Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hilirisasi Produk Pangan Berbasis Daging Ayam Di Nagari Koto Tengah Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota Rahzarni; Elva Amurita Zebua; Neni Trimedona; Yenni Muchrida
Journal Of Indonesian Social Society (JISS) Vol. 1 No. 2 (2023): JISS - Juni
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.254 KB) | DOI: 10.59435/jiss.v1i2.85

Abstract

Salah satu sumber utama pendapatan masyarakat Koto Tangah Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh adalah beternak ayam pedaging. Nilai jual yang fluktuatif dari distributor menyebabkan ketidakstabilan pendapatan masyarakat. Hilirisasi daging ayam menjadi produk olahan pangan sehat dan bergizi merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan melalui usaha kuliner yang dapat menyerap tenaga kerja. Pelatihan teknologi pengolahan produk pangan berbahan baku daging ayam bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Koto Tangah Simalanggang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan melahirkan jiwa wirausaha di bidang kuliner produk olahan daging ayam. Metode pelatihan dilakukan melalui 3 tahapan yaitu persiapan kegiatan, diskusi dan demonstrasi, evaluasi dan pembimbingan yang berlangsung selama 10 pertemuan. Kegiatan pelatihan dilakukan di Kantor Wali Nagari Koto Tangah Simalanggang. Berdasarkan kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa KWT Koto Tangah Simalanggang telah memiliki keterampilan hilirisasi produk pangan berbasis daging ayam dan mampu menerapkan teknologi pengolahan pangan dalam pengolahan abon, bakso dan nugget ayam. KWT juga telah memiliki rencana membuka usaha kuliner di bidang produk olahan ayam pedaging guna meningkatkan pendapatan dan menyerap tenaga kerja.
Daya Terima Fortifikasi Tepung Eucheuma Cottonii pada Produk Dimsum sebagai Alternatif Pangan Kaya Serat Nathasa Weisdania Sihite; Eliza Eliza; Elva Amurita Zebua
Jurnal Sehat Mandiri Vol 18 No 1 (2023): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 18, No.1 Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v18i1.766

Abstract

Fortification, which is known as food enrichment for processed food products, has recently been frequently studied. The fortification of Eucheuma cottonii seaweed flour was carried out to manufacture dimsum products that aim to produce fiber-rich food. This research aims to analyze the acceptability of Eucheuma cottonii flour fortification on dimsum, and to analyze the proximate content of the product by chemical analysis. The method used in this study is experimental research, with a completely randomized design (CRD) with three formulas, namely F1 (25%), F2 (45%), and F3 (55%). Data had analyzed statistically with the non-parametric Kruskal Wallis-Mann Whitney test. Based on the test results, it was explained that there was a significant effect of color (p=0.047), taste (p=0.004), and texture (p=0.000). The results explained that the fortification of Eucheuma cottonii flour affected the color, taste, and texture and the color of the dimsum became grainy (sticky, grainy, and chewy). The addition of fortified seaweed flour (Eucheuma cottonii) can increase the percentage of fiber in dimsum products, namely dietary fiber (3.24-3.80% body weight) and crude fiber (0.37-0.49% body weight). The research concluded that fortification of Eucheuma cottonii flour was organoleptically acceptable and could use as a menu recommendation for food products that are high in fiber. It is necessary to pay more attention to the determination of the flour concentration level in detail because the main component of seaweed is colloidal.
PENGARUH PERENDAMAN PRA PENGERINGAN PADA KADAR KALSIUM OKSALAT TEPUNG PORANG DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA, SUMATERA BARAT Tety Desrita Handayani; Neni Trimedona; Elva Amurita Zebua; Rozi Satria Utama
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 3 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i3.38093

Abstract

Porang (Amorphophallus oncophyllus) adalah tanaman lokal yang telah banyak dikembangkan sebagai sumber pangan dan juga mendukung konservasi hutan, akan tetapi porang mengandung senyawa kalsium oksalat yang dapat membahayakan konsumen karena dapat menyebabkan rasa gatal dan iritasi pada mulut dan tenggorokan, dan kerusakan ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan jumlah kadar kalsium oksalat produk tepung porang melalui perendaman pra pengeringan irisan porang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua perlakuan yaitu perendaman dengan larutan garam dan perendaman dengan larutan asam asetat. Masing – masing perlakuan mempunyai dua level yaitu 5% dan 10%. Hasil penelitian menunjukkan kadar kalsium oksalat tepung porang tanpa perlakuan adalah sebesar 3,88%. Perlakuan perendaman larutan garam 5% dan 10% dan larutan asam asetat 5% dan 10% dapat menurunkan kadar oksalat masing – masing sebesar 44,59%, 43,28%, 41,73% dan 45,29%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan perendaman irisan porang dengan larutan garam atau asam asetat sebelum pengeringan irisan porang memberikan pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kadar kalsium oksalat.
The Potential of Processing Gambir (Uncaria gambir roxb.) Plants in Mado Laoli Village, Gunungsitoli City Elva Amurita Zebua; Tety Desrita Handayani; Nathasa Wiesdania Sihite
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 3 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i3.38637

Abstract

The utilization of the gambier plant in Gunungsitoli City is still limited to produce dried gambier leaves as a raw material for betel nut chewing, so it has the potential to be processed into gambier which has high economic value. The study was aimed to determine the quality of gambier produced from gambier plants that grow in Mado Laoli Village, Gunungsitoli City with different drying methods. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of 2 treatments, that were P1 (sun drying) and P2 (oven drying) with 3 replications. The results showed that the gambier plant in Mado Laoli Village had a high potential to be processed into gambier because it has produced gambier which have good quality and met the SNI quality requirements. Sun drying produced gambir second quality (15.48% of water content, 2.37% of ash content, 59.36% of catechin content, 12.17% of tannin content, 5.54% of water insoluble material, 3,29% of alcohol insoluble material). Oven drying produced gambir first quality (11.30% of moisture content, 2.18% of ash content, 68.15% of catechin content, 12.24% of tannin content, 6.32% of water insoluble material, 3.77% of insoluble alcohol). Different drying methods had a significant effect on the yield, moisture content, catechin content, water insoluble material and alcohol insoluble material content.