Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIVITAS BEBERAPA METODE INVIGORASI BENIH KEDELAI (Gliycine max L. Merril) Mariani Mariani; Andi Adriani Wahditiya
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2022): AGROVITAL VOLUME 7, NOMOR 1, MEI 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v7i1.2664

Abstract

Perlakuan invigorasi benih merupakan salah satu teknologi  yang dapat menjadi solusi kemunduran benih. Faktor yang dapat menenyebabkan kemunduran benih adalah lamanya  penyimpanan. Peredaran benih ditingkat petani khususnya di Sulawesi Selatan, masih menggunakan sistem jabalsim (jalur benih antar lapang dan musim) dimana sangat mengandalkan peran penangkar benih lokal dengan fasilitas processing dan penyimpanan yang sederhana sehingga penurunan mutu benih sulit dihindari. Pengendalian kemunduran benih dan gangguan penyakit akibat patogen pada benih kedelai dapat dilakukan dengan matriconditioning. Matriconditioning adalah perlakuan hidrasi terkontrol yang dikendalikan oleh media padat lembab dengan potensial matriks rendah dan potensial osmotik yang dapat diabaikan. Tujuan dari perlakuan matriconditioning adalah menyeimbangkan tekanan potensial air benih guna merangsang metabolisme benih agar siap berkecambah tetapi pemunculan radikula terhambat sehingga perubahan fisiologi, biokemis  dan keserampakan pertumbuhan benih dapat dicapai sehingga cekaman lingkungan di  lapangan dapat dikurangi. Pengintegrasian perlakuan matriconditioning dengan Trichoderma harazianum dapat menginduksi produksi senyawa fenolik selama perkecambahan biji dan senyawa fenolik yang dihasilkan oleh Trichoderma harazianum sehingga dapat menyebabkan peningkatan vigor benih.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas metode matriconditioning terhadap perkecambahan benih kedelai. Penelitian menggunaan rancangan acak lengkap dengan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu Tanpa Matriconditioning dan Trichoderma  (PO), Matriconditioning (M) dan Matriconditioning plus Trichoderma  (MT) . Materi yng digunakan yaitu Varietas  Argomulyo belum lewat masa simpan (AB), varietas Argomulyo lewat masa simpan (AL), Varietas  Devon 1 belum lewat masa simpan (DB) dan  varietas Devon 1 lewat masa simpan (DL). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium  Unit Pelaksana Teknis Balai Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikuklura Kabupaten Maros Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan yang berlangsung pada bulan Mei – Juni 2021. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode matriconditioning plus  Trichoderma harazianum menunjukkan nilai parameter vigor tertinggi dibandingkan dengan perlakuan hidrasi lainnya ditinjau dari parameter daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, panjang akar primer, panjang hipokotil dan bobot kering kecambah normal
Analysis of the Cost of Maintaining Broiler Chickens with Herbal Feed Subhan Effendi; Ummul Masir; Ilham Ahmad; Mariani
Indonesian Journal of Contemporary Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 3 (2023): May, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/modern.v2i3.4290

Abstract

The development of the broiler farming industry is currently facing many challenges such as high feed prices, management, and livestock diseases. Colibacillosis is a disease that is often found in the field so that it has an impact on the farmer's economy. Colibacillosis can cause growth disturbances, decrease in production, increase in the number of rejected chickens, decrease in carcass and egg quality, as well as chick quality (DOC) (Tabbu, 2000). The anticipatory measure is the administration of antibiotics, however their use has recently begun to be reduced due to the impact on chicken carcasses. This study aims to analyze the costs incurred for maintaining the health of livestock fed herbal feed and the cost efficiency used in raising broilers with herbal feed compared to conventional methods. The results showed that the application of herbal feed in broiler farms was efficient in saving maintenance costs
EFEKTIVITAS FORMULASI SILICA GEL SEKAM PADI DAN MINYAK ATSIRI SEREH WANGI TERHADAP HAMA KUMBANG BUBUK (SITOPHILUS ZEAMAIS) PADA PENYIMPANAN BENIH JAGUNG Riskyana, Riskyana; Ardi, Siti Nur Annisa; Nur, Muh. Akbar; Rahmatia, Rahmatia; Ramadhan, Syahrul; Mariani, Mariani
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 13 No 2 (2024): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian da
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/agro.v13i2.895

Abstract

Benih jagung yang disimpan seringkali mengalami penurunan mutu akibat peningkatan kadar air dikarenakan sifat benih yang higroskopis dan gangguan serangan hama kumbang bubuk Sitophilus zeamais yang dapat merusak benih. Silica gel dari sekam padi merupakan sebuah produk yang digunakan untuk mencegah kelembapan pada benih. Sereh wangi mempunyai tipe mekanisme pengendalian antiinsek, insektisidal, antifeedan, repelen, antifungal, antibakteri, dan berpotensi mengendalikan hama pada benih jagung. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji “Pengaruh Formulasi Silica gel dari limbah Sekam Padi dan Minyak Atsiri Sereh Wangi Terhadap Benih Jagung”. Penelitian dibagi menjadi beberapa tahapan diantaranya: tahapan pertama pembuatan abu sekam padi, pembuatan sol silica sekam padi, pembuatan paraffin aromatik minyak atsiri sereh wangi, pengemasan, dan analisis data. Tahapan kedua meliputi uji repelensi hama, populasi hama, kemerosotan bobot benih, kadar air benih, daya berkecambah, dan bobot kering kecambah normal. Formulasi minyak atsiri sereh wangi yang digunakan yaitu konsentrasi 10% dan 15%. Berdasarkan formulasi yang telah digunakan, formulasi silica gel dan konsentrasi minyak atsiri 15% cukup efektif dan berpengaruh nyata dalam mengurangi perkembangan populasi hama S. zeamais terhadap penyimpanan benih jagung dibandingkan control tanpa perlakuan
PENGARUH LAMA PEMERAMAN BUAH KAKAO TERHADAP KANDUNGAN POLYPHENOL DAN KEASAMAN BIJI KAKAO KLON S2 (SULAWESI 2) Nur Laylah; Syahriati; Rahmawati Saleh; Mariani; Muh. Ansyar
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 9 No. 6 (2024): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/sqw8qw86

Abstract

Senyawa polyphenol dalam biji kakao paling berperan terhadap flavor dan warna khas kakao.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemeraman terhadap kandungan polyphenol dan keasaman pada biji kakao fermentasi sebelum dan sesudah pengeringan. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan.  perlakuan pertama yaitu lama pemeraman yang terdiri dari 3 taraf yaitu tanpa pemeraman, pemeraman 3 hari dan pemeraman 6 hari.  Perlakuan kedua adalah kondisi biji kakao fermentasi yang terdiri dari 2 taraf yaitu biji kakao fermentasi basah dan biji kakao fermentasi kering. Parameter yang akan diamati adalah kadar air, pH dan polyphenol. Data hasil pengamatan dianalisis dengan ANOVA, jika berbeda nyata diuji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Perlakuan terbaik adalah biji kakao yang diperam selama 6 hari kemudian difermentasi dan dikeringkan karena memiliki pH tertinggi yaitu 5.85, pH tinggi memungkinkan biji kakao akan memiliki potensi aroma dan rasa yang tinggi dibandingkan biji kakao dengan pH rendah. Perlakuan ini masih memiliki kandungan polyphenol yang cukup tinggi yaitu 4.02 mg/g in GAE dan memenuhi persyaratan kadar air biji kakao kering