Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI SPEKTROSKOPI FTIR-ATR DAN KEMOMETRIK UNTUK MEMBEDAKAN RAMBUT BABI, KAMBING, DAN SAPI Rafi, Mohamad; Anggundari, Widia Citra; Irawadi, Tun Tedja
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 5 No 3 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rambut beberapa hewan seperti babi, kambing, dan juga sapi telah digunakan sebagai bahan baku kuas salah satunya kuas untuk produksi makanan seperti kue, roti, dan lainnya. Jika kuas dalam produksi makanan ini terbuat dari rambut babi maka dapat menyebabkan makanan menjadi tidak halal. Oleh karena itu, dalam penelitian ini kami melakukan studi keterlaksanaan penggunaan spektroskopi Fourier transform infrared-attenuated total reflectance (FTIR-ATR) yang dikombinasikan dengan kemometrik untuk mengembangkan metode identifikasi dan diskriminasi rambut babi, kambing, dan sapi. Spektrum FTIR diukur pada bilangan gelombang 1000-4000 cm-1. Intensitas dari kisaran bilangan gelombang 1215-2007 cm-1 dan 3467-3989 cm-1 dipilih untuk membuat model diskriminasi tiga jenis rambut yang digunakan. Pengelompokan sampel berdasarkan jenis rambutnya dilakukan dengan menggunakan analisis gerombol, analisis komponen utama, dan analisis diskriminan. Model diskriminasi menggunakan AKU dan AD dapat memisahkan ketiga jenis rambut hewan yang digunakan dengan AD memberikan pengelompokan yang lebih terpisah satu sama lainnya. Metode kombinasi FTIR-ATR dan kemometrik dimungkinkan untuk digunakan untuk tujuan identifikasi dan diskriminasi rambut babi, kambing dan sapi.
POTENSI SPEKTROSKOPI FTIR-ATR DAN KEMOMETRIK UNTUK MEMBEDAKAN RAMBUT BABI, KAMBING, DAN SAPI Rafi, Mohamad; Anggundari, Widia Citra; Irawadi, Tun Tedja
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 5 No 3 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v5i3.10654

Abstract

Rambut beberapa hewan seperti babi, kambing, dan juga sapi telah digunakan sebagai bahan baku kuas salah satunya kuas untuk produksi makanan seperti kue, roti, dan lainnya. Jika kuas dalam produksi makanan ini terbuat dari rambut babi maka dapat menyebabkan makanan menjadi tidak halal. Oleh karena itu, dalam penelitian ini kami melakukan studi keterlaksanaan penggunaan spektroskopi Fourier transform infrared-attenuated total reflectance (FTIR-ATR) yang dikombinasikan dengan kemometrik untuk mengembangkan metode identifikasi dan diskriminasi rambut babi, kambing, dan sapi. Spektrum FTIR diukur pada bilangan gelombang 1000-4000 cm-1. Intensitas dari kisaran bilangan gelombang 1215-2007 cm-1 dan 3467-3989 cm-1 dipilih untuk membuat model diskriminasi tiga jenis rambut yang digunakan. Pengelompokan sampel berdasarkan jenis rambutnya dilakukan dengan menggunakan analisis gerombol, analisis komponen utama, dan analisis diskriminan. Model diskriminasi menggunakan AKU dan AD dapat memisahkan ketiga jenis rambut hewan yang digunakan dengan AD memberikan pengelompokan yang lebih terpisah satu sama lainnya. Metode kombinasi FTIR-ATR dan kemometrik dimungkinkan untuk digunakan untuk tujuan identifikasi dan diskriminasi rambut babi, kambing dan sapi.
DAYA DUKUNG REGULASI DI INDONESIA DALAM RANGKA PEMBERLAKUAN REGULASI HALAL Purwanto, Endi Hari; Isharyadi, Febrian; Anggundari, Widia Citra; Anggraeni, Putty; Tampubolon, Biatna Dulbert
JURNAL STANDARDISASI Vol 26, No 1 (2024)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v26i1.998

Abstract

Kebijakan pemberlakuan wajib halal telah berlangsung 8 tahun, tentunya telah banyak memiliki daya dukung regulasi Kementerian dan Lembaga yang cukup banyak. Penelitian ini ingin mengetahui sejumlah regulasi pendukung regulasi halal secara wajib dikaitkan terhadap isu permasalahan halal yang belum terselesaikan hingga kini. Beberapa faktor menjadi masalah dalam merealisasaikan penunjang regulasi halal di Indonesia, seperti keanekaragaman produk dan layanan serta kesiapan infrastruktur dan pemerintah. Metode digunakan deskriptif eksplanatori dengan mencari fakta di lapangan sebanyak-banyaknya melalui studi literatur. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberlakuan wajib halal didukung dengan 5 regulasi sektor pertanian-pangan, 3 regulasi di sektor perdagangan, 7 regulasi di sektor obat dan makanan, 6 regulasi di sektor kesehatan, 5 standar nasional di sektor pengujian kehalalan produk.
Recommendation of affordable halal certification fee Purwanto, Endi Hari; Anggraeni, Putty; Dewantoro, Auraga; Anggundari, Widia Citra; Tampubolon, Biatna Dulbert
Halal Studies and Society Vol. 1 No. 2 (2024): May 2024
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/hass.1.2.50-55

Abstract

Halal certificates protect consumers from foods that do not comply with Islamic Sharia, and Indonesia represents a significant market for halal products, with certification being a key competitive factor in international trade. The response to halal certification varies, with some considering the fee affordable, while others view it as burdensome for businesses. Therefore, this study aimed to recommend affordable halal certification fee for small, medium, and large entrepreneurs. To achieve this objective, a survey method was used to target business actors, combined with literature reviews. A survey was conducted through questionnaires and interviews that included micro, small, medium, and large businesses. The affordable certification fee for micro and small business actors averaged IDR 774,231, with the highest being IDR 828,571. Meanwhile, for medium businesses, it ranged from IDR 1,166,667 to a high of IDR 2,030,769, and for large businesses, the average was IDR 2,995,581, with a maximum of IDR 5,214,286.