Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sejarah Kesultanan Islam di Kota Pinang Tahun 1903 – 1946 M Abdul Gani Jamora Nasution; Nadilla Alfina; Nur Rohimah; Lilis Lilis; Muhammad Ismail
Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi Vol 2 No 1 (2022): Maktabatun
Publisher : Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.993 KB)

Abstract

Dalam menyiarkan tv dan radio proses produksi tahap akhir yang harus dilakukan adalah editing. Editing tv dan radio dilakukan dengan mengevaluasi segala keperluan teknis, kesesuaian gambar, audio, dan sensor terhadap tayangan sebelum disiarkan. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum siaran radio dan tayangan tv ditayangkan demi memenuhi kualitas dan standarisasi pasar agar masyarakat memiliki alasan untuk tetap mendengarkan radio dan menyaksikan siaran televisi. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana proses produksi siaran radio dan tv dalam tahap pasca produksi yaitu editing.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif Deskriptif. Yaitu penelitian yang dideskripsikan melalui tulisan dan kata-kata. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan studi literatur mencari sumber dari isi penelitian berdasarkan buku-buku, jurnal dan segala dokumen yang mendukung penelitian
Mengembangkan Keterampilan Menyimak Yang Kritis Di Kelas Tinggi Azimah Azzahra; Husna Ibrahim; Nur Rohimah; Shakira Fadla Nasution; Zulfa Zakiyyah
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan Vol. 3 No. 3 (2023): CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/cendikia.v3i3.1380

Abstract

Kata ‘menyimak’ dalam bahasa Indonesia memiliki kemiripan makna dengan ‘mendengar’ atau ‘mendengarkan’. Oleh karena itu, kedua kata tersebut sering menimbulkan kerancuan pemahaman. Menyimak mempunyai arti menangkap suatu bunyi dengan telinga. Namun, mendengarkan dilakukan secara kebetulan dan tidak direncanakan. Menyimak berarti memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. Akan tetapi, mendengarkan merupakan menangkap bunyi dengan sungguh-sungguh. Contohnya pada anak sekolah yang lagi belajar dan anak yang sedang membangunkan temannya karena ada gempa. Menyimak merupakan kegiatan keterampilan berbahasa mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi bunyi bahasa atas makna yang terkandung di dalamnya. Dengan pengertian lain menyimak berarti kemampuan memahami pesan yang disampaikan melalui bahasa lisan. Berbicara dan menyimak sangatlah berhubungan, terutama dalam proses komunikasi, saling tukar informasi, saling bergantian peran, dan saling memahami apa yang dikatakan oleh lawannya. Oleh karena itu menyimak dapat dikatakan sebagai kegiatan berbagasa reseptif dalam suatu kegiatan bercakap-cakap dengan medium audio atau visual. Misalnya pada saat khutbah jumat dan mendengarkan pengumuman di stasiun atau bandar udara. Kegiatan menyimak dilakukan oleh seseorang dengan bunyi bahasa sebagai sasarannya, sedangkan mendengarkan sasarannya dapat berupa bunyi apa saja. Selain itu menyimak dilakukan dengan sengaja, terencana dan ada usaha untuk memahami atau menikmati apa yang disimak dan ada tanggapan setelahnya, sedangkan mendengarkan dilakukan dengan bisa sengaja dan tidak serta tidak ada usaha untuk memahami apa yang didengar.