Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Perbedaan pH Perairan terhadap Laju Pertumbuhan Lamun Jenis Cymodocea rotundata: The Effect of Differences pH of Waters on the Growth Rate of Seagrass of Cymodocea rotundata Kawaroe, Mujizat; Effendi, Hefni; Zamani, Neviaty Putri; Erniati; Erlangga; Adhar, Saiful; Imanullah; Imamshadiqin; 'Akla, Cut Meurah Nurul; Sugara, Ayub; Ilhami, Bq Tri Khairani; Yudho Andika
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v15i1.43331

Abstract

Penggunaan bahan bakar fosil yang terus berlangsung akan meningkatkan konsentrasi karbondioksida (CO2) di atmosfer. Asidifikasi laut terjadi akibat CO2 yang berada di atmosfer berdifusi ke lautan. Lautan mampu menyerap CO2 di atmosfer sebanyak 35 % lebih yang menyebabkan terjadinya penurunan pH laut. Lamun Cymodocea rotundata merupakan salah satu jenis lamun yang banyak ditemukan tumbuh di perairan tropis. Keadaan ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan terjadinya dampak pada pertumbuhan lamun C. rotundata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan nitrat, fosfat dan kalium dan pertumbuhan lamun C. rotundata yang meliputi pertumbuhan daun, rhizoma, dan akar C. rotundata terhadap perbedaan pH. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap menggunakan tabel acak. Sebanycak 15 toples dengan ukuran diameter 20 cm dan tinggi 25 cm digunakan dengan 3 perlakuan, masing-masing perlakuan 5 kali pengulangan. Hasil uji regresi linier menunjukkan pH berpengaruh terhadap konsentrasi nitrat, dan berpengaruh kuat terhadap konsentrasi fosfat dan kalium. Laju pertumbuhan daun lamun C. rotundata tertinggi pada kontrol berkisar antara 0,50–1,29 mm/hari sedangkan yang terendah pada pH rendah berikisar 0,07–0,73 mm/hari. Laju pertumbuhan rizhoma lamun secara horizontal dan vertikal tertinggi pada pH rendah sedangkan yang terendah pada pH kontrol. Laju pertumbuhan akar lamun tertinggi pada pH rendah berkisar antara 0,20–0,90 mm/hari. sedangkan yang terendah pada kontrol berkisar antara 0,13–0,43 mm/hari. pH juga memengaruhi laju pertumbuhan daun, rhizoma dan akar lamun C. rotundata. Semakin rendah pH maka laju pertumbuhan daun juga semakin rendah, berbeda dengan rhizoma dan akar semakin rendah pH maka semakin tinggi laju pertumbuhan.
Sedimentation Rate Analysis in Public Port, Lhokseumawe City Yudho Andika; Erniati; Imanullah; Hafli, T. Mudi; Hasibuan, Rani Adinda Melani; Harahap, Usnia Puada; Febriza, Fira; Putra, M. Afif Tri; Syakura, Abdan
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 17 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v17i1.58724

Abstract

Sedimentation is the process of deposition of material from rocks that is transported by the movement of water and wind. Sedimentation that takes place continuously causes siltation in water areas. If shallowing occurs in the port area, it will have an impact on the decline in port functions and even threaten the security of sea transportation routes. The purpose of this study was to analyze the rate of sedimentation in the General Port of Lhokseumawe City which includes sediment characteristics and oceanographic parameters that affect the sedimentation process. This study used a survey method with purposive sampling at 4 observation stations for 7 days. The highest sedimentation rate was found at Station 4 which was 6,22 mg/cm2/day and the lowest at Station 2 which was 3,65 mg/cm2/day. The dominant sediment grain size in the General Port of Lhokseumawe City is very fine sand type with a value of 38,04%. PCA analysis of very fine sand type sediments deposited the most. The highest current velocity at station 2 with a value of 0.10 m/s while the highest tide on the first day was 320 cm in height. The current speed has an inversely correlation to the sedimentation rate with a value of 81,52%.
IDENTIFIKASI MIKROALGA LAUT POTENSIAL SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL DI KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE Erlangga; Imanullah; Imamshadiqin; Syahrin, Alfi; Siregar, Dodi Fanhalen; Ramadansyah, Syahrul; Yudho Andika
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v14i1.39258

Abstract

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menemukan potensi sumber energi alternatif dari bahan-bahan yang dapat diperbarui dan ramah lingkungan akibat dari menipisnya sumber energi fosil. Salah satu upaya dalam meningkatkan kemandirian energi adalah dengan menyiapkan bahan bakar alternatif potensial yang berasal dari mikroalga. Kecamatan Banda Sakti memiliki potensi sumberdaya pesisir dan lautan yang belum banyak dikaji, salah satunya adalah mikroalga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis mikroalga yang berpotensi sebagai bahan baku biodiesel di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2021 di Perairan Laut Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe dengan menggunakan metode purposive sampling. Ditemukan sebanyak 143 jenis mikroalga dan ditemukan 4 jenis mikroalga yang telah dikembangkan sebagai bahan biodiesel yaitu Cholera sp., Spirulina sp., Nitzschia sp., dan Chaetoceros sp. Jenis mikroalga yang paling melimpah yaitu Raphidonema sp., jenis ini perlu diteliti lebih lanjut untuk melihat potensi sebagai bahan baku biodiesel. Kelimpahan total mikroalga berkisar antara 350,00–561,11 ind/L. Nilai parameter kualitas perairan masih dalam kondisi baik untuk kehidupan mikroalga. Perairan laut Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe memiliki potensi mikroalga untuk dikembangkan sebagai bahan baku biodiesel.