bradycardia, hypoxia and hypothermia. Accordingly, patient’s vital sign must be observed during preoperative, intraoperative and postoperative. Objective : The study ised a descriptiver method wit an observasional approach, data collection used an observation sheet for vital sign. The study involved 40 Sectio caesarea patients with spinal anaesthesia at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Result : The result show that most of the Sectio caesarea patients with spinal anaesthesia aged 20-35 years (87,5%), had a high school education level (42,5%) and mltigravida (72,5%). Hypotension and bradycardia occurred 5 minutes after spinal anaesthesia. The mean systolic blood pressure was 89,28 mmHg, diastolic 59,35 mmHg, pulse 59,53 times/minute. Hypothermia occurred 15 minutes after spinal anaesthesia with an average temperature of 34,89°C. Conclusion : observastion of vital signs is very important in Sectio caesarea patiens with spinal anaesthesia at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.
A Description of Neonatal Death in the Perinatology Ward of Muhammadiyah Pekajangan Hospital, Pekalongan Regency Y Yuliati; Neti Mustikawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation) A
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Neonatal mortality reate is an indicator to determine the community health status involving various programs in the community. Neonatal mortality is defined as death in infants aged 0-28 days caused by maternal and infant factors. Objective: This study aims to describe neonatal mortality in the perinatalogy ward of Muhammadiyah Pekajangan Hospital Pekalongan Regency. Samples: A descriptive study with a longitudinal design was used. The research sample was neonates who died at 0-28 days in the perinatology ward of Muhammadiyah Pekajangan Hospital Pekalongan Regency in the 2017-2020 period as many as 57 documents. Methodes: The sampling technique used was total sampling. The research instrument used medical records. Data analyisis used univariate analysis with frequency distribution. Results: The results of the study showed that the majority of neonatal mortality was 66,7% male, 93,3% aged 0-6 days, 56,1% premature, 43,9% caesarean section and 61,4% low body weight. The cause of neonatal death is known to be 64,9% asphyxia. Conclusion: Recommendations for hospital are to analyze trend in the causes of neonatal deaths to be considered for hospital policy making in providing health services to pregnant and maternity women.
Description of Nurses' Perceptions about EWS (Early Warning System) and Its Use in The Inpatient Unit of Pekajangan Islamic Hospital Pekalongan Toto Eko Santosa; Neti Mustikawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation) A
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Controlling the mortality rate is very important to determine the level of quality standards of hospital services. The Early Warning System (EWS) helps nurses detect deteriorating conditions and identify patient needs so as to reduce mortality. This study aims to describe the perception of nurses about the use of EWS in the inpatient unit of RSI Pekajangan. Quantitative descriptive research design. The sampling technique in this study was total sampling with a total of 53 respondents. The data collection tool uses a questionnaire. The results showed the average age of the respondents was 33.38 years, most of the respondents were female as many as 38 respondents (71.7%), some respondents had Diploma 3 education as many as 48 respondents (90.6%) and the average tenure respondents were 9.75 years old, most respondents had a perception of the EWS in the good category, namely 44 respondents (83.3%) and most respondents had a perception about the use of EWS in the sufficient category, namely 37 respondents (69.8%). The results of this study recommend that nurses are expected to improve their ability in implementing the early warning system (EWS) so that the incidence of cardiac arrest, respiratory arrest and mortality in hospitals can decrease.
Pemeriksaan Kesehatan dan Deteksi Status Kognitif Menggunakan Hopkins Verbal Learning Test (HVLT) Neti Mustikawati; Dian Novita Sari; Diah Aprilia Savitri; Hana Wahyu Ardikasari; Kurnia Laila Widya Putri; Ghusni Thamrin
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia (lansia) merupakan kelompok umur yang berisiko terhadap munculnya berbagai masalah kesehatan akibat proses degeneratif, sehingga lansia lebih berisiko mengalami penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes mellitus (DM) dan juga demensia. Kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun 2019 mengakibatkan terhentinya pelayanan kesehatan posyandu lansia dan posbindu untuk sementara. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat terutama bagi yang berusia lanjut karena tidak bisa melakukan pemantauan kondisi kesehatannya. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mendeteksi penyakit melalui pemeriksaan kesehatan, dan meningkatkan pengetahuan melalui edukasi mengenai demensia, serta melakukan terapi aktivitas yang berkaitan dengan pencegahan demensia yaitu senam otak. Metode pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, deteksi status kognitif, edukasi tentang demensia, dan mendemonstrasikan senam otak. Kegiatan diikuti oleh 64 orang dan dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 27 Mei 2022 di Kelompok Pengajian Muslimat Desa Karangjompo Kec. Tirto, Kab. Pekalongan. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan data bahwa rata-rata usia 58 tahun dengan rentang usia antara 41-80 tahun. Sebagian besar (47%) ibu-ibu anggota pengajian ini memiliki tekanan darah tinggi, 42% tekanan darah normal, dan 11% tekanan darah rendah. Dari 45 ibu yang dilakukan pengukuran gula darah sebagian besar (84%) normal, 11% tinggi, dan 4% rendah. Dari 43 ibu yang dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) didapatkan data rata-rata BB adalah 62 kilogram (kg) dengan rentang antara 40-85 kg, rata-rata TB adalah 153 sentimeter (cm) dengan rentang antara 140-159 cm. Berdasarkan IMT didapatkan bahwa sebagian besar (63%) masuk dalam kategori lebih, dan 37% normal. Untuk skor HVLT didapatkan dari 21 ibu yang mengikuti rata-rata adalah 27 dengan rentang skor antara 23-39.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi dan Perilaku Jajan dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah di SDN Kandeman 02 Dwi Winarni; Neti Mustikawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki usia antara 6-12 tahun. Status gizi anak usia sekolah saat ini tidak hanya terbatas pada kelebihan gizi (obesitas). Sebagian besar masalah gizi lain pada anak sekolah adalah kekurangan gizi, seperti anak yang pertumbuhannya terhambat tinggi dan berat badan tidak sesuai standar normal. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengetahuan gizi dan Perilaku Jajan diukur menggunakan kuesioner dan Status gizi di ukur dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Sampel yang digunakan sebanyak 105 siswa di SDN Kandeman 02. Hasil pengukuran di analisa dengan menggunakan uji chi-square. Setelah dilakukan pengolahan data didapatkan hasil dari 105 siswa pengetahuan gizi kurang sebanyak 62%, pengetahaun gizi cukup sebanyak 29,5%, pengetahuan gizi baik sebanyak 8,5%. Perilaku Jajan didapatkan hasil cukup sebanyak 39%, baik sebanyak 61%. Status gizi anak didapatkan hasil gizi buruk sebanyak 6,6%, gizi kurang sebanyak 24,7%, normal sebanyak 54,2%, gizi lebih sebanyak 13,3% dan obesitas sebanyak 0,9%.
Pengaruh Edukasi Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Terhadap Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Dengan Anak Usia 7-24 Bulan Di Desa Kesesi Kabupaten Pekalongan Hana Wahyu Ardikasari; Neti Mustikawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian Makananan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan penambahan nutrisi terhadap anak. Setelah bayi berusia 6 bulan membutuhkan asupan nutrisi yang lebih, sehingga perlu mendapat perhatian khusus dalam pemberian MP-ASI. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Terhadap Pengetahuan Ibu Dengan Anak Usia 7-24 Bulan Di Desa Kesesi Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan sampel ibu dengan anak usia 7-24 bulan di Desa Kesesi Kabupaten Pekalongan berjumlah 58, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian quasy eksperimen study one group pre-posttest design,dengan Uji Kolomgorov dan menggunakan Uji statistik dependent (Paired sample t-test). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil analisa univariat sebelum dilakukan edukasi nilai rata-rata sebesar 11,55 dan sesudah sebesar 13,64. Pada hasil analisa bivariat menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan (p value=0,000) antara sebelum dan sesudah dilakukan edukasi pada ibu dengan anak usia 7-24 bulan di Desa Kesesi Kabupaten Pekalongan. Diharapkan pihak puskesmas dapat memberikan lebih banyak informasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga dengan anak usia 7-24 bulan tentang pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI).
Hubungan Karakteristik dengan Kualitas Hidup Orang Tua yang Mengasuh Anak dengan Retardasi Mental di SlB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan Celine Mahadewi; Neti Mustikawati
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 12 (2023): Volume 3 Nomor 12 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i12.11898

Abstract

ABSTRACT Parents of mentally retarded children who are unable to overcome problems in parenting may experience changes in quality of life. Factors affecting quality of life consist of gender, age, education, occupation, income, marital status,and length of care. This study aimed to determine the relationship between characteristics and the quality of life of parents who look after children with mentalretardation at SLBN Wiradesa, Pekalongan Regency. This research was a correlational study with a cross sectional approach. The sampling technique being used was proportional random sampling. The sample of this study were 110 parents who took care of children with mental retardation grade 1 to 6 at SLBN Wiradesa, Pekalongan Regency. Their quality of life was measured by the World Health Organization Quality of Life-BREF (WHOQOL- BREF) questionnaire. The data were analyzed by the Lambda and Spearman correlation tests. The results showed that most of the respondents were female (70.0%), aged 36-45 years (60.9%), had primary school education (40.9%), worked (52.7%), had income that lower than the minimum wage of Pekalongan (77.3%), married (87.3%), and were caring for 10-15 years (67.3%). Lambda and Spearman tests results showed that there was a significant correlation between sex (p value 0.026), age (p value 0.035), education (p value 0.000), occupation (p value 0.043), income (p value 0.005), and length of care (p value 0.038) with the quality of life of the parents looking after children with mental retardation at SLBN Wiradesa, Pekalongan Regency. However, there was no significant correlation between marital status (p value 0.404) and the quality of life of the respondents. Nurses could provide interventions to improve the quality of life of the parents who looked after children with mental retardation. Keywords: Characteristics, Quality of life, Mental Retardation  ABSTRAK Orang tua anak retardasi mental yang tidak mampu mengatasi masalah dalam mengasuh anak dapat mengalami perubahan kualitas hidup. Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup seperti, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status perkawinan, lama merawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan kualitas hidup orang tua yang mengasuh anak dengan retardasi mental di SLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Sampel penelitian ini adalah orang tua yang mengasuh anak retardasi mental kelas 1 sampai 6 di SLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan sebanyak 110 responden. Kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner World Health Organization Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF). Data dianalisis menggunakan uji korelasi Lambda dan Spearman. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (70,0%), berusia 36-45 tahun (60,9%), berpendidikan SD (40,9%), bekerja (52,7%), penghasilan kurang dari UMK Pekalongan (77,3%), berstatus kawin (87,3%), lama merawat 10-15 tahun (67,3%). Hasil uji lambda dan spearman didapatkan ada hubungan signifikan jenis kelamin (p value 0,026), usia (p value 0,035), pendidikan (p value 0,000), pekerjaan (p value 0,043), penghasilan (p value 0,005), lama merawat (p value 0,038) dengan kualitas hidup orang tua yang mengasuh anak dengan retardasi mental di SLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Tidak ada hubungan signifikan status perkawinan (p value 0,404) dengan kualitas hidup orang tua yang mengasuh anak dengan retardasi mental di SLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Perawat dapat memberikan intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup orang tua yang mengasuh anak retardasi mental. Kata Kunci: Karakteristik, Kualitas hidup, Retardasi Mental
Gambaran Karakteristik dan Pengetahuan Ibu Mengenai Pemberian Imunisasi Dasae Lengkap Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Medono Koya Pekalongan Salisa Tara Wahani; Neti Mustikawati
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 12 (2023): Volume 3 Nomor 12 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i12.11889

Abstract

ABSTRACT The coverage of complete basic immunization in Pekalongan City in 2021 was 86.06% out of 5110. This number did not meet the 2021 Strategic Plan target of 93.6%. This study aims to describe maternal knowledge regarding the administration of complete basic immunization for infants aged 0-12 months. This quantitative descriptive research design involved 45 mothers with infants aged 1 month in the working area of Medono Community Health Center. Total sampling technique was used. Data analysis of characteristics was conducted using univariate analysis, while knowledge was analysed using frequency and percentage. The results showed that the mean age of the respondents was 30 years, and they had an average of 2 children. 23 respondents (51.1%) had completed high school education, and 27 (60%) were not employed. 24 respondents (53.3%) had previous experience. All 45 respondents (100%) were Muslims and of Javanese ethnicity. The description of maternal knowledge regarding the administration of complete basic immunization for infants aged 0-12 months indicated that the majority of respondents had a category of insufficient knowledge (60%), a moderate knowledge category had 15 respondents (33.3%), and only 3 respondents (6.7%) had a good knowledge category. The majority of respondents had insufficient knowledge, indicating aneed for education using media-printed, posters, and brochures.  Keywords: Demographic Characteristics, Immunization, Knowledge  ABSTRAK Cakupan imunisasi dasar lengkap di Kota Pekalongan tahun 2021 86,06% dari 5110. Angkanya belum memenuhi target Renstra tahun 2021 yaitu 93,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran pengetahuan ibu mengenai pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-12. Desain penelitian kuantitatif deskriptif dengan 45 ibu yang mempunyai bayi usia 1 bulan di wilayah kerja Puskesmas Medono. Teknik total sampling. Analisa data karakteristik menggunakan univariat dan pengetahuan dianalisa dengan frekuensi dan presentase. Hasil penelitian karakteristik responden rata rata berusia 30 tahun dan mempunyai 2 anak, responden berpendidikan SMA/SMK 23 (51,1%), 27 (60%) tidak bekerja, responden yang berpengalaman 24 (53,3%), seluruh responden 45 (100%) beragama islam dan suku jawa. Gambaran pengetahuan ibu mengenai pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-12 bulan sebagian besar responden kategori pengetahuan kurang 27 (60%), di kategori pengetahuan yang cukup ada 15 (33,3%), dan kategori pengetahuan baik hanya 3 (6,7%). Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang sehingga perlu dilakukan penyuluhan dengan menggunakan media cetak, poster, dan brosur. Kata Kunci: Karakteristik Demografi, Pengetahuan, Imunisasi
PREVALENSI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI PUSKESMAS KEDUNGWUNI II Neti Mustikawati; Robiatul Adawiyah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja putri (rematri) merupakan salah satu kelompok usia yang rentan mengalami anemia. Anemia yang dialami oleh rematri berdampak bagi kesehatan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Rematri yang mengalami anemia berisiko untuk menjadi ibu hamil yang anemia juga, dimana kondisi ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin termasuk risiko untuk terjadinya stunting pada anak. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui prevalensi anemia pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jumlah responden 171. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan kadar hemoglobin pada remaja putri kelas 7 dan 10 di 7 sekolah yang terdiri dari 4 SMP/MTs dan 3 SMA/MA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 63,2% masuk dalam kategori normal atau tidak anemia, dan 36,8% responden mengalami anemia dengan rincian kategori sebagai berikut: 19,3% termasuk dalam kategori anemia ringan, 16,4% anemia sedang, serta 1,2% anemia berat. Masih terdapat responden yang mengalami anemia sebesar 36,8% yang perlu dilakukan tindakan lanjut untuk memperbaiki kondisi kesehatannya yaitu dengan pemberian tablet tambah darah dan juga edukasi tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang terutama yang banyak mengandung zat besi dan asam folat.